Spbu gak tahu, mungkin ada karena unit down stream di luar negeri jualannya bbm dan pelumas.
Produk downstream kayaknya lebih didominasi oli, beberapa tahun lalu aja 20an negara. Di bawah Wianda sepertinya coba masuk pasar luar dengan intens. Di racing mereka intens dengan Automobili Lamborghini, untuk trofeo series di sepuluhan negara fuel dan oli yang dipake ya produknya Pertamina. Googling sajalah, it takes 10 seconds to find out cheap information like this.
Kalo mau liat PNL report sih mending coba cari sendiri di web.
Itu kan ada laporan namanya juga BUMN. Tapi karena ini 2016 masih jalan rasanya sih paling laporan interim. Kalo mo liat laporan 2015 saya yakin udah audited, dan itu pasti masuk dana promosi di GP2, kalo ga salah $3mio. Bukan pake € kayaknya. Itu juga mesti nyari posisinya di mana, karena kita kan ga tau business unit mana yang dipake untuk promosi, bisa jadi bukan induknya kan. Dan bisa jadi udah bentuk consolidated report. Tau tau keluar angka global udah kecampur campur, taunya posisi aset sekian, liabilities sekian, pnl sekian.
Saya sendiri sih anggap Pertamina hanya bisa besar -sebesar atau lebih besar dari Petronas- dengan cara ekspansi ke luar. Dan tidak melulu downstream ya, oli, pelumas, tapi juga upstreamnya aka eksplorasi. Lokal dipush ya bisa tumbuh, tapi ga usah jauh jauhlah lihat lingkar temen sendiri aja, berapa banyak teriak kenceng pemborosan dll juga isi oli motor pake juga pake Shell. Isi oli mobil pilih Castrol.
Btw saya udah lama amati om NR soal kebiasaan diskusi. Dia itu kalo udah diskusi sampe begini suka tahu tahu cuma komen ketawa.
Reply cuma ha ha ha, udah. Now I know why, seriously Om

Kavling kosong, bisa dikridit.