Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 388
- Joined: Sun Dec 29, 2013 1:27
Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Dear Para Suhu dan Member SM...
Berawal dari rasa ingin tau karena banyak curhat cacian makian dari orang2 atas beberapa mobil tertentu di forum2 atas kualitas atau built quality, atau contoh putu jedug, rattling dll, sehingga muncul pertanyaan apa benar Quality Control/Total Quality Management/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di pabrikan mobil?
Apakah benar produksi batch pertama mobil selalu banyak defect?
Semoga para suhu dan member banyak memberikan pencerahan disini?
Apalagi setahu saya kalo jepun2 itu selalu taat asas terutama masalah kualitas produksi...
Sekaligus memberikan kesempatan yg saat ini bekerja di pabrikan mobil utk memberikan klarifikasi atas kualitas produknya...
Maklum gw ga begitu paham masalah built quality mobil...
Tapi cuman ngerti teori2 itu aja...
Berawal dari rasa ingin tau karena banyak curhat cacian makian dari orang2 atas beberapa mobil tertentu di forum2 atas kualitas atau built quality, atau contoh putu jedug, rattling dll, sehingga muncul pertanyaan apa benar Quality Control/Total Quality Management/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di pabrikan mobil?
Apakah benar produksi batch pertama mobil selalu banyak defect?
Semoga para suhu dan member banyak memberikan pencerahan disini?
Apalagi setahu saya kalo jepun2 itu selalu taat asas terutama masalah kualitas produksi...
Sekaligus memberikan kesempatan yg saat ini bekerja di pabrikan mobil utk memberikan klarifikasi atas kualitas produknya...
Maklum gw ga begitu paham masalah built quality mobil...
Tapi cuman ngerti teori2 itu aja...
E300 W212
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 620
- Joined: Wed Dec 09, 2015 16:12
- Location: Laptop dan Rumah
- Daily Vehicle: Disetirin
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
IMO yang pada komplen build quailty hancur itu kebanyakan soal mobil CKD.... dirumah ada mobil cbu thailand 6 taun fine fine aja (dashboard klo lwt gelomabng rattle si) nah mobil ckd belom setaun udh rattle lewat jalan kasar... gt lho...
Kalo soal first batch defect, ya itu namanya normal, makanya ada yang namanya facelift.... ada berberapa faktor yang gak bisa diuji di lab, kayak misalnya.... kapan pastinya part bakal rattle, lan tiap orang lewat kondisi berbeda beda.... kalo misalmya mobil suv ladser frame 4x4 yng gk pernah dipake offroad sedikitpun kemungkinan rsttle jauh blh kecil srpd yng dipake sm fleet
Kalo soal first batch defect, ya itu namanya normal, makanya ada yang namanya facelift.... ada berberapa faktor yang gak bisa diuji di lab, kayak misalnya.... kapan pastinya part bakal rattle, lan tiap orang lewat kondisi berbeda beda.... kalo misalmya mobil suv ladser frame 4x4 yng gk pernah dipake offroad sedikitpun kemungkinan rsttle jauh blh kecil srpd yng dipake sm fleet
Hanya sekedar netizen yang numpang lewat
L15Z6, 4N15
L15Z6, 4N15
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 559
- Joined: Fri Jun 26, 2015 9:04
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Sama nubie jg pakai CBU thai..interior no rattling & hening padahal sdh masuk 6 thn dibanding sepupu yg beda body lihat unit barunya BQ menyedihkan.anrico17 wrote:IMO yang pada komplen build quailty hancur itu kebanyakan soal mobil CKD.... dirumah ada mobil cbu thailand 6 taun fine fine aja (dashboard klo lwt gelomabng rattle si) nah mobil ckd belom setaun udh rattle lewat jalan kasar... gt lho...
Kalo soal first batch defect, ya itu namanya normal, makanya ada yang namanya facelift.... ada berberapa faktor yang gak bisa diuji di lab, kayak misalnya.... kapan pastinya part bakal rattle, lan tiap orang lewat kondisi berbeda beda.... kalo misalmya mobil suv ladser frame 4x4 yng gk pernah dipake offroad sedikitpun kemungkinan rsttle jauh blh kecil srpd yng dipake sm fleet
Nubie curiga skema pajak disini ada peran besar dlm penurunan bahan2 yg dipilih demi profit pers.
Sent from my iPhone using Tapatalk
-
- SM Specialist
- Posts: 16676
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
SOP tentu adalah hal yang baik... dan Quality Control memiliki SOP yang sangat jelas dan harus ditaati oleh semua pabrikan mobil, atau dalam industri perakitan apapun.
Yang susah adalah gimana memastikan semua orang mentaati semua SOP yang ada.
Masalahnya terutama di negara kita tercinta, orang males ngikuti SOP... apalagi belum pabrik dikejar target produksi sekian unit sehari. Ngikutin SOP bisa panjang dan melelahkan krn buat melakukan quality check 1 unit tentu prosesnya panjang jika ngikutin semua SOP... sementara target produksi pasti bertambah terus utamanya untuk produk dengan demand tinggi...
Yang susah adalah gimana memastikan semua orang mentaati semua SOP yang ada.
Masalahnya terutama di negara kita tercinta, orang males ngikuti SOP... apalagi belum pabrik dikejar target produksi sekian unit sehari. Ngikutin SOP bisa panjang dan melelahkan krn buat melakukan quality check 1 unit tentu prosesnya panjang jika ngikutin semua SOP... sementara target produksi pasti bertambah terus utamanya untuk produk dengan demand tinggi...
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1510
- Joined: Sun Nov 09, 2014 15:35
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Kalo produk indo karawang yang di ekspor gimana ya kualitasnya? Apakah sama dengan yg dibuang di indo?

-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 928
- Joined: Sat May 21, 2016 12:08
- Location: Solo
- Daily Vehicle: Innova
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Oh beda dongg...wkwkwkwk aplg yg ke timtengdaftar wrote: Fri May 19, 2017 7:53 Kalo produk indo karawang yang di ekspor gimana ya kualitasnya? Apakah sama dengan yg dibuang di indo?
-
- SM Specialist
- Posts: 16676
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Beda.daftar wrote: Fri May 19, 2017 7:53 Kalo produk indo karawang yang di ekspor gimana ya kualitasnya? Apakah sama dengan yg dibuang di indo?
Coba (kalo beruntung) liat grenmek versi ekspor... atau avanza 1.3 S AT keluaran awal-awal juga spek ekspor.
Versi ekspor yang dibuang jauh lebih bagus dibanding versi yang dijual disini...

1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1702
- Joined: Tue Aug 18, 2009 6:23
- Location: surabaya
- Daily Vehicle: CX-5 GT Soul Red
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Yg saya alami sendiri sih pdi nya batu makam ancur lebur...pernah liat GL autech punya orang tgl kirim, itu pasang side skirt karetnya kleweran...GL papa juga gitu...interior kotor, bemper njepat, dll..
Cukup kapok sih ama pdi nya, tp pelayanan bengkelnya sih oke
BTT, dulu pernah punya cbu jepang (toyota ist) sampe dijual kabin ga ada rattle sama sekali...
Sent from my iPhone using Tapatalk
Cukup kapok sih ama pdi nya, tp pelayanan bengkelnya sih oke
BTT, dulu pernah punya cbu jepang (toyota ist) sampe dijual kabin ga ada rattle sama sekali...
Sent from my iPhone using Tapatalk
Soul Red zoom zoom
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 3512
- Joined: Tue Nov 29, 2005 5:44
- Daily Vehicle: Ipin - Ipah
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Bedalah jualan dibayar dollar dengan dibayar rupiah.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1422
- Joined: Tue Feb 23, 2016 2:09
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
bukan semakin melemah tapi karena memang standart di negeri ini yang kurang bagus. kan industri mengikuti standart yang ada
-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 21
- Joined: Tue Dec 25, 2012 8:45
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
pernah org dhtsu crita, klo standar mereka bikin angkot seperti bikin sedan krn utk dijual ke jpun...
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1547
- Joined: Sun Oct 02, 2016 23:17
- Location: SOUTH SUMATRA
- Daily Vehicle: All New Grand Livina CVT
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Apakah standar ganda (double standard)? atau memang ke lolos an krn Demand yg tinggi ngejar target produksi utk ngejar pertumbuhan profit yg tinggi target dari stakeholder nya supaya posisi tetap aman? atau strategi down spec utk Naikkin profit? atau memang QC yg tdk bagus? Atau R & D yg terburu buru? Pada akhirnya konsumen adalah penentu keberhasilan produk bila mayoritas konsumen makin kritis mau tak mau pabrik an improvement build quality nya. Begitu pula sebaliknya.
Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app
Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app

HR15DE 2014
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 48
- Joined: Mon Nov 14, 2016 2:50
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
QC cek ngikutin standard drawing, makin tinggi grade suatu product makin presisi product itu dan makin mahal costnya, berlaku juga kebalikannya.
Kaizen/improvement cuma kegiatan mengurangi biaya produksi
Kaizen/improvement cuma kegiatan mengurangi biaya produksi
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1464
- Joined: Sat Aug 16, 2014 4:39
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Tempat saya kerja juga ada TQM atau CIP, Sebenarnya TQM ini tidak hanya menyangkut kualitas terhadap produk tapi proses produksi secara keseluruhan. Ada beberapa poin improvisasi yang dibentuk dalam sebuah TQM
1. Morale
2. Delivery
3. Productivity
4. Environment
5. Safety and security
6. Cost
7. Quality
Dalam TQM, meski.tujuan akhirnya adalah produk pada kenyataannya tidak semudah itu, customernya dalam TQM lebih ditujukan pada proses produksi selanjutnya pada rantai proses proses produksi. Kadang terjadi improvisasi disuatu step tapi di step lain tidak. Sehingga malah terjadi bottleneck sehingga lahirlah ishikawa diagram.
Fokus produsen dalam TQM dari 7 aspek selalu dinamis, dimasa sulit seperti ini termasuk tempat saya bekerja perusahaan sedang fokus dengan Cost reduction secara besar-besaran dan peningkatan produktivitas sedang Quality boleh dikatakan hanya untuk memenuhi standar kelayakan.
Cost reduction paling besar adalah penggunaan tenaga kerja outsource yang mengakibatkan turn over pekerja tinggi dan secara skill juga jelas tenaga outsource lebih rendah dibandingkan FTE.
1. Morale
2. Delivery
3. Productivity
4. Environment
5. Safety and security
6. Cost
7. Quality
Dalam TQM, meski.tujuan akhirnya adalah produk pada kenyataannya tidak semudah itu, customernya dalam TQM lebih ditujukan pada proses produksi selanjutnya pada rantai proses proses produksi. Kadang terjadi improvisasi disuatu step tapi di step lain tidak. Sehingga malah terjadi bottleneck sehingga lahirlah ishikawa diagram.
Fokus produsen dalam TQM dari 7 aspek selalu dinamis, dimasa sulit seperti ini termasuk tempat saya bekerja perusahaan sedang fokus dengan Cost reduction secara besar-besaran dan peningkatan produktivitas sedang Quality boleh dikatakan hanya untuk memenuhi standar kelayakan.
Cost reduction paling besar adalah penggunaan tenaga kerja outsource yang mengakibatkan turn over pekerja tinggi dan secara skill juga jelas tenaga outsource lebih rendah dibandingkan FTE.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1464
- Joined: Sat Aug 16, 2014 4:39
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Konsep TQM adalah pelibatan karyawan dari level bawah sampai menengah dalam memberikan masukan terhadap efektivitas dan efisiensi proses produksi. Lalu TQM ini umumnya merupakan gugus kecil yang terdiri dari 1-10 karyawan yang umumnya dilakukan secara mandiri dan sukarela tentu saja dengan fasilitas perusahaan untuk membuat sebuah improvement.
Saya pernah beberapa kali mengikuti konvensi nasional TQM/GKM, waktu itu 2014 hanya Toyota saja perusahaan otomotif yang ikut serta diacara tersebut dan akhirnya mengalahkan tim saya menjadi runner up kategori PSS.
Kalau tidak salah waktu itu materi improvement mereka adalah "eliminasi hose water bypass cooling sistem untuk mesin innova diesel dan fortuner untuk pasar domestik" yang jika dihitung dari 1000 unit engine yang dirakit mereka bisa menghemat 167juta rupiah.
Saya pernah beberapa kali mengikuti konvensi nasional TQM/GKM, waktu itu 2014 hanya Toyota saja perusahaan otomotif yang ikut serta diacara tersebut dan akhirnya mengalahkan tim saya menjadi runner up kategori PSS.
Kalau tidak salah waktu itu materi improvement mereka adalah "eliminasi hose water bypass cooling sistem untuk mesin innova diesel dan fortuner untuk pasar domestik" yang jika dihitung dari 1000 unit engine yang dirakit mereka bisa menghemat 167juta rupiah.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 418
- Joined: Fri Dec 28, 2012 22:59
- Location: CID +6221
- Daily Vehicle: Kawa EX650E
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Yang dimaksud itu hose coolant buat Throttle Body bukan?Pugman wrote: Sat May 20, 2017 2:06 Kalau tidak salah waktu itu materi improvement mereka adalah "eliminasi hose water bypass cooling sistem untuk mesin innova diesel dan fortuner untuk pasar domestik" yang jika dihitung dari 1000 unit engine yang dirakit mereka bisa menghemat 167juta rupiah.
itu perangkat useless buat indo domestic market karena disini ga mungkin ada salju...
(kecuali itu mobil dibawa ke tambang Grasberg)
The Government wants Power! They rob it from our engines.
EX650E '12 | NA4W '08 | CBA-RJ1 '08 | CBA-YA5 '09
EX650E '12 | NA4W '08 | CBA-RJ1 '08 | CBA-YA5 '09
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1464
- Joined: Sat Aug 16, 2014 4:39
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Yups itu maksudnya, saya lupa istilahnya hehe..racho wrote: Sat May 20, 2017 3:16Yang dimaksud itu hose coolant buat Throttle Body bukan?Pugman wrote: Sat May 20, 2017 2:06 Kalau tidak salah waktu itu materi improvement mereka adalah "eliminasi hose water bypass cooling sistem untuk mesin innova diesel dan fortuner untuk pasar domestik" yang jika dihitung dari 1000 unit engine yang dirakit mereka bisa menghemat 167juta rupiah.
itu perangkat useless buat indo domestic market karena disini ga mungkin ada salju...
(kecuali itu mobil dibawa ke tambang Grasberg)

Memang ga ada gunanya karena mayoritas daerah di Indonesia suhu ga sampai minus.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1355
- Joined: Wed Nov 16, 2005 14:21
- Location: jkt
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Kalo yg ini ane tau persis......kebetulan barang ane ada yg dipasang buat kendaraan yg export ke jepang.......rewelnya minta ampun.....Herman7103 wrote: Fri May 19, 2017 12:50 Apakah standar ganda (double standard)? atau memang ke lolos an krn Demand yg tinggi ngejar target produksi utk ngejar pertumbuhan profit yg tinggi target dari stakeholder nya supaya posisi tetap aman? atau strategi down spec utk Naikkin profit? atau memang QC yg tdk bagus? Atau R & D yg terburu buru? Pada akhirnya konsumen adalah penentu keberhasilan produk bila mayoritas konsumen makin kritis mau tak mau pabrik an improvement build quality nya. Begitu pula sebaliknya.
Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app
Bukan standar ganda......masalahnya untuk yg export, sampai di negara tujuan, mobil/motor tsb akan di cek oleh penerima barang (mirip seperti pdi lah)....apalagi kalau negara tujuanya jepang.....sampe under bodypun di cek secara detail......kalau pakai standar lokal, itu mobil/motor gak akan ada yg diterima.....semua dikembaliin (bahkan untuk eropa, akan langsung scrap walaupun hanya cacat sedikit & bs d repair) dengan cost di tanggung pengirim......
Akibatnya, supaya kejadian diatas bs dikurangi (impossible untuk sampe hilang sama sekali), maka khusus untuk yg ekspor akan di double cek di final inspectnya......
Ini berlaku di semua pabrikan mobil/motor yg ada di indonesia yg mengirimkan kendaraan ekspor cbu
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 388
- Joined: Sun Dec 29, 2013 1:27
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Justru itu pertanyaannya...ween wrote: Sat May 20, 2017 4:48Kalo yg ini ane tau persis......kebetulan barang ane ada yg dipasang buat kendaraan yg export ke jepang.......rewelnya minta ampun.....Herman7103 wrote: Fri May 19, 2017 12:50 Apakah standar ganda (double standard)? atau memang ke lolos an krn Demand yg tinggi ngejar target produksi utk ngejar pertumbuhan profit yg tinggi target dari stakeholder nya supaya posisi tetap aman? atau strategi down spec utk Naikkin profit? atau memang QC yg tdk bagus? Atau R & D yg terburu buru? Pada akhirnya konsumen adalah penentu keberhasilan produk bila mayoritas konsumen makin kritis mau tak mau pabrik an improvement build quality nya. Begitu pula sebaliknya.
Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app
Bukan standar ganda......masalahnya untuk yg export, sampai di negara tujuan, mobil/motor tsb akan di cek oleh penerima barang (mirip seperti pdi lah)....apalagi kalau negara tujuanya jepang.....sampe under bodypun di cek secara detail......kalau pakai standar lokal, itu mobil/motor gak akan ada yg diterima.....semua dikembaliin (bahkan untuk eropa, akan langsung scrap walaupun hanya cacat sedikit & bs d repair) dengan cost di tanggung pengirim......
Akibatnya, supaya kejadian diatas bs dikurangi (impossible untuk sampe hilang sama sekali), maka khusus untuk yg ekspor akan di double cek di final inspectnya......
Ini berlaku di semua pabrikan mobil/motor yg ada di indonesia yg mengirimkan kendaraan ekspor cbu
Kenapa untuk produksi Indonesia dan digunakan oleh masyarakat Indonesia ga bisa menggunakan standar yg sama untuk ekspor?
Kan setau saya expat jepun2 itu juga ada di pabrikan mobil Indonesia...
Dengan kualitas dan keahlian mereka, seharusnya standar kualitas yg sama juga diterapkan utk produk lokal...
Kan sebenarnya masyarakat Indonesia harus dapat kualitas produk yg terbaik juga kan?
E300 W212
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1547
- Joined: Sun Oct 02, 2016 23:17
- Location: SOUTH SUMATRA
- Daily Vehicle: All New Grand Livina CVT
Re: RE: Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Berarti yg beli Product utk domestic market ada kemungkinan product nya perumpamaan saya ya ngak sebagus quality utk ekspor. Dan beberapa mobil yg dihasilkan dpt komplenan dari customer yg tau ttg mobil, teliti dan kritis cuma kalau customer nya ngak banyak tau ttg mobil dan cuek aja ya ngak komplain he...he....ween wrote:Kalo yg ini ane tau persis......kebetulan barang ane ada yg dipasang buat kendaraan yg export ke jepang.......rewelnya minta ampun.....Herman7103 wrote: Fri May 19, 2017 12:50 Apakah standar ganda (double standard)? atau memang ke lolos an krn Demand yg tinggi ngejar target produksi utk ngejar pertumbuhan profit yg tinggi target dari stakeholder nya supaya posisi tetap aman? atau strategi down spec utk Naikkin profit? atau memang QC yg tdk bagus? Atau R & D yg terburu buru? Pada akhirnya konsumen adalah penentu keberhasilan produk bila mayoritas konsumen makin kritis mau tak mau pabrik an improvement build quality nya. Begitu pula sebaliknya.
Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app
Bukan standar ganda......masalahnya untuk yg export, sampai di negara tujuan, mobil/motor tsb akan di cek oleh penerima barang (mirip seperti pdi lah)....apalagi kalau negara tujuanya jepang.....sampe under bodypun di cek secara detail......kalau pakai standar lokal, itu mobil/motor gak akan ada yg diterima.....semua dikembaliin (bahkan untuk eropa, akan langsung scrap walaupun hanya cacat sedikit & bs d repair) dengan cost di tanggung pengirim......
Akibatnya, supaya kejadian diatas bs dikurangi (impossible untuk sampe hilang sama sekali), maka khusus untuk yg ekspor akan di double cek di final inspectnya......
Ini berlaku di semua pabrikan mobil/motor yg ada di indonesia yg mengirimkan kendaraan ekspor cbu
Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app

HR15DE 2014
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1355
- Joined: Wed Nov 16, 2005 14:21
- Location: jkt
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Begini....kasus2 barang yg ekspor, banyak sekali yang termasuk golongan "appearance" problem.....problem ini ambigu......beda orang yg ngecek, judgementnya akan berbeda......kurniakerten wrote: Sat May 20, 2017 5:04Justru itu pertanyaannya...ween wrote: Sat May 20, 2017 4:48Kalo yg ini ane tau persis......kebetulan barang ane ada yg dipasang buat kendaraan yg export ke jepang.......rewelnya minta ampun.....Herman7103 wrote: Fri May 19, 2017 12:50 Apakah standar ganda (double standard)? atau memang ke lolos an krn Demand yg tinggi ngejar target produksi utk ngejar pertumbuhan profit yg tinggi target dari stakeholder nya supaya posisi tetap aman? atau strategi down spec utk Naikkin profit? atau memang QC yg tdk bagus? Atau R & D yg terburu buru? Pada akhirnya konsumen adalah penentu keberhasilan produk bila mayoritas konsumen makin kritis mau tak mau pabrik an improvement build quality nya. Begitu pula sebaliknya.
Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app
Bukan standar ganda......masalahnya untuk yg export, sampai di negara tujuan, mobil/motor tsb akan di cek oleh penerima barang (mirip seperti pdi lah)....apalagi kalau negara tujuanya jepang.....sampe under bodypun di cek secara detail......kalau pakai standar lokal, itu mobil/motor gak akan ada yg diterima.....semua dikembaliin (bahkan untuk eropa, akan langsung scrap walaupun hanya cacat sedikit & bs d repair) dengan cost di tanggung pengirim......
Akibatnya, supaya kejadian diatas bs dikurangi (impossible untuk sampe hilang sama sekali), maka khusus untuk yg ekspor akan di double cek di final inspectnya......
Ini berlaku di semua pabrikan mobil/motor yg ada di indonesia yg mengirimkan kendaraan ekspor cbu
Kenapa untuk produksi Indonesia dan digunakan oleh masyarakat Indonesia ga bisa menggunakan standar yg sama untuk ekspor?
Kan setau saya expat jepun2 itu juga ada di pabrikan mobil Indonesia...
Dengan kualitas dan keahlian mereka, seharusnya standar kualitas yg sama juga diterapkan utk produk lokal...
Kan sebenarnya masyarakat Indonesia harus dapat kualitas produk yg terbaik juga kan?
Kalau menurut standar dan spek drawing, barang ini sudah dinyatakan OK. Tapi kalau menurut mata orang, bisa menjadi NG. Yang dilokal, standarnya tetap berdasarkan drawing.....masalah appearance biasanya di abaikan....
Appearance biasanya terkait surface finishing seperti painting, plating, dll.....
Jadi bukan berarti yg lokal itu jelek & gak sesuai spek.....semua masuk standar, tapi masalah di negara penerima aja....ada yg rewel seperti eropa & jepang dan ada yg gak rewel.....itu aja....
Misalnya soal underbody: berdasarkan spek drawing itu termasuk surface golongan 3 atau C yang gak perlu detail sekali.....tapi di jepang yg bawel itu, cara ngeceknya udah seperti golongan/kelas A.....
Kalau yg lokal dijual dengan spek C, pabrikan khan gak salah....sudah sesuai spek...
Sebetulnya bisa saja untuk pasar lokal, underbody dibuat dengan grade A, tapi harganya pasti akan membengkak.....ujung2nya malah gak laku di pasaran....jujur aja, berapa banyak konsumen yg rela membayar sekian juta lebih mahal hanya untuk bagian kolong yg kinclong?
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1355
- Joined: Wed Nov 16, 2005 14:21
- Location: jkt
Re: RE: Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Ini yg ane maksud ngecek di negara tujuan itu bukan konsumennya, tapi atpm importir kendaraannya di sana.....mungkin aja konsumen di sana gak rewel, tapi atpmnya yg rewel.....Herman7103 wrote: Sat May 20, 2017 5:14Berarti yg beli Product utk domestic market ada kemungkinan product nya perumpamaan saya ya ngak sebagus quality utk ekspor. Dan beberapa mobil yg dihasilkan dpt komplenan dari customer yg tau ttg mobil, teliti dan kritis cuma kalau customer nya ngak banyak tau ttg mobil dan cuek aja ya ngak komplain he...he....ween wrote:Herman7103 wrote: Fri May 19, 2017 12:50 Apakah standar ganda (double standard)? atau memang ke lolos an krn Demand yg tinggi ngejar target produksi utk ngejar pertumbuhan profit yg tinggi target dari stakeholder nya supaya posisi tetap aman? atau strategi down spec utk Naikkin profit? atau memang QC yg tdk bagus? Atau R & D yg terburu buru? Pada akhirnya konsumen adalah penentu keberhasilan produk bila mayoritas konsumen makin kritis mau tak mau pabrik an improvement build quality nya. Begitu pula sebaliknya.
Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app
Kalo yg ini ane tau persis......kebetulan barang ane ada yg dipasang buat kendaraan yg export ke jepang.......rewelnya minta ampun.....
Bukan standar ganda......masalahnya untuk yg export, sampai di negara tujuan, mobil/motor tsb akan di cek oleh penerima barang (mirip seperti pdi lah)....apalagi kalau negara tujuanya jepang.....sampe under bodypun di cek secara detail......kalau pakai standar lokal, itu mobil/motor gak akan ada yg diterima.....semua dikembaliin (bahkan untuk eropa, akan langsung scrap walaupun hanya cacat sedikit & bs d repair) dengan cost di tanggung pengirim......
Akibatnya, supaya kejadian diatas bs dikurangi (impossible untuk sampe hilang sama sekali), maka khusus untuk yg ekspor akan di double cek di final inspectnya......
Ini berlaku di semua pabrikan mobil/motor yg ada di indonesia yg mengirimkan kendaraan ekspor cbu
Sent from my Redmi Note 3 using Seraya Motor mobile app
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 226
- Joined: Sat Oct 15, 2016 22:21
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
gaji karyawan (harus) naik terus dan harga barang semakin mahal lalu harga jual di pasar tidak bisa tinggi maka yang terjadi costdown
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 64
- Joined: Sat Jun 13, 2015 10:40
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
QC kayaknya sih dilakukan secara random per batch sehingga unit defect bisa lolos. Lagu lama oom, kejar target produksi.
Continuous improvement? Di tempat saya magang dulu kebanyakan dilakukan di aspek K3, di aspek kualitas sih jarang yang ada lakuin.
Continuous improvement? Di tempat saya magang dulu kebanyakan dilakukan di aspek K3, di aspek kualitas sih jarang yang ada lakuin.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 388
- Joined: Sun Dec 29, 2013 1:27
Re: Apakah Quality Control/TQM/Kaizen/Continous Improvement semakin melemah di Pabrikan Mobil?
Ada ga sih tanggung jawab audit kualitas produk?razorus wrote: Sat May 20, 2017 5:42 QC kayaknya sih dilakukan secara random per batch sehingga unit defect bisa lolos. Lagu lama oom, kejar target produksi.
Continuous improvement? Di tempat saya magang dulu kebanyakan dilakukan di aspek K3, di aspek kualitas sih jarang yang ada lakuin.
Ya minimal ada lembaga semacam KAN atau Surveyor Indonesia (sorry bukan maksud nyebut merk) yg secara berkala melakukan audit kualitas?
Jadi misalnya pabrikan mobil udah dapat SNI, ISO dan sejenisnya ketika kena audit kualitas ternyata ga lolos karena banyak produk defect, seharusnya mempengaruhi sertifikasi ISO yg telah dimiliki...
Jadi kualitas produk mobil selalu setara dgn produksi luar negeri, soalnya kan membawa merk negara tersebut...
E300 W212