liemivan86 wrote: Sat Dec 30, 2017 7:14
Mkresnap wrote:
setuju, karena kalo dipikir pikir dimana mana barang murah pasti ada kompensasi lain, dibalik tuduhan para master kalo TAM jual mobil untungnya kegedean atau gimana, karena saya ambil contoh dari xiaomi, kenapa xiaomi murah tapi tetep aja samsung masih berjaya, bahkan di china sendiri bukan xiaomi yang nomor 1 kalo nggak salah, karena apa, tetep slogan ada harga ada kualitas itu memang benar, contoh xiaomi kenapa xiaomi murah tapi masih belum bisa geser samsung? karena berdasarkan pengalaman saya antara pake xiaomi dan galaxy ada perbedaan di performa, diatas kertas xiaomi superior tapi untuk penggunaan tiap hari bisa kita rasain sendiri kalo memang pegang barang samsung lebih nyaman dibanding xiaomi walaupun diatas kertas xiaomi menang speknya, itu berarti tetap ada yang dikurangi dari murahnya harga, dimana mungkin material dipangkas atau mungkin kualitas spare part sedikit dikurangi

IMHO
Betul Om, memang Xiaomi bukan nomor 1 di China, tapi Oppo. Xiaomi hanya 5 besar di sana, entah nomor berapa sekarang.
Samsung? Market share 2.2% dan terus menurun di China.
Banyak faktor yang menjadi penentu harga suatu produk, HPP (Harga pokok produksi) hanya salah satu nya, salah lainnya, marketing, efisiensi pabrik, gaji karyawan, bonus eksekutif, R&D dan lain lain. Justru biaya lain2 yang tidak berhubungan dengan material produk dan sistem produksi ini bisa lebih dari 50% dari harga produk. HPP mencakup bahan, labor cost, fitur2, dan lain lain yang berhubungan langsung dengan produk.
Xiaomi menekan biaya marketing, sambil tetap mempertahankan kualitas produk. Jadi HPP tetap sama dengan yang lain, tapi overhead cost bisa ditekan dengan berbagai macam efisiensi yang mereka lakukan, termasuk subsidi silang dengan app store mereka, dll.
Itu juga yang dilakukan wuling di Indonesia. R&D sangat rendah, karena mereka memakai platform yang sudah ada di China. Efisiensi pabrik nya pun bagus, karena banyak menggunakan robot pembantu. Dan lain lain.
yap tapi ada yang salah dengan perbandingan samsung di china, memang samsung di china rendah, tapi global mereka tetap tinggi, dan baik oppo vivo ataupun huawei mereka memang merk china tapi menggunakan standar global dimana harga hp mereka sama dengan harga hp global jadi nggak lebih murah dibandingkan samsung maupun lg mereka setara.
Disini yang saya maksud adalah dibalik melimpahnya fitur tetap ada pengurangan kualitas bahan baku, mungkin sekarang belum terlihat, tapi kedepannya bisa jadi terlihat, dan oh ya wuling memang tidak perlu R&D yang besar karena kebetulan pasar china dan indonesia memiliki kesamaan, dan jangan lupa General Motors punya saham di wuling jadi wuling bisa akses teknologi yang dimiliki GM. Poin saya adalah bukan karena merk china nya, tapi karena harganya, kalo dibilang murah dengan fitur berlimpah,oh harus karena mereka adalah merk baru yang sedang mencari nama dan positioning yang pas di pasar, coba bayangkan aja kalo mereka masuk dengan harga dan fitur yang sama kayak avanza, yakin pada mau beli?

sorry no offense bukan mendiskreditkan merk china hanya saja tetap ada yang di kurangi, karena kalo anda tahu di bpjp mobil sering tertera harga asli dari mobil tersebut sebelum ditambah pajak, promosi dealer, biaya sales dan lain lain.
Grand livina saya contohnya tahun 2012 saya beli tipe HWS sekitar 200 juta dimana harga di faktur BPKP sekitar 107 juta ya ditambah dengan biaya pajak dan lain lain jadi 200 juta, pertanyaan saya berapa biaya pembuatan wuling atau harga pabrik dari wuling kalo dijual segitu? pasti ada pertimbangan lain dengan mengurangi kualitas dan lain sebagainya yang tidak terlihat. Come on jangan fanatik, mobil eropa dibanding jepang aja bisa dilihat perbedaan kualitasnya, dimana brand jepang mengurangi kualitas untuk menekan harga jual dibanding eropa

harus diakuin mobil eropa tetap ingin mempertahankan kualitas, akibatnya apa? harga produk mereka terlalu tinggi. Ini dibalik kemungkinan atpm ambil untung gede loh ya saya cuma menyampaikan logikanya saja selebuhnya tergantung para master
