Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Ingin membahas hal-hal umum mengenai mobil dan otomotif, silakan bahas disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
haristk7
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1412
Joined: Sun Nov 18, 2012 10:01
Daily Vehicle: Pleiades

Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by haristk7 »

Di zaman ini, terutama di kota besar Indonesia, semakin banyak orang stress, parahnya lagi stress ini terbawa ketika mengemudi di jalan raya Indonesia, terutama kota besar seperti Jakarta, yang sudah hiruk pikuk kacau balau pecah berantakan. Seperti yang ada di berita ini

https://oto.detik.com/catatan-pengendar ... ta-jakarta
Jakarta - Pendewasaan ketika berkendara nampaknya menjadi suatu yang mendesak untuk lebih dipelajari dan gali. Karena, bila hal tersebut tak dikembangkan maka pertikaian akibat hal sepele di jalanan menjadi tak tertahankan lagi.

Seperti pada pagi hari ini, Selasa (31/10/2017), entah bagaimana awal mula kejadiannya, dua pengendara mobil terlibat pertikaian di tol dalam kota yang diperkirakan berada di daerah Smesco, Gatot Subroto, Jakarta Selatan.

Menurut foto yang diunggah oleh Andremagis, pengendara Honda HR-V terlibat pertengkaran dengan pengemudi lainnya yang mengendarai Avanza akibat tidak terima kendaraannya disalip.

Image

"Pagi ini di depan smesco.. ndak mau disalip.. Untung 2 vs 2.. Hitung-hitung olahraga pagi. At Smesco Gatot Subroto", tulis Andreamagis pada akunnya.

Memang sih dalam suasanya yang panas terik apalagi buru-buru untuk ke tempat tujuan membuat panas hati. Namun tetap saja, peristiwa tersebut tidak perlu ditiru ya Otolovers.

Karena selain merugikan diri sendiri dan menjadi tambah telat ke tempat tujuan, tentu saja hal itu merugikan pengendara lainnya. Jadilah pengendara yang cerdas.
Dari berita diatas, sepertinya ini sudah mulai masuk taraf "gawat" di Indonesia, banyak yang egois dan temperamen, terutama Jakarta, okelah pembahasan kali ini kita fokuskan di Jakarta dan kota besar yang mulai banyak maet semerawutnya. Ya banyak contohnya perilaku pengemudi yangterlihat egois, mulai dari nerobos lampu merah, nyelak antrian, jalan pelan di kanan padahal depannya kosong plong (trus kalo disalip malah marah)...kalau bisa dibilang, mental pengendara indonesia termasuk cukup parah (walaupun mungkin ada yang lebih parah lagi)..

Dari judul thread, kolerasi dengan pendidikan masa kecil, mungkin banyak yang bertanya, apa hubungannya ? hmm....oke..pada masih kecil, berapa banyak dari anda yang sedang membaca thread ini selalu ditekankan "kamu harus jadi no 1 di kelas" atau "kamu harus ranking teratas", atau semacam itulah. Kemudian seberapa banyak dari anda yang sedang membaca thread ini, pas masih kecil dibilangin, "kamu harus belajar antri", "ayo kamu jangan nyerobot, jangan ambil hak orang lain, antri yang tertib", atau semacamnya..

Saya penasaran, apa karena selalu didorong untuk selalu jadi no 1 ya, apa karena terlalu didorong untuk selalu kompetitif ya, sampai-sampai "brain-washed" ini sampai berpengaruh pada saat mengemudikan kendaraan di jalan raya ? Akibatnya banyak orang jadi egois di jalan, ntah berapa kali kita liat orang nyerobot antrian di gerbang tol atau pintu keluar tol, berapa kali kita melihat orang nyerobot antrian belokan, dan ntah berapa kali kita dibikin kesal oleh tingkah laku orang seperti itu.

Dari hal tersebut muncul pembelaan, "saya buru-buru", iya saya tau, kita semua tau, semua orang juga pengen cepat sampai tujuan kok, semua orang pengen urusan hari itu cepat selesai..mental pengen cepat sampai kemudian ditambah lagi dengan tekanan pekerjaan/tugas sepertinya membuat banyak orang makin seenaknya saja di jalanan tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan atas perilakunya. Disini mungkin bisa dihitung jumlah orang yang kalo nyetir punya pikiran, "kalo misalnya saya melakukan ini, sepertinya efek yang akan ditimbulkan seperti ini". Hal ini diperparah karena orang dianggap mahir mengemudi kalo udah bisa gas, rem, pindah gigi, dan piawai memainkan stir, tapi belum ke memikirkan pengguna jalan yang lain.

Dulu rute harian saya selalu melewatin JORR Selatan, masuk dari Tanah Kusir dan keluar di Lenteng Agung, semenjak JORR barat tersambung dengan JORR selatan, macetnya lumayan parah sih karena volume kendaraan bertambah..satu hal unik yang saya perhatikan, suka terjadi tiba-tiba lancar, ya ini bikin penasaran semua orang "kok macetnya gak jelas", hari demi hari saya amati setiap kali saya berkendara, saya diskusikan dengan banyak orang, akhirnya kesimpulan yang kami dapat, "salah satu penyebab kemacetan yang terjadi di JORR selatan adalah karena orang-orang yang menyerobot via bahu jalan, pada saat mereka masuk kembali ke lajur lambat, mobil yang di lajur lambat terpaksa mengerem dan itu akan mengakibatkan suatu efek berkelanjutan ke mobil yang di belakang, apabila volume kendaraan sangat banyak hal ini bisa mengakibatkan kemacetan dan menular ke jalur lainnya".

Saya juga pernah mengalami hal konyol di perempatan yang gak ada lampu merah, saya di barisan depan di perempatan, dan jalanan depan saya itu macet total, saya tidak mau maju karena saya tau kalo saya maju, orang yang mau berbelok di perempatan pasti akan terhambat dan merugikan orang lain. Begonya, ada mobil dibelakang saya klakson-klakson suruh saya maju, saya tetap gak mau, akhirnya karena gak tahan saya minggir, saya suruh dia maju duluan..dan ya..betul apa yang saya takutkan jadi kejadian, GRIDLOCK. Akhirnya selama 5 menit saya melihat kekacauan akibat ada orang idiot yang gak mikirin kedepannya bakalan bagaimana hingga konser klakson menggema dimana-mana..untunglah ada bbrp warga setempat yang mau mengurai kemacetan yang terjadi.

Keegoisan pengendara, stress yang bertumpuk, dan sifat tidak mau kalah ini jadi bumerang buat lalu lintas Indonesia, sudah tau jalanan macet, volume kendaraan luar biasa banyaknya, ya setidaknya bisa dong antri dan tertib, itu bisa membantu mengurangi kemacetan kok, BEBEK SAJA BISA JALAN LURUS BERBARIS, masa MANUSIA disuruh tertib aja SUSAHNYA MINTA AMPUN ? Masa kalah ama bebek ? mau derajatnya lebih rendah dari bebek ? kan enak gitu loh kalo semua antri dan tertib, setidaknya bikin suasana yang udah kacau balau diubah jadi agak nyaman dikit.

Image

Saya pernah merekam video perjalanan saya di dalam kota dan kemudian saya berikan ke teman orang asing, dia berkata "jalanan negeri kamu itu kok kayak sirkus ya ?", kemudian ada yang masih ingat video yang direkam orang Italia mengenai lalu lintas di Jakarta, di video itu diperlihatkan orang Indonesia terlalu sering bergonta-ganti lajur, sampai ada komentar "pantas saja macet, mereka tidak bisa berdiam diri di lajurnya sih".

Ntah saya berapa kali di tol terpaksa menyalip dari kiri akibat lajur kanan ada mobil yang jalan pelan 60-70km/h padahal di depannya kosong plong, begitu disalip dan saya klakson malah marah balik ngasi klakson atau hi-beam..hello, kalo anda takut melaju kencang di tol mending anda gak usah keluar rumah sekalian atau gak usah punya mobil sekalian.

Kemudian kasus yang di berita di atas, disalip malah marah, okelah kita gak tau kejadian sebenarnya seperti apa, cuma saya bikin 2 skenario:
1. Skenario 1: mobil A antri, kemudian mendadak mobil B nyelak antrian, A gak terima dan klakson panjang, B gak terima juga, akhirnya berantem
2. Skenario 2: mobil A lagi jalan, kemudian mendadak disalip tipis ama mobil B, A gak terima dan kemudian ujungnya sama kayak skenario 1

Dari 2 skenario ini, kasus ini menurut saya bisa terjadi karena: (a) tidak bisa menjaga emosi, (b) hanya memikirkan diri sendiri, dan (c) kesadaran terhadap pengguna jalan lain yang sangat kurang

Saya jujur juga susah untuk mengontrol emosi pas berkendara, terutama ketika tidak terima ada yang motong antrian.

Saya dulu pernah tinggal di Jepang, di sana saya bertemu dengan keluarga dimana anak-anaknya masih kecill, masih TK dan SD, saya perhatikan anak-anaknya sangat tertib dan disiplin, salah staunya bisa mengantri dengan tertib. Saya diberi tahu oleh orang tuanya kalau yang penting pada saat masih kecil, anak kecil harus dibentuk dulu karakternya dan harus bisa disiplin dan tertib sehingga ketika di tempat umum tidak bikin repot/susah orang lain. Pas saya balik ke Indonesia, saya sempat berbincang dengan salah satu dosen saya, dia memasukkan anaknya ke sekolah dengan cukup selektif, bapak dosen mencari sekolah dimana yang paling utama adalah pembentukan dan pengembangan karakter, terutama mengenai tertib dan disiplin, hal paling simpel tapi akan selalu berguna dimanapun adalah antri dan tertib.

Hasil dari didikannya ? pas saya diberi kesempatan nyetir disana, saya takjub, ketika bertemu jalanan bottleneck, semua orang tanpa klakson, tanpa saling sodok, tanpa pepet-pepetan, tanpa serobotan, semuanya jalan saling bergantian memberikan kesempatan dengan yang lain. Ketika di jalan tol pindah lajur dan motong kendaraan lain, mereka memberikan hazard (kurang lebih) 3x sebagai tanda "maaf mengganggu, terima kasih telah memberikan saya jalan", dan semua orang mendewakan dan selalu memberi prioritas kepada pejalan kaki (kecuali dimana lampu penyebrangan pejalan kaki menyala merah, prioritas diberikan kepada kendaraan). Atau gak usah di jalan raya deh, di stasiun kereta/bus, semua orang antri tertib menunggu giliran, gak ada saling serobot. Itu semua karena pada saat masi kecil diajarkan untuk antri dan tidak mengambil hak orang lain, "Infrastruktur umum yang pakai bukan kamu saja, tapi orang lain juga, pikirkan mereka".

Seandainya dari kecil diajarin tertib, dan pada saat beranjak dewasa tidak diracuni pikirannya oleh orang lebih tua untuk mau nyerobot/nyelak, mungkin pas mereka sudah cukup umur untuk menyetir, tidak ada yang mencoba untuk menyelak antrian, skenario terburuknya mungkin kalo mereka mencontoh pengendara senior yang berani untuk menyerobot antrian, jadi lingkaran setan ini sepertinya agak susah dihapus kecuali kalo dari pihak regulator dan polisi berani memberlakukan peraturan "bertangan besi"..atau alternatifnya, mengajak pengguna jalan melakukan gerakan pro-aktif untuk menjaga ketertiban jalan. Cara kerjanya, seseorang, sebut saja si A memotret pengendara B yang melanggar lalu lintas --> foto dari si A dikirim melalui aplikasi ke pihak polisi --> pihak polisi menerima foto dari si A dan memproses laporan dengan barang bukti berupa foto --> apabila B terbukti bersalah, pihak polisi memberikan surat tilang dan denda ke pengendara B dengan bukti foto dari si A --> si A dapat Rp 2000,00 (per laporan) yang langsung masuk di rekening bank si A sebagai imbalan telah membantu kepolisian.

Coba bayangkan dengan sistem itu, dengan mengajak masyarakat pro-aktif menjaga ketertiban maka polisi akan mendapat jutaan pasang mata tambahan yang dapat melaporkan kejadian di jalanan, saya rasa yang deman melanggar akan mulai berpikir 2x untuk melakukan pelanggaran karena gerak-geriknya diawasi banyak orang.

Mari didiskusikan...kira-kira kedepannya bagaimana caranya, pendidikan di SD dan TK harus bagaimana agar anak-anak bisa tertib, disiplin, dan bisa antri, dan sebisa mungkin mereka tidak terpengaruh kebiasan orang tua yang suka nyerobot ? dan bagaimana caranya mengubah mindset goal "harus jadi nomor 1", karena ini menurut saya bisa jadi pedang bermata 2 kedepannya..karena buat saya pribadi percuma pintar di otak tapi gak tau etika..orang kayak begini masuk masuk kategori brengsek buat saya pribadi..
#menolaklupa

"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
carl
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 365
Joined: Tue Dec 31, 2013 14:57
Daily Vehicle: transjakarta

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by carl »

Di tempat tinggal saya sekarang, ada lampu merah yang dimana mau ga mau harus dilanggar. Soalnya sudah sering kejadian kecelakaan karena menaati lampu merah tersebut...
User avatar
Jambangan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2733
Joined: Wed Feb 08, 2012 11:57
Location: Bekasi
Daily Vehicle: 2021 Yamaha XSR

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by Jambangan »

Sistemnya harus dirubah total
Tiru sistem negara maju
Contoh bikin SIM yg terlalu mudah
sammyjimun
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 208
Joined: Tue Jul 12, 2016 0:38

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by sammyjimun »

Kalau menurut ane sih secara langsung atau tidak akan berpengaruh, agak OOT dikit, balik lagi ke sistem pendidikan di Indonesia yg dari awal sudah dicekoki berbagai macem pelajaran tp "mengesampingkan ilmu2 sosial budaya". Jadi secara tidak langsung, kita kurang pendidkan karakter dan mental yang baik, utamanya mereka yang sudah dianggap layak untuk mengendarai sebuah kendaraan bermotor (generasi yang min. lahir 17 tahun kebelakang). Selain itu, pada proses memperoleh SIM yang sangat-sangat mudah. Coba saja lihat antrian2, selalu ada saja akal-akalan orang untuk memotong antrian. Bisa dilihat di gerbang tol - gerbang tol utama kaya GT Halim, GT Cikarang, GT Cililitan, perhatiin ada berapa orang yang pindah jalur seeenaknya tanpa memikirkan efek sampingnya, lalu lintas jadi tambah semrawut.
Sebenernya banyak faktor yang masih bisa ditinjau lagi mengapa perilaku para pengendara kendaraan bermotor saat ini sangat "beringas" belakangan ini. IMHO.
Zaxis
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1214
Joined: Wed Dec 07, 2016 9:34

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by Zaxis »

Ga cuma di jalan,lagi antri makanan atau lift ada aja monyet yg ga sabaran
User avatar
Jambangan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2733
Joined: Wed Feb 08, 2012 11:57
Location: Bekasi
Daily Vehicle: 2021 Yamaha XSR

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by Jambangan »

Zaxis wrote: Tue Oct 31, 2017 12:31 Ga cuma di jalan,lagi antri makanan atau lift ada aja monyet yg ga sabaran
Di minimarket jg om kadang ada aja yg ga mau antri :wkkk:
User avatar
Bulgogi
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 916
Joined: Tue Mar 08, 2016 12:16

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by Bulgogi »

Menurut saya, ga cuma pendidikan masa kecil, tapi Jakarta emang udah ga layak jadi pusat ekonomi..

Tiap tahun banyak yg nyari kerja di Jakarta. Jakarta makin penuh, makin macet, makin rusuh, org2 makin stress.. ga heran sih sampe berantem gini..
Last edited by Bulgogi on Tue Oct 31, 2017 12:36, edited 1 time in total.
martinnn
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2899
Joined: Mon Aug 17, 2015 6:32
Location: Jabodetabek
Daily Vehicle: Innova gen 1 vvti + Supra X 125 with Givi Top box

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by martinnn »

Masa kecil cuma diajarin agama agama Dan agama :big_slap: :big_slap: :big_slap:
:big_biglaugh:
jeepTruck
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 45
Joined: Thu Oct 26, 2017 12:08

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by jeepTruck »

Judulnya boleh donk diganti dengan Perilaku Pengemudi korelasinya dengan Teori Darwin..: ngacir...
akbrn
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 396
Joined: Tue Sep 26, 2017 7:38

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by akbrn »

Udah sering kejadian ky gini. Malah beberapa kali liat live di tkp.

Sebelum lebaran sempet nyaksiin di daerah cinunuk dpn grand jogja, bapak2 pake ninja r lsg nubrukin motornya ke pangkalan ojeg. Trs lsg baku hantam dgn salah 1 tukang ojeg di sana. Udh kaya jason statham di film crank. Wkwkwk

Yg hrs di rubah sih sebenernya attitude kt mulai dari lingkungan terkecil (rumah). Hindari perkataan mengumpat & mau menang sendiri (terkadang hal spt itu tdk sadar dilakukan).

Yg sy takjub wkt di vietnam, populasi motor lebih crowded dr pd indo, & pengguna roda 4 terkadang bisa seenaknya pindah jalur berlawanan tanpa ancang2 terlebih dahulu. Anehnya yg dijalur benar malah memberi jalan tanpa memberi klakson sedikitpun (roda 4 & roda 2). Org tua sy sampai stress lihatnya. Hahaha
User avatar
Bulgogi
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 916
Joined: Tue Mar 08, 2016 12:16

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by Bulgogi »

martinnn wrote:Masa kecil cuma diajarin agama agama Dan agama :big_slap: :big_slap: :big_slap:
Ajaran agama kan tujuannya mulia.. biar seorang anak tumbuh kembang dgn attitude yang baik..

Nah, kalo masih berantem ya jgn salahkan agamanya.. salahkan pengajarnya.. :ngacir:
Tats
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 364
Joined: Sun Oct 01, 2017 5:36

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by Tats »

Contoh sederhananya, coba ngantri di minimarket
Pasti setidaknya pernah diserobot orang, dan kasirnya tetap melayani juga
Menurut saya selain pendidikan, etika kebanyakan orang sini juga kurang
Etika saat face to face aja ga ada
Bagaimana saat berkendara di jalan?

Masalah pendidikan, saya jadi ingat waktu kecil dulu sekolah sejenis tk di belanda
Kalau tidak salah tk disana disebut basisonderwijs/ frobelschool
Masa kecil saya diajarkan cara membaca rambu lalu lintas
Jadi anak2 kecil bisa jalan2 dengan aman di jalan raya
Jalan kaki harus berlawanan arah kalau tidak ada trotoar
Disini masih banyak yang jalan kaki di arah jalan yang sama dengan kendaraan bermotor, sangat beresiko
Lalu ada pelajaran yang mengajarkan saya untuk mengingat perjalanan dari rumah sampai sekolah
Di perjalanan saya selalu diajarkan mengingat ciri2 jalan yang saya lewati
Contohnya di jalan ini saya melewati berapa pohon sebelum belok kiri atau kanan, dst
Fungsinya agar tidak tersesat dan untuk membantu polisi mencari anak kecil kalau diculik orang tidak dikenal
Saat di kantin kita diajarkan sabar mengantri, diingatkan guru2 saya untuk bersabar menunggu 3-8 menit mengantri
Sehingga kita tidak pernah terjadi perkelahian dengan menghormati hak orang lain, dan akibatnya semuanya on time
Karena waktu sudah diperhitungkan dengan matang oleh sekolah, kami tidak pernah ada yang telat dari kantin
Di sekolah saya dulu ga ada yang namanya bullying, karena kami diajarkan etika di kehidupan sehari2

Waktu saya pindah ke Indo saya tanya ke teman2 saya dulu waktu kecil diajarin apa
Mereka jawab hanya diajarkan berhitung, menulis, dan menggambar
And i 'm wondering how they survived until now
User avatar
geofreyap
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1612
Joined: Thu Oct 01, 2015 1:05

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by geofreyap »

Tuhan menciptakan manusia macam².
Beberapa memang di ciptakan untuk menguji kita.
Kalau kita lulus, kita naik kelas :big_smile]
SUBARU INDONESIA
Instagram : subaru.sales.id
Yonatanw
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 271
Joined: Sun Feb 21, 2016 10:43
Location: Surabaya

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by Yonatanw »

“ Yang ngantri : bodoh
Yang nyerobot : pintar
Semua ingin cepat sampai, tapi jangan pikirkan orang lain, yang penting kamu cepat sampai. Orang juga ngga akan pikirin kamu kok. “

Cuplikan dari yang saya dengar..
DD4 CVT | GE8 5AT | K3-VE
User avatar
PRBS
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2308
Joined: Sun Mar 06, 2011 14:00

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by PRBS »

Untuk kasus TAG TEAM UFC yg terjadi di toll tadi pagi sih, menurut saya mirip dengan hipotesis om haris.. probabilitasnya mungkin sesuai dengan hipotesis tersebut.. karena jujur aja, pengguna toll di jakarta banyak yg seenaknya saja tidak mengindahkan peraturan2 toll.. contoh kasus yg selalu saya alami :

Lajur 1 untuk kecepatan maksimum (commonnya sih 100-120), tapi ga sedikit yg nyetir santaaai bgt cuma di speed 60kpj (padahal depannya kosong).. Giliran diklakson sekali, ga bergeming.. alhasil klaksoon panjang berikut di dim.. eh dia marah2..

Saya beberapa kali pakai jasa taksi online, dan rata2 mereka juga tersangka lanehogger.. dan tidak sedikit mereka memang kurang pengetahuan akan peraturan2 yg ada di toll.. contohnya :

Dulu saya pernah naik taksol ertiga, dari bandara menuju BSD.. doi bawa taksolnya selalu pada lajur 1 di toll (notabene lajur paling cepat) dengan speed cuma di 70kmh.. posisi depan mobil taksol saya kosong melompong.. alhasil banyak yg nyalip via lajur 2, sampe suatu ketika ada mobil dibelakang taksol saya yg iseng.. di dogfight bumper to bumper sambil ngedim2 dan klakson. U know what? Si supir taksolnya marah2.. sambil berhentiin mobilnya di fastlane. Yup.. posisi benar2 berhenti... dan saya kaget.. langsung saya maki2 supirnya (maaf, disini emosi saya tak terbendung).. saya bilang kalau yg dia lakukan sangat berbahaya, sudah jelas salah malah ngotot bikin onar yg membahayakan mobil sekitar (berhenti di fastlane.. ga kebayang bisa tabrakan beruntun smuanya)

Dan dia cuma jawab : “habisnya pak, dia sok bgt mentang2 mobil bagus.. sok2 nyuruh kita minggir.. kalo mau cepet ya salip lewat samping lah! Biasanya OKB tuh pak”

Saya cukup balas omongan doi dengan seperti ini.. “bapak ambil sim nembak ya?” Disitu dia jawabnya pelan2.. dia bilang memang ambil sim tanpa tes.. nah disitulah saya ceramahi kalo toll itu ada aturan dalam lajur2nya masing2.. dan slama ini dia mengira lajur 1,2 dan 3 itu sama saja peruntukannya..

Dan ga sedikit loh user toll yg sama kayak kasus cerita saya diatas.. moral of the story : yg waras ngalah.. jam terbang tinggi juga menentukan tingkat kesabaran driver loh ya. Fact.

Sori jadi ngelantur
User avatar
coklatMetalik
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2030
Joined: Fri Jun 24, 2016 11:26
Daily Vehicle: LGX

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by coklatMetalik »

~cut~
"salah satu penyebab kemacetan yang terjadi di JORR selatan adalah karena orang-orang yang menyerobot via bahu jalan, pada saat mereka masuk kembali ke lajur lambat, mobil yang di lajur lambat terpaksa mengerem dan itu akan mengakibatkan suatu efek berkelanjutan ke mobil yang di belakang, apabila volume kendaraan sangat banyak hal ini bisa mengakibatkan kemacetan dan menular ke jalur lainnya".
~cut~

Ini saya setuju, walaupun sy blm pernah nyetir di Jakarta, tp efek kyk gini sy rasain waktu musim mudik di tol cipali. 2 mobil aja masuk bahu jalan, efeknya adalah macet sampe belasan kilometer ke belakang...

Mengenai didikan masa kecil dgn budaya antri, menurut saya memang naluri anak2 pada dasarnya tdk mau antri & ingin menang sendiri. Sy masi ingat kok 20an tahun yg lalu ketika saya balita, ada aja teman2 seumuran yg hobinya nyerobot. Nah didikan orang tua dan guru yg harusnya berperan menghapus naluri kekanak2an itu. Jadi jika ada orang dewasa yg msh suka nyerobot, berarti didikan yg dia terima selama masa pendewasaannya tidak berhasil. Bisa jadi salah yg mendidik atau dia sendiri tidak bisa dididik. Untuk mencegah orang tipe terakhir ini beredar di jalan raya saya usulkan tes SIM selain tes teori & praktek, harus dilengkapi tes IQ juga.......
1979 Datsun GN620
1992 Toyota KF40
2000 Toyota KF82
aldilee18
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 252
Joined: Sun Dec 22, 2013 1:10
Location: Jakarta utara
Daily Vehicle: Fortuner d4d 2012

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by aldilee18 »

sering juga ketemu lanehogger, begitu kita sdh dekat dibelakangnya dia malah ngerem, pdhl dpn kosong, seolah olah spti mau bilang jgn dekat2, nyebelin banget. sy klo ktmu yg begini lsg deh, ambil kiri, salip tipis dan ikutin apa yg dia lakukan sblmnya, rem, biasanya sih lsg menjauh/makin pelan. ampunnnn
akbrn
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 396
Joined: Tue Sep 26, 2017 7:38

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by akbrn »

Bulgogi wrote:
martinnn wrote:Masa kecil cuma diajarin agama agama Dan agama :big_slap: :big_slap: :big_slap:
Ajaran agama kan tujuannya mulia.. biar seorang anak tumbuh kembang dgn attitude yang baik..

Nah, kalo masih berantem ya jgn salahkan agamanya.. salahkan pengajarnya.. :ngacir:
Ya, kesalahan rata2 org tua, pengajar, tokoh panutan di indo, selalu dicekoki suatu ilmu tertentu, tanpa peduli apakah anak didiknya mengerti atau memahami filosofi dr ilmu yg diajarkannya (yg penting udh menyampaikan & nilai dikelas dpt bagus) hahahaha
User avatar
Bulgogi
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 916
Joined: Tue Mar 08, 2016 12:16

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by Bulgogi »

akbrn wrote: Ya, kesalahan rata2 org tua, pengajar, tokoh panutan di indo, selalu dicekoki suatu ilmu tertentu, tanpa peduli apakah anak didiknya mengerti atau memahami filosofi dr ilmu yg diajarkannya (yg penting udh menyampaikan & nilai dikelas dpt bagus) hahahaha
Betul om.. guru skrng yg penting dapet gaji murid mau ngerti mau ngga bodoamat.. sm kaya ustad kondang yg penting bayaran gede sikaattt.. jamaah ga paham bukan urusan.. :ngacir:
qushay20019
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1107
Joined: Mon Dec 05, 2016 20:50
Location: Makassar

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by qushay20019 »

Dumbass be dumbass...jadi...di jalan harusnya kita cari keselamatan, bukan cari kebenaran

Bagian terakhir kalimat di atas saya baca dari postingan salah satu member SM sini & saya coba praktekkan tiap kali ada orang sinting yang kebetulan berbagi jalan sama saya...

Maunya sih sekalian :snipersmile: :frm_snipper: tapi kalo keinget lagi kalimat bijak di atas ya lumayan emosi bisa turun 1-2 psi :mky_01:
Koddy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 729
Joined: Thu Jan 21, 2016 11:01
Location: Semarang

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by Koddy »

Jujur saja bahwa di Indonesia, menaati peraturan = dianggap aneh = dianggap salah.

Mudah saja, pernahkah kita naik mobil misal dari rumah ke kantor dengan full di lajur yang benar? Pernahkah kita berjalan sesuai batas kecepatan yang ada?
Dalkot 50 km/h, ya jalan segitu, jangan cuma 30 atau malah 20.
Tol 80-100km/h, ya jalan segitu, dan sesuai lajur yang ada, jangan too slow dibawah 60 km/h dan ambil lajur tengah atau malah kanan....
Koddy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 729
Joined: Thu Jan 21, 2016 11:01
Location: Semarang

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by Koddy »

Jujur saja bahwa di Indonesia, menaati peraturan = dianggap aneh = dianggap salah.

Mudah saja, pernahkah kita naik mobil misal dari rumah ke kantor dengan full di lajur yang benar? Pernahkah kita berjalan sesuai batas kecepatan yang ada?
Dalkot 50 km/h, ya jalan segitu, jangan cuma 30 atau malah 20.
Tol 80-100km/h, ya jalan segitu, dan sesuai lajur yang ada, jangan too slow dibawah 60 km/h dan ambil lajur tengah atau malah kanan....
nurekopriyo
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 25
Joined: Sun Oct 21, 2012 23:07

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by nurekopriyo »

...semoga thread ini jadi thread bergizi & diisi dg diskusi sehat....

menurut saya perilaku berlalu lintas itu cerminan mental bangsa...klo berlalu lintas aja gk bisa, apalagi hidup bermasyarakat & berbudaya baik...

entah harus ada gerakan moral apa utk bisa menggugah mentalitas bangsa ini..
User avatar
coklatMetalik
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2030
Joined: Fri Jun 24, 2016 11:26
Daily Vehicle: LGX

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by coklatMetalik »

Koddy wrote: Tue Oct 31, 2017 14:53 Jujur saja bahwa di Indonesia, menaati peraturan = dianggap aneh = dianggap salah.

Mudah saja, pernahkah kita naik mobil misal dari rumah ke kantor dengan full di lajur yang benar? Pernahkah kita berjalan sesuai batas kecepatan yang ada?
Dalkot 50 km/h, ya jalan segitu, jangan cuma 30 atau malah 20.
Tol 80-100km/h, ya jalan segitu, dan sesuai lajur yang ada, jangan too slow dibawah 60 km/h dan ambil lajur tengah atau malah kanan....
Di tol minimal 60 kmpj maksimal 100kmpj. Kalo saya jalan 120kmpj di lajur kanan sebetulnya sudah diatas kecepatan maksimum. Namun nyatanya masih aja ada yg nglaksonin krn saya dianggap terlalu lambat.

Kalo saya pindah lajur kiri, malah saya yg sebel karena harus buntutin truk yg merayap dibawah batas kecepatan minimum. :e-doh:
1979 Datsun GN620
1992 Toyota KF40
2000 Toyota KF82
User avatar
PRBS
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2308
Joined: Sun Mar 06, 2011 14:00

Re: Perilaku pengemudi di Indonesia dan korelasinya dengan pendidikan masa kecil

Post by PRBS »

coklatMetalik wrote: Tue Oct 31, 2017 15:01
Koddy wrote: Tue Oct 31, 2017 14:53 Jujur saja bahwa di Indonesia, menaati peraturan = dianggap aneh = dianggap salah.

Mudah saja, pernahkah kita naik mobil misal dari rumah ke kantor dengan full di lajur yang benar? Pernahkah kita berjalan sesuai batas kecepatan yang ada?
Dalkot 50 km/h, ya jalan segitu, jangan cuma 30 atau malah 20.
Tol 80-100km/h, ya jalan segitu, dan sesuai lajur yang ada, jangan too slow dibawah 60 km/h dan ambil lajur tengah atau malah kanan....
Di tol minimal 60 kmpj maksimal 100kmpj. Kalo saya jalan 120kmpj di lajur kanan sebetulnya sudah diatas kecepatan maksimum. Namun nyatanya masih aja ada yg nglaksonin krn saya dianggap terlalu lambat.

Kalo saya pindah lajur kiri, malah saya yg sebel karena harus buntutin truk yg merayap dibawah batas kecepatan minimum. :e-doh:
Betul saya setuju.. misal speed saya lagi 120kpj, dan didepan saya (di lane 1) ada yg speednya 100kpj, pasti saya akan overtaking secara hati2 di jalur sampingnya (lane 2).. walaupun yaa secara aturan saya salah.. tapi atleast ga ganggu yg di lane 1..

Sayangnya banyak yg kurang mudeng juga, dikira lane 1 itu no speed limit kali ya hahaha.. padahal max speed ya tetep 100kpj di lane 1