selamat malam SMers, sedikit berbagi dengan member sekalian ttg haerpi e 1.5l,
inden sejak bulan juni sebelum lebaran, satu unit haerpi e 1.5 cvt modern steel datang di bulan oktober tanggal 12
itu juga harga naek dari 301 menjadi 304 juta otr solo. sebenarnya belum pengen ambil batch pertama karena pasti banyak issue yang memang akhirnya saya alami. baiklah kita bisa mulai, namun sebelumnya mohon maaf, saya kok tidak bisa upload foto ya? katanya kegedean, coba pake imagebam juga belum bisa, mohon arahan suhu2 di sini gimana caranya upload foto
INTERIOR
Kesan pertama hitam legam, gelap, plain, tertolong setir yang punya tombol2+paddle shifter meskipun juga jarang ditoel-toel, kursi yang lumayan supportif, namun dengan tinggi saya 172cm sampai sekarang belum dapet posisi nyetir yang enak, kalo nyetir di atas 2 jam pasti kaki kanan pegal. Head unit JVC yang nongol dari dashboard, gak rata dan gak rapi, suara yah lumayan lah daripada cuma dengerin suara ban yang menderu-deru...
AC digital yang kelihatan canggih, namun susah dioperasikan sambil jalan, harus ngelirik ke display ac-nya, yang berakibat mobil kadang pindah jalur sendiri...hehehe...harus hati-hati.
mobil 300 juta tapi tanpa sensor parkir, apalagi kamera mundur, ditambah klakson cempreng, antena model jadul..., akhirnya belum ada 24 jam unit di tangan langsung masuk variasi, pasang sensor parkir, kamera mundur, klakson hella (eh apa denso ya, lupa...

), talang air, sil plate pintu, shark fin antenna, karpet model mie itu (maap gak tau namanya) and klir coat tuff kote dinol (cat honda ampun empuknya, gampang banget swirl...)
EKSTERIOR
Berbanding terbalik dengan interior, eksterior mobil ini cukup menarik bagi saya dan istri, kecuali coating cat dan antenna sirip hiu, tidak ada yang saya tambahin lagi, impresi eksterior cukup menarik, kekar tapi cantik, eh... bingung saya...cewek cantik dan kekar malah ga menarik ya..eee, pokoknya begitu deh..
velg 17 inci+dunlop sportmaxx cukup kekar menopang mobil ini, traksi lebih dari cukup untuk menjaga mobil agar tidak understeer, meskipun harus dibantu vsa (atau vsc), pun demikian ketika dipadu dengan sound proofing honda yang kita sama-sama tau seperti apa, ban ini cukup bising di jalan yang tidak rata, aspal lama dan permukaan beton.
PERFORMANCE
OK, isi full selang merah di spbu bumn kita tercintah, dan mobil siap disiksa
nemu lampu merah, coba launch control, masukkan ke mode sport plus, tahan paddle shifter di gigi satu, injak rem, injak gas, tunggu lampu hijau, daaan.... GO..... ban depan mendecit, badan terbenam di jok dan dengan cepat jarum speedometer bergerak ke kanan.. eh salah, ini impresi haerpi bukan honda nsx....
kembali ke dunia nyata...
mobil ini lebih dari cukup kalo dipake santay di dalam kota, kalo nemu jalanan lengang, dengan posisi gigi di D, untuk mencapai kecepatan 80 kpj cuma butuh gak sampai 1500rpm, tepatnya sekitar 1200-1300rpm, plus dengan lingkaran hijau di speedometer yang menunjukkan kalo kita pintar menginjak, atau lebih tepatnya meraba pedal gas dengan kaki kanan. konsumsi bbm menurut mid pun bisa mencapai 12,5kpl di dalam kota. Bahkan sempat dicoba di tol semarang bisa mencapai 17kpl, dengan catatan kecepatan konstan dan tidak banyak akselerasi dan deselerasi mendadak. Dengan rpm serendah itu, sebenarnya kabin mobil ini cukup tenang, tidak berisik, suara mesin tidak terdengar, yang terdengar adalah suara ban, iya betul ban.., apalagi kalau ketemu jalan yang aspalnya sudah lama, tidak rata atau permukaan jalan beton, sangat mengganggu ketenangan kabin. Lebih lucu lagi kalau ketemu jalan jelek pas hujan deras....hahaha..., itu orkestra atas bawah ramai sekali, di dalam mobil pun harus teriak kalau mo ngobrol..., hadeh... honda kita tercintah
Di jalur luar kota dengan posisi gigi di S Manual, akselerasi cukup cepat. Dari berhenti sampai dengan kecepatan sekitar 100kpj cukup cepat, saya tidak pernah menghitung dengan alat ukur, namun saya merasa cepat untuk ukuran cvt dengan imaginary gear. Dari tujuh gear yang disediakan di mode manual, hanya butuh gigi ketiga kalo kita ingin mencapai kecepatan 100kpj, atau kalo tega dengan teriakan mesin L15A ini, gigi 2 pun sanggup mencapai 100kpj, tapi mungkin sudah di redline, saya tidak berani memaksakan mesin ini. Dan soal topspeed saya belum mencobanya, baru sekitar 130kpj dengan sisa pedal gas kurang dari separo dan dengan body roll yang cukup mengganggu, entah karena angin samping atau memang postur mobil ini yang membuatnya gampang limbung di kecepatan tinggi dan jalan lurus.
Seperti dijelaskan di atas, di jalan lurus dan kencang mobil ini cenderung gampang (tidak selalu) limbung, sekali lagi entah kenapa, namun ketika saya coba di pegunungan, rute ke tawangmangu, mobil ini sangat penurut, sangat-sangat penurut, mau ditekuk seperti apapun, dengan kecepatan sekitar 50-80kpj (menurut speedometer) moncong mobil selalu mengarah ke arah stir digerakkan, tanpa understeer, tanpa oversteer dan tanpa decitan ban (sepanjang tes ini saya hanya mendengar sekali ban mendecit, itu juga karena saya tidak mengurangi kecepatan di tikungan hairpin, sekitar 70kpj posisi menanjak). Kalau ini sedan FD saya tidak kaget, namun ini crossover yang tinggi, bulky dan berat. kombinasi tikungan cepat, tikungan patah, bahkan hairpin ditambah tanjakan dan turunan, tidak membuat mobil ini sulit di kontrol, bahkan saya mendapatkan impresi mobil ini sangat penurut, mungkin karena intervensi kontrol stabilitas.
istri saya pun berpendapat sama, setelah sebelumnya membawa apansah, dia berpendapat mobil ini lebih penurut, meskipun lebih lebar dan lebih panjang. Dia lebih pede bawa mobil ini daripada si mobil perang.
OK, untuk performa mesin dan girboks saya cukup puas, bukan puas dalam ukuran mesin K series dan girboks manual, namun dalam ukuran mesin L series dengan girboks cvt. Namun ada yang mengganggu. setelah dibejek habis habisan, girboks ini menjadi berisik, entah bagaimana mendefinisikan berisik ini, yang jelas seperti ada metal bergesek tanpa pelumas, dan selama dibejek beberapa kali tercium bau hangus, entah kenapa, dan setelah diistirahatkan, mesin mendingin, berisik itu hilang, ketika dikomplain ke beres saat servis mereka juga tidak bisa menemukan sebab kenapa.
hal berikutnya yang mengganggu adalah suspensi depan kanan, berbunyi seperti metal beradu kalau ketemu jalan jelek, tapi tidak selalu berbunyi, komplain ke beres juga sama mereka gak bisa nemuin kenapa, katanya suruh pakai aja, nanti kalo bunyi lagi dikomplain lagi, ya saya jawab, ok pak, asal itu roda gak copot aja, kalo sampe copot saya gak mau tau..
masalah ketiga adalah berisik juga di suspensi belakang, suaranya mirip pavingblock lepas yang terinjak ban, kucluk-kucluk...komplain ke beres sama juga...
overall saya cukup puas dengan mobil ini, selain masalah suspensi yg bunyi itu sebenarnya mobil ini cukup baik (exclude price and waiting list). Akomodasi terbaik, bahkan dengan OS PX (sebelumnya ngiler OS PX, tapi lebih mahal dan lebih sempit meskipun lebih kencang karena 2 litre engine..), mobil ini masih lebih lega interiornya.
Demikian impresi saya tentang haerpi 1.5 e cvt, silakan dicaci maki
dan saya minta tolong master master di sini, gimana cara ngilangin tuh berisik suspensi ya? adakah saran bengkel yang bonafid untuk masalah ini, soalnya beres juga tidak tau atau tidak mau tau ngeberesin masalah ini, padahal hampir semua haerpi ngalamin ini.
terimakasih...
