Singkat cerita, mobil ini milik paman saya yang dibeli untuk menggantikan GNKInnova V AT miliknya. Awal mulanya saya tidak menyangka bahwa paman saya ini akan membeli sebuah mobil lagi. Suatu saat, kami sekeluarga sedang berlibur ke tempat nenek kami. Saat masuk pelataran rumah, tiba-tiba ada sebuah mobil aneh terparkir di garasi. Sontak saya yakin pasti lah mobil baru paman saya.
Aneh juga paman saya ini, bisa-bisanya secara tiba-tiba nyentrik. Saya tanyakan mengapa kok beli mobil ini, dijawab hanya dengan beda dikit sama X-Trail jadi ya ambil ini saja. Awalnya karena ada sebuah pameran GIIAS Surabaya kalau tidak salah. CR-V, X-Trail, dan Koleos ini jadi salah satu pertimbangan. Katanya, paman saya adalah pembeli pertama di Jawa Timur. Dan memang, di Surabaya pun sampai pada artikel ini dibuat, penulis belum pernah menemukan mobil serupa yang melintas. (Hanya beberapa Seraya member yang tau dan pernah melihat mobil ini seliweran di Surabaya, itu pun memang hanya milik paman saya yang ditemui di jalan. Hehehe)
Let’s go to the review
===============================================
Model : 2015 Renault Koleos 2.5 CVT Bose Edition
Tipe : Medium SUV, CBU South Korea
Harga Baru (2013) : 453.000.000,- OTR Jawa Timur (belum termasuk diskon/bonus/dll)
Technical Spec : QR25DE 171 PS @ 6000RPM 244Nm @ 4000RPM I4 2.5 liter CVTC, CVT Automatic Transmission, drive-by-wire
S & S : ABS, EBD, BA, 6 airbags, side impact beam, immobilizer, built-in alarm system, child-proof door locks, Blind Spot Sensor, Cruise Control, Auto Headlamp, Auto Rain Wiper, Smart Card i-Key, etc.

Intro :
Renault Koleos adalah medium SUV keluaran Renault Samsung Motors yang debut pada tahun 2007. Model ini diposisikan sebagai lawan dari rival sekelasnya yaitu Honda CR-V, Citroen C-Crosser, dan Peugeot 4007. Rancang desain mobil ini adalah hasil kolaborasi antara Groupe Renault yang berbasis di Perancis dengan Samsung Motor Korea Selatan. Inilah yang spesial dari mobil ini, Renault yang sudah mengakuisisi Nissan Motor akhirnya memiliki akses terhadap resources and development yang dimiliki. Sehingga, mobil ini benar-benar banyak sekali common parts dengan berbagai macam model dan komponen milik Nissan.
Di Korea, mobil ini memiliki nama Renault Samsung QM5. Mobil ini memang diciptakan dengan pusat desain yang dikerjakan oleh Samsung Motors, sehingga modelnya pun sangat Korea-ish. Mengingatkan saya pada desain Hyundai Tucson dan Kia Sportage. Jauh berbeda dengan Nissan X-Trail yang boxy pada zamannya.

Menggunakan Nissan/Renault C Platform yang sharing dengan Nissan X-Trail T31 yang dikenal sebagai generasi kedua X-Trail di Indonesia, mesin yang digendong lagi-lagi adalah mesin milik Nissan QR25DE 2.5L yang sama dengan milik T31 X-Trail. Sehingga, Renault Koleos sejatinya adalah Nissan X-Trail T31 dengan bentuk yang berbeda. Ibarat manusia, mereka ini Ras Indochina satunya Ras Mongoloid. Satunya Gajah Afrika satunya Gajah Asia. Hanyalah bodi luar dan komponen-komponen spesifik yang berbeda. Perawatan mobil ini saja bahkan dapat dikerjakan di Seluruh Bengkel Nissan di Indonesia. Jadi Anda tidak perlu khawatir mengenai urusan mesin, kaki-kaki dan beberapa common-parts lainnya. Nanti akan saya tunjukkan betapa banyak komponen yang saling sharing.

Renault Koleos yang hadir di Indonesia ini adalah Generasi I Phase 3 alias Facelift terakhir sebelum ganti ke model Generasi II yang sangat cantik yang se-platform dengan X-Trail T32. Dengan harga Rp453.000.000,- saat launch, Renault memposisikan harga diatas Nissan X-Trail T32 yang terpaut sekitar duapuluh juta rupiah lebih murah pada tipe tertingginya meski ini adalah platform satu generasi sebelumnya. Meskipun begitu, harga tidak bohong. Banyak sekali fitur-fitur yang absen pada X-Trail T32 hadir pada Renault Koleos Gen I ini, apalagi dibandingkan dengan X-Trail T31 yang terasa sangat minim fitur karena PT. NMI sangat suka bakti sosial sunatan massal pada fitur-fitur yang hadir di Indonesia.
Mesin + Handling + Driving :

Sekilas mengenai mesin, QR25DE yang dipakai pada mobil ini adalah versi kedua dari seluruh mesin 2.5L X-Trail di Indonesia yang tiap pengembangan model change diikuti pula pengembangan mesin mobil ini, menjadi QR25DEK1 pada T31, dan QR25DEK2 pada P32R. K berarti kaizen yang dalam bahasa Jepang artinya perbaikan (CMIIW). Secara teknologi, mesin ini sudah mengadopsi variable valve timing yang dikenal pada pabrikan Nissan sebagai CVTC. Bisa dianalogikan sebagai VVT-i pada Toyota. Karakter mesin dengan stroke/langkah piston yang panjang mengeluarkan tenaga yang buas terutama pada RPM atas ini menjadi andalan platform global.

Pada Renault Koleos ini, lihatlah betapa miripnya setup ruang mesin dengan X-Trail T31. Bahkan, banyak sekali tulisan Nissan pada part-partnya. Yang paling terlihat, coba Anda lihat tulisan Renault pada box plastik yang berada diatas mesin. Dibawahnya terlihat ada sedikit tonjolan kecil yang bila dibaca bertuliskan “NISSAN”.

^Engine Nissan X-Trail T31
Menarik bukan?! Mobil yang sepertinya aneh dan sangat-sangat tidak awam, ternyata kita semua sudah sangat familiar dari segi mesinnya, menandakan bahwa perawatannya tidak lebih sulit daripada Nissan X-Trail.
Secara handling, Nissan X-Trail dikenal sebagai mobil yang lebih nyaman dan empuk dibanding rivalnya yaitu Honda CR-V. Mungkin memang karakter Nissan, bisanya bikin mobil yang empuk Sehingga problem limbung dan understeer karena penggerak depan dan per yang empuk mungkin muncul pada mobil ini. Tetapi, pada saat saya mencoba Renault Koleos ini sekilas pada komplek perumahan paman saya, suspensi mobil ini tidak seempuk X-Trail T31, ataupun T30 milik saya. Meski hal ini cukup subyektif, sehingga validitasnya pun rendah.
Driving impression mobil ini mirip sekali dengan X-Trail T31. Hanya ada kata badan bisa terhempas ke kursi saat dibejek dalam. Suspensi dapat meredam body roll cukup baik meski pada karakter yang (sekali lagi) empuk, Setir punya feel cukup berat saat menggerakan di posisi diam ataupun berjalan pelan, tetapi bagi saya hal ini masih cukup enak dan pada high speed menjadi pas karena tidak terlalu enteng.
Transmisinya saat dibawa santai akan terasa halus, namun cukup responsif, sepertinya beda tuning saja dengan X-Trail T31.
Untuk Fuel Consumption, saya tidak bisa mencantumkan dalam review ini oleh karena driving impression yang cukup singkat. Meski, karakter mesin QR25DE ini memiliki konsumsi yang wajar pada 1:5-8km/l dalam kota dan 1:8-14km/l luar kota berkat transmisi CVT yang sangat efisien saat cruising.
Eksterior :
Secara keseluruhan desainnya Renault Koleos memiliki bahasa desain yang sangat Korean Car. SUV cantik pesolek dengan model yang modern dan tidak mengkotak. Mengingatkan saya pada rivalnya yaitu Hyundai Tucson.

Di bagian depan terdapat sepasang projector headlamp dengan high beam yang terpisah dengan logo wajik pada grille yang sangat besar. Desain grille yang mengalir hingga ke lampu menunjukkan bahasa desain Renault pada zamannya. Di bagian bawah terdapat front bumper finisher yang berwarna silver berbahan plastik. Hampir semua aksen pada mobil ini berwarna silver doff. Hanya sedikit sekali aksentuasi chrome yang biasanya ditemui sesuai selera pasar otomotif orang Indonesia. Foto ini saat masih memakai plat sementara yang ternyata sedang menunggu plat pesanan yang berhubungan dengan profesi yang dikerjakan paman saya.

Sayangnya, mobil ini terkena sunatan fitur saat datang ke Indonesia yaitu absennya HID Bulb dan Headlamp Jetwasher.

Meski begitu, mobil ini sangat superior dari segi safety. Terdapat 4 (empat) buah sonar parking sensor, ditambah 2 (dua) buah blind spot sensor pada bagian depan yang bila ditotal dengan bagian belakang mobil berjumlah 12 (dua belas) buah sensor! Pada foto diatas menunjukkan lokasi sensor, satu di bagian samping bumper, satu diatas foglamp, satu lagi disamping plat nomor. Hal ini tidak dapat ditemui pada SUV sekelasnya di Indonesia, bahkan pada saat artikel ini dibuat (2017) pun belum ada satupun rivalnya yang memiliki sensor sebanyak ini. Plus point for Renault Koleos.

Pintu bagasi memiliki mekanisme bukaan yang cukup aneh. Terbagi menjadi dua segmen layaknya Toyota Land Cruiser. Belahan pintu ini terbagi pada tempat plat nomor. Mobil ini juga dilengkapi Tonneau Cover untuk menutupi area bagasi dari mata-mata jahat dan menghindarkan orang untuk melihat isi bagasi Anda.
Di bagian samping Anda akan menemukan body profile yang mungkin bagi pasar Indonesia kurang memikat. Saya sering bilang proporsinya seperti Hunchback. Garis body yang tiba-tiba dipotong/slashed pada bagian belakang atas mobil seakan roofline yang pendek disambung-sambungkan oleh pintu bagasi bagian atas ke body bawahnya. Mengapa tidak dibentuk layaknya Honda CR-V Konde yang terlihat macho dari samping? Inilah sampai sekarang yang masih membuat saya terheran-heran dan turn off point. Tetapi, mengingat lagi sebuah nama Koleos yang diambil dari asal kata latin Coleoptera yang berarti kumbang memiliki kemungkinan yang membuat desain mobil ini seakan-akan dimiripkan seperti seekor kumbang. Well, oke... cukup masuk akal. Terbayang seekor kumbang kah Anda sekarang?
Meski, ada kemungkinan lain penyebabnya adalah Velg 17 inch yang kurang cantik desainnya. Aneh, padahal versi Samsung QM5 velgnya bagus kok, dan juga Phase I dan Phase II nya cukup bagus velgnya apalagi yang 18 inch. Itulah yang membuat aneh. Barangkali jika velgnya tidak se-sederhana ini mungkin akan terlihat lebih bagus dan proporsional. So, saran saya, ganti velgnya dengan model yang lebih bagus. Coba lihat yang ini.

Versi 18inch Phase III yang cantik.

Versi 17 inch Phase II yang lebih bagus daripada bawaan versi Indonesia. Terlihat ada headlamp jetwasher pada versi ini.

Pada bagian belakang, Anda akan mendapatkan Rear Spoiler, Rear wiper yang terintegrasi dengan gigi mundur. Memastikan bahwa pada saat Anda sedang mundur dikala hujan wiper akan otomatis bekerja untuk membersihkan pandangan ke belakang. Terlihat kombinasi lampu yang terlihat cantik dan juga rear bumper finisher berwarna silver doff pada bagian bawah yang sudah dilengkapi rear foglamp.


Terlihat juga 4 (empat) buah sonar sensor pada bagian bawah dan 2 (dua) buah blind spot sensor pada bagian reflector bumper. Memastikan bahwa keselamatan adalah yang utama. Meski begitu, akan sangat ramaaaaai sekali tuuttaatatatatiiiitt tutututut bunyi sensor saat bekerja karena jalanan di Indonesia yang penuh sesak ditambah sepeda motor yang berseliweran tak karuan arahnya.

Lampu sein pada spion yang terintegrasi dengan aksen warna silver doff.


Pada keempat pintu, terdapat tombol dan sensor pada bagian dalam handle pintu yang saya sendiri coba fungsikan tetapi tidak ada respon apa-apa. Mungkin saya yang salah, dan kemungkinan besar saya tidak paham untuk apa ini. Tetapi yang jelas untuk tombol pada handle pintu berwarna silver doff ini dapat digunakan sebagai keyless entry, sehingga Anda tinggal menekan tombol tanpa perlu mengeluarkan kunci dari kantong Anda.

Velg 17 inch dengan desain palang 5 (lima) yang dibalut ban 225/60R17 Kumho Solus KL21 menjadi bawaan mobil ini. Untuk sekedar informasi, ini adalah ukuran yang sama yang digunakan oleh Nissan X-Trail T31. Bahkan, saat saya sekilas memberikan foto bagian kaki-kaki termasuk understel/bagian bawah kendaraan ini pada mekanik senior Nissan kenalan saya, dengan lantang dan yakin mengamini bahwa mobil ini memiliki sparepart kaki-kaki yang mirip, kalau tidak boleh dibilang sama, seperti X-Trail T31. Sehingga, selain Mesin ternyata bagian Kaki-kaki pun masih substitusi dengan SUV berlogo Nissan tersebut. Cukup aman bukan untuk memiliki sebuah mobil dengan brand aneh yang ternyata mudah sparepartnya? Hehehe.
Oke, cukup sekian dari bagian exterior, tidak banyak yang bisa diunggulkan.
Interior :
Masuk pada bagian kabin, kabin ini lah yang menentukan nyaman tidaknya sebuah mobil, karena nggak mungkin kan kita nyetir ngelihat okenya mobil kita dari luar. Pastinya yang kita liat adalah okenya desain mobil dari dalam. Saya akan mengajak Anda para pembaca untuk ikut dalam tur interior kali ini.

Pada bagian pintu, Anda akan disambut dengan common parts Renault, yaitu chrome door handle, tombol bulat untuk mengatur spion dan melipatnya, yang didominasi aksen grey carbon dan soft touch berbahan kulit pada bagian handrestnya. Terlihat rumah speaker dan tempat botol minum serta laci penyimpanan disampingnya. Door lamp yang ada dibawah pintu adalah common parts dari Nissan.


Nampak pengaturan all auto power window yang diberi aksen karbon. Pada bagian aksen karbon ini adalah selera masing-masing. Bagi saya, kurang cocok. Mungkin bagi anda cocok.
Pada Kicking Plate tertulis emblem BOSE. Lagi-lagi, pedal gas dan rem pun adalah common parts dari Nissan X-Trail T31

Kabin Koleos sangat kental dengan nuansa eropa. Fit & Finish yang terasa presisi dan rapi menambah kesan bahwa sulit kita mempercayai mobil ini adalah rakitan Busan, Korea Selatan. Dasbor soft touch diseluruh bagiannya, stir yang dibalut kulit dengan cruise control button di kiri dan kanan palang stir ditambah dengan jok kulit berwarna hitam dengan aksen double stitch berwarna putih plus campuran aksen horizontal pada jok mengesankan suasana mewah, nyaman, dan sporty. Renault Koleos pada generasi ini masih didominasi transisi bahasa desain bentuk membulat dan flow desain baru. Pada bagian ini adalah love hate relationship bagi saya. Saya tidak begitu suka modelnya yang membulat-bulat ini, seakan antar garis menjadi dipaksakan dan terlihat kurang berkarakter.
Jok Elektrik pada sisi pengemudi dan penumpang depan pun tersedia. Terdapat Door Lock Button dibawah Hazard dan dibawahnya terdapat AirCon Control, lalu Radio Head Unit yang terpisah dengan informasi berada pada layar MID diatas kisi AC, mengingatkan saya pada setup yang sama pada Mitsubishi Pajero Sport.

Karena sudah ditahbiskan sebagai BOSE Edition, terdapat banyak sekali emblem BOSE pada mobil ini. Benar-benar menonjolkan sistem audio yang dimilikinya. Seingat saya, di awal kemunculannya ada 2 tipe, standar dan BOSE. Berlanjut setelahnya muncul improvement kalau tidak salah menjadi ada sistem multimedia Renault R-Link Bose dengan layar TFT LCD. Bukan kalkulator seperti dibawah ini. Sehingga, sepertinya paman saya terlalu cepat membeli mobil ini. Suara audionya pun terasa sangat bertenaga dengan staging suara yang berada di dasbor. Racikan BOSE memang benar-benar berkualitas.

Di samping layar kalkulator ini terdapat indikator seatbelt warning untuk sisi penumpang.

Speedometer mobil ini sangatlah menarik. Dengan teknologi optitron yang selalu menyala setiap saat mobil keadaan ACC atau ON. Cluster meter mobil ini sangat lengkap hingga indikator servis disamping layar tengah pun ada. Sungguh fitur yang sangat-sangat khas dari mobil eropa. Setiap kali menyalakannya, akan ada animasi jarum-jarum cluster yang menari hingga maksimum lalu kembali ke 0. Di bagian kanan terdapat indikator simbol mobil dan ban. Menunjukkan pintu bagian mana yang terbuka, dan juga ban sebelah mana yang kempes. Tyre Pressure Monitoring System (TPMS) pun sudah terintegrasi. Anda tidak perlu khawatir pada tekanan ban Anda, meski hal ini cukup merepotkan apabila memakai ban maupun velg tidak standar. Disampingnya terdapat indikator gear. CVTnya sama dengan milik X-Trail T31 yang dilengkapi manual mode. Anda dapat memainkan gear ratio sesuai yang dibutuhkan saat ingin overtake ataupun menanjak atau turunan saat memerlukan engine brake.


Selanjutnya adalah sesuatu yang khas sekali auranya dengan mobil-mobil eropa. Penempatan tuas lampu dan wiper yang tertukar posisinya membuat seringkali salah tekan saat pertama kali berpindah ke mobil ini. Semuanya dilengkapi fitur auto pada tuas lampu dan juga wiper. Pada wiper dilengkapi intermittent time control yang mengatur jeda waktu aktivasi wiper yang berguna saat hujan rintik-rintik. Sedikit trivia, tuas ini persis sama dengan Nissan March, hanya berbeda posisi dan juga kelengkapan fiturnya. Banyak sekali bukan common partsnya?

Dibawah tuas wiper yang berada disebelah kanan, terdapat audio control stalk yang dilengkapi fitur telephone control. Khas dari Renault. Aneh memang.

Dibawah tuas audio control tadi, terdapat jejeran tombol-tombol yang sejatinya adalah common parts milik Nissan. Dari ujung kiri, terdapat Tombol VSA Off, Park Sensor Off, Speedometer Illumination Brightness, Manual Adjust Headlamp (Versi HID nggak akan perlu ini), Blind Spot Warning. Penuh, fully loaded, dan lengkap. Inilah yang membuat Koleos sangat-sangat worth to buy dibanding Nissan X-Trail T32 terbaru. Secara fitur, benar-benar minim sunatan.

Di bagian dalam dari spion, terdapat indikator Blind Spot Warning yang akan menyala oranye dan juga ada peringatan suara saat fitur BSW ini diaktifkan. Cukup annoying tetapi bagi Anda pecinta teknologi dan full feature, saya yakin Anda akan cukup menikmati alunan suara-suara peringatan yang super banyak di mobil ini.

Masuk ke bagian atas dasbor, terdapat centre speaker dari sistem audio BOSE ini. Fitur ini absen dari T32, yang mana malah ada pada Nissan Teana L33 yang saat ini beredar. Absen bukan berarti tidak tersedia, hanya sudah kena sunat saja. Hahaha.


Dibawahnya terdapat Dual Zone Auto AC. Dengan pengaturan yang sangat lengkap. Mirip-mirip dengan milik X-Trail T32.
Aksen carbon ini benar-benar tidak masuk selera saya. Seakan kombinasi warnanya menjadi mati dengan interior yang berwarna hitam. Lebih baik diganti wood panel doff seperti milik Teana pasti terlihat lebih elegan dan upclass. Pada bagian ini terdapat Audio Head Unit standar yang dilengkapi pemutar CD. Dibawahnya terdapat StartStop Button milik Nissan disanding dengan tombol cruise activation dari Renault.


Dengan kunci berbentuk smartcard seperti ini, ini pun model kunci yang sama seperti Nissan Teana J31 alias generasi pertama di Indonesia.
Kudos to Renault yang telah slot kunci dibawah tombol start stop sehingga tidak akan terlupa menaruh kunci sembarangan.

Kombinasi tuas PRND + - yang mirip dengan T32 X-Trail, dan terdapat fitur electronic parking brake yang baru hadir pada generasi X-Trail T32, itupun hanya pada 2.0 manual version karena cost yang tidak terjangkau bila fitur itu diberikan pada 2.0 dan 2.5 AT version.

Terdapat Vanity mirror dengan lampu pada sunvisor pengemudi dan penumpang, Sunglasses Holder di atas kanan, dan Look around mirror untuk melihat keadaan kursi belakang di bagian reading lamp untuk penumpang depan. Sayangnya mobil ini kena sunat pada auto dimming mirror yang berada dibawahnya dan juga Sunroof yang absen pada spek Indonesia ini.

Pada bagian kursi belakang terdapat 3 buah headrest dan 3-point ELR Seatbelt. Terdapat armrest yang juga ada cup holder didalamnya. Inilah kekurangan dari segi desainnya yang hunchback tadi. Di dalam terasa sempit dan seakan legroom menjadi terbatas.

Anda akan mendapatkan Tray didepan kursi belakang yang berguna untuk menaruh botol minum atau sekedar menulis dan meletakkan snack didepan Anda. Terdapat sebuah tombol pada gambar dibawah yang letaknya di belakang armrest console depan untuk mengatur speed dari kisi AC belakang.

Di pojok kiri dan kanan dari Pillar B. Efektif untuk menyalurkan AC ke penumpang belakang.
Extra Details :

Ditengah-tengah ban serep terdapat sebuah Subwoofer BOSE yang juga common parts pada Nissan yang menggunakan sistem Audio Bose. Bila ditelisik, ternyata sudah sejak zaman X-Trail T30 pun ada opsi untuk Bose Audio System ini. Menandakan bahwa T31 dan T32 yang full spec pun juga hadir dengan setup audio seperti ini. Meski di Indonesia kena sunatan massal juga.

Ini adalah keseluruhan buku manual yang didapatkan bila Anda membeli mobil ini dari dealer. Owner manual, Radio Manual, Driving System Manual, Buku Servis dan Garansi, Quick Procedure, dan Buku Perawatan Berkala.

Ini adalah mode cycle pada speedometer, lengkap sekali bukan?


Dan ini adalah sebagian messages yang dapat keluar pada MID di cluster speedometer tadi.
Verdict :
Renault Koleos sangat cocok bagi Anda yang :
utamanya ingin nyentrik, kedua, memiliki mobil eropa dengan perawatan yang nggak seruwet eropa betulan, ketiga, Anda adalah penggemar mobil Nissan yang mungkin sudah bosan dengan merk tersebut tetapi tidak ingin berpindah ke lain hati.
Mobil ini sendiri untuk secondhand nya masih sangat jarang, ditambah dengan keberadaannya yang tidak terlalu banyak.
Nilai plus yang akan Anda dapatkan dari mobil ini adalah fitur-fitur tersebut diatas yang bahkan sampai T32 X-Trail pun belum akan diperoleh. Meski dengan beberapa-beberapa kekurangan yang dibandingkan dengan T31 dan T32, mobil ini layak dipinang untuk Anda yang ingin berbeda.
Dengan dukungan servis di seluruh dealer Nissan, seharusnya untuk masalah aftersales dan sparepart tidak lah perlu pusing-pusing memikirkannya. Hanya saja jika terjadi sesuatu pada body, interior, dan beberapa hal lain yang tidak ada persamaannya barulah perlu Anda bingung. Meski begitu itu adalah salah satu plus minus memiliki mobil CBU, atau mobil yang tidak umum, atau mobil umum layaknya harrier, vellfire dsbnya yang tidak dijual resmi oleh ATPM di Indonesia.
Sekian review singkat namun sedikit banyak agak komprehensif dari saya, semoga makin banyak lagi orang yang senang dengan Renault Koleos generasi ini yang sama dengan T31 X-Trail, maupun generasi terbaru yang super cantik dan lagi-lagi setara dengan T32 X-Trail.
Salam Nissan – Renault Lovers. We are not ordinary.

![Big Smile :big_smile]](./images/smilies/big_smile.gif)

PS :
Untuk versi India dengan 4WD, Diesel dan Interior Beige. SIlahkan cek di sini...
http://www.team-bhp.com/forum/test-driv ... elift.html