Indonesia Mulai Terapkan Standar Emisi Euro 4
Pertamina siap menghadirkan bahan bakar dengan standar Euro 4.
good news mesti nya yaVIVA.co.id – Pemerintah lewat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akhirnya menetapkan standar emisi Euro 4 akan segera diterapkan di Indonesia. Namun aturan ini baru berlaku untuk kendaraan roda empat atau lebih.
Kepastian akan diberlakukannya Euro 4 ini dibenarkan Direktur Jenderal Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Karliansyah, saat dihubungi VIVA.co.id.
“Kami bersama pelaku industri otomotif dalam hal ini Gaikindo dan penyedia bahan bakar (Pertamina) telah beberapa kali bertemu terkait kesiapan dari penerapan aturan ini. Paling tidak aturan ini benar-benar dapat diterapkan 18 bulan lagi," kata Karliansyah, Jumat 31 Maret 2017.
Saat disinggung apakah Pertamina mampu menyediakan bahan bakar yang sesuai dengan Euro 4, Karliansyah mengaku hal itu telah disanggupi pihak Pertamina. Sedangkan untuk pihak pelaku industri otomotif dalam hal ini Gaikindo justru telah mendesak untuk segera menerapkan aturan ini.
"Pertamina menyampaikan kesanggupannya menyediakan bahan bakar dengan standar euro 4 meski secara bertahap. Kalau Gaikindo justru memang telah meminta. Kami yakin dalam 18 bulan ke depan semua telah siap," ujarnya menambahkan.
Sebagai catatan, penerapan aturan ini ditetapkan lewat Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 20/2017 tentang Penerapan Baku Mutu Emisi Kendaraan dan sudah diteken Siti Nurbaya Bakar pada 10 Maret 2017 lalu.
Dengan standar euro 4 ini, tentunya kendaraan roda empat atau lebih wajib menggunakan bahan bakar dengan RON (research octane number) minimal 92 atau batas maksimum sulfur 50 ppm sesuai standar emisi Euro 4. (mus)


wacana sdh sjak lama semakin dekat menjadi kenyataan, brarti premium 88 tinggal menghtiung hari utk roda 4 dan diperuntukan utk roda 2


brarti konsumen indo ndak perlu lagi bermimpi mendapatkan mesin2 mobil modern terbaru dari produsen mobil, juga bakal nya mesin disel modern kapasitas mini dan besar jg bisa dimasukan oleh atpm mobil ke pasar indo tanpa ragu2 sperti skrg ini
![Big Smile :big_smile]](./images/smilies/big_smile.gif)
![Big Smile :big_smile]](./images/smilies/big_smile.gif)
moso dapet mesin mobil teknologi tuwo trus



sisi positif laen kadar emisi jg pasti membaik sehingga angka pencemaran lingkungan pasti menurun dgn euro 4


tapi ada jg kekhawatiran bahwa harga mobil akan melonjak dratis dan ndak terbeli malahan oleh mayoritas konsumen indo


lha wong skrg mobil2 baru standar euro 2 saza udah smakin mahal dan ndak terbeli jg


smentara ekonomi slowdown begini


mungkin harus reformasi pajak kendaraan bermotor dgn berdasarkan emisi sperti wacana2 slama ini, jgn berdasar kapasitas mesin yg udah out of date sbenarnya
![Yes / No [emo-yesno]](./images/smilies/2017-yesno.gif)
![Yes / No [emo-yesno]](./images/smilies/2017-yesno.gif)
ini lah yg kayak nya masih sulit jadi kenyataan


jg saat nya pemerintah ngebut dengan infratrukrur angkutan umum baik barang atopun manusia trutama yg berbasis rel kereta sperti di negara2 lain, jika memang ingin mengendalikan pertumbuhan kendaraan bermotor dan polusi lingkungan


gimana dgn dampak dan implikasi nya kepada konsumen indo menurut master2 sm dan smers ?


