Kali ini saya cuma mau kasih ulasan saja untuk mobil yang sudah menemani saya dari Oktober 2017 lalu dan sekarang sudah masuk kilometer +/- 7.250.
Tidak ada yang terlalu istimewa dibandingkan dengan trim E. Saya pilih G karena sudah dilengkapi immobilizer. Selebihnya ada "bonus" berupa fog lamp depan dan head unit dengan bluetooth. Perangkat safety hanya tersedia ABS, dua airbag dan seat belt sesuai jumlah penumpang dan pengemudi.
Balik lagi, untuk keperluan transportasi di Jakarta yang lalu lintasnya makin sadis, mobil ini sudah lebih dari cukup. AC dingin, transmisi matic, tenaga mesin yang cukup dan irit BBM sudah terasa menyenangkan buat saya. Tapi jangan harap lebih ya, karena mobil ini "tidak ada rasanya" kalo buat saya, murni cocok untuk dijadikan pengantar dari satu titik ke titik yang lain. Di jalan tol harus ekstra hati hati ketika menyalip kendaraan besar, karena hampir pasti mobil akan terbuang ke samping, jadi kuncinya adalah tahu diri, bisa lari kencang bukan berarti boleh seenaknya. Kalo dibandingkan dengan Taft saya dulu, si Taft jauh lebih ada rasanya, alias lebih bisa menyatu dengan saya sebagai pengemudi, walau lebih melelahkan nyetir Taft sih kalo buat harian.
Untuk akomodasi kabin, ya semua pasti pernah naik Avanza. Standar lah ya, second row cukup luas menurut saya, bagasi luas, buat bawa barang banyak oke. Posisi duduk di depan ya normal normal enak saja kalo buat saya. Untuk 3rd row seat sebaiknya buat anak kecil, buat dewasa jelas kasihan, apalagi kalo perjalanan jauh. Kenyamanan suspensi? Hmmm....dibanding mobil saya sebelumnya ya jelas lebih enak, tapi untuk di kelasnya ya biasa saja sih, yang jelas lebih baik dibanding Avanza generasi sebelumnya.
Untuk konsumsi BBM, menurut MID saya pernah dapat 15,3 km/l. Kalo full to full pernah dapat 14,6 km/l. Semuanya didapat dengan gaya mengemudi santai bin tertib.
Soal tenaga mesin, menurut saya sudah cukup, dalam kota ya pas, keluar kota ketemu tanjakan atau mau nyalip, asal berani kick down ya enteng enteng saja.
Mengenai perawatan saya belum berani banyak bicara, sejauh ini saya baru ganti oli dua kali. Pertama kali saat masuk 1.000 km (saya ganti oli mesin + filter dan oli gardan) dan saat masuk 6.000 km (hanya ganti oli mesin saja), maklum saya penganut ganti oli tiap 5.000 km. Harga oli mesinnya menurut saya lumayan ya untuk mobil sekelas ini, mungkin karena mintanya oli encer jadi mahal.
Sampai saat ini mobil saya biarkan standar, kecuali bohlam lampu utama saya ganti dengan Osram NBR Laser plus fog lamp saya pakai Osram FBR (semuanya dengan watt yang sama sesuai spesifikasi bawaan mobil).
Kesimpulan, tidak ada yang istimewa di mobil ini. Silahkan beli jika memang butuh "kaki" untuk berpindah dari satu titik ke titik yang lain, karena semuanya ada di level cukup, tidak kurang tidak lebih.
Btw awal Februari mau saya pakai jalan jalan ke Malang. FR perjalanan menyusul ya.







