Kembali ke topik review mobil aja dibanding kita ripiw yang lain.
Kali ini saya mau review Honda HRV 1.8 E-CVT JBL Edition.
Baru aja diambil minggu lalu, beli warna Lunar Silver (Why so many silvers?), seadanya aja karena butuh segera dengan alasan nenek yang makin susah jalan dan susah naik mobil tinggi-tinggi.
Tadinya mau cari yang simple n diesel seperti Innova, tapi ga bisa terlalu tinggi.
Akhirnya setelah TD dan nenek coba ya udah beli HRV deh jadinya, paling mudah naiknya.
Alesan beli HRV yang non prestige adalah saya males urus panoramic karena capek kalau jamuran, seperti kasusnya di Sorento.
So lets get to it.
1. Engine
Mesin 1800CC yang saya masih cari tau tipe apa nih mesinnya, apakah sama dengan kaya civic FD-FB family? Dipadu dengan CVT ya tarikan biasa aja, ga kenceng, ga terlalu lemot. Tidak seimpresif torsi diesel tapi ya not bad lah. CVT cukup terasa walaupun kecepatan rendah suka bingung pilih "virtual" gearnya. Super long ratio karena mau redline susah. Plus this is not a real HONDA karena i-vtec SOHC. Saya lebih demen VTEC lama dengan DOHC configuration, itu baru real honda. Oh well, mau dikata apa tidak memenuhi emisi dsbnya sehinga K-engine juga di suntik mati.. Ups jadi curcol

For engine, ah not satisfying. 6/10
2. Interior
Interior cukup rapih walaupun banyak pinjem dari honda jazz. Speedo, AC digital sama kaya BRV, TVnya juga mirip. Bits and bobs mirip semua kaya pinjem sana sini. Ngeselinnya uda bagus pke hitam leather dan lain-lain, eh dashboard bagian TV dikasih fake leather warna putih, begitu pula centre console dan plastiknya, plus door handle.. Aduh nightmare banget, mesti sering bersihin kalau kepegang atau jadi kotor.
Bagusnya adalah Honda pinter bikin kabin jadi tinggi kaya saya masih muat, belakang juga cukup lega, bagasi cukup luas.
Audio, well not great walaupun menyandang JBL. Bass kurang, treble sangat over, tapi jernih. Kenwood sucks, bluetooth suka nyala mati, bisa mirrorlink malah eror(yang katanya bisa dr android/apple phone pindahin gambar ke TV). Err apalagi ya, kayanya ga ada deh. Simple car, jok enak khas honda, setir tebel. Airbag dikurangin jadi cuma 2, ada cruise control, e-handbrake, auto hold. Udah sih thats it. Not bad but not great.

6/10
3. Handling
Mobil ini menjadi comfort. Beda dengan CRV saya yang dulu tahun 2008. Honda suppose to be a drivers car, firm ride, fast steering rack. Koq di HRV ini menjadi pudar? Bagusnya duduk seperti sedan tapi Honda essence-nya hilang. Jadi bingung.
But karena ini mobil nyokap plus nenek, ya uda pasti mereka ga cari handling tp cari nyaman dan aman. What can I say.

7/10
Verdict:
Not a bad car but hefty price tag, Rp. 350ish million, no discount at all. Cuma dapet free service CERMAT 3 tahun/50rb KM, jadi pergantian spare parts, oil dll free.
The rest ya agak sayang, HONDA feelingnya agak hilang. Jadi seperti ordinary Japanese car.
Where is the essence of HONDA?
Thanks
