Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
Ada banyak hal menarik disana, seperti RON yang dipakai ternyata bisa dari 95-102. Lalu juga angka MON, nah yang ini saya tidak tahu??
Ada pula sebuah layanan dari penyedia bahan bakar, bahwa tim balap bisa meminta karakter bahan bakar seperti apa yang diinginkan?
Ya sebagai orang awan saya hanya tahu angka rantai karbon Oktan atau aditif pembersih ruang bakar. Tapi custom karakter bahan bakar untuk skala tim balap tentu saja dibayangan saya adalah investasi besar untuk mixingnya..
Wow.. Ada ya fasilitas layanan seperti itu?
Oke suhu yang lebih paham, tolong sharing ilmunya donk...
Sepaham saya MON itu metode selain RON untuk mengukur oktan. Alat ukurnya sama, cuma cara pemakaiannya beda.
Trus racing fuel sama fuel biasa beda di emisi dan durabilitas. Racing fuel yang penting power (oktan tinggi bukan berarti power tinggi). Kalau fuel biasa emisi dan reliabilitas diperhatikan.contohnya di pertamax sulfurnya 500 ppm, di racing fuel F1 sulfur 1000 ppm. Di pertamax ada campuran MTBE atau oxygenant lainnya untuk mengurangi CO. Ada aditif antioxydant untuk mencegah oksidasi dan gel saat refinery dan storage. Ada ditergent untuk mengurangi kerak karbon di silinder. Semua aditif itu dasarnya mengurangi power density bensin.
Kalau di racing fuel tidak ditambahkan aditif di atas. Bahkan bisa ditambahkan toluene, nitrobenzene, TEL, methanol, penambah oktan tapi carcinogen, atau berbahaya untuk saraf.
silentIm2 wrote: Sat May 13, 2017 1:03
Sepaham saya MON itu metode selain RON untuk mengukur oktan. Alat ukurnya sama, cuma cara pemakaiannya beda.
Trus racing fuel sama fuel biasa beda di emisi dan durabilitas. Racing fuel yang penting power (oktan tinggi bukan berarti power tinggi). Kalau fuel biasa emisi dan reliabilitas diperhatikan.contohnya di pertamax sulfurnya 500 ppm, di racing fuel F1 sulfur 1000 ppm. Di pertamax ada campuran MTBE atau oxygenant lainnya untuk mengurangi CO. Ada aditif antioxydant untuk mencegah oksidasi dan gel saat refinery dan storage. Ada ditergent untuk mengurangi kerak karbon di silinder. Semua aditif itu dasarnya mengurangi power density bensin.
Kalau di racing fuel tidak ditambahkan aditif di atas. Bahkan bisa ditambahkan toluene, nitrobenzene, TEL, methanol, penambah oktan tapi carcinogen, atau berbahaya untuk saraf.
Wah mantap mas, nah kalau yang membuat karakter bbm itu apa? Bagaimana mereka bisa membuat berbagai karakter bbm dan bisa dibuat dalam skala kecil (tim balap).
Lalu motor yang mesinnya dalam tahap pengembangan justru diberi karakter bbm yang disebut reguler atau sifatnya umum dan stabil?
silentIm2 wrote: Sat May 13, 2017 1:03
Sepaham saya MON itu metode selain RON untuk mengukur oktan. Alat ukurnya sama, cuma cara pemakaiannya beda.
Trus racing fuel sama fuel biasa beda di emisi dan durabilitas. Racing fuel yang penting power (oktan tinggi bukan berarti power tinggi). Kalau fuel biasa emisi dan reliabilitas diperhatikan.contohnya di pertamax sulfurnya 500 ppm, di racing fuel F1 sulfur 1000 ppm. Di pertamax ada campuran MTBE atau oxygenant lainnya untuk mengurangi CO. Ada aditif antioxydant untuk mencegah oksidasi dan gel saat refinery dan storage. Ada ditergent untuk mengurangi kerak karbon di silinder. Semua aditif itu dasarnya mengurangi power density bensin.
Kalau di racing fuel tidak ditambahkan aditif di atas. Bahkan bisa ditambahkan toluene, nitrobenzene, TEL, methanol, penambah oktan tapi carcinogen, atau berbahaya untuk saraf.
Wah mantap mas, nah kalau yang membuat karakter bbm itu apa? Bagaimana mereka bisa membuat berbagai karakter bbm dan bisa dibuat dalam skala kecil (tim balap).
Lalu motor yang mesinnya dalam tahap pengembangan justru diberi karakter bbm yang disebut reguler atau sifatnya umum dan stabil?
Saya ga paham si mas..tapi kayaknya alat blending mereka ga khusus kok. Bisa jadi malah diblend on site di sirkuit.
Cuma asumsi sih.., tapi kemungkinan mereka ambil basenya di refinery lokal, bisa jadi malah bukan refinery mereka sendiri. Kalo balapannya di Malaysia ya beli dari Petronas. Karena kalau fuel kan ga boleh ditransport ikut pesawat cargonya Motogp. Cuma aditifnya nyampur sendiri, CMIIW. Di F1 kelihatannya lebih strict dari motogp. Karena selain single supplier, basenya beda refinery tapi karakteristiknya harus sama. Setiap batch fuel harus masuk lab dan didyno sesuai spec yang diapprove FIA. Nih contoh workshop fuel F1 dari Shell. https://youtu.be/6G8XP8L-MFE
Mungkin yg pernah ntn motogp langsung bisa ikut nimbrung.