
*kembaran dari tret di kaskus pakek ID klon + direvisi.
===============================================
Model : Suzuki Ciaz A/T (geared, torque converter) 2015
Tipe : Sedan kelas C, CBU (Siam)
Harga : 285.000.000,- OTR JaBoDeTaBek (belum termasuk diskon/bonus/dll)
Tech : K14B 92 PS @ 6000 RPM I4 1.4 liter VVT, drive-by-wire,
S & S : ABS, EBD, dual-SRS airbag, side impact beam, pretentioner seatbelt, imobilizer, built-in alarm system, child-proof door locks.
Sekilas :
Sedan baru dari cap S yang desainnya paling nggenah setelah Baenol alias Cultus Crescent yang jadi penerus Esteem & Kizashi yang batal dijual di endonesah karena sebab yang nggak jelas. Lawan di kelas sedan C buat Ciaz ada Honda City yang serupa tapi tak sama, Toyota Vios, Ford Fiesta sedan, Mazda Demio sedan & sedan lain yang sekelas. Setting harga di angka 275 jt untuk versi transmisi manual & selisih harga 10 jt untuk versi transmisi otomatis bisa jadi strategi harga yang bagus dari SIS, berhubung soal harga non-diskon Ciaz termasuk yang termurah dibanding kompetitornya. (udah dikonfirmasi juga Ciaz dijual buat armada taksi nyusul Ertiga + APV)
Mesin + Handling + Driving :
Mesin nggak ada beda signifikan dari mesin K14B versi baru yang tenaganya disunat jadi 92 PS. mesin 4 silinder VVT masih sama plek di Swift & Ertiga, jadi soal biaya servis + penyakit mesin + karakter powerband mesin juga ga ada bedanya. Untuk rasio transmisi otomatis, tarikan atas Ciaz lebih panjang dikit dibanding ertiga a/t lawas.
[spoiler]
Peredaman kompartemen mesin lebih hening dibanding Ertiga, mungkin karena material peredam di firewall + bonnet sedikit lebih tebal dari Ertiga GX. ABS juga komplit disini, ga kaya ERtiga FL yang ABS-nya disunat.

Untuk sektor handling, rebound suspensi, rasa sewaktu setir ditekuk kakunya agak mirip Swift~Ertiga. Menurut ogut, nilai plus buat Ciaz itu waktu ngetes di jalan yang banyak poldur mini + bergelombang (aspal terkupas) + jalan beton (kemayoran-sunter); road noise-nya minim & rebound per terkendali tanpa suara glodag di Ertiga & Swift (efek peredam firewall & fender kayanya). Soal ditekuk di tikungan, Ciaz nggak setajam Swift / City / Jazz tapi nggak canggung kaya body estate Ertiga / Mobilio.
Power mesin walau disunat jadi 92 PS nggak terlalu pengaruh ke performa keseluruhan, torsi mesin juga masih lumayan nendang buat akselerasi di sikon macet rute jahanam jabodetabek walau respon kick-down di tanjakan agak terjal (posisi transmisi 'D' di parkiran MGK Kemayoran + flyover tembusan ke Sunter) masih lambat walau nggak lemot parah & masih bisa ditolerir buat transmisi otomatis yang masih pake teknologi torque converter.
Untuk akselerasi di jalan rata, transmisi otomatis di Ciaz menurut ogut lebih halus & responsif dibanding transmisi otomatis di Ertiga, tapi soal diadu betot sama Swift - City - Yaris performanya nggak nggak istimewa.

Eksterior :
Secara keseluruhan desainnya Ciaz lebih bisa diterima dibanding Liana sedan & SX4 sedan sebelumnya yang terkesan kaya kura-kura beroda. Tarikan garis desain di Ciaz bersih nggak ada aksen sudut terlalu tajam atau model desain pintu salah potong cetakan kaya di pintu penumpang Honda Mobilio. Dari bagian depan, bentuk moncong + lampu lebih kalem juga lebih elegan dibanding Swift + Ertiga... di bagian ini garis bodi bener-bener bersih walo DNA Ertiga lebih kentara. Di bagian samping juga bodi Ciaz minim lekuk, tapi begitu pindah ke belakang persis kaya semangka dibelah golok sama Honda City.
Pelek multispoke 16" PCD 4x100 yang sama kaya Swift + garnish reflektor bemper belakang yang mirip Mobilio.
Headlamp proyektor halogen (lowbeam), diamond cut (hi-beam), mungkin oprekable buat yang mau ganti HID 3.000 kelvin.
Handel pintu krom + sensor / tombol smartkey
ORVM / spion samping dari Celerio + indikator LED turn signal, ukurannya cukup gede ~ enak buat mantau sisi samping mobil.
Tarikan sudut tajam desain lampu belakang Ertiga + City juga sama persis, cuma bedanya, Ciaz punya bagian samping lampu belakang yang terkesan lebih pendek dari Ertiga + City. Soal profil samping-belakang bagasi juga sama, persis buntut bebek komplit sama lis krom minimalis di atas dudukan plat nomor. Pembeda sama City ada di desain lampu belakang ~ Ciaz punya posisi lampu sein di bagian bawah warna krom bening, posisi lampu sein City ada di bagian atas lampu rem yang dikasih aksen 'smoked' warna merah atau oranye kemerahan. Soal lampu indikator mundur juga posisinya sama di bagian pintu bagasi, bentuk lampu mundur di Ciaz membulat / oval bening ~ bentuk lampu mundur City seperti trapesium + aksen putih kemerahan.
Nyontek ? nggak juga, dari lini masa desain sebenernya Ciaz lebih dulu nongol sebagai sketsa dibanding City ~ tapi dalam hal produksi, City lebih dulu dirilis + di produksi.
Kabin + Bagasi :
Di bagian dasbor ada sedikit kemiripan dengan bentuk blower AC di konsol tengah yang mirip model dasbor Jazz atau Vezel + aksen bezel silver mirip Swift, di bagian lainnya masih kental feel dari Swift + Ertiga... apalagi kalo bukan bentuk dome panel speedometer + MID, switch stalk wiper + indikator lampu, trim panel power window & setir, cuma khusus Ciaz setirnya dibungkus semacam bahan kulit atau vinyl sintetis yang dijahit. jahitannya rapi + setir juga enak buat di grepe-grepe.

Bentuk blower AC depan kali ini nggak terlalu mirip Swift + Ertiga, minus cup holder di bawah blower AC ~ nggak kaya Ertiga.
Trim pintu nggak jauh-jauh dari kesan Swift + Ertiga, lengkap dengan bottle holder, side pocket, speaker + tweeter di pilar pintu.
Bagian setir punya bentuk sama seperti Swift + Ertiga, tapi setir Ciaz punya aksen garis krom di 3-spoke juga ada 3 tombol tambahan di bagian kiri bawah untuk switch telephony (bluetooth speaker phone, answer call, reject / close call). perlu penyesuaian buat yang belum terbiasa + mungkin agak riskan kalo pengemudinya emosian sewaktu nelpon sambil nyetir biar kata pake wireless earphone sekalipun.


Jok depan ergonomi-nya bagus & supportif buat tulang punggung berhubung modelnya mirip seperti jok Swift & warna kain + motif* juga berbeda. *CMIIW
Jok supir punya pengaturan ketinggian. lumayan buat motorist yang punya tinggi badan rendah.
Jarak pedal cukup akomodatif buat kaki + punya dead pedal yang juga akomodatif & nggak bikin kaki kiri pegel.
Tombol Start/Stop + 'laci' kecil buat nyimpen recehan atau tiket tol. Dibanding versi India, yang hilang di deretan tombol bawah ada tombol sensor parkir + pengaturan ketinggian sorot lampu. disini keliatan banget material hard plastic yang agak gimana... gitu

Panel AC digital otomatis + tombol demister kaca belakang.
Head unit in-dash single CD-A/MP3 + koneksi bluetooth speaker yang bisa nyambung ke ponsel, bukan versi touchscreen multimedia + satnav Nokia yang menurut review di India + Eropa responnya lemot. overall... kualitas suaranya cukupan. ogut pribadi pikir Juki lebih baik ngasih opsi HU baru-nya buat aksesoris

Gearstick dari Swift/Ertiga + tombol overdrive.... kurang asik dipegang buat yang punya tangan ukuran besar tapi lumayan 'grippy'.
Panel speedo masih ngasih rasa Swift/Ertiga tapi polesannya lebih elegan & lebih enak diliat menurut ogut.. tapi posisi tuas pengatur MID kurang bagus + terkesan nyempil maksa.

Akses ke row 2 juga lega kaya Ertiga, cuma side pocket lebih kecil dibanding pintu depan walo masih bisa nampung botol air minum 1 liter.