Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 735
- Joined: Tue Sep 27, 2016 8:34
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
Yang harus dipikirkan dari Xpander, posisi duduk ditengahnya tdk ada headrest bisa jadi pertimbangan kalau sering keluar kota. Orang ke 5 either kepala pegel atau duduk di baris ke 3 (leg room terbatas). Mkgn nanti FL baru ada headrest tengahnya.
-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 17
- Joined: Fri Aug 18, 2017 2:23
- Location: Jak
- Daily Vehicle: Brinyo
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
Kalo santai mah xPander saja om.
Dari sisi kebutuhan om juga sudah terpenuhi semua, dan setelah saya TD yang matik minggu lalu, ternyata cukup fun to drive loh.
Dari sisi kebutuhan om juga sudah terpenuhi semua, dan setelah saya TD yang matik minggu lalu, ternyata cukup fun to drive loh.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2308
- Joined: Sun Mar 06, 2011 14:00
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
Sienta memang JDM om hehe.. cuma masuk indo jadi CKD..herry_chen wrote: Fri Oct 13, 2017 1:33Lebih banyak yg vore xpander yaphorcydes wrote:xpander atau sienta om, anak sd skrg 5 taon lg ud smp, butuh space.
prefer xpander karena sienta (sorry to say) lebih ke image mobil mamah muda anter anak
Sienta juga cakep sih heee. Agak agak jdm style gitu
Freed juga JDM, tapi di indo CKD..
Xpander murni indo. Di jepang ga ada.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 259
- Joined: Tue Dec 29, 2015 10:19
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
Cerita sdikit mengenai Xpander:
2 Minggu lalu test drive Xpander Ultimate, unitnya ada di dealer kebon jeruk.
First impression: suprisingly sangat nyaman dan fun to drive utk ukuran LMPV. Follow me home nyala (LED bar lampu belakang dan lampu depan + spion otomatis terbuka) ketika unlock mobilnya, feel premium. Driving impression ergonomis, nyaman dgn jok empuk + tebal, visibilitas luas dan kap mesin yg model kyk perahu jd gampang manuver di kpadatan. Tdk sperti bw mbl besar yg lebar dan panjang. Automatic 4 speednya halus, sekilas rasanya seperti CVT tanpa ada hentakan dan putaran bawahnya tidak berat, naiknya gradually tp ga pake ngeden meraung" (hebatnya mitsu bisa bikin transmisi kyk gini pdhl cmn 4 speed, tp minim hentakan),ketika di kick down lgsg sigap dan ga pake delay kyk CVT yg ngeden meraung-raung bru bisa lari. Ga tau putaran atas gimana krn hny test drive singkat di sekitaran pesanggrahan. Feeling ane konsumsi BBM-nya bkl yg plg plg boroz dr rivalnya, tp semua terbayar dgn performanya yg cukup baik pdhl secara tenaga jauh lbh kecil dr mobilio dan bodi yg lbh berat. Spekulasi orang-orang yg mengatakan matik 4 speed, tenaga lbh kecil, bodi lbh panjang dan berat mana bisa lari, smua bru terlihat jika anda mencobanya sndiri (memang kmr cmn diisi 2 org, tp kl full load mgkn akan berbeda sdikit). Patut diapresiasi, Mitsu memang bner" serius menggarap mbl ini agar sesempurna mgkn di segala aspek. Sperti klaim, suspensi bisa meredam guncangan di speedbump atau lobang, tdk terlalu empuk, tp tdk keras juga, kombinasi yg sgt pas utk mbl keluarga. Build quality plastik dasboardnya juga tebel dan tdk ada suara rattle jika lwt jalanan tdk rata (smoga unit produksi lainnya juga QC-nya bgz kyk ini). Kabin plg kedap diantara rival"nya. Leather wrap di streering wheelnya juga sgt nyaman dan enaq digenggam.
Minus pointnya:
- Rem rada nyosor, jd hrz diinjek agak dlm bru brasa pakem (hrznya bisa diatur settingannya), mgkn mirip dgn chevy karakter remnya yg ada persentase gradual seberapa kuat dia rem jika diinjek sedikit atau lbh dalem, bukan tipikal yg terlalu sensitif pedal remnya sperti mrek sbelah.
- Setir terlalu enteng utk putaran bawah
- Height adjuster joknya aneh, kl ditinggiin, posisi alas bangku kyk jd lbh flat, ga ikutan naik gtu, tp malah turun kebawah, tdk tahu apakah di unit produksi lainnya sperti itu atau hny unit test drive aja kmrn.
- Kualitas audio so-so dan layarnya kecil meski ada kamera mundur.
- Inden hingga Februari jika sesuai schedule.
Overall mobil yg bikin sempet ane kpikiran krn byq sisi positif-nya, sygnya inden yg terlalu lama dan juga ane tdk butuh kendaraan 3 baris utk saat ini yg kl prkr menyulitkan dgn panjangnya (mgkn lom terbiasa aja). Btw, Hrga naik 5 juta per November (info salesnya)
Sbnrnya ane sgt tertarik dgn Trax, sudah test drive 3x. Mesin responsif dan paket safety lengkap termasuk bodinya yg tebel bgt kl diketok". Sayang menteri keuangan tidak setuju krn masalah mrek. Hhuhu....
Jika om ingin mbl yg fun to drive tp compact dan value for money, hanya ini pilihan terbaiknya.
Prnh pake CX 5 Pre FL, mobil yang sgt mengasyiqkan berada di belakang kemudi, tenaga linear dan saat kick down ga prnh khabisan nafas. Salut untuk mesin dan transmisinya yg smooth, kencang, dan irit bahan bakar. Mgkn mslh terbesar hanya di baris keduanya yg tidak selega dan seempuk rivalnya, tp krn anak om msh kecil" hrznya no complain. Hal lainnya, sparepart yg agak mahal jika sudah mulai berumur diatas 5 tahun, hrz siapin dana extra jika sudah mulai jajan.
Sienta ga menarik krn sempit dan bolot mesinya, mgkn yg menjadi point menarik hanya diskonya saja yg besar.
Outlander, dgr dr tmen bokap yg pake byq rattle ktnya, kaki minta jajan di tahun ketiga dan ada beberapa hal lainya dan juga boroz bensin. Model uda outdated bgt ditambah kualitas interior yg gimana gtu kl dilihat. Ane pikir Juke ane lbh parah QC nya dibanding Outlander, trnyata mbil ane lbh manusiawi krn jalan 6 thun hanya evaporator AC aja yg minta jajan, kaki" bunyi dikit tp msh acceptable.
2 Minggu lalu test drive Xpander Ultimate, unitnya ada di dealer kebon jeruk.
First impression: suprisingly sangat nyaman dan fun to drive utk ukuran LMPV. Follow me home nyala (LED bar lampu belakang dan lampu depan + spion otomatis terbuka) ketika unlock mobilnya, feel premium. Driving impression ergonomis, nyaman dgn jok empuk + tebal, visibilitas luas dan kap mesin yg model kyk perahu jd gampang manuver di kpadatan. Tdk sperti bw mbl besar yg lebar dan panjang. Automatic 4 speednya halus, sekilas rasanya seperti CVT tanpa ada hentakan dan putaran bawahnya tidak berat, naiknya gradually tp ga pake ngeden meraung" (hebatnya mitsu bisa bikin transmisi kyk gini pdhl cmn 4 speed, tp minim hentakan),ketika di kick down lgsg sigap dan ga pake delay kyk CVT yg ngeden meraung-raung bru bisa lari. Ga tau putaran atas gimana krn hny test drive singkat di sekitaran pesanggrahan. Feeling ane konsumsi BBM-nya bkl yg plg plg boroz dr rivalnya, tp semua terbayar dgn performanya yg cukup baik pdhl secara tenaga jauh lbh kecil dr mobilio dan bodi yg lbh berat. Spekulasi orang-orang yg mengatakan matik 4 speed, tenaga lbh kecil, bodi lbh panjang dan berat mana bisa lari, smua bru terlihat jika anda mencobanya sndiri (memang kmr cmn diisi 2 org, tp kl full load mgkn akan berbeda sdikit). Patut diapresiasi, Mitsu memang bner" serius menggarap mbl ini agar sesempurna mgkn di segala aspek. Sperti klaim, suspensi bisa meredam guncangan di speedbump atau lobang, tdk terlalu empuk, tp tdk keras juga, kombinasi yg sgt pas utk mbl keluarga. Build quality plastik dasboardnya juga tebel dan tdk ada suara rattle jika lwt jalanan tdk rata (smoga unit produksi lainnya juga QC-nya bgz kyk ini). Kabin plg kedap diantara rival"nya. Leather wrap di streering wheelnya juga sgt nyaman dan enaq digenggam.
Minus pointnya:
- Rem rada nyosor, jd hrz diinjek agak dlm bru brasa pakem (hrznya bisa diatur settingannya), mgkn mirip dgn chevy karakter remnya yg ada persentase gradual seberapa kuat dia rem jika diinjek sedikit atau lbh dalem, bukan tipikal yg terlalu sensitif pedal remnya sperti mrek sbelah.
- Setir terlalu enteng utk putaran bawah
- Height adjuster joknya aneh, kl ditinggiin, posisi alas bangku kyk jd lbh flat, ga ikutan naik gtu, tp malah turun kebawah, tdk tahu apakah di unit produksi lainnya sperti itu atau hny unit test drive aja kmrn.
- Kualitas audio so-so dan layarnya kecil meski ada kamera mundur.
- Inden hingga Februari jika sesuai schedule.
Overall mobil yg bikin sempet ane kpikiran krn byq sisi positif-nya, sygnya inden yg terlalu lama dan juga ane tdk butuh kendaraan 3 baris utk saat ini yg kl prkr menyulitkan dgn panjangnya (mgkn lom terbiasa aja). Btw, Hrga naik 5 juta per November (info salesnya)
Sbnrnya ane sgt tertarik dgn Trax, sudah test drive 3x. Mesin responsif dan paket safety lengkap termasuk bodinya yg tebel bgt kl diketok". Sayang menteri keuangan tidak setuju krn masalah mrek. Hhuhu....
Jika om ingin mbl yg fun to drive tp compact dan value for money, hanya ini pilihan terbaiknya.
Prnh pake CX 5 Pre FL, mobil yang sgt mengasyiqkan berada di belakang kemudi, tenaga linear dan saat kick down ga prnh khabisan nafas. Salut untuk mesin dan transmisinya yg smooth, kencang, dan irit bahan bakar. Mgkn mslh terbesar hanya di baris keduanya yg tidak selega dan seempuk rivalnya, tp krn anak om msh kecil" hrznya no complain. Hal lainnya, sparepart yg agak mahal jika sudah mulai berumur diatas 5 tahun, hrz siapin dana extra jika sudah mulai jajan.
Sienta ga menarik krn sempit dan bolot mesinya, mgkn yg menjadi point menarik hanya diskonya saja yg besar.
Outlander, dgr dr tmen bokap yg pake byq rattle ktnya, kaki minta jajan di tahun ketiga dan ada beberapa hal lainya dan juga boroz bensin. Model uda outdated bgt ditambah kualitas interior yg gimana gtu kl dilihat. Ane pikir Juke ane lbh parah QC nya dibanding Outlander, trnyata mbil ane lbh manusiawi krn jalan 6 thun hanya evaporator AC aja yg minta jajan, kaki" bunyi dikit tp msh acceptable.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 471
- Joined: Tue Sep 21, 2004 15:43
- Location: Jakarta utara
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
Thanks om atas suggestions nya. Jelas dan padatRickz wrote:Cerita sdikit mengenai Xpander:
2 Minggu lalu test drive Xpander Ultimate, unitnya ada di dealer kebon jeruk.
First impression: suprisingly sangat nyaman dan fun to drive utk ukuran LMPV. Follow me home nyala (LED bar lampu belakang dan lampu depan + spion otomatis terbuka) ketika unlock mobilnya, feel premium. Driving impression ergonomis, nyaman dgn jok empuk + tebal, visibilitas luas dan kap mesin yg model kyk perahu jd gampang manuver di kpadatan. Tdk sperti bw mbl besar yg lebar dan panjang. Automatic 4 speednya halus, sekilas rasanya seperti CVT tanpa ada hentakan dan putaran bawahnya tidak berat, naiknya gradually tp ga pake ngeden meraung" (hebatnya mitsu bisa bikin transmisi kyk gini pdhl cmn 4 speed, tp minim hentakan),ketika di kick down lgsg sigap dan ga pake delay kyk CVT yg ngeden meraung-raung bru bisa lari. Ga tau putaran atas gimana krn hny test drive singkat di sekitaran pesanggrahan. Feeling ane konsumsi BBM-nya bkl yg plg plg boroz dr rivalnya, tp semua terbayar dgn performanya yg cukup baik pdhl secara tenaga jauh lbh kecil dr mobilio dan bodi yg lbh berat. Spekulasi orang-orang yg mengatakan matik 4 speed, tenaga lbh kecil, bodi lbh panjang dan berat mana bisa lari, smua bru terlihat jika anda mencobanya sndiri (memang kmr cmn diisi 2 org, tp kl full load mgkn akan berbeda sdikit). Patut diapresiasi, Mitsu memang bner" serius menggarap mbl ini agar sesempurna mgkn di segala aspek. Sperti klaim, suspensi bisa meredam guncangan di speedbump atau lobang, tdk terlalu empuk, tp tdk keras juga, kombinasi yg sgt pas utk mbl keluarga. Build quality plastik dasboardnya juga tebel dan tdk ada suara rattle jika lwt jalanan tdk rata (smoga unit produksi lainnya juga QC-nya bgz kyk ini). Kabin plg kedap diantara rival"nya. Leather wrap di streering wheelnya juga sgt nyaman dan enaq digenggam.
Minus pointnya:
- Rem rada nyosor, jd hrz diinjek agak dlm bru brasa pakem (hrznya bisa diatur settingannya), mgkn mirip dgn chevy karakter remnya yg ada persentase gradual seberapa kuat dia rem jika diinjek sedikit atau lbh dalem, bukan tipikal yg terlalu sensitif pedal remnya sperti mrek sbelah.
- Setir terlalu enteng utk putaran bawah
- Height adjuster joknya aneh, kl ditinggiin, posisi alas bangku kyk jd lbh flat, ga ikutan naik gtu, tp malah turun kebawah, tdk tahu apakah di unit produksi lainnya sperti itu atau hny unit test drive aja kmrn.
- Kualitas audio so-so dan layarnya kecil meski ada kamera mundur.
- Inden hingga Februari jika sesuai schedule.
Overall mobil yg bikin sempet ane kpikiran krn byq sisi positif-nya, sygnya inden yg terlalu lama dan juga ane tdk butuh kendaraan 3 baris utk saat ini yg kl prkr menyulitkan dgn panjangnya (mgkn lom terbiasa aja). Btw, Hrga naik 5 juta per November (info salesnya)
Sbnrnya ane sgt tertarik dgn Trax, sudah test drive 3x. Mesin responsif dan paket safety lengkap termasuk bodinya yg tebel bgt kl diketok". Sayang menteri keuangan tidak setuju krn masalah mrek. Hhuhu....
Jika om ingin mbl yg fun to drive tp compact dan value for money, hanya ini pilihan terbaiknya.
Prnh pake CX 5 Pre FL, mobil yang sgt mengasyiqkan berada di belakang kemudi, tenaga linear dan saat kick down ga prnh khabisan nafas. Salut untuk mesin dan transmisinya yg smooth, kencang, dan irit bahan bakar. Mgkn mslh terbesar hanya di baris keduanya yg tidak selega dan seempuk rivalnya, tp krn anak om msh kecil" hrznya no complain. Hal lainnya, sparepart yg agak mahal jika sudah mulai berumur diatas 5 tahun, hrz siapin dana extra jika sudah mulai jajan.
Sienta ga menarik krn sempit dan bolot mesinya, mgkn yg menjadi point menarik hanya diskonya saja yg besar.
Outlander, dgr dr tmen bokap yg pake byq rattle ktnya, kaki minta jajan di tahun ketiga dan ada beberapa hal lainya dan juga boroz bensin. Model uda outdated bgt ditambah kualitas interior yg gimana gtu kl dilihat. Ane pikir Juke ane lbh parah QC nya dibanding Outlander, trnyata mbil ane lbh manusiawi krn jalan 6 thun hanya evaporator AC aja yg minta jajan, kaki" bunyi dikit tp msh acceptable.
Sepertiny xpander ada di urutan no 1 hee
Beberapa kali coba tanya sales mitsu yg ada unit td. Rata2 blm ada nih
Hati2 dlm berkendara.Utamakan keselamatan dan keluarga.
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 27
- Joined: Tue Sep 19, 2017 6:56
- Location: jakarta
- Daily Vehicle: Motor
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
dari pada senta mendinf xpander kalau butuh ga cepat ya. sienta kata tmn saya susah nanjak dengan full pas di puncak, beda sama avanzanya dia walau sama"manual. saya si blm pernah nyoba hehe atau trax asal jangan mikir harga jual bagus hee . selamat hunting
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1060
- Joined: Tue Aug 20, 2013 8:41
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
Gini, apa bro sabar aja, 2-3 bulan lg kan mobil test drive lengser, beli bekas test drive aja jd dapet diskon.. hahahahaha
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 392
- Joined: Sun Nov 18, 2012 12:16
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
Setuju dengan pendapat-pendapat sebelumny
Xpander pilihan paling masuk akal kalau mau sabar dengan indennya. all rounder, gc lebih tinggi dari sienta, lebih lega, dan ga selemot sienta
Cx5 fun to drive, irit, tapi perawatan mahal apalagi sudah cukup berumur
Outlander, nanggung, tenaganya juga ga spesial2 amat, plus panoramic, minus agak boros kalo dibanding cx5
Xpander pilihan paling masuk akal kalau mau sabar dengan indennya. all rounder, gc lebih tinggi dari sienta, lebih lega, dan ga selemot sienta
Cx5 fun to drive, irit, tapi perawatan mahal apalagi sudah cukup berumur
Outlander, nanggung, tenaganya juga ga spesial2 amat, plus panoramic, minus agak boros kalo dibanding cx5
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 397
- Joined: Wed Feb 01, 2017 3:23
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
paling masuk akal sepertinya trax atau xpander..
-
- Visitor
- Posts: 4
- Joined: Sun Oct 15, 2017 16:18
- Location: Bandung
- Daily Vehicle: Sienta
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
Kalau sienta Q bs dapet cashback diatas 40jt ambil sienta Q om.
Cuman nambah 10jt dr xpander ultimate udah dapet fitur lebih.
Saya tadinya mau ambil xpander ultimate berhubung di janjiinnya sama salesnya dapet maret 2018 ya saya mundur.
Dihari yg sama saya Test drive xpander dan sienta. Xpander emang bagus sih cuman beberapa point jauh unggul di sienta. Kalau karakter suspensi keduanya hampir sama. Lebih empuk xpander tapi lebih nyaman sienta.
Yang paling kerasa bedanya ada si rem. Di sienta udah 4 cakram. Remnya nyaman bgt. Pakem tapi ga ajlut2an.
Kalau soal mesin hampir sama. Punya torsi yg sama. Cuman di reviewnya fitra eri xpander 0-100km cuman 13.8detik kalau sienta 12.9detik
Itupun katanya xpander harus berulang2 kali br daper segitu sebelumnya dapet 14.9detik. Mungkin karna bobot xpander lebih berat
Kalau dr pengalam saya pengguna sienta sih. Lemahnya sienta di tanjakan di tol. Tp ya ga terlalu maslah sih jkt bdg tanjakan masih bs 100km/hour. Tp kerasa agak berat aja kerasa berkurang tenaganya kalau di banding avanza kakak saya (mungkin faktor fwd. Tp xpander jg fwd sih mungkin sama aja)
Kalau fitur2nya kelebihan sienta. head unit sienta udah bs mirroring android. Headlamp udah bi beam auto leveling. Keylessnya udah pake sensor. Rem 4 cakram. Kalau mau angkut barrang jok belakang bs di dive in. Ada mode triptonic di transmisi sienta.
Kalau kelebihan xpander colokan 12 voltnya banyak. Jok tengah ada armrest
Dah itu aja selebihnya mirip2 beda di bentuk aja. Oh iya 1 lagi xpander indentnya lama haha
Cuman nambah 10jt dr xpander ultimate udah dapet fitur lebih.
Saya tadinya mau ambil xpander ultimate berhubung di janjiinnya sama salesnya dapet maret 2018 ya saya mundur.
Dihari yg sama saya Test drive xpander dan sienta. Xpander emang bagus sih cuman beberapa point jauh unggul di sienta. Kalau karakter suspensi keduanya hampir sama. Lebih empuk xpander tapi lebih nyaman sienta.
Yang paling kerasa bedanya ada si rem. Di sienta udah 4 cakram. Remnya nyaman bgt. Pakem tapi ga ajlut2an.
Kalau soal mesin hampir sama. Punya torsi yg sama. Cuman di reviewnya fitra eri xpander 0-100km cuman 13.8detik kalau sienta 12.9detik
Itupun katanya xpander harus berulang2 kali br daper segitu sebelumnya dapet 14.9detik. Mungkin karna bobot xpander lebih berat
Kalau dr pengalam saya pengguna sienta sih. Lemahnya sienta di tanjakan di tol. Tp ya ga terlalu maslah sih jkt bdg tanjakan masih bs 100km/hour. Tp kerasa agak berat aja kerasa berkurang tenaganya kalau di banding avanza kakak saya (mungkin faktor fwd. Tp xpander jg fwd sih mungkin sama aja)
Kalau fitur2nya kelebihan sienta. head unit sienta udah bs mirroring android. Headlamp udah bi beam auto leveling. Keylessnya udah pake sensor. Rem 4 cakram. Kalau mau angkut barrang jok belakang bs di dive in. Ada mode triptonic di transmisi sienta.
Kalau kelebihan xpander colokan 12 voltnya banyak. Jok tengah ada armrest
Dah itu aja selebihnya mirip2 beda di bentuk aja. Oh iya 1 lagi xpander indentnya lama haha
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4913
- Joined: Sun Oct 09, 2016 15:14
- Location: East Jakarta
- Daily Vehicle: BRV Prestige Non HS 2023 - AN HRV SE 2023
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
Kalau ga masalah sama mobil 2nd , brand & ASS , ambil cx5 aja om, memenuhi kriteria menurut saya. Kalau pengen baru, saya vote xpander aja
Past:
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
'24 U11
'09 GE8
'10 CRV RE
'13 CX5
'17 Xpander
'19 Yaris
'18 CX5
'18 ANF 2GD
'18 HRV
'18 ANKI 2GD
'19 CRV
'14 GNKI 1TR
'22 brio
'18 RX300
'18 ANPS
Now:
'23 voxy
'23 BRV
'23 HRV
'24 U11
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 471
- Joined: Tue Sep 21, 2004 15:43
- Location: Jakarta utara
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
Iya. Nih kalo liat diskon sienta sih mengiurkan ya ommikey2323 wrote:Kalau sienta Q bs dapet cashback diatas 40jt ambil sienta Q om.
Cuman nambah 10jt dr xpander ultimate udah dapet fitur lebih.
Saya tadinya mau ambil xpander ultimate berhubung di janjiinnya sama salesnya dapet maret 2018 ya saya mundur.
Dihari yg sama saya Test drive xpander dan sienta. Xpander emang bagus sih cuman beberapa point jauh unggul di sienta. Kalau karakter suspensi keduanya hampir sama. Lebih empuk xpander tapi lebih nyaman sienta.
Yang paling kerasa bedanya ada si rem. Di sienta udah 4 cakram. Remnya nyaman bgt. Pakem tapi ga ajlut2an.
Kalau soal mesin hampir sama. Punya torsi yg sama. Cuman di reviewnya fitra eri xpander 0-100km cuman 13.8detik kalau sienta 12.9detik
Itupun katanya xpander harus berulang2 kali br daper segitu sebelumnya dapet 14.9detik. Mungkin karna bobot xpander lebih berat
Kalau dr pengalam saya pengguna sienta sih. Lemahnya sienta di tanjakan di tol. Tp ya ga terlalu maslah sih jkt bdg tanjakan masih bs 100km/hour. Tp kerasa agak berat aja kerasa berkurang tenaganya kalau di banding avanza kakak saya (mungkin faktor fwd. Tp xpander jg fwd sih mungkin sama aja)
Kalau fitur2nya kelebihan sienta. head unit sienta udah bs mirroring android. Headlamp udah bi beam auto leveling. Keylessnya udah pake sensor. Rem 4 cakram. Kalau mau angkut barrang jok belakang bs di dive in. Ada mode triptonic di transmisi sienta.
Kalau kelebihan xpander colokan 12 voltnya banyak. Jok tengah ada armrest
Dah itu aja selebihnya mirip2 beda di bentuk aja. Oh iya 1 lagi xpander indentnya lama haha
Pernah TD sienta waktu itu. Cuman krn jarak tes nya deket jadi gak bs exprol banyak
Kalo model sih saya 2 2 nya suka
Cuma kalo mentri keuangan bilang
Penggalaman gue pake mbl
Cuman 2 merk yg awet d pakainya
Merk honda ama toyota. Katanya sisanya saya cepet bosen pakenya heee
Btw sienta kalo ke cipularang. Isi full berat gak om?
Hati2 dlm berkendara.Utamakan keselamatan dan keluarga.
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 152
- Joined: Wed Jul 28, 2010 9:05
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
PRBS wrote: Thu Oct 12, 2017 16:18 Setelh lihat video review xpander dari om fitra eri, (yg ngetes diandra sama motomobi), mereka bilang tarikanny oke looh, even di AT..
Plus empuk dan reboundnya mature bgt.. big no nya hanya inden lama bgttt
Klo dibandingin pas review kyknya dari 0-100 sienta lebih cepat om dbanding xpander. artikel terbaru di atunetmagz tulis xpander 0-100 kisaran 14 detikan yg matic. sementara dr review2 sienta baik dari oto driver ato autonetmagz klo gak salah 12 besar ato 13 detikan. Mungkin efek CVT buat kesan lemesnya jd relatif lambat.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2308
- Joined: Sun Mar 06, 2011 14:00
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
Iya ternyata review yg pertama itu, akselerasi buat sruntulan sesaat. Pas review kedua baru keliatan leletnya buat 0-100.. 0-100 di angka 14 detik ( kondisi kosong ), yaa termasuk lelet ya opini saya..roymhs31 wrote: Fri Oct 20, 2017 9:30PRBS wrote: Thu Oct 12, 2017 16:18 Setelh lihat video review xpander dari om fitra eri, (yg ngetes diandra sama motomobi), mereka bilang tarikanny oke looh, even di AT..
Plus empuk dan reboundnya mature bgt.. big no nya hanya inden lama bgttt
Klo dibandingin pas review kyknya dari 0-100 sienta lebih cepat om dbanding xpander. artikel terbaru di atunetmagz tulis xpander 0-100 kisaran 14 detikan yg matic. sementara dr review2 sienta baik dari oto driver ato autonetmagz klo gak salah 12 besar ato 13 detikan. Mungkin efek CVT buat kesan lemesnya jd relatif lambat.
Btw, cvt bukan berarti bikin lelet loh.. kalau tau selahnya, cvt itu bisa berakselerasi secara cepat.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 520
- Joined: Thu Jan 12, 2017 2:11
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
At least ttp lebih cepet drpd ertiga a/t om yg 14 detik lebihPRBS wrote: Fri Oct 20, 2017 10:09Iya ternyata review yg pertama itu, akselerasi buat sruntulan sesaat. Pas review kedua baru keliatan leletnya buat 0-100.. 0-100 di angka 14 detik ( kondisi kosong ), yaa termasuk lelet ya opini saya..roymhs31 wrote: Fri Oct 20, 2017 9:30PRBS wrote: Thu Oct 12, 2017 16:18 Setelh lihat video review xpander dari om fitra eri, (yg ngetes diandra sama motomobi), mereka bilang tarikanny oke looh, even di AT..
Plus empuk dan reboundnya mature bgt.. big no nya hanya inden lama bgttt
Klo dibandingin pas review kyknya dari 0-100 sienta lebih cepat om dbanding xpander. artikel terbaru di atunetmagz tulis xpander 0-100 kisaran 14 detikan yg matic. sementara dr review2 sienta baik dari oto driver ato autonetmagz klo gak salah 12 besar ato 13 detikan. Mungkin efek CVT buat kesan lemesnya jd relatif lambat.
Btw, cvt bukan berarti bikin lelet loh.. kalau tau selahnya, cvt itu bisa berakselerasi secara cepat.

2011 Hyundai ix35
2001 BMW E39 530i
2001 BMW E39 530i
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4364
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
idealnya si bandingkan akselerasi 0-40/60 kph berapa jadi ketahuan power n torque curve di berapa. bisa jadi juga karena xpander itu kan 4 speed jadi bisa set FG gede jadi tarikan bisa maksimal sejak awal dengan gear 1 & 2 kecil apalagi ini non CVT, sedangkan sienta karena CVT walau bisa pake ratio gear yang lebar banget tapi karena pasti ada slip dulu makanya kalah.PRBS wrote: Fri Oct 20, 2017 10:09
Iya ternyata review yg pertama itu, akselerasi buat sruntulan sesaat. Pas review kedua baru keliatan leletnya buat 0-100.. 0-100 di angka 14 detik ( kondisi kosong ), yaa termasuk lelet ya opini saya..
Btw, cvt bukan berarti bikin lelet loh.. kalau tau selahnya, cvt itu bisa berakselerasi secara cepat.
btw xpander menurut saya mau gimana jg beda kelas dari Sienta. karena xpander masih kategori LMPV.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2308
- Joined: Sun Mar 06, 2011 14:00
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
Setuju.. kalau butuh rotitawar, dan bukan LMPV, plus dengan budget yg sama (nambah dikit kali ya).. saya prefer sienta Q.. fiturnya lebih oke.. MID komunikatif, PSD, LED, ISOFIX, etc.. tinggal tambah armrest aja both for 2nd row and 1st row hehekunaskun wrote: Fri Oct 20, 2017 10:16idealnya si bandingkan akselerasi 0-40/60 kph berapa jadi ketahuan power n torque curve di berapa. bisa jadi juga karena xpander itu kan 4 speed jadi bisa set FG gede jadi tarikan bisa maksimal sejak awal dengan gear 1 & 2 kecil apalagi ini non CVT, sedangkan sienta karena CVT walau bisa pake ratio gear yang lebar banget tapi karena pasti ada slip dulu makanya kalah.PRBS wrote: Fri Oct 20, 2017 10:09
Iya ternyata review yg pertama itu, akselerasi buat sruntulan sesaat. Pas review kedua baru keliatan leletnya buat 0-100.. 0-100 di angka 14 detik ( kondisi kosong ), yaa termasuk lelet ya opini saya..
Btw, cvt bukan berarti bikin lelet loh.. kalau tau selahnya, cvt itu bisa berakselerasi secara cepat.
btw xpander menurut saya mau gimana jg beda kelas dari Sienta. karena xpander masih kategori LMPV.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 248
- Joined: Fri Nov 27, 2015 1:35
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
Mudahnya ya test drive, hati lebih condong kemana ya udah ambil yg berkenan di hati, klo resale value udah gak ngefek jaman sekarang mau merek apa aja drop juga harga sekennya, mobil lcgc bertebaran.
-
- Visitor
- Posts: 4
- Joined: Sun Oct 15, 2017 16:18
- Location: Bandung
- Daily Vehicle: Sienta
Re: Antara xpander-cx5-sienta-outlander-
Saya bulan kemarin bawa granite lantai berat total ganitenya 600kg lebih dr jk ke bdg. Di jalur biasa masih dapet 110km/H jalur nanjak cipularang antara 80-100km itu jg ga pol. Masih ada sisa gasherry_chen wrote: Wed Oct 18, 2017 13:19Iya. Nih kalo liat diskon sienta sih mengiurkan ya ommikey2323 wrote:Kalau sienta Q bs dapet cashback diatas 40jt ambil sienta Q om.
Cuman nambah 10jt dr xpander ultimate udah dapet fitur lebih.
Saya tadinya mau ambil xpander ultimate berhubung di janjiinnya sama salesnya dapet maret 2018 ya saya mundur.
Dihari yg sama saya Test drive xpander dan sienta. Xpander emang bagus sih cuman beberapa point jauh unggul di sienta. Kalau karakter suspensi keduanya hampir sama. Lebih empuk xpander tapi lebih nyaman sienta.
Yang paling kerasa bedanya ada si rem. Di sienta udah 4 cakram. Remnya nyaman bgt. Pakem tapi ga ajlut2an.
Kalau soal mesin hampir sama. Punya torsi yg sama. Cuman di reviewnya fitra eri xpander 0-100km cuman 13.8detik kalau sienta 12.9detik
Itupun katanya xpander harus berulang2 kali br daper segitu sebelumnya dapet 14.9detik. Mungkin karna bobot xpander lebih berat
Kalau dr pengalam saya pengguna sienta sih. Lemahnya sienta di tanjakan di tol. Tp ya ga terlalu maslah sih jkt bdg tanjakan masih bs 100km/hour. Tp kerasa agak berat aja kerasa berkurang tenaganya kalau di banding avanza kakak saya (mungkin faktor fwd. Tp xpander jg fwd sih mungkin sama aja)
Kalau fitur2nya kelebihan sienta. head unit sienta udah bs mirroring android. Headlamp udah bi beam auto leveling. Keylessnya udah pake sensor. Rem 4 cakram. Kalau mau angkut barrang jok belakang bs di dive in. Ada mode triptonic di transmisi sienta.
Kalau kelebihan xpander colokan 12 voltnya banyak. Jok tengah ada armrest
Dah itu aja selebihnya mirip2 beda di bentuk aja. Oh iya 1 lagi xpander indentnya lama haha
Pernah TD sienta waktu itu. Cuman krn jarak tes nya deket jadi gak bs exprol banyak
Kalo model sih saya 2 2 nya suka
Cuma kalo mentri keuangan bilang
Penggalaman gue pake mbl
Cuman 2 merk yg awet d pakainya
Merk honda ama toyota. Katanya sisanya saya cepet bosen pakenya heee
Btw sienta kalo ke cipularang. Isi full berat gak om?
Jujur aja. Banyak yg underestimate sienta kalau belum pernah nyobain langsung. Tapi kalau udah masuk kabin dan jalan bareng. Banyak bilang oh. Ternyata ada ininya ya. Oh ternyata ini ya. Ya mungkin karna secara bentuk luar keliatan kecil dan unyu2 karna lekukan bodynya bukan bentuk2 mobil pada umumnya yg gagah.