Kali ini mau coba berbagi pengalaman mengendarai CR-V generasi ke-5 (RW)... yang belum ada reviewnya disini...
Kebetulan sempat kemarin mencoba milik salah seorang teman... sekaligus membandingkan dengan CR-V generasi 4 (RM) keluaran terakhir yang ada di rumahnya...
Anyway, saya tidak akan membahas ulang tentang bagaimana pendapat saya mengenai interior dan exteriornya karena sudah pernah dan semua sudah hapal dengan CR-V baru ini.
Di sini murni pendapat mengenai pengendaraannya saja dan perbandingan dengan generasi RM.
Baiklah... Kita mulai saja.
=========================
1. Facts and Myths
Pertama kita bahas hal - hal yang berbau fakta dan mitos dulu... supaya tidak ada kesalahpahaman di antara kita. Ada 3 mitos paling populer tentang CR-V Turbo ini.
- CR-V baru ini cuma yang lama ganti baju, gak banyak berubah!
Myth.
Secara styling memang tidak banyak berubah, tapi justru berkebalikan dengan isinya, semuanya baru. Baik format yang jadi 7-seater, yang kasat mata seperti dashboard nya walau formatnya masih sama seperti generasi 3 dengan transmisi di dasbor, dan technical aspect semua tidak ada yang sama dengan generasi lamanya. Platform yang digunakan sudah berbeda total.
- Mesin Jazz diturboin : Fact and Myth
Ini yang paling bikin orang suka gagal paham. Secara kode mesin betul ini sama-sama L15, tapi justru inilah kehebatan blok mesin L15, sudah dipakai dari zaman 2001 (GD series Jazz) masih bertahan sampai sekarang dengan buanyak ulikan teknologi di dalamnya (i-DSI, VTEC, i-VTEC) lalu berubah menjadi DOHC di tahun 2013 (Jazz GK Japan, L15B1 DOHC GDI bertenaga 132hp) dan versi turbo tersedia sekarang (L15B7 DOHC GDI "VTEC" TURBO). Dan mengubah mesin non-turbo jadi turbo plus safely making it high-boost juga susah... pengalaman teman saya bikin Jazz GE8 Automatic diturbo gak gampang sama sekali harus bolak-balik bengkel terus buat maintenance... Problemnya ada di stang piston yang gak kuat diboost di atas 0.4 bar... akhirnya temen saya ganti stang biar kuat sampai 0.8 bar.
Hari ini Honda berhasil bikin mesin ini jadi safe di turbo sampai high-boost ngejar 190hp... Ngeri bukan ? Dan kalo ngomong blok mesin lama, Pajero Sport Exceed baru dan Dakar lama kode mesinnya juga sama dengan L300 dari tahun kapan...
- CVT gak cocok sama Turbo : Myth.
Sudah capek saya bahasnya... Tapi okelah... Banyak sekali upaya "pemakzulan" CVT terutama di media yang ono... And i'm saying : CVT is a PERFECT MATCH for a turbo engine - in an engineering mindset. Problem di mesin Turbo adalah Turbo lag ketika revnya drop, dan apa yang terjadi kalau rev drop ? Ngeden ngumpulin boost, dan itu satu masalah yang tidak akan kita temukan di CVT, karena CVT selalu bisa hold rev di range turbo bekerja. Nanti kita bahas di bagian pengendaraan.
Tapi kalau ngomong fun to drive, ya lain lagi. Nanti juga akan saya bahas.
2. What's new ?

Everything. I mean, literally. Jejak dari CR-V lama disini cuma spion dan tuas transmisi di dasbor - yang sudah jadi heritage CR-V.
- New Engine L15B7 DOHC VTEC TURBO with GDI. Power rated 190hp @ 5700 RPM Torque 243Nm @ 2000 - 5700 RPM Flat. Tenaga tidak berubah dari yang lama (K24Z9 190hp @ 7000 RPM Torque 225Nm @ 4400 RPM), see the difference?

- New Transmission CVT with EarthDreams Tech... vs 5-speed Auto Grade Logic zaman batu dari CR-V generasi 2.
- New Multi-link suspension with fluid-filled bushings ... vs Re-active link double wishbone dari zaman CR-V generasi 2.
- Posisi kursi yang lebih rendah dan profil mobil yang lebih pipih.
- Bentuk kursi dengan sandaran yang lebih empuk dan support yang lebih nyaman.
- Layout 7-seater, and I really mean proper 7 seater bukan 5+2 kayak X-Trail. Sempit? Elu kira Pajero Sport ma Fortuner gak sempit... tetep aja mereka disebut 7 seater kan

- LEDs everywhere... headlamp... tail lights (yang kalo malem nyala kayak Lexus RX200 versi paket hemat)... turning lights (yang cakep abis kalo nyala bentuknya)... di SUV 500 juta-an hanya mobil ini dan All New Pajero Sport yang dari jarak 500 meter kita tau ini mobil apa simply karena taillights nya

- Sistem EPS baru... bernama Variable Ratio Electric Power Assisted Rack and Pinion Steering. Panjang banget... Intinya steering ini punya desain motor nya ditaruh di rack and pinion, sehingga feel direct tetap ada. Digunakan juga di Civic Turbo.
- Fitur - fitur gimmickery yang... perlu kah dibahas ?



3. How They Compare ?
OK pertama saya berkesempatan mengemudikan CR-V gen.4 Prestige tahun 2016. Mobil ini sudah clocked 33k dari awal pembelian. Kebetulan beriringan dengan CR-V gen.5 Prestige 2017 yang disetir oleh teman saya... Yang nyetirnya...... kenceng.

Guess what.... setiap kali temen saya kickdown.... saya ketinggalan jauh.... jauh banget...


Nah... Giliran nyoba CR-V Turbo Prestige... Feel pertama yang didapetin adalah kursinya yang rendah dan mobil yang terasa wide - dibanding RM. kayak X-Trail generasi 2 (T31). Tapi dengan posisi lebih relaxed dan rendah. Lebih mirip sedan ketimbang SUV. Pindah dari RM ke RW terasa rendah.
Start-up mesinnya halus, berbeda dengan CR-V RM yang lebih terasa "gagah" dengan suara khas startup K engine. Feel saya dari awal sudah mengatakan mobil ini memang orientasinya bukan sebagai mobil yang fun-to-drive.
Dengan mindset tersebut saya menjalankan mobil ini sekeluarnya dari rumah temen saya - tokh anyway dengan latar belakang Honda yang sekarang RnD nya di Amerika, rasanya mobil Honda sekarang lebih diciptakan sebagai long haul tourer melewati jalan - jalan countryside yang panjang, and it's not a bad thing. Seperti di Civic Turbo. Dari desain saja kita sudah tau baik Civic maupun CR-V mengikuti selera orang bule ketimbang orang asia.
Pertama soal drivetrain - ada sedikit lag ketika start dari nol, tapi begitu sampai 2000 RPM (range turbo spooling) dia akan keep di rev segitu terus dan membuat mobil ini nikmat dipakai untuk cruise sambil merasakan boost turbo yang tidak ngedrop ketika cruise karena gear changing - Honda sudah anticipate sedemikian rupa makanya CVT disematkan di mobil ini. Tapi jangan remehkan ketika mobil ini sudah diinjak pol - tidak akan terasa "kick" turbo seperti di mobil Eropa, tapi lebih terasa linear seperti traditional VTEC engine - with lots lots lots more power. 0-100 dengan 2 orang di mobil total 180 - 190 kg dan kondisi belum inrayen sekitar 8-9 detikan.
Kedua yang membuat saya takjub adalah bagaimana suspensi, steering, dan sasis nya menciptakan sebuah dinamika berkendara yang unik - setting suspensi mobil ini lebih ke kenyamanan, travel lebih empuk, kaki-kaki lebih senyap. Lupakan suspensi Honda yang berisik dan gedubrakan, mobil ini sangat berbeda, sangat tidak "Honda" - in a positive way. Begitu nyaman redamannya sampai kita lupa bahwa di kelas ini masih ada Nissan X-Trail. Nampaknya memang karena di setup untuk 7 penumpang.
Tapi bodyroll ini seakan memang "intentional" - sengaja dibiarkan oleh Honda membiarkan sedikit bodyroll di mobil ini karena toh berkat rigiditas sasis yang baik, body controlnya tidak ngaco seperti X-Trail. Feel steeringnya tidak se-direct CX-5 lama (sy belum coba yang baru) tapi juga tidak se-lifeless CR-V lama apalagi X-Trail. Masih terasa agak sedikit feedback dan direct. Intinya mobil ini seperti gabungan antara mobil SUV Amerika dengan sasis dan steering yang far better - seperti Chevrolet Captiva yang steering dan sasisnya di-refine. PR terbesar di mobil ini adalah ban nya. Tidak dapat keep-up dengan tenaga yang begitu besar. So Murican... Suspensi RM memang lebih keras dan lebih enak untuk berbelok kencang, tapi RW terasa lebih refined.
Soal braking mobil ini cukup pakem, sedikit terasa brake dive tapi tidak terlalu parah, suspensi depannya tidak selembut suspensi belakangnya.
However, I miss the traditional K engine roar... Setelah membandingkan keduanya, RW terasa jauh lebih sempurna di segala aspek - tapi RW seperti sudah jadi different creature - karakter K24 Engine di RM (dan RE) susah ditirukan oleh mesin 1.5 Liter Turbo. Di RM, walaupun lemot, tapi ada kepuasan tersendiri ketika kita main paddleshift dan mentok-mentokin tacho sampai 7000 RPM dengan suara yang lebih "padat" karena mesin N.A VTEC nya. Di RW, even kita tidak bisa override mode manualnya! Ketika sudah sampai rev limiter dia bertindak "shifting" sendiri dan tidak bisa di interupsi. Secara mindset penggemar old Honda, we will miss the old VTEC.
Tapi sekali lagi, tidak ada yang beli sebuah SUV untuk "ngebut". Mobil ini memberikan definisi terbaik tentang apa yang harus dipenuhi oleh sebuah SUV keluarga - as a family tourer SUV. Dan dengan harga 500 juta-an, ini adalah package terbaik yang bisa kita dapatkan di sebuah SUV. Honda begitu serius memikirkan CR-V terbaru ini, sama seriusnya seperti mereka memikirkan Civic terbaru dan Accord terbaru. Mobil ini merupakan kombinasi terbaik dari karakter SUV Amerika yang nyaman dengan citarasa Jepang.
Selamat datang di era American Honda.


Will I Buy this car?
Yes. Saya akan sangat mempertimbangkan CR-V generasi ini sebagai pilihan terkuat ketika saya mencari SUV dengan budget 500 juta-an. Pertama saya bukan fan of "truck" SUV seperti Fortuner... Terutama karena pengalaman dengan Fortuner baru yang mengecewakan. Ladder frame yang paling akan saya pertimbangkan hanya Pajero Sport baru - itupun saya akan tetep milih CR-V baru.
Dibandingkan X-Trail, ketika saya punya budgetnya saya tidak akan lirik X-Trail lagi karena CR-V sekarang sudah mempunyai apa yang dimiliki X-Trail - dengan package lebih baik. CX-5 baru? We'll see setelah kita mencoba mobilnya... Bagi saya hanya CX-5 terbaru yang memberikan perlawanan sepadan secara teknologi. Saya tidak melihat X-trail maupun kembarannya Koleos sebagai lawan sepadan karena teknologinya sudah obsolete...
Dan ketika membeli CR-V baru yang pertama saya lakukan adalah upsize ke 20inch wheels + ganti ban ke Toyo Proxes series.