Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
razorus wrote: Sat May 20, 2017 5:42
QC kayaknya sih dilakukan secara random per batch sehingga unit defect bisa lolos. Lagu lama oom, kejar target produksi.
Continuous improvement? Di tempat saya magang dulu kebanyakan dilakukan di aspek K3, di aspek kualitas sih jarang yang ada lakuin.
Ada ga sih tanggung jawab audit kualitas produk?
Ya minimal ada lembaga semacam KAN atau Surveyor Indonesia (sorry bukan maksud nyebut merk) yg secara berkala melakukan audit kualitas?
Jadi misalnya pabrikan mobil udah dapat SNI, ISO dan sejenisnya ketika kena audit kualitas ternyata ga lolos karena banyak produk defect, seharusnya mempengaruhi sertifikasi ISO yg telah dimiliki...
Jadi kualitas produk mobil selalu setara dgn produksi luar negeri, soalnya kan membawa merk negara tersebut...
Untuk industri otomotif namanya ISO TS,oom.....
Iso dan audit2nya berfungsi untuk standarisasi dan cek proses yang ada....baik secara dokumen maupun pelaksanaannya.....
Yang perlu di garis bawahi, yang di standarisasi dan di cek adalah PROSESnya.....bukan HASIL akhir produknya.....
Prinsip dasar ISO: tuliskan apa yang anda lakukan; dan lakukan apa yang anda tulis.....itu saja.....tidak menstandarkan suatu produk harus seperti ini atau itu.....
razorus wrote: Sat May 20, 2017 5:42
QC kayaknya sih dilakukan secara random per batch sehingga unit defect bisa lolos. Lagu lama oom, kejar target produksi.
Continuous improvement? Di tempat saya magang dulu kebanyakan dilakukan di aspek K3, di aspek kualitas sih jarang yang ada lakuin.
Ada ga sih tanggung jawab audit kualitas produk?
Ya minimal ada lembaga semacam KAN atau Surveyor Indonesia (sorry bukan maksud nyebut merk) yg secara berkala melakukan audit kualitas?
Jadi misalnya pabrikan mobil udah dapat SNI, ISO dan sejenisnya ketika kena audit kualitas ternyata ga lolos karena banyak produk defect, seharusnya mempengaruhi sertifikasi ISO yg telah dimiliki...
Jadi kualitas produk mobil selalu setara dgn produksi luar negeri, soalnya kan membawa merk negara tersebut...
Untuk industri otomotif namanya ISO TS,oom.....
Iso dan audit2nya berfungsi untuk standarisasi dan cek proses yang ada....baik secara dokumen maupun pelaksanaannya.....
Yang perlu di garis bawahi, yang di standarisasi dan di cek adalah PROSESnya.....bukan HASIL akhir produknya.....
Prinsip dasar ISO: tuliskan apa yang anda lakukan; dan lakukan apa yang anda tulis.....itu saja.....tidak menstandarkan suatu produk harus seperti ini atau itu.....
yupzzzz iso itu apa2 mesti ada tulisan nya. tempat saya kerja juga lagi ngejar iso. efek nya kerjaan malah terasa 'lambat' wkwkwkkwk
razorus wrote: Sat May 20, 2017 5:42
QC kayaknya sih dilakukan secara random per batch sehingga unit defect bisa lolos. Lagu lama oom, kejar target produksi.
Continuous improvement? Di tempat saya magang dulu kebanyakan dilakukan di aspek K3, di aspek kualitas sih jarang yang ada lakuin.
Ada ga sih tanggung jawab audit kualitas produk?
Ya minimal ada lembaga semacam KAN atau Surveyor Indonesia (sorry bukan maksud nyebut merk) yg secara berkala melakukan audit kualitas?
Jadi misalnya pabrikan mobil udah dapat SNI, ISO dan sejenisnya ketika kena audit kualitas ternyata ga lolos karena banyak produk defect, seharusnya mempengaruhi sertifikasi ISO yg telah dimiliki...
Jadi kualitas produk mobil selalu setara dgn produksi luar negeri, soalnya kan membawa merk negara tersebut...
Untuk industri otomotif namanya ISO TS,oom.....
Iso dan audit2nya berfungsi untuk standarisasi dan cek proses yang ada....baik secara dokumen maupun pelaksanaannya.....
Yang perlu di garis bawahi, yang di standarisasi dan di cek adalah PROSESnya.....bukan HASIL akhir produknya.....
Prinsip dasar ISO: tuliskan apa yang anda lakukan; dan lakukan apa yang anda tulis.....itu saja.....tidak menstandarkan suatu produk harus seperti ini atau itu.....
Menurut gw kalo standarisasi kualitas prosesnya baik, dibarengi standarisasi kualitas bahan baku, tentunya akan menghasilkan kualitas produk yg optimal...
Peran audit kualitas dari lembaga independen seharusnya sangat diperlukan serta diharapkan ada regulasi yg mewajibkan audit kualitas dari lembaga independen...
Soalnya banyak yg berlomba-lomba mengejar ISO... tapi entah mengapa di SM dan kas*** juga sering baca thread komplain terhadap kualitas mobil yg dibeli...
Bisa juga konsumen Indonesia semakin kritis terhadap kualitas produk mobil baru yg dibeli... kalo dulu asal percaya beli mobil baru enak dirasakan, jadi jarang komplain...
Bisa juga harga mobil semakin mahal, jadi ekspektasi konsumen semakin tinggi atas built quality mobil baru yg dibeli...
Dalam ISO ada pasal mengenai kepuasan pelanggan,
Yang diaudit biasanya berapa banyak customer claim yang masuk serta penanganannya.
semakin banyak customer claim semakin banyak improvement yg harus dilakukan begitu juga sebaliknya.
Dikatakan Menurun ini sebenernya bandingan apa dengan apa?
Jangan sampe bandingin kualitas interior honda civic tahun 90an dengan mobilio tahun 2017. Biar lebih modern tapi beda kelas.
Coba misal sama2 mobil rakyat, bandingin aja xenia dengan daihatsu zebra, innova sama kijang lgx, atau ertiga dengan suzuki carry.
pengalaman di pabrik injection, waktu itu bikin body part motor. yg pasti bulan2 awal dan setelah lama produksi ya mirip2. masing2 ada plus minus. klu awal2 msh kurang efisien di material, alias boros tp hasil relatif byk reject. makin lama makin efisien di material, output makin bagus. tp maksud makin efisien disini artinya pemakaian material recyclenya lebih banyak dan material originalnya makin dikit. jd kemungkinan daya tahannya ga sebagus yg awal2.
penasaran, sepertinya pada membandingkan dengan kualitas export atau import/CBU dari thailand. kok tidak ada yg bahas import/CBU india ya?
beberapa kan ada yg bilang ertiga diesel BQ tidak sebagus CKD, kalau bandingin dengan yg lain2 Sijuki berarti bagus donk CKD nya?
kalau dari mobil ane (datsun go+) beberapa part ternyata dari india, seperti shockbreaker terbukti gk kuat. jadi CKD (untuk pasar domestik) indonesia lebih jelek dari thailand namun lebih bagus dari india?
gimana? hehehehe asik diskusi ginian