Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
imho sih yang penting kalau masih dingin mobil baru jalan jangan langsung high rpm dan high speed. Tunggu sampai temperatur setengah. Tapi itu biasanya cuma 5 menitan
menurut buku manual:
- mobil anda siap jalan setelah 10 detik (atau 20 detik..lupa)
- jangan memacu mobil dengan mesin yang masih dingin
Maunya sih langsung jalan tp gak tega jg krn kalo baru start biasanya rpm otomatis agak tinggi... lalu pelan2 rpm turun. RPM mulai konstan setelah jarum temp mulai senggol indikator 'C'. Gak lama sih, tp rasanya diatas 1 menit.
patokan ane kalo pagi2 manasin mobil tuh setelah starter pasang sepatu baru jalan, itu jazz vtec 2007 dngn oli kepala 10 hehe
tp kalo dirumah supir ane suka manasin mbl lama bener bisa 5 menit mah ada mungkin karna dr dulu masi pake mesin ohv 7k yg kudu lama dipanasinnya dan skrg pake xv50 taon 2013... itu si kalo kebiasan dirumah ane mas hehe
Sekitar 11-12 tahun terakhir ini, beberapa mobil gw "tidur" selama 6-7 bulan (per tahun) untuk musim dingin. Selama jangka waktu itu, mobil2 tidak pernah dihidupkan; alasannya karena mesin yang dihidupkan dan tidak mencapai temperatur panas normal dan tidak dipakai paling tidak 10 menit di jalanan, sifatnya lebih merusak. Dari endapan karbon di piston dan klep sampai ke endapan air di karter oli yang tidak bisa menguap karena temperatur oli mesin tidak pernah mencapai 100 Celsius. Air di kater oli ini mengaktifkan asam2 yang diproduksi oleh combustion di dalam silinder yang lolos lewat ring piston (blow by).
Mobil2 yang tidur selama musim dingin ini juga jarang sekali dipakai di musim panas. Rata2 dalam setahun, mereka dipakai hanya sejauh kurang dari 3000 miles. Ada beberapa tahun, malah hanya dipakai kurang dari 1000 miles. Selama tidak dipakai, aki2 di mobil2 ini semua disambung ke float charger supaya aki tidak tekor. Ini kuncinya menjaga aki supaya sehat walaupun mobil tidak dipakai. Paling cepat aki mati setelah 7 tahun; kebanyakan aki2 mobil gw umurnya mencapai 10 tahun ke atas. Tidak pernah ada masalah lain yang berkaitan dengan jarang terpakai, termasuk bensin menjadi "busuk".
Tom
"PRIK NSD"
"WAHJUDI"
"POS VETT"
"YELO NEK"
"AINT YRS"
justru sekedar manasin doank itu yg malah bkin numpuk embun2 air di mobil.... misalnya daleman enjin, knalpot.... kcuali, ntuh garasi simpen mobil nya dibkin semi kedap udara, ditaburin berkilo2 silica gel... mungkin efek embun tsb bsa ilang.... tp ga feasible jg utk dilakuin...
btw soal panasin... mobil2 di showroom jg ga tiap ari dipanasin... bahkan beberapa showroom bsa ampe beberapa bulan ntuh mobil ga dinyalain...
saya juga setuju nih mendingan ga usah dipanasin ajah karena pada akhirnya yang jadi korban jangka panjangnya si mesinnya..cuma kalau kyk gitu buat nanganin biar aki ga soak cuma cabut terminal (-)nya ajah masih bisa soak ga sih? karena ga punya si float charger yang kyk om PV sebut itu.
saya ada ipah bengsin 2005 udah jarang banget pake 1 bulan belom tentu dipake. itu gimana yah? maap oot
cabut terminal kl berbulan2 jg tetep bsa keok om aki nya.... mending beli aj charger float... murah koq d glodok... ga usa yg gede2...
btw, ipah ane skrg jg ud mulai jarang jalan... bsa ampir 2 minggu diem d garasi... kaga ane cabut aki, tp konci nya jgn pake alarm... dan sblom mati mesin, matiin smua aksesori... sejauh ini gapapa...
Float charger memang outputnya kecil, yang paling besar hanya 1,25 A; kebanyakan hanya 750-900 mA. Konsumsi listrik (rumah) juga kecil sekali, tidak terasa, paling2 hanya beberap ratus rupiah sebulannya.
Float charger yang bagus (dan agak mahalan harganya) ada "desulphate mode" yang berguna untuk aki yang tidak bisa penuh alias soak; seperti reconditioning istilahnya. Dinamakan float charger karena waktu maintenance/float mode, voltase aki dijaga supaya tidak kurang dari 13,0 V dan tidak lebih dari 13,2 V. Jadi waktu aki sudah sampai ke 13,2 V charger-nya berhenti otomatis, memantau voltase sampai "jatuh" ke 13,0 V, dan hidup lagi; ber-ulang2 secara otomatis. Aki tidak pernah overcharged dengan cara ini walaupun float charger disambung ke aki konstan selama ber-bulan2.
Tom
"PRIK NSD"
"WAHJUDI"
"POS VETT"
"YELO NEK"
"AINT YRS"
POS VETT wrote:Float charger memang outputnya kecil, yang paling besar hanya 1,25 A; kebanyakan hanya 750-900 mA. Konsumsi listrik (rumah) juga kecil sekali, tidak terasa, paling2 hanya beberap ratus rupiah sebulannya.
Float charger yang bagus (dan agak mahalan harganya) ada "desulphate mode" yang berguna untuk aki yang tidak bisa penuh alias soak; seperti reconditioning istilahnya. Dinamakan float charger karena waktu maintenance/float mode, voltase aki dijaga supaya tidak kurang dari 13,0 V dan tidak lebih dari 13,2 V. Jadi waktu aki sudah sampai ke 13,2 V charger-nya berhenti otomatis, memantau voltase sampai "jatuh" ke 13,0 V, dan hidup lagi; ber-ulang2 secara otomatis. Aki tidak pernah overcharged dengan cara ini walaupun float charger disambung ke aki konstan selama ber-bulan2.
menarik sekali soal float charger ini,
berarti fungsinya memperpanjang umur aki meski sering dipake tempur spy bs lebih dari umur biasanya ya om?
POS VETT wrote:Float charger memang outputnya kecil, yang paling besar hanya 1,25 A; kebanyakan hanya 750-900 mA. Konsumsi listrik (rumah) juga kecil sekali, tidak terasa, paling2 hanya beberap ratus rupiah sebulannya.
Float charger yang bagus (dan agak mahalan harganya) ada "desulphate mode" yang berguna untuk aki yang tidak bisa penuh alias soak; seperti reconditioning istilahnya. Dinamakan float charger karena waktu maintenance/float mode, voltase aki dijaga supaya tidak kurang dari 13,0 V dan tidak lebih dari 13,2 V. Jadi waktu aki sudah sampai ke 13,2 V charger-nya berhenti otomatis, memantau voltase sampai "jatuh" ke 13,0 V, dan hidup lagi; ber-ulang2 secara otomatis. Aki tidak pernah overcharged dengan cara ini walaupun float charger disambung ke aki konstan selama ber-bulan2.
menarik sekali soal float charger ini,
berarti fungsinya memperpanjang umur aki meski sering dipake tempur spy bs lebih dari umur biasanya ya om?
Dari pengalaman gw, float charger ini ada andilnya bikin aki berumur panjang. Kebanyakan aki2 mobil2 gw umurnya bisa sampai 10 tahun, malah ada satu yang tidak jelas umurnya berapa tapi punya mobil itu selama 10 tahun; dari beli (bekas) sampai dijual lagi 10 tahun kemudian akinya masih yang sama. Sudah pernah soak (tidak sampai mati) beberapa kali (ada 5-7x) dan tiap kali hidup lagi karena float charger. Aki yang paling pendek umurnya sekitar 6-7 tahun.
Tom
"PRIK NSD"
"WAHJUDI"
"POS VETT"
"YELO NEK"
"AINT YRS"
Wah.. ilmu baru nih... berhubung mobil jarang2 dipakai jg dirumah..
Jd lebih baik gk dinyalain sekalian ya..
Btw.. di surabaya dimana ya bisa beli float charger ini? Dan berapaan ya harganya?
Menarik juga nih kalo bisa bikin panjang umur aki.
Om PV, bisa di-share contoh gambar float charger yang ada desulphate mode-nya? Kalo di Indonesia bisa didapat di mana ya?
Haha. Kebetulan ane jg pake charger aki otomatis gt.
Hehe. Emang mantep sih ga osa repot2 cabut aki kalo mau ditinggal lama. Secara ada 2 mobil yang jarang banget dipake. Mau nyabut aki takut rusak elektrikal sama ecu nya.
sintoni wrote:Haha. Kebetulan ane jg pake charger aki otomatis gt.
Hehe. Emang mantep sih ga osa repot2 cabut aki kalo mau ditinggal lama. Secara ada 2 mobil yang jarang banget dipake. Mau nyabut aki takut rusak elektrikal sama ecu nya.
Terakhir beli online.
alatnya kayak gimana,om ? Yang dicolok ke lighter bukan ? Tadi browsing2 ada lihat di bukalapak. Tapi gak tau ini bukan yg dimaksud .
deskripsi nya seperti ini :
"Charger aki suoer 20 A di lengkapi dengan Otomatis ( apabila sudah penuh maka otomatis tidak ngisi lagi /cut off ) sehingga aki menjadi awet atau bisa di tinggal sampai penuh.
Dilengkapi dengan output 12V ( untuk mengisi aki mobil / motor ) & 24 volt ( untuk mengisi aki truk / bus ).
Bisa untuk aki basah dan kering."
Favorit gw merknya Battery Tender, saking favoritnya sampai punya 4 biji. Dari semua produk Battery Tender, ada satu yang bisa 100VAC-240VAC, tapi tidak tahan dipakai di Indo. Ini barang pernah dikirim ke Indo buat dipakai bokap, tapi jebol 2x dan diklaim garansi diganti gratis. Setelah ganti yang kedua kali, barangnya tidak jadi dikirim ke Indo.
sintoni wrote:Haha. Kebetulan ane jg pake charger aki otomatis gt.
Hehe. Emang mantep sih ga osa repot2 cabut aki kalo mau ditinggal lama. Secara ada 2 mobil yang jarang banget dipake. Mau nyabut aki takut rusak elektrikal sama ecu nya.
Terakhir beli online.
alatnya kayak gimana,om ? Yang dicolok ke lighter bukan ? Tadi browsing2 ada lihat di bukalapak. Tapi gak tau ini bukan yg dimaksud .
deskripsi nya seperti ini :
"Charger aki suoer 20 A di lengkapi dengan Otomatis ( apabila sudah penuh maka otomatis tidak ngisi lagi /cut off ) sehingga aki menjadi awet atau bisa di tinggal sampai penuh.
Dilengkapi dengan output 12V ( untuk mengisi aki mobil / motor ) & 24 volt ( untuk mengisi aki truk / bus ).
Bisa untuk aki basah dan kering."
ini bukan ya ?
Ga om. Dicolok kayak alat jumper gt, jadi ke + sama -.
gw biasanya ngemanasin mobil liatin barometer di speedometer yang ada tanda garis biru kalo mesin masih dingin.
begitu itu meteran garis biru ilang, langsung baru mulai jalan.
bener ngga ya begitu caranya? kurang lebih sih itu semenitan.