Nissan Grand Livina Test Drive saya di Bali - Part 1
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 188
- Joined: Tue Apr 10, 2007 6:59
Thank you Bung Donidony wrote:sy sich beli yg 1.8 ultimate a/t dptnya di mei pertengahan, kalau mau ntr saya kenalin ama salesnya.
Saya sudah DP kok ke salah satu salesman
Saya juga sudah cek ke beberapa salesman di berbagai dealer kalo yang 1.8 tuh emang indennya agak lama
Salah saya sih waktu itu saya bilang ke istri mending nunggu ngliat mobilnya dulu dan sekarang sudah masuk antrian panjang
It's OK lah ada kesempatan buat jual mobil yang lama
BTW saya pakai Innova.. this car is good but I need something new
Livina 1.8 kayaknya best option sih
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Tentu, jika Anda berpikir dari sisi produsen dan bukan konsumen.Wah anda berbeda 180% dengan saya Bung Conan ttg IMV dan Livina
Karena menurut saya Nissan dan Toyota sudah melakukan ide brilian dengan kedua proyek itu
Dua produk di atas, mungkin 90-95% yang terjual adalah varian tanpa safety feature yg seharusnya sudah mandatory di zaman sekarang, yaitu airbag.
Benar. Jadi, kenapa tidak?Kalo mo jual JDM di sini gampang saja: tinggal import CBU atau rakit disini.
Honda sudah membuktikannya dengan Jazz yang ketika diluncurkan dulu, harganya terjangkau (Rp 120-130 jutaan), sedangkan Honda Fit CBU dulu dijual Rp 200 juta lebih.
NMI juga sudah membuktikannya dengan merakit Serena yang bisa dijual dengan harga Rp 230 jutaan, padahal Noah/Voxy harganya Rp 300 juta lebih.
Kalau memang mau, NMI bisa saja menghadirkan Nissan Note disini (dengan airbag) dengan harga setara Jazz/Yaris dan Lafesta seharga Livina Ultimate.
Tapi mereka memilih tidak dan instead memberikan kita Grand Livina, dan nantinya, Livina.
Bottomline is kita tidak bisa menikmati produk Nissan terbaru, berstandar safety internasional, dengan harga terjangkau. Instead, kita diberikan Avanza/Innova versi mereka, yaitu Livina. Mobil yang mereka tahu pasti laku keras dan tidak perlu dipasang airbag yang hanya bikin mahal saja..
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Benar sekali. Untuk yg satu ini, aku sangat sependapat. Chevrolet sebagai pemain baru yang belum punya pangsa pasar besar pun berani melakukan gebrakan menghadirkan produk terbaru mereka, mengapa pemain lain yg lebih besar dan lebih lama tidak melakukannya dan malah milking the cashcow (pasar Indo yg kurang berani beli merk baru) dengan produk budget..?Winata wrote:Chevrolet adalah salah satu mbl murah yg berkelas kaya optra estate zafira n captiva.apa atpm laen bisa ikuti ga?
That's my point all along..
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Captiva = first class, undoubtedly. Captiva ini SUV pertama dari General Motors yang dijual di Eropa. Seperti CRV dan X-Trail, Captiva ini juga produk global dan bukan produk lokal hanya untuk Asean.Winata wrote:Sdkt oot nih. Oh ya bung conan gw mau beli captiva safety dah sekelas suv premium. Harga 240jtan ga mahal2 amat apakah ini mbl 1st clas or 2nd clas..
dan bung conan Livina itu mpv 150jtan ampe 200jtan yg paling berkelas diantara semua. Kira2 msh ada mpv seharga begitu yg bgs
Untuk MPV seharga Livina, setelah melihat sendiri Livina, terus terang aku lebih tertarik dengan Stream berusia muda daripada Livina Ultimate. Bisa dapat yang 2000cc i-Vtec tiptronic 5-speed dan tampangnya lebih bagus. Masuk jok ketiga pun jauh lebih mudah.
Tapi kalau untuk baru, alternatifnya hanya Innova dan ini tergantung orangnya pentingkan space atau tidak.
Kalau untuk varian 1.5L alternatifnya hanya Avanza dan Livina jelas adalah pilihan yang jauh lebih baik, hanya untuk versi maticnya kemungkinan kurang bertenaga saja.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
-
- Newbie
- Posts: 13
- Joined: Wed Apr 04, 2007 23:17
ok, sy jg baru disini. Tadinya cuma merhatiin aja dialog antara conan dan sith lord emang seru sih. dua-duanya ada benernya, dan kalo boleh usul tlg saudara-saudaraku yg senior ini adu paparan data aja, jangan pakai emosi lah. We are talking about cars remember! not life and death. Sy juga udah inden Livina yg ultimate AT, ktnya sih dapet bulan ini jg. Kalau ada yg perhatiin post sy dulu, sy sebenernya juga kecewa dgn Livina ini tp karena istri dan anak pas test drive ngerasa puas, ya udah kita tetep pesen. Sy jg inget post Sith Lord yg blg bangku blkg Livina better than Grandis n Oddis (Topic Livina di Cina, kalo nggak salah), based on actual facts itu tidak benar. Kalo diambil hikmahnya Livina + dari sisi suspensi, bensin lbh irit (maybe), tp kalo kelengkapan interior pasti anda setuju kan dia bs lebih baik. Seperti conan bilang + nya di Latio harusnya bs diapplied ke Livina jg. Jd kita dpt produk yg spt SithLord bilang murah tapi berkualitas. Omong2 Wish...dia jg dibuat di Thailand tokh..artinya kalo masuk ke Indo pajak jg murah dan hrg pst bs bersaing. (wong Grandis Thailand, aja bs ) Omong soal safety SX-4 udah CBU dari Jepang lg udah dobel airbag, ABS+EBD harga maual cuma abt 155jt, kok bisa?????
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 68
- Joined: Fri Mar 30, 2007 4:20
Aku harus setuju dengan statement ini. Tapi rasanya memang Livina menempatkan diri di tengah-tengah avanza, rush ----- Innova. Mereka berusaha masuk pasar tersebut untuk mempengaruhi mereka. Untuk pembeli Avanza, saya pikir mereka sebagian akan menabung u beli Livina.conan wrote: Bottomline is kita tidak bisa menikmati produk Nissan terbaru, berstandar safety internasional, dengan harga terjangkau. Instead, kita diberikan Avanza/Innova versi mereka, yaitu Livina. Mobil yang mereka tahu pasti laku keras dan tidak perlu dipasang airbag yang hanya bikin mahal saja..
Kalau price concern, lebih banyak mereka akan coba beli Xenia daripada avanza.
Yah memang harga segitu, mungkin memang itu yang kita dapat. Tapi its ok kok dengan Livina, quite good dibanding Avanza, rush, terios dan bangsa2 lainnya. u Innova, org masih 50-50, karena kabin yg lbh luas Innova. Tp mgkn pemiliki Innova pengen suasana baru, maka ganti Livina kayak teman kita diatas.
i think Livina is worthed for its class.
Pesan buat Kakak CONAN, terus mengkritiklah demi kebaikan para customer. Jangan sampai kita dirugikan gara2 kita ga tahu hal yang kurang pada mobil itu (karena kalau salesman atau produsen ngomong pasti baik semua, customer rugi donk). Tapi kepala mesti tetep dingin ya hehehe .... ga usah ditanggapi org yg kontra sama anda. Anda sudah benar kok dengan menjawab dengan data dan fakta (ga ngawur).
Untuk Livina, gua baru tahu kalau itu turunan dari presage ya???
Mengenai interior gua setuju, bahwa model mutakhir memang persenling nempel di dashboard sih....
Sedikit nanya nih, Jadi menurut B Conan, Stream lebih worthed ya dari Livina (i mean if u have money??)
[/quote]
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 327
- Joined: Thu Jul 06, 2006 9:36
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
Ga bkl downspec soalnya cbu asli dr thai. Estimasi 240jt ampe 260jtan tp dah sekelas suv premium. Ga salah dah saya post seblmnya tentang fitur2 mbl ini.
yaaa bung conan jgn yg second dong. Kalo second gw bkl ambil odisey taon 200 atau wish 2004 atau mazda mpv 2003.
kalo 3rd row livina bs dimodif berarti spacenya uda hampir selega innova dong. Dan dr reply email saya ada custom made tp dibengkel nissan berarti livina bs mgkn jd mbl 1st clas jg kalo para konsumen berkenan menambah pundi2nya
yaaa bung conan jgn yg second dong. Kalo second gw bkl ambil odisey taon 200 atau wish 2004 atau mazda mpv 2003.
kalo 3rd row livina bs dimodif berarti spacenya uda hampir selega innova dong. Dan dr reply email saya ada custom made tp dibengkel nissan berarti livina bs mgkn jd mbl 1st clas jg kalo para konsumen berkenan menambah pundi2nya
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Lagi sx4 cbu jg 154jt aja dah dpt abs, ebd, ba, dual airbag, mid dan remote on ster.
Omong soal safety SX-4 udah CBU dari Jepang lg udah dobel airbag, ABS+EBD harga maual cuma abt 155jt, kok bisa?????
All of you are correct and that is exactly my point. Kalau mereka mau, NMI juga seharusnya bisa memberikan kita Nissan Note (mobil bagus pesaing Jazz/Yaris) dengan safety features lengkap dan harga reasonable.seperti conan bilang + nya di Latio harusnya bs diapplied ke Livina jg.
Atau kalau Livina, dengan harga ini seharusnya mereka bisa menambahkan lebih banyak safety features. Minimal dual airbag untuk semua varian (Jazz dan Yaris saja yg seharga Livina 1.5, sudah ada).
Mereka tidak melakukannya karena dengan proyek Livina, mereka dituntut untuk mengeruk keuntungan besar, lebih besar daripada seandainya mereka merakit model JDM seperti halnya misalnya Serena dan yang dilakukan Suzuki.
Akibatnya, kita konsumen yang sebenarnya dirugikan karena mendapat produk minim safety yang dijual tidak berbeda jauh harganya dengan produk merk lain yang safety-nya memadai.
Ini karena proyek seperti IMV dan Livina memiliki target profit besar dengan memanfaatkan pasar yang kurang concern tentang safety dan lebih concern tentang bonus accessories.
Ini juga menjelaskan mengapa pasar utama varian Innova dan Livina tanpa airbag adalah Indonesia, dimana kalau dijual di pasar lain harus dipasang minimal dual airbag, profit tentu berkurang.
Sad, but true.
Exactly. I was trying to set the facts straight.Sy jg inget post Sith Lord yg blg bangku blkg Livina better than Grandis n Oddis (Topic Livina di Cina, kalo nggak salah), based on actual facts itu tidak benar.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
[/quote]lexastan wrote: Pesan buat Kakak CONAN, terus mengkritiklah demi kebaikan para customer. Jangan sampai kita dirugikan gara2 kita ga tahu hal yang kurang pada mobil itu (karena kalau salesman atau produsen ngomong pasti baik semua, customer rugi donk). Tapi kepala mesti tetep dingin ya hehehe .... ga usah ditanggapi org yg kontra sama anda. Anda sudah benar kok dengan menjawab dengan data dan fakta (ga ngawur).
Untuk Livina, gua baru tahu kalau itu turunan dari presage ya???
Mengenai interior gua setuju, bahwa model mutakhir memang persenling nempel di dashboard sih....
Sedikit nanya nih, Jadi menurut B Conan, Stream lebih worthed ya dari Livina (i mean if u have money??)
Terima kasih untuk supportnya, Mr. Lexastan.
Ya, tapi untuk unit second Stream 2.0L i-VTEC dengan 5-speed tiptronic, kalau dibandingkan dengan Livina Ultimate. Kalau yang 1.7L rasanya sama saja dengan Livina, tergantung selera saja.
Untuk baris jok ketiga menurutku tidak bisa dimodif menjadi lebih lega karena di bawah cup holder itu ada rumah roda. kalau bisa, tentu dari awal sudah dibuat lega.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Baris 3 Livina lebih parah banding Grandis / Odyssey ? Ah, are U sure ? Saya dulu sering coba duduk (FYI saya ini hobi duduk di baris 3 saat uji coba mobil). Benar, baris 1 dan 2 Ody dan Grandis memang lega dan enak (tentu, sizenya saja besar), tapi seinggat saya, baris 3 mereka kalah ama Livina, dari segi legroom, headroom (meskipun headroom Livina juga memang tidak lega banget) dan juga posisi lutut lebih naik Ody dan Grandis. Tapi anyway, no big deal, toh harganya saja beda JAUH !
I don't know abt you guys, tapi saya SYUKUR Lafesta ngak di masukin. Pernah lihat tu mobil ? Baris 3nya lebih parah banding Livina, dan bentuknya aneh banget. Livina jauh lebih cantik. Dan jika Lafesta di masukin ke sini dan spec full, harga akan jadi sekitar 250+ juta, seperti Stream 2.0 CKD. Seberapa orang Indo mampu bayar harga ini dan bisa menikmati mobil ini ? Dan juga interior / dashboard Lafesta jelek jika di banding ama Livina.
Anyway, back to topic. Saya ada satu info penting yang saya lupa kasih. Ini mobil kan stirnya enteng kalau lagi pelan. Saya pernah dengar orang takut kalau lagi ngebut, kan bahaya stirnya enteng.
Nah, setau saya, selama ini sejak muncul, kita ngak di kasih chance test drive di tol, sebab antrian orang yang mau test drive ini mobil amat panjang. Ya fairlah. Kalau semua masuk tol, kapan giliran orang lain ?
TAPI itu dia, dari pengalaman saya di China, dan juga di confirm ama spy saya, ini mobil stirnya akan MAKIN berat saat kecepatan meningkat. Jadi saat slow enteng, tapi saat lari say 130 km/jam, stirnya lebih berat, for stability.
Saat ini ngak bisa di buktikan kata saya. Kecuali nanti member lain yang sudah dapat ni mobil pakai sendiri di tol baru bisa buktikan sendiri.
Kalau ada info lain yang saya lupa, nanti saya akan masukan lagi ke sini.
Memang jangan banding Livina ama mobil macam Nissan Presage yang mesin gede, badan gede, dan lux banget (BBMnya juga lux nanti), tapi at least di negara tercinta ini, di harga dia sekarang, Livina itu its a damn good bargain ! Won't you say so ?
That's why dari dulu saya prediksi ini mobil akan booming, sebab banding ama competitor di class dan harga yang dekat, dialah yang paling well balanced dalam hal harga, power, performance, handling, acoustics, features etc.
Nah, kalau SX4 memang cantik juga, dan featurenya complete. Tapi itu dia, ongkos mobil 7 seater like Livina tentu lebih mahal banding SX4 yang kecil pendek. Juga seperti bung Hunter pernah tanya ke NMI, JUSTRU faktor non-feature seperti acoustics, handling etc developnya lebih mahal banding pasang ABS etc.
Thats why nanti saya akan coba, apakah SX4 itu meskipun harga segitu feature lengkap, tapi how is her acoustics, enginenya halus atau ngak, handling etc.
Tapi jangan salah. Saya ngak rendahkan SX4, ini mobil bagus, malah mungkin akan ganggu penjualan Jazz nanti. Cuman Livina is still a good 7 seater MPV for her price.
Sometimes saya pikir, is it better jika Livina lebih berisik, acousticsnya jelek, mesinnya lebih kasar, bantinggannya keras etc, tapi ada electric mirror, ATAU lebih baik sekarang, ngak ada electric mirror di versi 1.5, TAPI mesin halus, peredam bagus, ride, handling, suspensi juga unggul.
Seperti someone bilang, Avanza bisa di kasih ABS, electric mirror etc, tapi itu dia, handling, suspension, ride, noise, comfort itu tau sendiri....
Anyway, congratulations untuk orang yang sudah pesan versi 1.8 Ultimate. Ini mobil cuman kurang 1 airbag, tapi sudah amat lengkap. Maybe NMI kali ini ambil jalan tengah.
Mereka tau pasar Indo ngak gitu safety conscious, tapi tetap inggin give something extra, dan ngak mau harga naik tajam. Takut seperti Innova V vs G. Sepi pembeli. Jadi ambil jalan tengah, 1 airbag and not 2. Sebab dari pengalaman pasar Indo, kalau harga mobil sudah menyentuh 200 juta, curva penjualannya turun tajam deh dari situ... Makin naik dari 200 juta, makin anjlok penjualannya. Lihat Innova V vs G. Beda JAUH penjualannya..... Itu pun di kasih ABS dan optitron saja orang banyak yang ngak mau, apalagi di kasih airbag 1 lagi....
Padahal Innova V vs G beda ngak gila banget kan harganya, tapi itu dia, phenomena pasar mobil Indonesia.... Angka 200 juta itu seperti jaman krismon dulu titik psykologis Rupiah 10,000 vs 1US$. Lebih dari itu, sudah deh, orang pada jerit jerit.... Kalau masih 9,500, OK lah... Not so bad...
I don't know abt you guys, tapi saya SYUKUR Lafesta ngak di masukin. Pernah lihat tu mobil ? Baris 3nya lebih parah banding Livina, dan bentuknya aneh banget. Livina jauh lebih cantik. Dan jika Lafesta di masukin ke sini dan spec full, harga akan jadi sekitar 250+ juta, seperti Stream 2.0 CKD. Seberapa orang Indo mampu bayar harga ini dan bisa menikmati mobil ini ? Dan juga interior / dashboard Lafesta jelek jika di banding ama Livina.
Anyway, back to topic. Saya ada satu info penting yang saya lupa kasih. Ini mobil kan stirnya enteng kalau lagi pelan. Saya pernah dengar orang takut kalau lagi ngebut, kan bahaya stirnya enteng.
Nah, setau saya, selama ini sejak muncul, kita ngak di kasih chance test drive di tol, sebab antrian orang yang mau test drive ini mobil amat panjang. Ya fairlah. Kalau semua masuk tol, kapan giliran orang lain ?
TAPI itu dia, dari pengalaman saya di China, dan juga di confirm ama spy saya, ini mobil stirnya akan MAKIN berat saat kecepatan meningkat. Jadi saat slow enteng, tapi saat lari say 130 km/jam, stirnya lebih berat, for stability.
Saat ini ngak bisa di buktikan kata saya. Kecuali nanti member lain yang sudah dapat ni mobil pakai sendiri di tol baru bisa buktikan sendiri.
Kalau ada info lain yang saya lupa, nanti saya akan masukan lagi ke sini.
Memang jangan banding Livina ama mobil macam Nissan Presage yang mesin gede, badan gede, dan lux banget (BBMnya juga lux nanti), tapi at least di negara tercinta ini, di harga dia sekarang, Livina itu its a damn good bargain ! Won't you say so ?
That's why dari dulu saya prediksi ini mobil akan booming, sebab banding ama competitor di class dan harga yang dekat, dialah yang paling well balanced dalam hal harga, power, performance, handling, acoustics, features etc.
Nah, kalau SX4 memang cantik juga, dan featurenya complete. Tapi itu dia, ongkos mobil 7 seater like Livina tentu lebih mahal banding SX4 yang kecil pendek. Juga seperti bung Hunter pernah tanya ke NMI, JUSTRU faktor non-feature seperti acoustics, handling etc developnya lebih mahal banding pasang ABS etc.
Thats why nanti saya akan coba, apakah SX4 itu meskipun harga segitu feature lengkap, tapi how is her acoustics, enginenya halus atau ngak, handling etc.
Tapi jangan salah. Saya ngak rendahkan SX4, ini mobil bagus, malah mungkin akan ganggu penjualan Jazz nanti. Cuman Livina is still a good 7 seater MPV for her price.
Sometimes saya pikir, is it better jika Livina lebih berisik, acousticsnya jelek, mesinnya lebih kasar, bantinggannya keras etc, tapi ada electric mirror, ATAU lebih baik sekarang, ngak ada electric mirror di versi 1.5, TAPI mesin halus, peredam bagus, ride, handling, suspensi juga unggul.
Seperti someone bilang, Avanza bisa di kasih ABS, electric mirror etc, tapi itu dia, handling, suspension, ride, noise, comfort itu tau sendiri....
Anyway, congratulations untuk orang yang sudah pesan versi 1.8 Ultimate. Ini mobil cuman kurang 1 airbag, tapi sudah amat lengkap. Maybe NMI kali ini ambil jalan tengah.
Mereka tau pasar Indo ngak gitu safety conscious, tapi tetap inggin give something extra, dan ngak mau harga naik tajam. Takut seperti Innova V vs G. Sepi pembeli. Jadi ambil jalan tengah, 1 airbag and not 2. Sebab dari pengalaman pasar Indo, kalau harga mobil sudah menyentuh 200 juta, curva penjualannya turun tajam deh dari situ... Makin naik dari 200 juta, makin anjlok penjualannya. Lihat Innova V vs G. Beda JAUH penjualannya..... Itu pun di kasih ABS dan optitron saja orang banyak yang ngak mau, apalagi di kasih airbag 1 lagi....
Padahal Innova V vs G beda ngak gila banget kan harganya, tapi itu dia, phenomena pasar mobil Indonesia.... Angka 200 juta itu seperti jaman krismon dulu titik psykologis Rupiah 10,000 vs 1US$. Lebih dari itu, sudah deh, orang pada jerit jerit.... Kalau masih 9,500, OK lah... Not so bad...
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 353
- Joined: Wed Sep 27, 2006 8:22
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1746
- Joined: Tue May 30, 2006 7:02
Nunggu harga Captiva ini emang bikin penasaran..plasworld88 wrote:bung Winata, emang harga Captiva udh ketaun pasti 240 juta?
kl bener, ini harga yg very reasonable (asal gak di down spec gede2an aja).
Kalo liat fitur nya nggak mungkin deh. Tapi kalo liat "sejarah" GMI, mungkin2 aja. Dulu thn 1999 mereka jual Montera (specdown blazer LT). Walau spekdown, tapi udah punya ABS, Side body Impact protection, Collaps Steering, Tilt Steering, Variable Power Steering with Ball dan pake magnet (apa sih namanya, tapi bukan Rack & Pinion), Active Seat Bealt, build quality dan sasis yg jauuuh lebih baik (huruf "u" nya 3). Dan harganya? .............. hanya Rp 180 jt an. Di bawah Kijang Krista varian tertinggi yg safety nya cuma sticker doa2 religius.... (Opppssss sory just kidding no offense ... ). Tapi akibat pricing seperti itu, GM hampir bangkrut.... ha...ha..ha...
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 120
- Joined: Fri Mar 16, 2007 5:13
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 37
- Joined: Fri Mar 30, 2007 17:00
- Location: Surabaya
kSmatic wrote:Throttle response lag (0,... dtk) terjadi baik di transmisi manual ato otomatis.andihp wrote:
Bung Smatic, apa throttle response lag ini hanya terjadi pada transmisi otomatis?
Klu akselerasi awal yg lebih lambat (1-2 dtk) di transmisi otomatis (A/T) itu disebut "torque converter lag", yi saat mobil A/T start awal kondisi turbine di torque converter (bag yg menempel ke engine flywheel/putaran mesin) akan slip/berputar lebih cepat dp shaft statornya (bag yg menempel ke gigi persneling A/T). Baru setelah torsi mesin mencukupi di rpm tertentu maka turbine tsb dapat "lock-up" ke shaft statornya shg slipnya = 1 ato kec putaran turbine = kec putaran statornya di torque converter.
Oleh sebab itu mobil dgn transmisi A/T pasti lebih boros di kondisi pengendaraan start-stop (dalam kota) dibandingkan mobil dgn transmisi M/T.
Hal torque converter beroperasi dgn slip > 1 tsb sudah tidak terjadi di CVT (krn di tranmisi CVT tidak pake torque converternya lagi) shg mobil dgn transmisi otomatis jenis CVT akan lebih cepat akselerasi awalnya & lebih baik konsumsi bensinnya dalam kondisi pengendaraan start & stop (dalam kota) dibandingkan mobil dgn A/T konvensional.
Ttp utk cruising di jalan tol mobil A/T bisa lebih irit dibandingkan mobil M/T pak, krn torque converternya sudah "lock-up" & perbandingan gigi OD-nya lebih kecil dp gigi 5 M/T-nya shg rpm cruising mobil A/T lebih rendah dibanding mobil M/T.
Sebagai contohnya pada kec cruising 100 km/jam putaran mesin Grand Livina 1500cc M/T pada gigi 5 di 2850 rpm dibandingkan putaran mesin Grand Livina 1500cc A/T pada gigi OD hanya cukup di 2420 rpm.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Saya juga ada kabar, kenapa Livina nanti akan naik harga, meskipun mereka tau jika harga di PERTAHANKAN seperti sekarang, volume yang segede sekarang akan lebih gampang di maintain.
Alasannya adalah, versi 1.5 saat ini di jual RUGI sedikit, demi promosi. Kalau versi 1.8, masih untung, tapi TIPIS sekali marginnya (conan bilang profit margin Livina besar sekali, tapi sumber saya di NMI bilang kasusnya seperti yang saya sebutkan di atas, terserah mau percaya conan atau sumber saya...)
Ya test drive sendiri ini mobil dan pikir, apakah harganya masuk akal untuk mobil yang performanya seperti ini... apakah NMI cuannya gede banget...
Cuman CEO Carlos Ghosn sudah wanti NMI, lu orang ngak boleh jual rugi terlalu lama, sebab jika rugi atau margin tipis selembar tissue, kita gimana mau develop mobil baru, technology baru nanti kalau return on investmentnya kecil....
BELIEVE IT OR NOT ! Terserah masing masing....
Alasannya adalah, versi 1.5 saat ini di jual RUGI sedikit, demi promosi. Kalau versi 1.8, masih untung, tapi TIPIS sekali marginnya (conan bilang profit margin Livina besar sekali, tapi sumber saya di NMI bilang kasusnya seperti yang saya sebutkan di atas, terserah mau percaya conan atau sumber saya...)
Ya test drive sendiri ini mobil dan pikir, apakah harganya masuk akal untuk mobil yang performanya seperti ini... apakah NMI cuannya gede banget...
Cuman CEO Carlos Ghosn sudah wanti NMI, lu orang ngak boleh jual rugi terlalu lama, sebab jika rugi atau margin tipis selembar tissue, kita gimana mau develop mobil baru, technology baru nanti kalau return on investmentnya kecil....
BELIEVE IT OR NOT ! Terserah masing masing....
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
Menurut pandangan spontan gw(hny berpendapat menurut feeling) Kalo ckd rugi mendingan cbu di thai aja. Pajak mrk kecil dan murah lalu diimpor ke indo memang pajaknya mahal tp kan dah kebayar pajak ckd ehm. Buktinya mbl import thai berkualitas n murah kaya chevy n ford. Seandainya china berbasis kanan yg 1.8mt hnya 160jt otr berarti kira 140jt offtheroad diimpor ke indo oklah tambah 50jt pajak. Bearti org indo dpt mbl fulspec dgn harga 190jtan jg dong
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Oh. saya juga tanya kenapa versi 1.5 tidak ada electric mirror yang banyak orang suka. Jawabnya ya itu " Sudah rugi sedikit, gimana mau pasang electric mirror lagi. Kalau pasang, harga naik lagi, apakah pasar mau ? Takutnya harga makin dekat ama saudaranya 1.8 malah orang pada lari ke 1.8 dan ngak ada yang beli 1.5.... "
Tapi spy saya bilang, kemungkinan baby Livina 5 seater nanti meskipun murah, tapi ada electric mirror dan fasilitas lebih lengkap, sebab ongkos mobil 2 baris lebih murah banding 3 baris. Size lebih kecil jelas ongkos material juga lebih sedikit.
That COULD be why mobil macam SX4 bisa ada margin untuk ABS, EBD, airbags etc. Smaller size, smaller COST. Coba ada kah saat ini di Indo mobil 3 baris yang sizenya mirip Livina yang lebih value for money. Yang seharga 1.5 tapi lebih lengkap dan harga sama. Lihat saja Stream 1.7. 224 juta cuman ABS. Thats all... Lebih parah iya...
Kalau Avanza 1.5 ya beda. Size sudah lebih kecil, juga peredam, suspensi etc ngak sebagus Livina (ongkos lebih murah) jelas ada ruang untuk kasih ABS dan electric mirror. Good suspension, good acoustics etc all cost extra money...
Gitulah ceritanya. Percaya atau tidak, terserah masing masing again...
bung Hunter, anda harus pasang jawaban Pak Ronny dari NMI yang anda terima itu dari forum lain ke sini deh, supaya teman teman bisa dengar. Percaya atau tidak again lain urusan, tapi minimal NMI harus di kasih kesempatan bicara. Dari pada assumsi mereka cuan gede dan mau peras etc....
Tapi spy saya bilang, kemungkinan baby Livina 5 seater nanti meskipun murah, tapi ada electric mirror dan fasilitas lebih lengkap, sebab ongkos mobil 2 baris lebih murah banding 3 baris. Size lebih kecil jelas ongkos material juga lebih sedikit.
That COULD be why mobil macam SX4 bisa ada margin untuk ABS, EBD, airbags etc. Smaller size, smaller COST. Coba ada kah saat ini di Indo mobil 3 baris yang sizenya mirip Livina yang lebih value for money. Yang seharga 1.5 tapi lebih lengkap dan harga sama. Lihat saja Stream 1.7. 224 juta cuman ABS. Thats all... Lebih parah iya...
Kalau Avanza 1.5 ya beda. Size sudah lebih kecil, juga peredam, suspensi etc ngak sebagus Livina (ongkos lebih murah) jelas ada ruang untuk kasih ABS dan electric mirror. Good suspension, good acoustics etc all cost extra money...
Gitulah ceritanya. Percaya atau tidak, terserah masing masing again...
bung Hunter, anda harus pasang jawaban Pak Ronny dari NMI yang anda terima itu dari forum lain ke sini deh, supaya teman teman bisa dengar. Percaya atau tidak again lain urusan, tapi minimal NMI harus di kasih kesempatan bicara. Dari pada assumsi mereka cuan gede dan mau peras etc....
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 188
- Joined: Tue Apr 10, 2007 6:59
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
maksudku ruang di bawah dinding samping jok baris ketiga yang biasanya di atasnya dijadikan cup holder itu, di bawahnya terdapat roda dan inilah yang menyebabkan jok baris ketiga pada kebanyakan mobil lebih sempit daripada baris kedua yang tidak diganggu ruang roda.Winata wrote:Saya ga ngerti soalnya innova jg ga ada cupholdernya dan joknya jg full kenapa livina ga bs. Mohon penjelasannya. Gw jg belum liat gmn konstruksi pemasangan 3rd row di livina. Pikiran gw mgkn cupholder itu utk menambah kemewahan doang
Selain itu perbedaan antara Livina vs Innova mungkin juga disebabkan perbedaan antara konstruksi ladder-frame pada Innova dan monocoque pada Livina. Terlihat dari kalau pada Innova, baris ketiga terpisah dan dilipat kiri kanan karena tidak bisa dilipat rata lantai. Sedangkan jika bisa dilipat rata lantai tentu lebar jok tidak bisa memakan tempat ruang roda di bawahnya..
Kalau Kijang kapsul baris ketiganya lebih lebar disebabkan justru oleh rear overhang yang panjang.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 188
- Joined: Tue Apr 10, 2007 6:59
Bung Sith Lord.. saya rasa dari market juga membuktikan bahwa mereka merasa mobil ini layak untuk dibeliSithlord wrote:Oh. saya juga tanya kenapa versi 1.5 tidak ada electric mirror yang banyak orang suka. Jawabnya ya itu " Sudah rugi sedikit, gimana mau pasang electric mirror lagi. Kalau pasang, harga naik lagi, apakah pasar mau ? Takutnya harga makin dekat ama saudaranya 1.8 malah orang pada lari ke 1.8 dan ngak ada yang beli 1.5.... "
Tapi spy saya bilang, kemungkinan baby Livina 5 seater nanti meskipun murah, tapi ada electric mirror dan fasilitas lebih lengkap, sebab ongkos mobil 2 baris lebih murah banding 3 baris. Size lebih kecil jelas ongkos material juga lebih sedikit.
That COULD be why mobil macam SX4 bisa ada margin untuk ABS, EBD, airbags etc. Smaller size, smaller COST. Coba ada kah saat ini di Indo mobil 3 baris yang sizenya mirip Livina yang lebih value for money. Yang seharga 1.5 tapi lebih lengkap dan harga sama. Lihat saja Stream 1.7. 224 juta cuman ABS. Thats all... Lebih parah iya...
Kalau Avanza 1.5 ya beda. Size sudah lebih kecil, juga peredam, suspensi etc ngak sebagus Livina (ongkos lebih murah) jelas ada ruang untuk kasih ABS dan electric mirror. Good suspension, good acoustics etc all cost extra money...
Gitulah ceritanya. Percaya atau tidak, terserah masing masing again...
bung Hunter, anda harus pasang jawaban Pak Ronny dari NMI yang anda terima itu dari forum lain ke sini deh, supaya teman teman bisa dengar. Percaya atau tidak again lain urusan, tapi minimal NMI harus di kasih kesempatan bicara. Dari pada assumsi mereka cuan gede dan mau peras etc....
Jadi mo gak ada electric mirror lah segala macam tapi orang pada antri sampai agustus gitu
Sebenernya sih kasusnya sama saja gini gimana kalo Avanza dan Livina launching bareng..
Saya rasa gak ada yang beli Avanza meskipun ada electric mirrornya
Wong suspensinya ancur gitu
Saya sih mending Livina suspensi empuk, hening, electric mirror mah bawa lari aja ke bengkel di luar siapa tau bisa dibikinin
Kalo dengan Innova beda cerita lah karena memang besar
Saya juga pemakai Innova tapi saya tidak pernah tertarik sama Avanza