Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Ingin membahas hal-hal umum mengenai mobil dan otomotif, silakan bahas disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

marama
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Thu Feb 04, 2010 8:44

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by marama »

Mungkin mnrt saya , saat ini sdh tidak ada jalur mengemudi nyaman di kota2 besar Indonesia, semua moda transportasi berkumpul jadi satu di jalanan yang bentuknya tidak sama lebar nya, ditambah kondisi jalanan yang banyak dimanfaatkan pedagang untuk berjualan, angkutan dan ojek online untuk mangkal, restoran dan kaki lima untuk berjualan, makin menambah kesemrawutan. Kondisi ini tentu berdampak pada perilaku pengemudi.

Di Jalan tol juga kondisi nya sama, angkutan berat jalurnya tidak tertib, Angkutan berat kondisinya byk tdk laik jalan sehingga ketika mogok memakan bahu jalan, kendaraan lambat berjalan di lajur paling kanan, adanya perbaikan jalan, ada nya pembangunan LRT, jalan layang cikampek 2 ( di ruas tol jakarta), antrian panjang di gerbang tol. Hal ini juga membuat perilaku pengemudi menjadi agresif dan emosional tinggi.

Dan rambu lalu lintas sangat banyak yg belum paham, saya sendiri pun menyadari itu di diri saya, ini akibat dari terlalu mudahnya mendapat SIM, kurang sosialisasi rambu dari semenjak anak2.

Skrg mnrt saya waktu yang asik mengendarai mobil di jakarta adalah minggu pagi (s/d jam 10an), hari kerja diatas jam 12 malam, slain itu sama sekali tidak nyaman.
ABEDUL
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 226
Joined: Sat Oct 15, 2016 22:21

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by ABEDUL »

Satu hal yang masih ingat di pikiran saya dan bokap selalu mengingatkan hal ini: hati boleh panas tapi otak harus tetap dingin.
Mau bagaimana pun orang yang buat saya kesal baik dijalan dan di manapun dan kapanpun harus tetap dingin otak menghadapi nya. Toh akal sehat akan selalu menang bagaimana pun akhirnya. Daripada harus bertengkar, jelek dipandang.

Kalaupun mau diperpanjang, pilihannya cukup dua: bunuh karakter nya atau bunuh orangnya.
User avatar
defreas
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 92
Joined: Sat Mar 14, 2015 1:28

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by defreas »

Itu sudah jadi budaya di negera kita. Budaya yg jelek. Saya ingat sekali, saat SD sudah diajarkan tentang antri, taat peraturan lalu lintas. Tapi yg saya liat adalah org dewasa yg nyerobot antrian, nyerobot lampu merah. Apa yg ada di benak anak kecil jika liat seperti itu? Berarti semua yg diajarkan guru hanya teori, agar dapat nilai bagus saat ulangan. Gk usah heran /marah kalo ada anak kecil yg nyerobot antrian misalnya. Gk diajarkan etika & sopan santun. Karena meraka pasti diajarkan, hanya saja mereka mencontoh apa yg org dewasa lakukan.
Negara kita adalah negara rimba, yg kuat yg berkuasa. Bunuh sebelum dibunuh, serobot sebelum diserobot. Bukan hanya mentalitas pendidikan yg harus diubah, jangan hanya mengangungkan teori. Mentalitas rakyat Indonesia juga kudu diubah. Mentalitas penguasa peninggalan orba.
User avatar
Jambangan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2733
Joined: Wed Feb 08, 2012 11:57
Location: Bekasi
Daily Vehicle: 2021 Yamaha XSR

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by Jambangan »

Emang ga ada aturannya org indon
Tadi barusan aja nih ada APV butut ada tanda ga boleh puter balik tetep aja dia puter balik
Bikin macet belakangnya
Trus tadi mau parkir di ruko2 ada motor dengan enaknya berhenti di tengah jalan komplek ruko sambil sibuk main hape sama ngambil dompet
Gw klaksonin aja ampe kaget dianya :wkkk:
Akhirnya dia minggir
Emang batu semua org indon
waterlo
New Member of Senior Mechanic
New Member of Senior Mechanic
Posts: 159
Joined: Sat Nov 26, 2016 6:44

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by waterlo »

entah kenapa kalo liat video dashcam Russia, kayaknya 11-12 sama di Indonesia. cuma disana lebih brutal, dan kita disini menuju kesana juga hahahahaha..... saya sekali seumur hidup pernah baku hantam dengan pengendara motor yang karena emosi jalannya saya tutup (karena jarak antar bemper dengan mobil depan udah mepet, mereka masih maksa lewat. khawatir orang2 tolol ini hit and run dan biasanya begitu. maka saya tutup supaya ga ada yang bisa lewat.)

manusia ini protes dan jedotin bannya ke bemper saya, saya turun, saya cek dan saya tegur. kenapa anda ngerusak mobil saya? maksudnya apa? saya ada gitu ngerusak motor kamu? termakan emosi, dia cengkeram leher saya. saya tampar mukanya sekencang mungkin. kemudian kita baku hantam. pengemudi motor sekitar turun dan melerai serta mau pukul rame2 si pengendara motor laknat tersebut karena dia ngajak ribut para pengedara motor tsb. bodohnya maksimal sekali hahahahaha... untung gak jadi babak belur digebukin orang satu kecamatan.
adityabp
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1224
Joined: Wed May 07, 2014 2:36

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by adityabp »

Contoh lanehogger super idiot yg menghakimi driver lain sbg bad driver. Lihat menit awal s/d 1:13.

:glodak:
adityabp
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1224
Joined: Wed May 07, 2014 2:36

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by adityabp »

waterlo wrote: Wed Nov 01, 2017 3:21 entah kenapa kalo liat video dashcam Russia, kayaknya 11-12 sama di Indonesia. cuma disana lebih brutal, dan kita disini menuju kesana juga hahahahaha.....
Kalo saya lihat dashcam Russia, kayaknya mrk memang gak aware dgn kondisi sekitar kendaraan, termasuk yg punya dashcam.
Beda sama di sini yg walaupun semrawut awut2xan kusut masai, masih ada sedikit aware dgn kondisi sekitar kendaraan.
waterlo wrote: Wed Nov 01, 2017 3:21 saya sekali seumur hidup pernah baku hantam dengan pengendara motor yang karena emosi jalannya saya tutup (karena jarak antar bemper dengan mobil depan udah mepet, mereka masih maksa lewat. khawatir orang2 tolol ini hit and run dan biasanya begitu. maka saya tutup supaya ga ada yang bisa lewat.)
manusia ini protes dan jedotin bannya ke bemper saya, saya turun, saya cek dan saya tegur. kenapa anda ngerusak mobil saya? maksudnya apa? saya ada gitu ngerusak motor kamu? termakan emosi, dia cengkeram leher saya. saya tampar mukanya sekencang mungkin. kemudian kita baku hantam. pengemudi motor sekitar turun dan melerai serta mau pukul rame2 si pengendara motor laknat tersebut karena dia ngajak ribut para pengedara motor tsb. bodohnya maksimal sekali hahahahaha... untung gak jadi babak belur digebukin orang satu kecamatan.
Gak di-uppercut aja tuh orang om? :mky_01:
User avatar
haristk7
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1412
Joined: Sun Nov 18, 2012 10:01
Daily Vehicle: Pleiades

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by haristk7 »

defreas wrote: Wed Nov 01, 2017 2:46 Itu sudah jadi budaya di negera kita. Budaya yg jelek. Saya ingat sekali, saat SD sudah diajarkan tentang antri, taat peraturan lalu lintas. Tapi yg saya liat adalah org dewasa yg nyerobot antrian, nyerobot lampu merah. Apa yg ada di benak anak kecil jika liat seperti itu? Berarti semua yg diajarkan guru hanya teori, agar dapat nilai bagus saat ulangan. Gk usah heran /marah kalo ada anak kecil yg nyerobot antrian misalnya. Gk diajarkan etika & sopan santun. Karena meraka pasti diajarkan, hanya saja mereka mencontoh apa yg org dewasa lakukan.
Negara kita adalah negara rimba, yg kuat yg berkuasa. Bunuh sebelum dibunuh, serobot sebelum diserobot. Bukan hanya mentalitas pendidikan yg harus diubah, jangan hanya mengangungkan teori. Mentalitas rakyat Indonesia juga kudu diubah. Mentalitas penguasa peninggalan orba.
bener nih, di Indonesia, sekolah itu hanya untuk mengejar nilai dalam bentuk angka/huruf, pelajaran PPKN saja yang penting anak2nya dapat nilai bagus, bukan fokus agar mereka bisa mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari. Mental disini sudah ringsek, sudah bobrok, apa perlu Indonesia dijajah bangsa lain 700 tahun biar negara lain yang mengajarkan pentingnya etika dan moral ? biar hilang kesan negara rimba dan manusia hutan ?

Ini reply yang paling menarik
Tats wrote: Tue Oct 31, 2017 13:01 Contoh sederhananya, coba ngantri di minimarket
Pasti setidaknya pernah diserobot orang, dan kasirnya tetap melayani juga
Menurut saya selain pendidikan, etika kebanyakan orang sini juga kurang
Etika saat face to face aja ga ada
Bagaimana saat berkendara di jalan?

Masalah pendidikan, saya jadi ingat waktu kecil dulu sekolah sejenis tk di belanda
Kalau tidak salah tk disana disebut basisonderwijs/ frobelschool
Masa kecil saya diajarkan cara membaca rambu lalu lintas
Jadi anak2 kecil bisa jalan2 dengan aman di jalan raya
Jalan kaki harus berlawanan arah kalau tidak ada trotoar
Disini masih banyak yang jalan kaki di arah jalan yang sama dengan kendaraan bermotor, sangat beresiko
Lalu ada pelajaran yang mengajarkan saya untuk mengingat perjalanan dari rumah sampai sekolah
Di perjalanan saya selalu diajarkan mengingat ciri2 jalan yang saya lewati
Contohnya di jalan ini saya melewati berapa pohon sebelum belok kiri atau kanan, dst
Fungsinya agar tidak tersesat dan untuk membantu polisi mencari anak kecil kalau diculik orang tidak dikenal
Saat di kantin kita diajarkan sabar mengantri, diingatkan guru2 saya untuk bersabar menunggu 3-8 menit mengantri
Sehingga kita tidak pernah terjadi perkelahian dengan menghormati hak orang lain, dan akibatnya semuanya on time
Karena waktu sudah diperhitungkan dengan matang oleh sekolah, kami tidak pernah ada yang telat dari kantin

Di sekolah saya dulu ga ada yang namanya bullying, karena kami diajarkan etika di kehidupan sehari2

Waktu saya pindah ke Indo saya tanya ke teman2 saya dulu waktu kecil diajarin apa
Mereka jawab hanya diajarkan berhitung, menulis, dan menggambar
And i 'm wondering how they survived until now
Yang saya bold, saya jadi ingat kisah ini, terlepas kisah ini benar apa tidak disana, tapi kisah ini sangat mirip sama apa yang saya dengar langsung di Jepang

http://www.rumus.web.id/pendidikan/bela ... mengantri/
Seorang guru di Australia pernah berkata:

“Kami tidak terlalu khawatir jika anak2 sekolah dasar kami tidak pandai Matematika” kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”

“Sewaktu ditanya mengapa dan kok bisa begitu ?” Kerena yang terjadi di negara kita justru sebaliknya.

Inilah jawabannya:

Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 Tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri.
Karena tidak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG DAN BAGI. Sebagian mereka anak menjadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi, Musisi, Pelukis dsb.
Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan Matematika. Sementara SEMUA MURID DALAM SATU KELAS ini pasti akan membutuhkan Etika Moral dan Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.
”Memang ada pelajaran berharga apa dibalik MENGANTRI ?”

”Oh iya banyak sekali pelajaran berharganya;”

Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.

Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang.

Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal dan tidak saling serobot merasa diri penting..

Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain.

Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri. (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri)

Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.

Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.

Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.

Anak belajar disiplin, teratur dan kerapihan.

Anak belajar memiliki RASA MALU, jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.

Anak belajar bekerjasama dengan orang2 yang ada di dekatnya jika sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil.

Anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain.


dan mungkin masih banyak lagi pelajaran berharga lainnya, silahkan anda temukan sendiri sisanya.

Saya sempat tertegun mendengarkan butir-butir penjelasannya. Dan baru saja menyadari hal ini saat satu ketika mengajak anak kami berkunjung ke tempat bermain anak Kids Zania di Jakarta.

Apa yang di pertontonkan para orang tua pada anaknya, dalam mengantri menunggu giliran sungguh memprihatinkan.

Ada orang tua yang memaksa anaknya untuk ”menyusup” ke antrian depan dan mengambil hak anak lain yang lebih dulu mengantri dengan rapi. Dan berkata ”Sudah cuek saja, pura-pura gak tau aja !!”
Ada orang tua yang memarahi anaknya dan berkata ”Dasar Penakut”, karena anaknya tidak mau dipaksa menyerobot antrian.
Ada orang tua yang menggunakan taktik dan sejuta alasan agar anaknya di perbolehkan masuk antrian depan, karena alasan masih kecil capek ngantri, rumahnya jauh harus segera pulang, dsb. Dan menggunakan taktik yang sama di lokasi antrian permainan yang berbeda.
Ada orang tua yang malah marah2 karena di tegur anaknya menyerobot antrian, dan menyalahkan orang tua yang menegurnya.
dan berbagai macam kasus lainnya yang mungkin anda pernah alami juga?

Ah sayang sekali ya…. padahal disana juga banyak pengunjung orang Asing entah apa yang ada di kepala mereka melihat kejadian semacam ini?

Ah sayang sekali jika orang tua, guru, dan Kementrian Pendidikan kita masih saja meributkan anak muridnya tentang Ca Lis Tung (Baca Tulis Hitung), Les Matematika dan sejenisnya. Padahal negara maju saja sudah berpikiran bahwa mengajarkan MORAL pada anak jauh lebih penting dari pada hanya sekedar mengajarkan anak pandai berhitung.

Ah sayang sekali ya… Mungkin itu yang menyebabkan negeri ini semakin jauh saja dari praktek-praktek hidup yang beretika dan bermoral?

Ah sayang sekali ya… seperti apa kelak anak2 yang suka menyerobot antrian sejak kecil ini jika mereka kelak jadi pemimpin di negeri ini?

Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua para orang tua juga para pendidik di seluruh tanah air tercinta. Untuk segera menyadari bahwa mengantri adalah pelajaran sederhana yang banyak sekali mengandung pelajaran hidup bagi anak dan harus di latih hingga menjadi kebiasaan setiap anak Indonesia. Mari kita ajari generasi muda kita untuk mengantri, untuk Indonesia yang lebih baik…
Yang saya bold, itu yang dipraktikan di pendidikan negara yang sukses bikin masyarakatnya tertib, saya jujur penasaran dengan pendidikan anak kecil di Jerman, saya terkagum-kagum melihat mereka tanpa ragu akan memberikan jalan kepada mobil ambulans dan pemadam kebakaran ketika ada situasi darurat
Newbie nggak setuju bahwa dogma 'harus jadi nomor satu' bikin mental pengemudi ugal2an. Kyknya tampang dan perilaku pegemudi ugal2an tsb jauh deh dari posisi nomor 1 di sekolahnya dulu :mky_04:

Yg jadi masalah adalah mindset dan budaya untuk tertib di Indo. Dibandingkan negara2 lain, level tertib di Indo ini jauh sekali. Dan nggak cuma di jalan, tp hampir di setiap sektor kehidupan.
Menurut saya ada hubungannya, disini masalahnya ditanamkan pikiran harus jadi yang terbaik/terdepan tapi pendidikan untuk tertib dan disiplinnya kurang..ibarat kata si anak disuruh belajar membaca dan menghitung dari pagi sampe malem, tapi pendidikan etika dan moralnya kurang

Ditanamkan pikiran "harus jadi no 1" + kurangnya pendidikan etika dan moral = ketika dewasa dia menyerobot antrian, kurang ada rasa bersalah

dan sorry, gak ada hubungan ama tampang, bullcrap itu, saya udah ngalamin berkali2 di jalanan "don't judge the book by its cover"
#menolaklupa

"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
ricz
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 12277
Joined: Wed Jan 23, 2013 10:18
Location: Indonesia

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by ricz »

Menurut gw....

Ini lebih tepatnya kesalahannya terjadi pas awal” org itu pada dpt sim...

Orang2 yg baru bisa nyetir itu cuma diajarin cara nyetir mobil yg benar, bukan cara berperilaku yg baik & bener di jalan raya....

Current :
2012 AGL10
2013 RM3
2021 GUN165
efendyou
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 25
Joined: Fri Sep 21, 2012 4:40

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by efendyou »

Jangankan di luaran sana....
Di sm ini aja, saya baca banyak yg masih nga tau aturan.
Jalur toll paling kanan itu peraturannya utk nyalip bukan sekedar fastlane!!!!
Kl anda jalan 180 pun, kl saya jalan 250 anda WAJIB minggir ke jalur sebelah kiri
iwansiagian
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 437
Joined: Sat Jan 12, 2008 12:45
Location: Bekasi
Daily Vehicle: ANKI 2GD-2019

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by iwansiagian »

efendyou wrote:Jangankan di luaran sana....
Di sm ini aja, saya baca banyak yg masih nga tau aturan.
Jalur toll paling kanan itu peraturannya utk nyalip bukan sekedar fastlane!!!!
Kl anda jalan 180 pun, kl saya jalan 250 anda WAJIB minggir ke jalur sebelah kiri
Iyaa bener banget.. Jalur paling kanan hanya untuk mendahului. Setelah selesai kembali ke kiri lagi.
nisfi19
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 45
Joined: Tue May 24, 2016 7:29

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by nisfi19 »

gausah jauh - jauh ngerasain nyetir di eropa yang kayak surga om hahaaha
kota tetangga yang sering kita anggep saingan malah kadang remehin (KL) nyetir disana aja udah berasa surga juga kok. enak, tertib, sabar dan mikirin pengendara lain n jadinya kita jg terbawa cara berkendara... nah disini jg tanpa kita sadari kita bisa terpengaruh pengendara lain yang serantulan jg karena efek emosi dan merasa paling hebat dijalanan, tuh contohnya foto bar bar di toll wkwkwkwk
susah banget nemuin yang serantulan nyetirnya di KL sekitar kayak di indo sini, CMIIW
User avatar
papafara
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 110
Joined: Sat Sep 17, 2016 11:58

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by papafara »

Selain lanehogger, yang ga kalah nyebelin orang yang bawa mobil "ngangkangin marka" alias ambil setengah jalur kanan, setengah jalur kiri. Mantaap deh kl udah ketemu yang model begini. Sering juga liat yang ambil tempat parkir model ngangkang gini.
iwansiagian
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 437
Joined: Sat Jan 12, 2008 12:45
Location: Bekasi
Daily Vehicle: ANKI 2GD-2019

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by iwansiagian »

papafara wrote:Selain lanehogger, yang ga kalah nyebelin orang yang bawa mobil "ngangkangin marka" alias ambil setengah jalur kanan, setengah jalur kiri. Mantaap deh kl udah ketemu yang model begini. Sering juga liat yang ambil tempat parkir model ngangkang gini.
Iya plus yang tailgating biar dapat slipstream kali ya
User avatar
PRBS
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2308
Joined: Sun Mar 06, 2011 14:00

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by PRBS »

efendyou wrote: Wed Nov 01, 2017 4:15 Jangankan di luaran sana....
Di sm ini aja, saya baca banyak yg masih nga tau aturan.
Jalur toll paling kanan itu peraturannya utk nyalip bukan sekedar fastlane!!!!
Kl anda jalan 180 pun, kl saya jalan 250 anda WAJIB minggir ke jalur sebelah kiri
Di toll kita ada maks speed kan? Setau saya maks speed 100kph (atau toleransi 20kpj lebih cepat dari batasnya)

dan misal ada mobil yg sudah berada di lajur kanan dengan speed 100kph (sesuai batas speed maksimum) dan anda lebih dari 100kph.. yang salah siapa?
kenop
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1377
Joined: Mon Aug 24, 2015 5:06

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by kenop »

efendyou wrote: Wed Nov 01, 2017 4:15 Jangankan di luaran sana....
Di sm ini aja, saya baca banyak yg masih nga tau aturan.
Jalur toll paling kanan itu peraturannya utk nyalip bukan sekedar fastlane!!!!
Kl anda jalan 180 pun, kl saya jalan 250 anda WAJIB minggir ke jalur sebelah kiri
trs rambu2 ini guna nya buat apa om?
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
User avatar
haristk7
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1412
Joined: Sun Nov 18, 2012 10:01
Daily Vehicle: Pleiades

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by haristk7 »

Lajur paling kanan itu maks 100kmh, lajur untuk kecepatan tinggi dan mendahului.

Saya punya kebijakan pribadi, kalo saya melaju diatas 100kmh, saya sadar betul saya melakukan kesalahan, kalau didepan ada mobil, saya tidak akan kasi hi-beam, tapi saya yang akan cari jalur sendiri, saya asumsikan mobil di depan saya melaju dengan kecepatan 90-100kmh, dan dia berhak untuk tetap diam di lajurnya..kecuali kalo saya melaju di 90-100kmh dan di depan saya cuma melaju 70-90kmh dan didepannya kosong, maka akan saya kasi hi-beam untuk memberikan peringatan kalau ada mobil melaju lebih cepat di belakang.

kalau jalan tol sepi malah saya selalu melaju di lajur tengah walaupun kecepatan 100km/h, biarlah yang melaju diatas 100km/h melaju di lajur kanan. Saya punya kebiasaan untuk selalu mengecek spion belakang ketika melaju di jalan tol, memastikan saya tidak mengganggu jalan orang lain yang berhak.

Intinya melaju di jalan tol itu perlu kesadaran diri sendiri dan juga harus memikirkan orang lain, jangan membuat orang lain rugi.
#menolaklupa

"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
iwansiagian
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 437
Joined: Sat Jan 12, 2008 12:45
Location: Bekasi
Daily Vehicle: ANKI 2GD-2019

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by iwansiagian »

PRBS wrote:
efendyou wrote: Wed Nov 01, 2017 4:15 Jangankan di luaran sana....
Di sm ini aja, saya baca banyak yg masih nga tau aturan.
Jalur toll paling kanan itu peraturannya utk nyalip bukan sekedar fastlane!!!!
Kl anda jalan 180 pun, kl saya jalan 250 anda WAJIB minggir ke jalur sebelah kiri
Di toll kita ada maks speed kan? Setau saya maks speed 100kph (atau toleransi 20kpj lebih cepat dari batasnya)

dan misal ada mobil yg sudah berada di lajur kanan dengan speed 100kph (sesuai batas speed maksimum) dan anda lebih dari 100kph.. yang salah siapa?
Inti nya sih tetep jalur kanan itu hanya di pakai untuk mendahului saja, setelah selesai langsung masuk lagi ke kiri apabila situasi nya sudah aman.

Yang banyak bikin sebel itu jalur kiri nya kosong tapi dia tetap paling kanan.

Paling enak sih liat youtube nya di autobahn, gimana mereka bawa mobil speed 200 up tapi habis mendahului masuk langsung ke jalur kanan lagi.

Dan kalo mau bicara aturan dua duanya ga bener. Satu melanggar jalur peruntukan, satu lagi speed limit.
User avatar
PRBS
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2308
Joined: Sun Mar 06, 2011 14:00

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by PRBS »

iwansiagian wrote: Wed Nov 01, 2017 5:20
PRBS wrote:
efendyou wrote: Wed Nov 01, 2017 4:15 Jangankan di luaran sana....
Di sm ini aja, saya baca banyak yg masih nga tau aturan.
Jalur toll paling kanan itu peraturannya utk nyalip bukan sekedar fastlane!!!!
Kl anda jalan 180 pun, kl saya jalan 250 anda WAJIB minggir ke jalur sebelah kiri
Di toll kita ada maks speed kan? Setau saya maks speed 100kph (atau toleransi 20kpj lebih cepat dari batasnya)

dan misal ada mobil yg sudah berada di lajur kanan dengan speed 100kph (sesuai batas speed maksimum) dan anda lebih dari 100kph.. yang salah siapa?
Inti nya sih tetep jalur kanan itu hanya di pakai untuk mendahului saja, setelah selesai langsung masuk lagi ke kiri apabila situasi nya sudah aman.

Yang banyak bikin sebel itu jalur kiri nya kosong tapi dia tetap paling kanan.

Paling enak sih liat youtube nya di autobahn, gimana mereka bawa mobil speed 200 up tapi habis mendahului masuk langsung ke jalur kanan lagi.

Dan kalo mau bicara aturan dua duanya ga bener. Satu melanggar jalur peruntukan, satu lagi speed limit.
Ga dong om.. yang saya bold, yg nyetir dengan speed sesuai peraturan ya ga akan salah.. kan dia di lajur paling kencang sesuai aturan di toll.. yaitu maks 100kmh.. yg jelas salah, ya yg nyetir tapi melebihi batas speed requirement... trus nyuruh orang yg patuh peraturan untuk minggir?

Beda kasus dengan autobahn.. dia masuk area “no speed limit”.. jadi yaa awareness mereka termasuk bagus.. contoh lainnya highway di UK, dia ada speed limit (70mph) dan semua patuh dengan speed limitnya (termasuk yg di fastlane)
User avatar
PRBS
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2308
Joined: Sun Mar 06, 2011 14:00

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by PRBS »

haristk7 wrote: Wed Nov 01, 2017 5:20 Lajur paling kanan itu maks 100kmh, lajur untuk kecepatan tinggi dan mendahului.

Saya punya kebijakan pribadi, kalo saya melaju diatas 100kmh, saya sadar betul saya melakukan kesalahan, kalau didepan ada mobil, saya tidak akan kasi hi-beam, tapi saya yang akan cari jalur sendiri, saya asumsikan mobil di depan saya melaju dengan kecepatan 90-100kmh, dan dia berhak untuk tetap diam di lajurnya..kecuali kalo saya melaju di 90-100kmh dan di depan saya cuma melaju 70-90kmh dan didepannya kosong, maka akan saya kasi hi-beam untuk memberikan peringatan kalau ada mobil melaju lebih cepat di belakang.

kalau jalan tol sepi malah saya selalu melaju di lajur tengah walaupun kecepatan 100km/h, biarlah yang melaju diatas 100km/h melaju di lajur kanan. Saya punya kebiasaan untuk selalu mengecek spion belakang ketika melaju di jalan tol, memastikan saya tidak mengganggu jalan orang lain yang berhak.

Intinya melaju di jalan tol itu perlu kesadaran diri sendiri dan juga harus memikirkan orang lain, jangan membuat orang lain rugi.

NAH! Betul sekali.. mantap om haris. Saya sangat sependapat dengan om haris.

Kalau saya pribadi, misal lane1,2 atau 3 lagi sepi.. ya mending cruising 100kmh di lane 2.. walaupun kalo saya pake lane 1 juga ga masalah..
waterlo
New Member of Senior Mechanic
New Member of Senior Mechanic
Posts: 159
Joined: Sat Nov 26, 2016 6:44

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by waterlo »

adityabp wrote: Wed Nov 01, 2017 3:48
waterlo wrote: Wed Nov 01, 2017 3:21 saya sekali seumur hidup pernah baku hantam dengan pengendara motor yang karena emosi jalannya saya tutup (karena jarak antar bemper dengan mobil depan udah mepet, mereka masih maksa lewat. khawatir orang2 tolol ini hit and run dan biasanya begitu. maka saya tutup supaya ga ada yang bisa lewat.)
manusia ini protes dan jedotin bannya ke bemper saya, saya turun, saya cek dan saya tegur. kenapa anda ngerusak mobil saya? maksudnya apa? saya ada gitu ngerusak motor kamu? termakan emosi, dia cengkeram leher saya. saya tampar mukanya sekencang mungkin. kemudian kita baku hantam. pengemudi motor sekitar turun dan melerai serta mau pukul rame2 si pengendara motor laknat tersebut karena dia ngajak ribut para pengedara motor tsb. bodohnya maksimal sekali hahahahaha... untung gak jadi babak belur digebukin orang satu kecamatan.
Gak di-uppercut aja tuh orang om? :mky_01:
maunya sih begitu, tapi keburu dilerai om. karena pengendara sekitar juga emosi liat dia petantang-petenteng di tengah jalan :e-snooty: :e-snooty:
Rundeer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 812
Joined: Fri Jan 15, 2016 15:00
Location: Bandar Lampung, Lampung
Daily Vehicle: Innova

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by Rundeer »

efendyou wrote: Wed Nov 01, 2017 4:15 Jangankan di luaran sana....
Di sm ini aja, saya baca banyak yg masih nga tau aturan.
Jalur toll paling kanan itu peraturannya utk nyalip bukan sekedar fastlane!!!!
Kl anda jalan 180 pun, kl saya jalan 250 anda WAJIB minggir ke jalur sebelah kiri
Menurut sy anda jg tidak paham sama peraturan yg ada. Jelas" di tol kecepatan max 100kpj. Sejak kapan tol di Indonesia berubah jadi autobahn yg tidak ada speed limitnya?
Jangan nginjek gas dalam dalam, boros, mending nyantai aja :ngacir:
User avatar
b8099ok
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 2794
Joined: Wed Nov 18, 2009 4:14
Location: Jakarta
Daily Vehicle: 2020 All New Xpander Pickup

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by b8099ok »

Rundeer wrote: Wed Nov 01, 2017 5:52
efendyou wrote: Wed Nov 01, 2017 4:15 Jangankan di luaran sana....
Di sm ini aja, saya baca banyak yg masih nga tau aturan.
Jalur toll paling kanan itu peraturannya utk nyalip bukan sekedar fastlane!!!!
Kl anda jalan 180 pun, kl saya jalan 250 anda WAJIB minggir ke jalur sebelah kiri
Menurut sy anda jg tidak paham sama peraturan yg ada. Jelas" di tol kecepatan max 100kpj. Sejak kapan tol di Indonesia berubah jadi autobahn yg tidak ada speed limitnya?
Semenjak @vipseries pasang toet" om,...
FWD + FWD + 4WD + 4WD = :big_cat:
iwansiagian
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 437
Joined: Sat Jan 12, 2008 12:45
Location: Bekasi
Daily Vehicle: ANKI 2GD-2019

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by iwansiagian »

PRBS wrote:
iwansiagian wrote: Wed Nov 01, 2017 5:20
PRBS wrote:
Di toll kita ada maks speed kan? Setau saya maks speed 100kph (atau toleransi 20kpj lebih cepat dari batasnya)

dan misal ada mobil yg sudah berada di lajur kanan dengan speed 100kph (sesuai batas speed maksimum) dan anda lebih dari 100kph.. yang salah siapa?
Inti nya sih tetep jalur kanan itu hanya di pakai untuk mendahului saja, setelah selesai langsung masuk lagi ke kiri apabila situasi nya sudah aman.

Yang banyak bikin sebel itu jalur kiri nya kosong tapi dia tetap paling kanan.

Paling enak sih liat youtube nya di autobahn, gimana mereka bawa mobil speed 200 up tapi habis mendahului masuk langsung ke jalur kanan lagi.

Dan kalo mau bicara aturan dua duanya ga bener. Satu melanggar jalur peruntukan, satu lagi speed limit.
Ga dong om.. yang saya bold, yg nyetir dengan speed sesuai peraturan ya ga akan salah.. kan dia di lajur paling kencang sesuai aturan di toll.. yaitu maks 100kmh.. yg jelas salah, ya yg nyetir tapi melebihi batas speed requirement... trus nyuruh orang yg patuh peraturan untuk minggir?

Beda kasus dengan autobahn.. dia masuk area “no speed limit”.. jadi yaa awareness mereka termasuk bagus.. coba di highway di UK, dia ada speed limit (70mph) dan semua patuh dengan speed limitnya (termasuk yg di fastlane)

Unless highway di indo no speed limit semua..
Jalur kiri nya kosong ga waktu dia speed 100 km/jam?

Itu persoalan nya.. Yang banyak di masalah kan kejadian disini kan gitu. Kiri kosong dia ga kiri.. Di klaksonin atau di dim marah.

Kalo ada yang klaksonin dan dim kita saat kita speed 100 paling kanan sementara jalur kiri kita penuh dan tidak aman untuk kita masuk, itu orang sedeng aja. Memang banyak yang model gitu juga dia pepet kita tailgating gitu mengintimidasi.

Terus terang saya pribadi kalo di tol kosong kecepatan saya sering di atas 100, mau kecepatan berapa pun saya akan kembali ke kiri setelah mendahului.

Tapi masalah kasih jalan ini ga tau masalah lingkungan juga kali ya.
Soalnya waktu saya muda umur 20an(tahun 90an masih zaman orba haha) kalo kita lintas sumatra, kendaraan di depan kita itu akan memberi sign kanan apabila jalan lawanan arah kita tidak ada mobil, sehingga kita bisa dengan aman mendahului mobil di depan kita.

Dan sebaliknya juga dia akan kasih sign kiri apabila adalah mobil lawan arah. Itu kebiasaan dulu di lintas sumatra waktu tahun 90an. Untuk sekarang apakah masih seperti di lintas Sumatra saya tidak tau.
Last edited by iwansiagian on Wed Nov 01, 2017 6:04, edited 1 time in total.
kenop
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1377
Joined: Mon Aug 24, 2015 5:06

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by kenop »

PRBS wrote: Wed Nov 01, 2017 5:44
haristk7 wrote: Wed Nov 01, 2017 5:20 Lajur paling kanan itu maks 100kmh, lajur untuk kecepatan tinggi dan mendahului.

Saya punya kebijakan pribadi, kalo saya melaju diatas 100kmh, saya sadar betul saya melakukan kesalahan, kalau didepan ada mobil, saya tidak akan kasi hi-beam, tapi saya yang akan cari jalur sendiri, saya asumsikan mobil di depan saya melaju dengan kecepatan 90-100kmh, dan dia berhak untuk tetap diam di lajurnya..kecuali kalo saya melaju di 90-100kmh dan di depan saya cuma melaju 70-90kmh dan didepannya kosong, maka akan saya kasi hi-beam untuk memberikan peringatan kalau ada mobil melaju lebih cepat di belakang.

kalau jalan tol sepi malah saya selalu melaju di lajur tengah walaupun kecepatan 100km/h, biarlah yang melaju diatas 100km/h melaju di lajur kanan. Saya punya kebiasaan untuk selalu mengecek spion belakang ketika melaju di jalan tol, memastikan saya tidak mengganggu jalan orang lain yang berhak.

Intinya melaju di jalan tol itu perlu kesadaran diri sendiri dan juga harus memikirkan orang lain, jangan membuat orang lain rugi.

NAH! Betul sekali.. mantap om haris. Saya sangat sependapat dengan om haris.

Kalau saya pribadi, misal lane1,2 atau 3 lagi sepi.. ya mending cruising 100kmh di lane 2.. walaupun kalo saya pake lane 1 juga ga masalah..
sy jg paling sering / seneng cruising di lane tengah, speed standar lah,, 80-100 km/h
krn menurut sy lane paling "aman" sy msh bisa bebas manuver ke lane kiri ato kanan klo sampe ada apa2 di depan, dan paling luas visibilitas nya
tentu aja klo tiba2 di depan ada yg jalan 70 km/h sy yg pindah ke lane buat nyalip

paling malesin klo lg jalan santai di tengah, uda 80 km/h (speed max tol dalam kota), lagi jaga jarak sm depan, di klakson2, padahal kanan nya kosong yg jalur buat nyalip :mky_05: