Iseng-iseng nulis laporan perjalanan nih buat rekan-rekan SM. Hari Jumat, 10 November 2017 lalu saya dan keluarga memutuskan untuk pulang kampung ke Wonogiri, sudah lama nggak piknik singkat plus mau bersih-bersih makam eyang.
Perjalanan dimulai jam 10.00 dari Jl. Gajah Mada (jemput nyonya dulu yang kebetulan baru bisa ninggalin kantor jam segitu...). Bensin sudah isi full tank di Slipi. Harapannya sih jalanan lancar, ternyata tol Cikampek macet dan dari awal saya memutuskan melipir lewat jalur pinggir, alias mencoba ruas tol Becakayu yang masih gratis dan menyusuri jalan arteri sampai ke Cikarang. Dengan pilihan rute itu pun kami baru bisa ketemu aspal tol jam 13.00. Lebih kurang jam 14.00 kami lanjutkan perjalanan setelah sebelumnya makan siang di rest area km. 57.
Tol Cipali sungguh amat sangat sepi, mobil bisa dipacu sampai 140 km/h (bahkan lebih bila berani). Tapi rata-rata saya hanya mematok di kecepatan 100 – 120 km/h saja, maklum kunci mengendarai Avanza adalah tahu diri (kami pakai Grand New Avanza G 1.3 A/T). Buat saya kemampuan mesin mobil ini di atas kemampuan bodi dan kakinya...hahahahaha, jadi lebih baik main aman saja lah. Yang harus jadi perhatian adalah angin kencang dari kanan kiri, mobil mudah sekali terbuang seakan mau pindah lajur, apalagi setiap habis menyalip kendaraan besar macam bus dan truk.
Sampai keluar di Brebes Timur semua lancar dan mulai berjumpa kemacetan justru di Pekalongan, rasanya hampir satu jam lebih kami ada di kota ini, berhimpitan dengan truk dan bus di kanan kiri mobil. Selepas Pekalongan jalanan sudah lancar lagi, hanya sempat bertemu perbaikan jalan dan macet di daerah Kendal. Di Kendal ini saya sudah harus refueling, karena indikator BBM hanya tersisa 1 strip (hasil ukur FC nya menyusul di bawah ya).
Perjalanan dilanjutkan dengan lancar, apalagi setelah masuk tol Krapyak/Jatingaleh untuk menuju Bawen, sepi sekali malam itu. Tapi lagi-lagi perut lapar membuat kami berhenti di rest area. Selepas tol, dari Bawen menuju ke Jogja kami berjumpa lagi dengan kepadatan lalu lintas karena jalan berkelok dan menanjak yang dipenuhi bus dan truk yang menanjak dan menuruni jalan dengan perlahan.
11 November 2017, tepat jam 00.35 dini hari akhirnya sampai juga di Jogja. Sungguh melelahkan buat mata, hambatan di ruas Cikampek teramat sangat membuang waktu. Hari Sabtu dari pagi hingga malam kami habiskan buat keliling Jogja dan makan-makan.
Minggu pagi, 12 November 2017 jam 06.50 perjalanan kembali dilanjutkan ke Wonogiri via Klaten, Delanggu, Sukoharjo. Beruntung berangkat pagi, jalanan masih sepi, jadinya kegiatan bersih-bersih makam sudah bisa selesai di jam 12.00, lalu dilanjut makan siang dengan menjemput saudara (mobil sempat diisi 7 dewasa dan 1 anak). Di perjalanan pulang, saat melintasi Delanggu, kembali saya harus refueling dan jam 16.30 kami sudah ada di Jogja lagi.
Senin dini hari, 13 November 2017 jam 02.30 pagi saya sudah harus mengantar orang tua ke Stasiun Jogja karena kedua orang tua saya tidak ikut kembali ke Jakarta, tapi ke Surabaya. Tepat jam 03.00 saya berdua dengan nyonya kembali ke Jakarta. Saking sepinya jalanan, jam 05.00 kami sudah keluar tol dan langsung mengarah ke Kendal. Perjalanan lagi-lagi lancar dan jam 08.00 kami sudah sampai di Pemalang dan memutuskan makan dulu di restoran yang terkenal dengan iklannya yang sudah banyak terpasang jauh sebelumnya. Jam 09.00 perjalanan dilanjutkan (lumayan sempat tidur 30 menit sehabis makan). Tengah hari saya sudah harus refueling di rest area tol Cipali sambil makan lagi. Tidak lama setelah itu masuk ke tol Cikampek dan maceeeet! Total dari km. 63 sampai ke Cinere kami butuh 3,5 jam. Tepat jam 16.35 kami tiba di rumah (total perjalanan 1.560 km) dan saya dapat oleh-oleh sakit radang tenggorokan yang sampai hari ini belum juga sembuh, mungkin efek kebanyakan makan pedas...hehehehehe.
Berikut yang mesti diperhatikan jika ada yang ingin melintasi rute serupa dengan saya:
Kemacetan: Tol Cikampek, dalam kota Pekalongan dan ruas Bawen menuju Magelang.
Jalan rusak/jebakan lubang/perbaikan jembatan: Pemalang – Pekalongan – Kendal.
Berikut laporan FC GNA G 1.3 A/T (metode ukur full to full dengan oktan 92):
Slipi – Kendal 461 km isi 34,55 liter, didapat FC 1 ltr : 13,34 km.
Kendal – Jogja – Delanggu - Wonogiri – Delanggu 436 km isi 36,47 liter, didapat FC 1 ltr : 11,95 km.
Delanggu – Jogja – Cipali 518 km isi 36,37 liter, didapat FC 1 ltr : 14,24 km.
Sekian laporan piknik saya.







