VanzMatic wrote:Betty wrote:
Buset Ki.... Cepat nian...

Biar melek. Jaman skrg semua serba cepat. Telat mendukung Rio, disamber Malaysia.
Ntar kaum menye menye gitu ujung2nya nyalahin pemerintah indo dan menuduh malaysia mencuri lagi...
Atau mungkin memang kaum seperti itu bisanya memang hanya beretorika, sibuk berteori gini gitu berbuih buih, negara lain isinya action action action!
Saya pilih action mendukung. Ga demen beretorika teori teori thok tanpa hasil.
Sent from my Lenovo S890 using Tapatalk
Mantep Om...
Mungkin ini itung - itungan katro yak...
"Sopir Kampungan Metromini yang katanya cuma ngabis - ngabisin duit negara itu" masih perlu berapa sih biar duduknya enak di Korsi F1?
Kenapa tidak ada ide buat bikin "Koin Buat Rio" yak? Kemenpora lah yang mengkoordinir atau lebih pas DPR sebagai wakil rakyat???
Penduduk Indonesia +/- 200.000.000 orang
Per Orang urunan 1000 perak aja... Uda dapet lah kira - kira 200M. (Kalau sulit banget dan bingung buat nyari 1000 perak dimana... ya bisa dialokasikan dari uang toilet... jatah buat buang air 1 hari ya dikurangi dan dirapel sekaligus di buang air berikutnya.... atau ngasi tangan sekali ke pak ogah... sambil ngomong "maaf pak... kali ini 1000nya mau tak kasihkan ke rio buat balapan)
Di "Metro Mini si Rio" wajib ada Bendera Indonesia dengan tulisan "Dukungan dari Rakyat Indonesia" karena yang mendukung adalah seluruh rakyat Indonesia bukaaaaaaaaannnnnn semata duit negara...
Camkan itu baik - baik khususnya bagi para pakar ekonomi, analis dan pakar "Feasibility Study" yang merasaa F1 masih terlalu mahal bagi bangsa ini dan bla ... bla... bla...
Yang didukung bukan Rio ... siapa sih Rio itu? Tapi yang didukung adalah "
Bangsa Indonesia" kebetulan diwakili sama si Rio. Yang didukung adalah kebanggaannya... kalau bangsa ini ga cuma isinya rampok, copet dan maling doang... tapi bangsa ini pernah berpartisipasi di ajang sekaliber F1 sukur - sukur bisa memotivasi individu - individu lain agar mau berprestasi demi Indonesia.
Kalau performa Rio baik tahun ini bukan tidak mungkin dia tidak lagi jadi "pay driver" di tahun depan... meski tidak harus se-fenomenal Lauda yang "dilamar" Ferrari tapi setidaknya soal dana bukan lagi yang utama karena kompetensinya sudah terbukti dan siap menjadi "Angsa Bertelur Emas" entah bagi Club lain... di "papan" yang lebih tinggi
Tapi kalau performa Rio Buruk tahun ini? Rio boleh kembali ke tanah Air untuk ikut balap karung... dan dengan kerugian 1000 perak mari bersama - sama matikan pesawat televisi kita dan kembali menonton Karapan Sapi.... karena terbukti F1 emang kemahalan buat bangsa ini....
#HabisPerkara
Pertanyaannya sekarang... apakah 1000 perak terlalu berat buat sebuah mimpi dan kebanggaan??? Bisa jadi... bagi saya tidak.
*Cuma pendapat katro dari "kuli itung" dari etnis minoritas yang kebetulan "numpang" idup di Indonesia dan belajar sayang dan bangga dengan Indonesia, jadi ga perlu terlalu serius di baca... namanya saja pendapat katro*
*Salam*