Lanjutan dari Nissan Grand Livina Test Drive saya di Bali - Part 1
Nissan Grand Livina Test Drive saya di Bali - Part 2
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
Nissan Grand Livina Test Drive saya di Bali - Part 2
Ya TAM juga lagi liat pasar nih. kalo udah pake iklan tetap masih kalah masa mereka ga mau berbenah. Tapi dari indent nissan yang ampe 1500 unit adalah sangat2 mengesankan dan TAM juga merasakan penurunan penjualan mau tidak mau mereka harus dan wajib berbenah tuh.
Last edited by imsus2c on Sun Sep 07, 2014 4:39, edited 1 time in total.
Reason: split
Reason: split
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
Bukan innova yang menjadi simbol kejayaan TOYOTA tetapi KIjang. INNOVA ttu sebenarnya bukan kijang asli tetapi INNOVA hanya meminjam kata KIJANG. Kalo memang dah ga gitu laku ngapaen dipertahakan lagian innova itu juga dah 4 tahun saatnya untuk facelift atau ganti line up. Kan masih banyak produk Line Up TOyota laen yang bagus misalnya Innova ganti jadi WISH tapi pake kata "KIJANG WISH" sudah bakal laku mobil ini di Indonesia.Innova alias Kijang itu kan simbol dari kejayaan Toyota di Indonesia
Kalo dirubah mobilnya kan itu sama saja dengan meruntuhkan kebanggaan diri sendiri
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 991
- Joined: Mon May 08, 2006 7:32
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Mungkin bisa berbenah, tapi penjualan TAM harus benar benar anjlok tajam, baru mereka akan sadar, selama ini barang mereka itu laku keras apakah bagus atau cuman murah saja, dan konsumen terbukti tidak loyal dan pindah ke siapa yang kasih more VALUE and COMFORT.
Tapi biasanya setau saya boss Jepang itu lebih pelit kasih barang bagus, sebab mereka selalu pandang negara berkembang sebagai negara " ngak-level " ama mereka. Kecuali USA, Eropa dan mungkin China yang lagi tumbuh pesat, dan hari ini sudah jadi pasar mobil no.2 di dunia, lewatin Jepang, mereka ngak gitu berani macam macam...
Cuman Nissan berbedanya apa, inggat mereka saat ini big bossnya CEO and Presidentnya sudah bukan orang Jepang, tapi orang keturunan Lebanon lahir di Brazil - Carlos Ghosn. Dia bisa 5 bahasa termasuk Portugal dan Arab. Dan dia tidak ada rasa "superiority of race" (merasa sukunya paling hebat) yang di miliki sebagian orang Jepang.
Jadi jika Ghosn inggin Nissan tumbuh cepat dan sajikan barang bagus ke manapun, orang Jepang di Nissan pun ngak berani say no ama dia. Pula Nissan ama Renault sudah jadi 1, jadi saya ada feeling cara pikir orang Jepang di Nissan bisa saja sudah beda ama yang di Toyota, yang masih 100% di miliki orang Jepang dan direksinya masih orang Jepang semua.
Malah Nissan direksi ada berapa orang penting malah sudah bukan orang Jepang.
Terus terang jika hari ini Nissan masih 100% Japanese company, mungkin sifat mereka bisa saja mirip TAM juga.
So pikir pikir, Nissan sudah nikah ama Renault dan bossnya bukan orang Jepang lagi ada plusnya juga.
Tapi biasanya setau saya boss Jepang itu lebih pelit kasih barang bagus, sebab mereka selalu pandang negara berkembang sebagai negara " ngak-level " ama mereka. Kecuali USA, Eropa dan mungkin China yang lagi tumbuh pesat, dan hari ini sudah jadi pasar mobil no.2 di dunia, lewatin Jepang, mereka ngak gitu berani macam macam...
Cuman Nissan berbedanya apa, inggat mereka saat ini big bossnya CEO and Presidentnya sudah bukan orang Jepang, tapi orang keturunan Lebanon lahir di Brazil - Carlos Ghosn. Dia bisa 5 bahasa termasuk Portugal dan Arab. Dan dia tidak ada rasa "superiority of race" (merasa sukunya paling hebat) yang di miliki sebagian orang Jepang.
Jadi jika Ghosn inggin Nissan tumbuh cepat dan sajikan barang bagus ke manapun, orang Jepang di Nissan pun ngak berani say no ama dia. Pula Nissan ama Renault sudah jadi 1, jadi saya ada feeling cara pikir orang Jepang di Nissan bisa saja sudah beda ama yang di Toyota, yang masih 100% di miliki orang Jepang dan direksinya masih orang Jepang semua.
Malah Nissan direksi ada berapa orang penting malah sudah bukan orang Jepang.
Terus terang jika hari ini Nissan masih 100% Japanese company, mungkin sifat mereka bisa saja mirip TAM juga.
So pikir pikir, Nissan sudah nikah ama Renault dan bossnya bukan orang Jepang lagi ada plusnya juga.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 96
- Joined: Wed Nov 30, 2005 11:44
Spt feeling bung Winata ada benarnya juga krn mmg struktur & bentuk Innova (RWD) berbeda dgn Grand Livina-FWD (lihat aza photo bentuk Grand Livina-Innova dibawah ini dr database bung wardana).ghost wrote:Feeling saya kok Toyota tidak akan sekalut itu ya ngadepin LivinaWinata wrote:Menurut saya innova ga bakal pake mesin altis, soalnya bisa sangat2 mahal costnya dan juga mungkin mesin ini tidak cocok tuk body basis ladder frame yang biasanya untuk truk yang dikonstruksi pada body innova. Feelingnya innova bakal diganti total dengan dengan line up toyota yang laen untuk melawan livina.
Paling mereka akan genjot terus diiklannya.. Maksudnya iklan yang bilang bahwa Innova lebih bagus dari Livina
Tapi ada point positif nya ya ngliat Toyota kalut
Setelah sedan dan hatchback nya disikat sama Honda sekarang MPV nya disikat sama Nissan
Grand Livina lebih mirip ke sedan wagon (station wagon) spt Corolla Fielder, baik dari space yg tersedia (more legs room but less head room), driving seat position dll cuman Nissan mampu memanfaatkan ruang bagasi station wagon yg ckp tinggi tsb utk bangku ketiga tambahannya shg total jadi 7 seater.

Mungkin ada yg sudah tahu berapa PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dari Grand Livina 1500cc M/T dikategorikan model sedan ato minibus ?
Klu di AVS 1500cc M/T & Rush 1500cc M/T, walaupun keduanya dikategorikan jenis/model yg sama yi micro/minibus ttp PKB thn 2007-nya bisa berbeda 30% lho !

-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Nah, sekalian jawab lawan saya mengenai C24 dan kenapa C25 ngak muncul. Apakah Ghosn pelit ama kita ?
Seperti dulu saya bilang, spy saya sudah bilang, dunia mobil itu ngak se-simple ciplak hamburger dari yang di US masukin ke Indonesia. Ada faktur yang namanya MOTHER PLANT , pabrik induk.
Juga ada faktor Global design atau tidak. Contoh, C24 dari awal sudah untuk berapa negara. Jadi ngak surprise selain di Indo, C24 juga ada CKD model di Taiwan, Philipines, Malaysia. TAPI C25 saat ini jangan bilang di Indo, di SATU negara lain pun TIDAK ada selain di Jepang.
Sebab mungkin Nissan pikir ini mobil penjualannya di luar Jepang terbukti tidak terlalu besar, jadi sudah tidak mau lagi bikin CKD KIT, yang membutuhkan investasi lebih besar, untuk konvert pabrik di Indo misalnya jadi mother plant C25. Butuh penjualan minimum 500 lebih unit per bulan and sustainable baru uang invest itu bisa masuk akal.
Nah, conan pernah teriak, kok CRV, X-Trail, Stream cepat masuk ? Padahal juga JDM. Nah itu dia ! Lihat, ini model 3 ini global model. SEMUA ada di manca negara, CRV, X-Trail, Stream tersebar di Eropa, America, Asia. Jadi terbukti di terima pasar manca negara, baru di jadikan global model, dan mother plantnya ada di mana mana.
Tapi lihat Honda Stepwagon, Toyota Voxy / Noah, C25, etc. Apakah tersebar di manca negara ? SAMA dengan C25. 3 model ini cuman ada di Jepang. TIDAK ada lagi di negara lain. Sama alasannya. Mungkin orang negara lain ngak gitu suka model kotak minivan, jadi cuman di jadikan domestic market model, yang tidak ada mother plant di luar Jepang. Jadi TIDAK bisa di rakit, kecuali invest banyak duit untuk modifikasi pabrik supaya bisa jadi mother plant model itu.
Ngak seperti yang conan bilang, segampang rakit prabotan dari model Jepang ke Indonesia. Mobil itu bukan Furniture man ! Ngak segampang itu !
Nah, again terserah, percaya conan, atau percaya sumber saya yang KERJA di NMI. I mean jika Nissan bisa sajikan X-Trail, kenapa tidak C25 kalau bukan ada alasan bagus ? Mana mungkin pelit SEPARUH ? Mau pelit ya X-Trail sekaligus ngak di jual.
Alasannya yaitu, X-Trail dari dulu global model, mother plantnya ada di mana mana. TAPI C25, sama dengan Alphard, Voxy, Noah, etc. mother plantnya saat ini cuman ada di Jepang. Jadi mau di jadikan CKD model, butuh investasi duit lagi, dan jika penjualan di prediksi tidak besar, ATPM ngak bakal mau.
Contoh, taukah NMI sebenernya inggin CKD Elgrand sejak dulu (oh, my dream car !). TAPI setelah proyeksi penjualan mobil mahal ini ngak bakal gede, setelah hitung, biaya modifikasi untuk ciptakan CKD kit dan modifikasi pabrik tidak memadai. Jadi akhirnya ngak jadi.
Mungkin penjelasan saya ngak 100% benar, sebab saat spy saya cerita, dia ngomongnya cepat, saya ngak tangkap semua kata dia. Tapi main pointnya yaitu, COST faktor, bukan tidak mau jualan, pelit atau apa...
Jika nanti C24 ternyata bisa salesnya 500 lebih sebulan, dan itupun tergantung economy Indonesia, dan juga selerah orang Indo yang banyak masih ngak suka mobil kotak, baru ada peluang Nissan mau invest untuk ciptakan C25 CKD kit yang bisa untuk jualan di Indo.
Pls, jangan banding industry mobil ama industry prabotan. Furniture itu kan murah dan simple. Mobil itu ribet. Like I said, kita orang awam, jangan sok tau, sudah dengar penjelasan orang dalam, dengar the FULL INSIDE STORY, baru, " I SEE ! "
Kecuali C25 sudah di rakit di Malaysia, Taiwan, Philipines, dan Indo belum, baru deh, kok belum ?
Seperti dulu saya bilang, spy saya sudah bilang, dunia mobil itu ngak se-simple ciplak hamburger dari yang di US masukin ke Indonesia. Ada faktur yang namanya MOTHER PLANT , pabrik induk.
Juga ada faktor Global design atau tidak. Contoh, C24 dari awal sudah untuk berapa negara. Jadi ngak surprise selain di Indo, C24 juga ada CKD model di Taiwan, Philipines, Malaysia. TAPI C25 saat ini jangan bilang di Indo, di SATU negara lain pun TIDAK ada selain di Jepang.
Sebab mungkin Nissan pikir ini mobil penjualannya di luar Jepang terbukti tidak terlalu besar, jadi sudah tidak mau lagi bikin CKD KIT, yang membutuhkan investasi lebih besar, untuk konvert pabrik di Indo misalnya jadi mother plant C25. Butuh penjualan minimum 500 lebih unit per bulan and sustainable baru uang invest itu bisa masuk akal.
Nah, conan pernah teriak, kok CRV, X-Trail, Stream cepat masuk ? Padahal juga JDM. Nah itu dia ! Lihat, ini model 3 ini global model. SEMUA ada di manca negara, CRV, X-Trail, Stream tersebar di Eropa, America, Asia. Jadi terbukti di terima pasar manca negara, baru di jadikan global model, dan mother plantnya ada di mana mana.
Tapi lihat Honda Stepwagon, Toyota Voxy / Noah, C25, etc. Apakah tersebar di manca negara ? SAMA dengan C25. 3 model ini cuman ada di Jepang. TIDAK ada lagi di negara lain. Sama alasannya. Mungkin orang negara lain ngak gitu suka model kotak minivan, jadi cuman di jadikan domestic market model, yang tidak ada mother plant di luar Jepang. Jadi TIDAK bisa di rakit, kecuali invest banyak duit untuk modifikasi pabrik supaya bisa jadi mother plant model itu.
Ngak seperti yang conan bilang, segampang rakit prabotan dari model Jepang ke Indonesia. Mobil itu bukan Furniture man ! Ngak segampang itu !
Nah, again terserah, percaya conan, atau percaya sumber saya yang KERJA di NMI. I mean jika Nissan bisa sajikan X-Trail, kenapa tidak C25 kalau bukan ada alasan bagus ? Mana mungkin pelit SEPARUH ? Mau pelit ya X-Trail sekaligus ngak di jual.
Alasannya yaitu, X-Trail dari dulu global model, mother plantnya ada di mana mana. TAPI C25, sama dengan Alphard, Voxy, Noah, etc. mother plantnya saat ini cuman ada di Jepang. Jadi mau di jadikan CKD model, butuh investasi duit lagi, dan jika penjualan di prediksi tidak besar, ATPM ngak bakal mau.
Contoh, taukah NMI sebenernya inggin CKD Elgrand sejak dulu (oh, my dream car !). TAPI setelah proyeksi penjualan mobil mahal ini ngak bakal gede, setelah hitung, biaya modifikasi untuk ciptakan CKD kit dan modifikasi pabrik tidak memadai. Jadi akhirnya ngak jadi.
Mungkin penjelasan saya ngak 100% benar, sebab saat spy saya cerita, dia ngomongnya cepat, saya ngak tangkap semua kata dia. Tapi main pointnya yaitu, COST faktor, bukan tidak mau jualan, pelit atau apa...
Jika nanti C24 ternyata bisa salesnya 500 lebih sebulan, dan itupun tergantung economy Indonesia, dan juga selerah orang Indo yang banyak masih ngak suka mobil kotak, baru ada peluang Nissan mau invest untuk ciptakan C25 CKD kit yang bisa untuk jualan di Indo.
Pls, jangan banding industry mobil ama industry prabotan. Furniture itu kan murah dan simple. Mobil itu ribet. Like I said, kita orang awam, jangan sok tau, sudah dengar penjelasan orang dalam, dengar the FULL INSIDE STORY, baru, " I SEE ! "
Kecuali C25 sudah di rakit di Malaysia, Taiwan, Philipines, dan Indo belum, baru deh, kok belum ?
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Winata wrote:Bayangkan kalo ga ada kijang lg di indo, toyota bakal hancur karena kijang itu fengshui n hoki mereka. Corolla merk dagang internasional aja pake altis n yg baru pake auris.
back to livina deh. Bung lord mungkin ga livina pake komputer scan mesinnya
Tentu pakai komputer untuk scan. Sekarang saja X-Trail , Serena etc. Tiap kali service pakai computer Nissan untuk scan, nama alat itu CONSULT. Jadi gampang deteksi penyakit.... Warna kuning alatnya.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Artinya, yang suka Serena C24, tapi mau nunggu C25 di jual, kalau saya bilang, jangan buang waktu.
Sebab economy Indonesia belum gitu kuat. C24 penjualannya sekarang stabil di sekitar 150+- per bulan. Jadi kalau ngak tembus 500 per bulan, bisa saja malah C25 akan seperti Toyota Voxy / Honda Stepwagon, NGAK BAKAL DATANG CKD modelnya.
Seperti Odyssey saja. Kenapa HPM ngak mau CKD ? Dulu saya kirain mereka juga pelit, tapi sekarang saya baru sadar, mungkin alasan cost juga. HPM cuman berani CBU, dan terbukti gagal. Di hajar Importir umum dan volumenya kecil.
Untung NMI ngak CBU C25. Dengan harga 380 juta, pasti sepi dan fight ama importir umum capek juga.
Sooo, C24, jika economy Indo ngak booming dan orang masih ngak gitu hobby ama mobil kotak, akan hidup di Indonesia lebih lama dari yang kita sangka.... Bukan Nissan pelit, atau hanggap kita 2nd class, tapi yaitu, namanya bisnis, jika return on investmentnya payah atau terlalu lama, siapa yang mau ?
Iya gak ?
Sebab economy Indonesia belum gitu kuat. C24 penjualannya sekarang stabil di sekitar 150+- per bulan. Jadi kalau ngak tembus 500 per bulan, bisa saja malah C25 akan seperti Toyota Voxy / Honda Stepwagon, NGAK BAKAL DATANG CKD modelnya.
Seperti Odyssey saja. Kenapa HPM ngak mau CKD ? Dulu saya kirain mereka juga pelit, tapi sekarang saya baru sadar, mungkin alasan cost juga. HPM cuman berani CBU, dan terbukti gagal. Di hajar Importir umum dan volumenya kecil.
Untung NMI ngak CBU C25. Dengan harga 380 juta, pasti sepi dan fight ama importir umum capek juga.
Sooo, C24, jika economy Indo ngak booming dan orang masih ngak gitu hobby ama mobil kotak, akan hidup di Indonesia lebih lama dari yang kita sangka.... Bukan Nissan pelit, atau hanggap kita 2nd class, tapi yaitu, namanya bisnis, jika return on investmentnya payah atau terlalu lama, siapa yang mau ?
Iya gak ?
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Bung Smatic,
Saya sudah check website Nissan dan Toyota Jepang. Anda salah, angka BBM HR dan MR ngak separah yang anda tulis, dan angka Corolla Fielder itu ngak secemerlang yang anda tulis.
Bacalah laporan saya di thread baru yang saya segera akan buka....
Pls, mesin Nissan Hr dan MR itu bagus, jangan salah lapor bahwa mesin ini 2 kalah jauh ama siapa.... I am going to prove it !
Saya sudah check website Nissan dan Toyota Jepang. Anda salah, angka BBM HR dan MR ngak separah yang anda tulis, dan angka Corolla Fielder itu ngak secemerlang yang anda tulis.
Bacalah laporan saya di thread baru yang saya segera akan buka....
Pls, mesin Nissan Hr dan MR itu bagus, jangan salah lapor bahwa mesin ini 2 kalah jauh ama siapa.... I am going to prove it !
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2396
- Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
- Location: Jakarta and Bandung
http://www.serayamotor.com/diskusi/view ... 4089#84089
sori OOT... gw mah pengen ganti new vios euy... anjrit...security system dan fitur2nya uedan... dengan harga yang cukup murah juga... sik asik...
say bye bye, buat pengganti mobil bokap..suruh ganti 2 tahun lagi aja kalo udah ada livina facelift yang worth more money...
sori OOT... gw mah pengen ganti new vios euy... anjrit...security system dan fitur2nya uedan... dengan harga yang cukup murah juga... sik asik...

say bye bye, buat pengganti mobil bokap..suruh ganti 2 tahun lagi aja kalo udah ada livina facelift yang worth more money...

==========
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 96
- Joined: Wed Nov 30, 2005 11:44
Mustinya sudah bung lha wong di Xenia yg plg murah aza sudah pake kok, ttp apakah sudah CAN-bus ato blum ndak tahu.Winata wrote: back to livina deh. Bung lord mungkin ga livina pake komputer scan mesinnya
Klu mau alat scan OBD-2 yg murah meriah ttp cukup akurat, bisa coba Scan Gauge II (photo terlampir) @ S$ 240 ea (Rp 1,5 juta bisa dipesan ke Mr. Frederick Chong di [email protected] ).
Scan Gauge II bisa membaca & me-reset DTC (Diagnostic Trouble Code), data-data operasi mesin (spt top speed, konsumsi bensin riil dll), data-data ECU (spt tekanan intake manifold, suhu udara intake dll).

-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 991
- Joined: Mon May 08, 2006 7:32
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 96
- Joined: Wed Nov 30, 2005 11:44
Berbeda protokolnya bung, ada yg masih OBD-1 ato sdh OBD-2 ttp masih ISO 9141 ato ISO 14230 ato KWP2000 & yg terakhir sih sdh CAN-bus.hunter wrote:bung smatic. emangnya semua mobil sistem komputernya sama ya? sistem bus-nya sama ya? sdh ada standard internasional ya? kalo sdh ada sistem standar, n smu produsen ngikutin, mustinya sih bengkel2 ga masalah donk dlm menyediakan komputer scan-nya ya....
Ttp alat spt Scan gauge II sdh bisa utk semua mobil OBD-2 yg sudah didaftarkan/diregistrasikan ke organisasi OBD-2 nya/OBD-2 compliant (soalnya masih banyak mobil made in Indonesia yg ECU-nya TIDAK/BELUM didaftarkan/diregistrasikan ke organisasi OBD-2 tsb

Scan Gauge II pernah dicoba di Vios & Innova bisa connect ttp di Avanza, Rush & Wish (JDM) ndak bisa, di Honda City bisa ttp di Nissan Serena ndak bisa.

Last edited by Smatic on Thu Apr 12, 2007 5:33, edited 1 time in total.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 312
- Joined: Mon Feb 05, 2007 8:55
Biasanya kan bengkel-bengkel kecil ngak bisa scan mesin mobilnya memang selain protocolnya harus sama (OBD 1 or 2) tapi apa juga tergantung pada software default masing-masing mesin.Smatic wrote:Berbeda protokolnya bung, ada yg masih OBD-1 ato sdh OBD-2 ttp masih ISO 9141 ato ISO 14230 ato KWP2000 & yg terakhir sih sdh CAN-bus.hunter wrote:bung smatic. emangnya semua mobil sistem komputernya sama ya? sistem bus-nya sama ya? sdh ada standard internasional ya? kalo sdh ada sistem standar, n smu produsen ngikutin, mustinya sih bengkel2 ga masalah donk dlm menyediakan komputer scan-nya ya....
Ttp alat spt Scan gauge II sdh bisa utk semua OBD-2, kecuali OBD-1 ya ndak bisa (laen hardware-nya).
Jadi kan gak segampang itu tinggal colok langsung bisa komunikasi, dan katanya masing-masing software itu proprietary alias satu software untuk satu mesin.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 991
- Joined: Mon May 08, 2006 7:32
mustinya ada standar yg harus diikutin produsen mobil ya...ifmarch wrote:Jadi kan gak segampang itu tinggal colok langsung bisa komunikasi, dan katanya masing-masing software itu proprietary alias satu software untuk satu mesin.
ataupun ga ada forced standard, harusnya ada aliansi..jadinya pd akhirnya minoritas akan mengikuti mayoritas. eh tapi untuk mobil mah ga segampang kayak di industri software komputer...hihihi

-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 120
- Joined: Fri Mar 16, 2007 5:13
Kalo google soal FWD vs RWD nih kok sepertinya pada lebih prefer ke RWD ya? FWD katanya kalo start kenceng bisa melenceng kiri kanan ban depannya? jadi lebih "dangerous", betul ga sih?Sith Lord wrote: Spt feeling bung Winata ada benarnya juga krn mmg struktur & bentuk Innova (RWD) berbeda dgn Grand Livina-FWD.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 120
- Joined: Fri Mar 16, 2007 5:13
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 96
- Joined: Wed Nov 30, 2005 11:44
Ndak benar bung, dua thn yl sy cek ECU Tyt Avz di Hyundai pake Pro Scan bisa connect kok. Malahan bisa baca 16 parameter/data ECU ketika dibawa ke TAM pake Intelligent Tester 2 (IT2) cuman bis baca 10 parameter/data ECU.ifmarch wrote: Jadi kan gak segampang itu tinggal colok langsung bisa komunikasi, dan katanya masing-masing software itu proprietary alias satu software untuk satu mesin.

Biasanya ATPM yg takut kehilangan pendapatan after-salesnya selalu bilang begitu ato bahkan produsen mobil memproteksi ECU-nya agar tidak OBD-2 complaint supaya bengkel-bengkel resminya dapat survive. Klu di USA sejak thn 1999 semua mobil musti sudah OBD-2 compliant.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 991
- Joined: Mon May 08, 2006 7:32
gara2 sithlord post soal BBM livina dr otomotif. gua beli otomotif deh. wah 1 lembar pertama (bolak balik) dibooking iklan Livina.
kali ini yg di test lebih detil yg 1.8
kata otomotif, untuk 1.8 AT, lumayan ganas 'responsif', gak ada gejala 'bengong' spt mobil DBW pd umumnya.
info otomotif yg pasti (bagi yg blum tau):
- pelek cadangan pake alloy juga
- ground clearance Livina yaitu 185mm, lebih tinggi dr APV (175mm) n Innova (176mm).
kali ini yg di test lebih detil yg 1.8
kata otomotif, untuk 1.8 AT, lumayan ganas 'responsif', gak ada gejala 'bengong' spt mobil DBW pd umumnya.
info otomotif yg pasti (bagi yg blum tau):
- pelek cadangan pake alloy juga
- ground clearance Livina yaitu 185mm, lebih tinggi dr APV (175mm) n Innova (176mm).
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 188
- Joined: Tue Apr 10, 2007 6:59
hunter wrote:gara2 sithlord post soal BBM livina dr otomotif. gua beli otomotif deh. wah 1 lembar pertama (bolak balik) dibooking iklan Livina.
kali ini yg di test lebih detil yg 1.8
kata otomotif, untuk 1.8 AT, lumayan ganas 'responsif', gak ada gejala 'bengong' spt mobil DBW pd umumnya.
info otomotif yg pasti (bagi yg blum tau):
- pelek cadangan pake alloy juga
- ground clearance Livina yaitu 185mm, lebih tinggi dr APV (175mm) n Innova (176mm).



Cihuii saya juga inden 1.8L AT..
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 312
- Joined: Mon Feb 05, 2007 8:55
hunter wrote:gara2 sithlord post soal BBM livina dr otomotif. gua beli otomotif deh. wah 1 lembar pertama (bolak balik) dibooking iklan Livina.
kali ini yg di test lebih detil yg 1.8
kata otomotif, untuk 1.8 AT, lumayan ganas 'responsif', gak ada gejala 'bengong' spt mobil DBW pd umumnya.
info otomotif yg pasti (bagi yg blum tau):
- pelek cadangan pake alloy juga
- ground clearance Livina yaitu 185mm, lebih tinggi dr APV (175mm) n Innova (176mm).
Pada gak kompak juga media otomotif di Indo, ada yang tulis ground clearance Ipah 200mm, ada yang tulis 195mm.
Tapi yg masih pasti Livina selalu ditulis 185mm.