Padahal Chevy spin merupakan produk yg sangat baik dibandingkan kompetitornya, dan pada segmen LMPV diesel, cenderung tidak ada rival sama sekali. Triple blower, digital speedoneter, height adjuster, salah satu yg terbaik dlm kekedapan kabin, desain berotot khas amerika dan berbagai keunggulan lain yg tidak dimiliki rival sekelasnya
Berharap produk sebaik spin tetap bertahan, untuk mempertahankan suhu persaingan di segmen ini dan memacu pabrikan lain untuk terus berinovasi.
Bisa dibayangkan saat avxen masih berjaya tanpa ada persaingan hanya ada livina yg overpriced untuk krlas lmpv, toyodai dg begitu mudahnya menguasai segmen ini hanya dg menjual seonggok kaleng yg ditempeli roda dan mesin sehingga dapat menggelinding. Barula saat sijuki membawa ertiga, toyodai mulai perlahan membenahi kalengnya menjadi lebih berisi. Dilanjut dg kehadiran spin dan mobilio, toyodai semakin memperbaiki kualitas avxen. Di saat itulah segmen ini mulai mengenal SRS AIRBAG, TILT STEERING, DBW, ECO INDICATOR, ISOFIX, SIDE BEAM IMPACT, PROJECTOR LAMP, DRL, ABS EBD dan item2 lainnya yg dulu merupakan angan2 disiang kosong untuk segmen ini.
Di masa awalnya keluar dg varian spin diesal, saya berharap ini menjadi pembuka bagi pabrikan lain untuk memasukkan varian dieselnya di kelas LMPV, Ertiga diesel, mobilio diesel atau mungkin avxen diesel.
Tpa apa mau dikata, pasa Indonesia memang unik, segmen LMPV tawarkan banyak keindahan, namun tak semudah yg dibayangkan. Setelah spin, apakah akan ada produk lain yg akan spin out? Mengingat ketatnya persaingan di segmen ini, tak cukup sekedar produk bagus dg segudang inovasi dan fitur untuk bisa menang, terbukti spin keok
Apakah ertiga, yg kini terkihat senakin frustasi karena ddrezza tak juga mampu mendongkrak penjualan ertiga. Atau xenia, yg kini pangsa pasarnya semakin tergerus oleh mobilio.

Sent from my ASUS_Z00ED using Tapatalk