Jose wrote:
Halo para penghuni SM, piyiks, OOTers, Reviewers dkk...Saya adalah iphone new user, sebelumnya selalu pakai si robot hijau, tp krn isteri pakai iphone jadi sdh sangat familiar dgn IOS. Nah saya mau review iphone 7 plus yg baru saya beli di Kuala Lumpur (KL) beberapa waktu lalu.
Alkisah saya sudah siapkan budget utk replace LG G2 saya yg sudah mulai usang, tadinya saya mau ganti ke S*ms*ng N*te 7 krn melihat spesifikasi & fiturnya yg luar biasa. Namun betapa kecewanya saya krn insiden meledug2 yg menimpa ponsel tsb. Bagi saya good camera menjadi fitur mutlak, dan ponsel tsb (scr hardware) adalah android's best camera. Mau ambil S7 kok rasanya nanggung ya, walopun spec nya nyaris sama. Dari situlah kemudian saya mulai melihat2 review iphone 7/7+ yang kemudian akhirnya putusin utk beli.
DESIGN
Sejak awal launching kelemahan utama iphone 7/7+ adalah desainnya yg hanya sedikit berubah dari generasi sebelumnya, jika anda pilih warna selain black or jet black maka sepintas tidak ada bedanya dari seri sebelumnya. Saya pilih warna Black (matte), krn disamping yg jet black unitnya udah ludes, beberapa reviewer membuktikan body nya sangat mudah tergores, so saya skip. Satu kata utk menggambarkan how it looks, "Dignified"..bener2 berwibawa & elegant, flagship merk lain boleh punya layar yg melengkung2 dan material yg blink-blinks, namun warna matte black iphone ini bikin feel calm & premiumnya sangat kerasa walau desainnya terbilang simple. Jika diibaratkan tokoh, maka flagship S7 merk sebelah adalah Tony Stark, sedangkan iphone 7+ adalah Bruce Wayne, sama2 punya pesona tp yg satu narsis dan satunya kalem.
PERFORMANCE, MULTITASKING & GAMING
Super fast and consistent, mau multitasking sebanyak apapun saya tidak pernah mengalami lag, yg paling superb adalah performa gaming, utk urusan loading game, semua android flagship yg saya pernah coba bener2 no match against iphone 7 plus. Saya pernah coba main game berat di S7E temen saya, performance nya bagus diawal, dipake agak lama mulai timbul sedikit lag & panas.
Pas liat score antutu nya baru deh ngerti knp I7+ bener2 mendapat gelar the fastest on earth
Saya ga akan terlalu banyak bahas bagian ini, udah pada tau lah jika performa iphone 6s aja masih dirasa sangat baik, maka iphone 7+ dgn processor A10 quad core & ram 3 giga jelas lebih baik lagi, sejak hari pertama udah saya hajar dgn buka tutup aplikasi & main game2 berat, semua lancar, no lag at all.
OPERATING SYSTEM & SOFTWARE
I just wanna concern about how establish this IOS more than robot hijau, banyak aplikasi keren yg tidak support di robot hijau hadir di IOS dan hampir semua apps yg multiplatform berjalan lebih baik di IOS, bahkan google assistance & google keyboard terasa lebih refined di IOS...lol

Namun downside nya, saya kehilangan kebebasan utk customize of everything
FITUR
Saya bahas fitur baru aja ya :
Taptic engine home button, awalnya ga biasa, tapi setelah biasa enak bgt dan ga khawatir home button bermasalah.
Water Resistance (IP67), ga khawatir klo iphone kecipratan atau kecemplung ke es teh manis
Stereo dual speaker, sangat ngaruh utk nonton video, krn letaknya di mikrofon dan speaker telinga, komposisi suara dari kedua speaker jd lebih balance
Raise to Wake, very helpful & comfy, hanya digenggam dan angkat tanpa perlu menekan power button.
BATTERY LIFE
Amaziing...saya cabut charger jam 6 pagi dlm kondisi 100%, perjalanan ke kantor sekitar 1,5 jam. Sampe kantor cek eeh masih 100%. Semua sosmed & notifikasinya aktif, dipake temen foto2 (test kamera hp baru), jam 12 masih 81%. Abis lunch dipake main game & chat sosmed. Pas sampe rumah jam 7 malem masih 58%, sebelum tidur dipake browsing, main game & nonton youtube. Akhirnya sebelum tidur jam 12 malem di recharge dgn sisa daya 32%. Wew, what a Monster. Sayangnya tidak ada fast charging, ngecas berasa lama bgt, biasa sy charge pas mau tidur. But, who need fast charging if your battery last a whole day

... tapi repotnya klo sebelum tidur lupa ngecas
CAMERA
Nah ini dia nih yg bikin saya rela pindah agama dari robot ijo ke IOS. Menurut saya konfigurasi camera pada iphone 7 plus merupakan fundamental breakthrough yg akan digunakan pada kamera smartphone2 mendatang. Perlu diketahui, sebagus-bagusnya camera handphone memiliki keterbatasan yaitu tidak bisa mendekati kualitas gambar yg dihasilkan kamera DSLR maupun mirrorless di sektor depth of field (dof), hal ini disebabkan kamera pada smartphone mempunyai satu kelemahan mutlak, yaitu ukuran sensor yg Kecil, karena body smartphone itu sendiri yg kecil & tipis, jadi memperbesar ukuran sensor menjadi sebesar kamera mirrorless atau DSLR adalah hal yg mustahil dilakukan. Yang sampai saat ini bisa dilakukan adalah menambah megapixel untuk resolusi, memperbesar bukaan lensa utk menangkap cahaya lebih banyak (improve low light capability), serta menambah fitur2 seperti pro mode, manual mode dll yg tidak terlalu mempengaruhi kualitas foto. Namun Apple secara mengejutkan berhasil menyiasati kelemahan tsb dgn racikan jitu tanpa harus memperbesar sensor kamera (yg memang mustahil dilakukan).
Hands on
Saya adalah DSLR Pentax user, udah pake Pentax dari zaman Pentax K-r sampai upgrade ke Pentax K-5 Mk II, jadi walaupun sedikit, udah cukup familiar dgn DSLR, and most of Pentaxian is concern about image quality. Saya sendiri doyan street photography + human interest, suka bgt foto orang dgn dengan teknik dof atau bokeh (objek tajam background blur), karena dgn efek bokeh tsb membuat ekspresi tiap orang yg saya foto menjadi lebih hidup. Sayangnya DSLR tidak bisa dipakai daily krn you know lah, besar & berat, akibatnya banyak momen harian yg tidak bisa ditangkap, mau pake kamera hape..? Ya yg saya bilang tadi, kemampuan bokeh nya minim, sehingga walau secara image quality bagus, fotonya just "good" not "wonderful".
Sebelum review iphone 7+ ini saya sengaja pinjam hape teman saya yg merupakan the best camera in early-mid 2016 (S*ms*ng S7E) biar bisa merasakan langsung perbandingan cameranya.
Image Quality
Tap icon camera, langsung jepret, hmm auto focus is quite fast, walau S7 sedikit lebih cepat. Setelah beberapa kali shots dan melihat hasilnya, well secara image quality kedua smartphone ini sama bagusnya, hasilnya tajam, terang, hampir tidak pernah miss focused dan memiliki dynamic range yg sangat baik. Perbedaan paling utama adalah karakter tonal warnanya. S7E lebih saturated, deep & ngejreng, prosesor cameranya banyak melakukan intervensi utk membuat warnanya lebih keluar, the good thing is foto lebih eye pleasing bagi orang awam, the bad thing, foto jadi terlihat cartoonish, seperti berada dlm dunia game. On the other side, hasil foto iphone 7+ terlihat lebih natural dgn color reproduction yg akurat, lebih terlihat warm dgn intensitas yg pas, bagi orang awam memang kurang eye pleasing, but most of photographer prefer natural tone. So, this is a battle between Natural Look vs Digital Look.
Contoh foto Iphone 7 plus mode normal, tanpa setting, tanpa edit / retouch:
Low Light & night shots
Surprisingly lowlight capability iphone 7+ is quite good, hasil foto masih terlihat tajam, warna akurat, no miss focused, dan hampir tidak terlihat adanya noise, betul2 refinement dari kamera iphone 6s.
The Zoom Lens
Trust me, this stuff is really2 useful. Seringkali saya frustrasi utk mengambil gambar objek2 yg agak jauh, krn hasilnya pasti pecah atau blur, misal saat foto slide presentasi dari bangku belakang, konser, atau pas di airport foto2 pesawat. Pada iphone 7 plus, zoom nya didapet lgsg dari optik lensa maka kualitas zooming foto nya masih sangat baik, asalkan cahaya mencukupi.
Normal
2x Zoom
Oh iya, jangan coba2 gunakan lensa zoom iphone 7 plus saat kondisi kurang cahaya, karena lensa ini bukaannya lebih kecil dan somehow quality nya jauh lebih jelek dari main lens nya, maka foto yg dihasilkan bisa dibilang cukup hancur, noise tinggi, dan autofocus nya jadi lambat.
Depth of Field / Bokeh (Portrait Mode)
Seperti saya bilang diatas, camera smartphone memiliki keterbatasan atau takdir dimana mustahil utk memperbesar sensor, otomatis kualitas depth of field fotonya akan berada di alam keterbatasan, refinement hanya akan ada di lingkup fitur, dan mode2 custom (pro mode, manual mode) yg menurut saya percuma krn sektor intinya yaitu sensor malah terbatas, so foto dgn efek "Bokeh" yg legit dgn objek manusia akan mustahil terwujud di smartphone.
Mungkin anda, atau fanboy robot hijau bisa bilang ; "bro, smarphone highend skrg udah pada bisa foto dgn efek Bokeh loh" atau "Halah portrait mode, itu teknologi udah lama di robot ijo"...hahaha saya berani jamin objek foto yg katanya "Bokeh" tsb biasanya ; bunga, buah, gelas kopi, boneka, mainan robot (gundam dan mecha lainnya)

, yaa ga jauh-jauh dari itulah. Yes, if you got the point, that was i mean "Keterbatasan", smartphone saat ini memang bisa efek Bokeh dgn bukaan lensa besar, tapi krn sensornya kecil you harus ambil foto sedekat mungkin, kira-kira 5-10cm dari objek utk dapetin itu bokeh. So krn gak mungkin foto orang dari jarak 10cm akhirnya yg difoto yaa bunga lagi..bunga lagi, mainan lagi..mainan lagi
Thats why iphone 7+ is my savior in smartphone world, I used to be an Android fan that highly cynical to IOS, but I willing to convert my religion to IOS because when I try the Portrait Mode, this is what i get :
I can get depth of field on human object, from a distance (jarak 2-3 meter dari objek), seperti ketika saya motret dgn DSLR + fixed lens. The Bokeh is crisp, renyah utk ukuran smartphone, dgn foreground yg tetap tajam. Jika objeknya selain manusia pun foto yg dihasilkan jauh lebih hidup dibanding smartphone lain, karena jarak taking photo yg lebih lebar, area foreground yg tajam dan background yg blur jadi semakin luas :
Di Instagram & Path saya, banyak yg mengira foto2 diatas adalah hasil dari DSLR, begitu liat hashtag-nya atau saya bilang ini motret-nya pake Iphone 7 plus langsung deh pada kaget
Memang masih perlu beberapa improvement terutama area2 di ujung objek yg bertekstur soft karena ada sedikit efek halo (yg ga noticeable klo udah diposting di instagram), dan mode ini kurang optimal di low light, let's hope they'll fix it.
Thats why saya bilang Iphone 7 plus adalah fundamental breakthrough, a game changer, coz now smartphone is about to enter the DSLR & Mirrorless domain. Mungkin banyak yg bilang, ini Artificial, bukan pure Optical..Yes, this is artificial, krn Iphone 7+ menggunakan algoritma dlm mapping foreground dan backgound. But, sejarah membuktikan banyak proses artificial yg memberikan hasil sebanding dgn pure process. Masih ingat kah kita pada masa2 awal turbo yg diaplikasikan ke mobil penumpang? Sebuah Mitsubishi Lancer biasa dipasangi turbo menjadi Lancer Evolution yg tenaganya melonjak hampir 3 kalinya. Atau Nissan Skyline GXi thn 1989 diinject turbo menjadi R32 GTR yg performanya menyaingi porsche & ferrari pada masa itu. Yap, turbo sendiri bisa dibilang artificial, krn tenaga yg diperoleh bukan murni dari kinerja mesin, tapi dari udara keluar yg dimampatkan dan dimasukkan kembali ke intake engine.
KESIMPULAN
Apakah saya puas? yes absolutely, ini adalah akhir dari penantian panjang dimana finally saya bisa memotret dgn hasil yg secara kasat mata identik dgn kamera semi pro. Memotret objek manusia dgn efek bokeh itu mengasyikkan loh (dibanding sekedar foto2 bunga & robot)

, karena ekspresi dan mata orang yg kita foto ditambah efek depth of field itu seakan hidup dan berbicara.
Apakah gadget ini layak utk menggantikan DSLR anda? Maybe not, this is just a proper daily driver camera, yg bisa kita andalkan utk memotret momen harian yg tidak bisa didapat DSLR dgn kualitas yg mendekati DSLR. Krn itu saya setuju dgn apple yang stick utk tidak memberikan interface yg rumit apalagi pro/manual mode pada iphone 7 plus, melainkan menu yg simple & straightforward. Biarlah interface yg rumit itu menjadi ranahnya DSLR yg notabene memang kamera serius/profesional, this iphone 7 plus is just for fun and improving our daily photo quality.
Kelebihan :
1. Camera
2. Camera
3. Camera
4. Performance
5. Battery life
Kekurangan :
1. Mahal
2. Mahal
3. No earphone jack
4. No fast charging
Sekian, Cheers [emoji481]
Check out my IG :
https://www.instagram.com/alfathjared/
or my Path : Alfath N.J