Nissan Grand Livina Test Drive saya di Bali - Part 1
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 225
- Joined: Thu Feb 22, 2007 4:31
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 312
- Joined: Mon Feb 05, 2007 8:55
Bung conan, ngak usah membuat polemik barulah, banyak juga kok yang bilang mau QUIT di forum ini tapi malah balik lagi, malahan semakin hari semakin banyak aja anggotanya karena kecintaannya dengan forum ini.conan wrote:Mr. Lexastan, tidak perlu kuatir koq. Nanti juga bung Sithlord pasti balik lagi koq. Untuk informasi, beliau sudah pernah dua kali 'quit' dari forum ini tapi toh selalu muncul lagi koq. Kira-kira nanti ketika peluncuran produk Nissan terbaru lagi.. :)lexastan wrote:
U Sithlord:
Sangat disayangkan anda quit dari sini,
So, forum ini milik kita bersama tanpa KITA SEMUA apalah artinya forum ini apalagi tanpa adanya senior-senior yang punya kapabilitas dan tlh posting threat nya udah sangat gile-gile jumlahnya sampe ribuan threat.
JADI bantu para junior-junior ini untuk membuka wawasan tentang otomotif lebih banyak, kalau bisa gak perlu beli majalah / tabloid otomotif tapi kita udah bisa menggali semuanya disini, forum SERAYAMOTOR.
PEACE.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 312
- Joined: Mon Feb 05, 2007 8:55
Bung wardana, jadi ambil yang 1.8 XV MT Black ya ..? Saya pernah baca diautobild mereka membandingkan warna hitam, silver, merah, biru dihubungkan dengan konsumsi bbm.wardana wrote:*^%%@*(*&)(...please jng berantem lg...
Klu gak salah kesimpulannya yang paling panas sampe ke cabin adalah HITAM diikuti BIRU lalu MERAH lalu terakhir SILVER. Analisisnya kalau cabin panas maka AC akan bekerja keras sehingga saat mesin hidup stationer dalam kondisi diam ataupun dalam kondisi jalan di siang hari akan mengeluarkan energi yang juga besar, so akumulasi konsumsi bbmnya pun juga lebih boros.
Tapi emang sih warna Black Saphire nya Livina mantap banget dan EXCLUSIVE.
-
- New Member of Junior Mechanic
- Posts: 23
- Joined: Thu Mar 29, 2007 3:45
Kembali ke laptop.
Setelah dapet info dari thread ini baik positif maupun negatif tentang livina (plus debat dan ribut2nya sekalian), sepertinya secara keseluruhan Grand Livina kelihatannya cukup menarik buat saya. Rasanya saya mau cepet2 liat launchingnya spy bisa menentukan tipe mana yg akan saya indent.
Btw, mau coba inventarisir perbedaan pada Livina Geniss dgn Grand Livina (bisa dikurangi, dirubah, atau mungkin malah ditambahkan), mungkin teman2 tau yang lainnya (terutama yg sudah test drive) bisa tolong share.
Saya baru catat beberapa :
1. Ada door mirror cover with tuning lamp.
2. Airbags hanya untuk driver
3. Keyless starter tidak ada, shg keyless entry kaya alarm biasa & tombol pembuka bagasi diganti lubang kunci.
4....
Setelah dapet info dari thread ini baik positif maupun negatif tentang livina (plus debat dan ribut2nya sekalian), sepertinya secara keseluruhan Grand Livina kelihatannya cukup menarik buat saya. Rasanya saya mau cepet2 liat launchingnya spy bisa menentukan tipe mana yg akan saya indent.
Btw, mau coba inventarisir perbedaan pada Livina Geniss dgn Grand Livina (bisa dikurangi, dirubah, atau mungkin malah ditambahkan), mungkin teman2 tau yang lainnya (terutama yg sudah test drive) bisa tolong share.
Saya baru catat beberapa :
1. Ada door mirror cover with tuning lamp.
2. Airbags hanya untuk driver
3. Keyless starter tidak ada, shg keyless entry kaya alarm biasa & tombol pembuka bagasi diganti lubang kunci.
4....
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 327
- Joined: Thu Jul 06, 2006 9:36
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 39
- Joined: Tue Apr 03, 2007 9:33
Salam kenal,pengen tau ttg suspensi nissan livina nih
Salam kenal ..
Terus terang aja , g sangat penasaran dengan Nissan Livina
,fisik dari kendaraan tsb sudah saya lihat di showroom di Medan.
Saya belum bisa coba test drive karena tidak diijinkan pihak dealer (bayangin cuman dikasih testdrive di showroom maju mundur doank)
g pengen ngetes suspensinya (sbg info saat ini saya pakai avanza g 2006 yang per blkg pake Intrax BMW & shock pendek dari kijang kapsul)
apakah sama dengan avanza ?mentul2?saat ini stlh g modif baris ke 3 tidak bisa ditumpangi lagi karena akan turun kyk L300 bw beban berat gitu..
livina limbung nga yah?
kalo melihat fisiknya sih jadi pengen ganti nih..
Terus terang aja , g sangat penasaran dengan Nissan Livina

Saya belum bisa coba test drive karena tidak diijinkan pihak dealer (bayangin cuman dikasih testdrive di showroom maju mundur doank)
g pengen ngetes suspensinya (sbg info saat ini saya pakai avanza g 2006 yang per blkg pake Intrax BMW & shock pendek dari kijang kapsul)
apakah sama dengan avanza ?mentul2?saat ini stlh g modif baris ke 3 tidak bisa ditumpangi lagi karena akan turun kyk L300 bw beban berat gitu..

livina limbung nga yah?
kalo melihat fisiknya sih jadi pengen ganti nih..

-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 53
- Joined: Wed Mar 21, 2007 7:16
mr. lord,
saya udah test drive livina, kira2 dua puluh menitan. sebagai driver, dan sebagai penumpang baris ke dua.
tinggi saya 164, plus hak sepatu 10 cm, duduk dibaris 2 sudah nyaman dan kaki leluasa (saya bukan orang panjang badan pendek kaki ya).
padahal driver seat tidak dimajukan (tapi ukuran standar).
demikian juga ketika posisi saya mengemudi, orang belakang tidak merasa sempit.
hanya saja saya kesulitan masuk ke baris ketiga. apalagi duduk. kalau tiga orang dewasa saya rasa impossible (kalau mau nyaman).
tapi secara keseluruhan saya merasa kabinnya cukup mewah (untuk kelasnya). apalagi kalau liat yg ultimate. yg saya coba itu yang 1.5 dan 1.8 AT karena yg ultimate tidak ada.
tapi kalo mau diadu sama innova G, saya jelas pilih livina. (hanya saja saya sangat suka yg namanya captain seat).
Innova V AT pun pernah saya bawa tapi benar bo lat (ga ada tenaga) dibanding Livina 1,8. (saya tidak mengerti benar tentang otomotif, tapi hanya sebagai pengemudi saja. maybe pendapat saya salah)
tapi pengemudi indonesia lebih banyak yg seperti saya, kan?
saya dan ipar sepakat kemungkinan sama2 beli livina, cuma masih nunggu keputusan hubby masing2 ( mereka belum berkesempatan ke Nissan jadi belum liat sendiri Livina itu kayak apa)
oya sebelumnya (selisih 15 menitan) saya udah nyobain SX4. waaah, bodinya lumayan keren. (saya lebih suka bodi ini daripada Livina). cuma dalamnya yah kurang sih.
saya udah test drive livina, kira2 dua puluh menitan. sebagai driver, dan sebagai penumpang baris ke dua.
tinggi saya 164, plus hak sepatu 10 cm, duduk dibaris 2 sudah nyaman dan kaki leluasa (saya bukan orang panjang badan pendek kaki ya).
padahal driver seat tidak dimajukan (tapi ukuran standar).
demikian juga ketika posisi saya mengemudi, orang belakang tidak merasa sempit.
hanya saja saya kesulitan masuk ke baris ketiga. apalagi duduk. kalau tiga orang dewasa saya rasa impossible (kalau mau nyaman).
tapi secara keseluruhan saya merasa kabinnya cukup mewah (untuk kelasnya). apalagi kalau liat yg ultimate. yg saya coba itu yang 1.5 dan 1.8 AT karena yg ultimate tidak ada.
tapi kalo mau diadu sama innova G, saya jelas pilih livina. (hanya saja saya sangat suka yg namanya captain seat).
Innova V AT pun pernah saya bawa tapi benar bo lat (ga ada tenaga) dibanding Livina 1,8. (saya tidak mengerti benar tentang otomotif, tapi hanya sebagai pengemudi saja. maybe pendapat saya salah)
tapi pengemudi indonesia lebih banyak yg seperti saya, kan?
saya dan ipar sepakat kemungkinan sama2 beli livina, cuma masih nunggu keputusan hubby masing2 ( mereka belum berkesempatan ke Nissan jadi belum liat sendiri Livina itu kayak apa)
oya sebelumnya (selisih 15 menitan) saya udah nyobain SX4. waaah, bodinya lumayan keren. (saya lebih suka bodi ini daripada Livina). cuma dalamnya yah kurang sih.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 991
- Joined: Mon May 08, 2006 7:32
maksudnya kesulitan apa yah? kalo ga salah, di livina, kursi baris ke 2 bukan model dilipat ke depan, jadinya hanya dimajuin saja. apakah sesudah dimajuin pun, jalan ke baris ke 3 masih kesempitan?denise wrote:hanya saja saya kesulitan masuk ke baris ketiga. apalagi duduk. kalau tiga orang dewasa saya rasa impossible (kalau mau nyaman).
atau krn anda memakai rok? atau gimana... bisa tolong lebih detil bu?
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 362
- Joined: Tue Mar 27, 2007 10:18
Sudah test drive nih pak Livina 1.5 XV :kien wrote:<br/><br/>yap hr ini ga ada info baru yg 1.8 blm ada soalnya. Tp mulai byk yg inden jg nih. Sales yg handle mariaty. Udah coba tes drive? Gmn responnya pa alvin. Anda alvin pesatnet kan?<br/><br/><br/><i>alvin_kiak wrote: Untuk pak Kien : Gw barusan telp Nissan Ayani, ktnya hr ini Livina 1.8L blm nyampe, so, klo msh mo test drive, msh yg 1.5L, mgkn ntar gw mo ke sana sih klo ada waktu.. Klo yg 1.8L, terpaksa de nunggu launchingnya tgl 6, gw dah minta dianterin undangannya ke rmh. Ntar pak Kien bakal hadir jg kan launchingnya tgl 6 ? Hehehe.. Btw, kmrn test drivenya ama siapa salesnya pak?
+ :
1. Power Steering sangat halus dan ringan
2. Suspensi empuk, stlh nyetir, gw coba duduk di baris ke-3 n merasakan guncangannya (kami ber-4, 2 di depan, 1 di baris ke-2, gw sendiri di belakang)
3. Tarikan dan akselerasi lumayan untuk 1.5L dengan beban 4 orang dewasa. Mungkin karena masih baru, ga tau kalo dah berumur.
4. Desain dashboard menarik.
5. AC dingin dan mantap dalam waktu singkat, walaupun pas test drive Livinanya abis kejemur lama n panas, di baris ke-3 juga AC nya tetap terasa dingin walau butuh waktu agak lama dari mulai diidupin.
- :
1. Baris ke-2 dan ke-3 sempit untuk ukuran orang dewasa, ada di foto, kaki saya mentok dengan kursi driver ketika duduk di baris ke-2, dengan kondisi kursi driver belum diadjust ke depan, namun kalau kursi driver diadjust ke depan, maka driver yang terlalu sempit, kaki mentok di setir.
2. Bahan plastik dashboard dan doortrim kasar dan terkesan murahan.
3. Desain lampu belakang mengesankan mobil murah, namun tertutupi oleh desain kaca belakang dan lekukan rumah wiper.
4. Bahan body tipis sekali, ditekan dengan jari saja bisa kemek ke dalam. Ada difoto, tapi kurang jelas, perhatikan baik-baik di bagian yang tertekan jempol saya.
Overall, lumayan lah untuk mobil sekelasnya.
Pak Kien, benar saya kerja di PesatNet, kok tau?
Sorry tadi lagi asik2nya nyetir Livina, jadi ga bales SMS pak Kien, hehehe..
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 53
- Joined: Wed Mar 21, 2007 7:16
istilah teknis saya kurang mengerti (maybe suspensi), tapi ketika saya melewati polisi tidur kecepatan sedang dan tanpa nginjak rem (pihak nissan yg dampingi saya yg nyaranin), saya tdk merasa terlalu guncang. dan tetap mantap.stirnya juga enteng.
wah, ternyata benar ya mr. lord, mobil ini tidak mengecewakan. sesuai barang dengan harga.hanya saja maybe baris tiga jadi kurang berfungsi bagi saya.
cuma saya masih belum dapat lihat Latio nih.
wah, ternyata benar ya mr. lord, mobil ini tidak mengecewakan. sesuai barang dengan harga.hanya saja maybe baris tiga jadi kurang berfungsi bagi saya.
cuma saya masih belum dapat lihat Latio nih.
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 53
- Joined: Wed Mar 21, 2007 7:16
ga tau ya, barang kali kurang dimajukan baris keduanya. besok saya cek lagi. atau saya memang jarang ke baris ketiga sehingga taunya hanya serena or karnival (maaf kalo bandingi dgn MPV besar). atau karena celana jeans saya bukan stretch.hunter wrote:maksudnya kesulitan apa yah? kalo ga salah, di livina, kursi baris ke 2 bukan model dilipat ke depan, jadinya hanya dimajuin saja. apakah sesudah dimajuin pun, jalan ke baris ke 3 masih kesempitan?denise wrote:hanya saja saya kesulitan masuk ke baris ketiga. apalagi duduk. kalau tiga orang dewasa saya rasa impossible (kalau mau nyaman).
atau krn anda memakai rok? atau gimana... bisa tolong lebih detil bu?
tapi jelas saya bukan bertubuh besar (52kg). atau maybe pintunya kekecilan.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 312
- Joined: Mon Feb 05, 2007 8:55
Bung Alvian_kiak, apa sempet meng ajust kursi baris ke-2 ngak ? Karena yang bisa diajust ngak hanya kursi baris pertama tapi juga kursi baris kedua.
Kalau untuk bung Alvian_kiak yang posturnya 170cm mungkin yang agak menggangu jika duduk di baris ke-3, karena kepala menjadi ngak nyaman dan terasa menyentuh langit2.
Kalau untuk bung Alvian_kiak yang posturnya 170cm mungkin yang agak menggangu jika duduk di baris ke-3, karena kepala menjadi ngak nyaman dan terasa menyentuh langit2.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 991
- Joined: Mon May 08, 2006 7:32
wah ini gawat donk. bisa2 seperti xenia avanza yg rapuh sekali. senggolan dikit aja.. itu peotnya sdh gak ketulungan. bgmana nih, any more comment dr yg sdh liat dan pegang ini mobil? apakah bener2 bodynya tipis?alvin_kiak wrote:4. Bahan body tipis sekali, ditekan dengan jari saja bisa kemek ke dalam. Ada difoto, tapi kurang jelas, perhatikan baik-baik di bagian yang tertekan jempol saya.
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 111
- Joined: Tue Jul 13, 2004 18:53
Mengenai ribut2 konsumsi BBM, mengenai posting saya di sebelah saya akan kasih penjelasan (seinget saya udah baca tapi engga saya posting - karena garis besarnya udah ada di buletin) kalo sebenernya mereka mention jalannya itu di dalam kota dan kombinasi macet.pernyataan anda mengenai konsumsi BBM worst case yang dipublikasikan itu benar sekali, kelihatannya memang nissan punya pendekatan seperti itu, sama dengan yg dikatakan boss dealer nissan di denpasar, mereka tidak muluk2 tentang konsumsi BBM, dan mereka juga membenarkan kalo size innova lebih besar dari livina. jika pada saat nanti konsumen pake mobil sehari-hari ternyata lebih irit dari yg dibilang kan konsumen jadi happy, dari pada kebalikannya.
Mungkin yah itu kalo belum test sendiri yah engga percaya.
OKlah, nanti saya akan coba liat lagi.
PEACE.
note : sehari2 saya pake innova D4D seri G A/T koq, punya juga yg VVTi seri V A/T. Dan untuk bensinnya ini saya akui lebih ENGGA ENAK (ngempos... relatif yah)
Untuk Livina saya juga engga kepikiran buat gantiin Ipah (kadangkala pake- cocok utk angkut rame2), memang kebetulan saya lagi cari yg sekelas2 Jazz ke City cuman bokin maunya yg empuk, makanya lebih condong ke 1.5.
Engga ada salahnya khan kelas mini/sedan dapet bonus tempat duduk ?
Yang saya saya maksud disini semua tergantung dari sudut pandang kita.
Apa dari kebutuhan BBM, kenyamanan, best buy dst dst dst
Masing2 orang punya kriteria sendiri2.....
Sorry yah OOT. soalnya saya ngilu baca thread sumpah bawa2 anak....

-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 42
- Joined: Fri Mar 30, 2007 4:44
- Location: Pontianak
Hi alvin. Jd inden livina? Gmn ga kenal anda wong kita tetangga beda 5 pintu aja. Sebetulnya kl teliti ada 1 mobil di showroom yg bikin deg degan yaitu latio. Tgl 6 kacabnya bolehin testdrive latio jg. Ada yg tau dimana beli latio 2nd di jkt? Oops jd oot.<br/><br/>Mengenai body lembek bukannya kaya xtrail jg gitu? Teman sy bilang itu malah bahannya beda krn ditekan penyek tp bs balik normal sendiri. Jd yg mana betul nih?<br/><br/><br/><i>.
osted via WAP:.</i>

-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 53
- Joined: Wed Mar 21, 2007 7:16
kalo ada latio 2nd, kasi tau saya juga ya. berminat nihkien wrote:Hi alvin. Jd inden livina? Gmn ga kenal anda wong kita tetangga beda 5 pintu aja. Sebetulnya kl teliti ada 1 mobil di showroom yg bikin deg degan yaitu latio. Tgl 6 kacabnya bolehin testdrive latio jg. Ada yg tau dimana beli latio 2nd di jkt? Oops jd oot.<br/><br/>Mengenai body lembek bukannya kaya xtrail jg gitu? Teman sy bilang itu malah bahannya beda krn ditekan penyek tp bs balik normal sendiri. Jd yg mana betul nih?<br/><br/><br/><i>.osted via WAP:.</i>
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 312
- Joined: Mon Feb 05, 2007 8:55
Info Livina versi bisnis.co.id
Grand Livina semarakkan dunia MPV
Di tengah ramainya persaingan antaragen tunggal pemegang merek merilis mobil SUV (sport utility vehicle), PT Nissan Motor Indonesia (NMI) berusaha merebut perhatian publik dengan merilis model kendaraan multifungsi yang paling disukai di negeri ini atau yang dikenal dengan MPV (multipurpose vehicle).
Grand Livina, demikian nama MPV terbaru yang diposisikan menjadi tulang punggung penjualan NMI. Debutan Nissan yang dipasarkan dalam dua pilihan mesin yaitu yang berkapasitas 1.500 cc dan 1.800 cc ini ditargetkan dapat terjual 1.500 unit per bulan.
Debutan NMI di segmen medium MPV ini sebenarnya sudah lama dipersiapkan prinsipalnya dari Negeri Sakura melalui riset pasar yang cukup serius. Saat di 'kandungan', jabang bayi Livina sudah santer dibicarakan. Bahkan, sempat dijuluki sebagai Kijang killer karena diasumsikan akan melibas dominasi mobil keluarga milik Toyota ini.
Livina pun kini telah hadir. NMI berusaha membesarkannya melalui tujuh varian. Tiga di antaranya mengusung mesin 1.500 cc yaitu 1.5 SV M/T yang ditawarkan seharga Rp138,5 juta, 1.5 XV M/T (Rp146 juta), dan 1.5 XV A/T (Rp156 juta). Empat sisanya bermesin 1.800 cc, yaitu 1.8 XV 6 Speed M/T (Rp165,5 juta), 1.8 XV 6 Speed M/T (Rp177,5 juta), 1.8 Ultimate 6 Speed M/T (Rp191,5 juta), dan 1.8 Ultimate A/T (Rp203,5 juta). Semua harga on the road DKI Jakarta.
Sebagai perbandingan, penguasa pasar MPV di Indonesia yaitu Toyota Astra Motor memasarkan Kijang Innova dalam dua tipe yaitu bermesin bensin (2.000 cc) dan diesel (2.500 cc). Kedua jenis ini dipasarkan dalam 18 varian dengan harga antara Rp155,5 juta (tipe E STD11) dan Rp223,1 juta (tipe V A/T10 B).
Toyota juga memiliki model lain yang bisa dianggap sekelas dengan Grand Livina yaitu Avanza bermesin 1.500 cc yang dipasarkan dalam dua pilihan yaitu yang bertransmisi manual dengan harga on the road DKI Jakarta Rp131,3 juta dan transmisi otomatis dibanderol seharga Rp141,3 juta.
Dua model andalan Toyota tersebut tampaknya benar-benar diperhitungkan Nissan. Salah satu buktinya, satu unit Avanza dan Kijang Innova sempat dibawa oleh NMI pada kegiatan test drive 'kolosal' dengan rencana rute Yogyakarta-Batu -Ketapang-Bali, baru-baru ini.
Pada ajang tersebut, saya sempat menguji hampir semua varian Grand Livina bersama lebih dari 30 jurnalis. Selama lima hari kami menyusuri jalanan menggunakan mobil baru Nissan ini. Dari rute yang ditetapkan, terlihat Nissan ingin memamerkan keandalan MPV terbarunya ini.
Pada etape pertama Yogyakarta-Batu, kami dapat menikmati kenyamanan mobil berpenggerak roda depan ini saat melintasi beragam kondisi jalan termasuk kelokan dan tanjakan perbukitan Pujon.
Ruang sempit
Namun, dalam satu rute di malam hari, saya merasakan pengalaman tersendiri saat duduk di baris ketiga karena mobil harus diisi lima orang. Suspensi ripple control shock absorber memang cukup mampu meredam getaran, namun saya tak dapat menghindar dari rasa tak nyaman karena ruang yang sempit dengan kursi tanpa sandaran kepala.
Etape kedua Batu-Ketapang, Banyuwangi berlangsung lebih menegangkan. Livina harus menaklukkan jalan curam dan penuh kelokan di kawasan Nongkojajar menuju Bromo. Badai, hujan, dan kabut tebal sempat menyergap kami saat menyusuri jalan aspal sempit di lereng Bromo.
Perjalanan bersama MPV baru ini benar-benar antiklimaks ketika harus berhenti di Ketapang. Cuaca buruk tak mengizinkan kami menginjak Pulau Dewata seperti yang direncanakan. Bahkan, kami pun sempat hampir seharian terkatung-katung tanpa tujuan di Bumi Blambangan. Kami akhirnya putar haluan menuju Surabaya untuk kembali ke Jakarta dengan jalur udara.
Secara umum, ketangguhan Livina memang telah teruji di beragam medan, meski ruang kabin belakang yang sempit agak kurang nyaman bagi penumpangnya. Jadi, kita nantikan saja sepak terjang Livina di jagad MPV negeri ini. ([email protected])
Grand Livina semarakkan dunia MPV
Di tengah ramainya persaingan antaragen tunggal pemegang merek merilis mobil SUV (sport utility vehicle), PT Nissan Motor Indonesia (NMI) berusaha merebut perhatian publik dengan merilis model kendaraan multifungsi yang paling disukai di negeri ini atau yang dikenal dengan MPV (multipurpose vehicle).
Grand Livina, demikian nama MPV terbaru yang diposisikan menjadi tulang punggung penjualan NMI. Debutan Nissan yang dipasarkan dalam dua pilihan mesin yaitu yang berkapasitas 1.500 cc dan 1.800 cc ini ditargetkan dapat terjual 1.500 unit per bulan.
Debutan NMI di segmen medium MPV ini sebenarnya sudah lama dipersiapkan prinsipalnya dari Negeri Sakura melalui riset pasar yang cukup serius. Saat di 'kandungan', jabang bayi Livina sudah santer dibicarakan. Bahkan, sempat dijuluki sebagai Kijang killer karena diasumsikan akan melibas dominasi mobil keluarga milik Toyota ini.
Livina pun kini telah hadir. NMI berusaha membesarkannya melalui tujuh varian. Tiga di antaranya mengusung mesin 1.500 cc yaitu 1.5 SV M/T yang ditawarkan seharga Rp138,5 juta, 1.5 XV M/T (Rp146 juta), dan 1.5 XV A/T (Rp156 juta). Empat sisanya bermesin 1.800 cc, yaitu 1.8 XV 6 Speed M/T (Rp165,5 juta), 1.8 XV 6 Speed M/T (Rp177,5 juta), 1.8 Ultimate 6 Speed M/T (Rp191,5 juta), dan 1.8 Ultimate A/T (Rp203,5 juta). Semua harga on the road DKI Jakarta.
Sebagai perbandingan, penguasa pasar MPV di Indonesia yaitu Toyota Astra Motor memasarkan Kijang Innova dalam dua tipe yaitu bermesin bensin (2.000 cc) dan diesel (2.500 cc). Kedua jenis ini dipasarkan dalam 18 varian dengan harga antara Rp155,5 juta (tipe E STD11) dan Rp223,1 juta (tipe V A/T10 B).
Toyota juga memiliki model lain yang bisa dianggap sekelas dengan Grand Livina yaitu Avanza bermesin 1.500 cc yang dipasarkan dalam dua pilihan yaitu yang bertransmisi manual dengan harga on the road DKI Jakarta Rp131,3 juta dan transmisi otomatis dibanderol seharga Rp141,3 juta.
Dua model andalan Toyota tersebut tampaknya benar-benar diperhitungkan Nissan. Salah satu buktinya, satu unit Avanza dan Kijang Innova sempat dibawa oleh NMI pada kegiatan test drive 'kolosal' dengan rencana rute Yogyakarta-Batu -Ketapang-Bali, baru-baru ini.
Pada ajang tersebut, saya sempat menguji hampir semua varian Grand Livina bersama lebih dari 30 jurnalis. Selama lima hari kami menyusuri jalanan menggunakan mobil baru Nissan ini. Dari rute yang ditetapkan, terlihat Nissan ingin memamerkan keandalan MPV terbarunya ini.
Pada etape pertama Yogyakarta-Batu, kami dapat menikmati kenyamanan mobil berpenggerak roda depan ini saat melintasi beragam kondisi jalan termasuk kelokan dan tanjakan perbukitan Pujon.
Ruang sempit
Namun, dalam satu rute di malam hari, saya merasakan pengalaman tersendiri saat duduk di baris ketiga karena mobil harus diisi lima orang. Suspensi ripple control shock absorber memang cukup mampu meredam getaran, namun saya tak dapat menghindar dari rasa tak nyaman karena ruang yang sempit dengan kursi tanpa sandaran kepala.
Etape kedua Batu-Ketapang, Banyuwangi berlangsung lebih menegangkan. Livina harus menaklukkan jalan curam dan penuh kelokan di kawasan Nongkojajar menuju Bromo. Badai, hujan, dan kabut tebal sempat menyergap kami saat menyusuri jalan aspal sempit di lereng Bromo.
Perjalanan bersama MPV baru ini benar-benar antiklimaks ketika harus berhenti di Ketapang. Cuaca buruk tak mengizinkan kami menginjak Pulau Dewata seperti yang direncanakan. Bahkan, kami pun sempat hampir seharian terkatung-katung tanpa tujuan di Bumi Blambangan. Kami akhirnya putar haluan menuju Surabaya untuk kembali ke Jakarta dengan jalur udara.
Secara umum, ketangguhan Livina memang telah teruji di beragam medan, meski ruang kabin belakang yang sempit agak kurang nyaman bagi penumpangnya. Jadi, kita nantikan saja sepak terjang Livina di jagad MPV negeri ini. ([email protected])
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Benar, dan karenanya angka konsumsi BBM Innova dan Avanza yang dibandingkan dengan Livina itu juga diperoleh dari kondisi yang sama persis, yaitu kondisi banyak kemacetan.hanzz wrote:
Mengenai ribut2 konsumsi BBM, mengenai posting saya di sebelah saya akan kasih penjelasan (seinget saya udah baca tapi engga saya posting - karena garis besarnya udah ada di buletin) kalo sebenernya mereka mention jalannya itu di dalam kota dan kombinasi macet.
Jadi, mengenai berapa irit Livina dibanding misalnya Innova, harus dihitung dalam persentase terhadap Innova, dan angka ini relatif tidak akan banyak berubah.
Misalnya Livina 1 : 7 dan Innova 1 : 6 untuk kondisi macet, maka untuk luar kota Livina 1 : 14 dan Innova 1 : 12.
Ini baru perbandingan yang sesuai dan orange-to-orange, apple-to-apple.
Bukan orange to apple dimana selama ini Innova disebut2 pada kondisi paling borosnya (1 : 6) sementara Livina disebut2 pada kondisi paling iritnya ( 1 : 14), maka terkesan bahwa Livina seakan-akan bisa dua kali lipat lebih irit daripada Innova. Orang yang percaya begitu saja lalu tentu menjadi kecewa ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa Livina juga, seperti halnya mobil2 lainnya, pada kondisi macet, tentu menjadi lebih boros dari biasanya.
Livina bermacet2 1 : 7, Innova luar kota 1 : 12-13 ini juga tentu bukan perbandingan yang sesuai.
Dari data di atas, aku mengambil kesimpulan sementara yang mungkin bisa dijadikan bahan acuan, bahwa pada kondisi kemacetan yang paling parah, angka konsumsi beberapa mobil :
Innova = 1 : 6
Livina = 1 : 7
Jazz = 1 : 9 atau 10
Vios = 1 : 10
Sedangkan untuk perjalanan luar kota yang lancar, angka paling optimum :
Innova = 1 : 12
Livina = 1 : 14
Vios = 1 : 18
Kombinasi (50% dalam kota + 50% luar kota) :
Innova = 1 : 9
Livina = 1 : 10.5
Vios = 1 : 14
Angka di atas juga terasa angka yang masuk akal jika dilihat dari bobot mobil2 tersebut dimana Innova adalah yang paling berat. Untuk Vios, memang ada beberapa user review bahwa Vios masih sedikit lebih irit daripada Jazz.
Last edited by conan on Wed Apr 04, 2007 3:37, edited 1 time in total.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 362
- Joined: Tue Mar 27, 2007 10:18
Iya sih, itu blm diadjust kursi 2nd rownya, abis dah buru mo geber mesinnya, hehe.. Yup, duduk di 3rd row kepala gw nyentuh langit2, jadi terasa sempit banget..ifmarch wrote:Bung Alvian_kiak, apa sempet meng ajust kursi baris ke-2 ngak ? Karena yang bisa diajust ngak hanya kursi baris pertama tapi juga kursi baris kedua.
Kalau untuk bung Alvian_kiak yang posturnya 170cm mungkin yang agak menggangu jika duduk di baris ke-3, karena kepala menjadi ngak nyaman dan terasa menyentuh langit2.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 362
- Joined: Tue Mar 27, 2007 10:18
Yang mau ganti mbl si bukan gw bos, tapi kk gw, dah punya 3 anak jadi SUV nya dia udah ga muat, so mo cari 7-Seater, so gw saranin ya Livina ini. Gw sampe saat ini msh puas dgn Vios, blm butuh mbl gede bos, hehehe.. N jg blm punya duit lebih buat ganti mbl..kien wrote:Hi alvin. Jd inden livina? Gmn ga kenal anda wong kita tetangga beda 5 pintu aja. Sebetulnya kl teliti ada 1 mobil di showroom yg bikin deg degan yaitu latio. Tgl 6 kacabnya bolehin testdrive latio jg. Ada yg tau dimana beli latio 2nd di jkt? Oops jd oot.<br/><br/>Mengenai body lembek bukannya kaya xtrail jg gitu? Teman sy bilang itu malah bahannya beda krn ditekan penyek tp bs balik normal sendiri. Jd yg mana betul nih?<br/><br/><br/><i>.osted via WAP:.</i>
Mengenai bahan bodi Livina vs X-trail, ga tau soalnya ga pernah pegang bodi X-trail (walaupun pengen banget punya, hehehe...)
Latio.. Ga tertarik nih, lagian mahal euy.. Btw, bukannya udah ada Latio yg beredar di jalan ptk?
Ini pak Kien yg apotik kan?
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2391
- Joined: Sat Dec 24, 2005 16:37
- Location: Sparkling Surabaya
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 362
- Joined: Tue Mar 27, 2007 10:18
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 42
- Joined: Fri Mar 30, 2007 4:44
- Location: Pontianak
Yap betul saya di apotik. Dtg mainlah hehehe....<br/><br/>Sy ud itung2 bunga kredit dll. Dan plg logis ambil 1.8xv m/t. Warna itam bgs ga ya?<br/><br/>Pendingin minuman itu bukan kulkas loh tp kalengnya diselipkan di blower blkg. Asyik ya. Apalg ga tahan tuh cuaca ptk. Kaya ada ozone berlubang. Jd hrs selipkan mizone hehehe..<br/><br/>Sy mau tny, ada tgl pasti ga sih kl kt inden dtgnya tuh mobil kpn? Ga lucu kl kena 2bln.<br/><br/>Mengenai latio ini mbl istimewa coba liat:<br/>- lampu nyala sendiri (auto adjust) kl gelap even inside terowongan.<br/>- ebd, abs, ba, 2 airbag<br/>- kunci kaya vitara tanpa perlu keluarkan kunci otomatis pintu bs lock unlock sendiri.<br/>- speakernya 6 suaranya luarbiasa<br/>- lampu depan warna putih dan bs disetel (bi xenon)<br/>- kursi blkg bs geser sampe 24cm<br/>dan dilipat sampe ilang<br/><br/>oya kl anda ke showroom jgn lupa minta majalah shift jan 07 liat hal 18 ttg garansi. Betul2 bgs sekali garansi nissan. Jika ada komponen yg rusak dan mengakibatkan efek domino yg lain ikut rusak semua bebas biaya bahkan jika nissan ga mampu handle akan dikonsul ke japan dan jk msh rusak diganti mbl baru. Ck ck ck. Siap2 aja tuh merk lain kelaut aja. Teman sy yg beli kijang di jkt ternyata bengkel resmi ptk ga mau terima kec byr. Sdgkan nissan bersedia. Hrg mbl nissan jkt vs ptk selisih 9jt. Toyota selisih 20jt. Panjang umur utk nissan. <br/><br/>Jg sosok carlos ghosn diedifikasi abis2an oleh wartawan senior sctv dan kompas.<br/><br/>Sepertinya nissan ga main2 dg slogan shift_expectations<br/><br/><br/><i>.
osted via WAP:.</i>

-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 96
- Joined: Wed Nov 30, 2005 11:44
conan wrote:Benar, dan karenanya angka konsumsi BBM Innova dan Avanza yang dibandingkan dengan Livina itu juga diperoleh dari kondisi yang sama persis, yaitu kondisi banyak kemacetan.hanzz wrote:
Mengenai ribut2 konsumsi BBM, mengenai posting saya di sebelah saya akan kasih penjelasan (seinget saya udah baca tapi engga saya posting - karena garis besarnya udah ada di buletin) kalo sebenernya mereka mention jalannya itu di dalam kota dan kombinasi macet.
Jadi, mengenai berapa irit Livina dibanding misalnya Innova, harus dihitung dalam persentase terhadap Innova, dan angka ini relatif tidak akan banyak berubah.
Misalnya Livina 1 : 7 dan Innova 1 : 6 untuk kondisi macet, maka untuk luar kota Livina 1 : 14 dan Innova 1 : 12.
Ini baru perbandingan yang sesuai dan orange-to-orange, apple-to-apple.
Bukan orange to apple dimana selama ini Innova disebut2 pada kondisi paling borosnya (1 : 6) sementara Livina disebut2 pada kondisi paling iritnya ( 1 : 14), maka terkesan bahwa Livina seakan-akan bisa dua kali lipat lebih irit daripada Innova. Orang yang percaya begitu saja lalu tentu menjadi kecewa ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa Livina juga, seperti halnya mobil2 lainnya, pada kondisi macet, tentu menjadi lebih boros dari biasanya.
Livina bermacet2 1 : 7, Innova luar kota 1 : 12-13 ini juga tentu bukan perbandingan yang sesuai.
Dari data di atas, aku mengambil kesimpulan sementara yang mungkin bisa dijadikan bahan acuan, bahwa pada kondisi kemacetan yang paling parah, angka konsumsi beberapa mobil :
Innova = 1 : 6
Livina = 1 : 7
Jazz = 1 : 9 atau 10
Vios = 1 : 10
Sedangkan untuk perjalanan luar kota yang lancar, angka paling optimum :
Innova = 1 : 12
Livina = 1 : 14
Vios = 1 : 18
Angka di atas juga terasa angka yang masuk akal jika dilihat dari bobot mobil2 tersebut dimana Innova adalah yang paling berat. Untuk Vios, memang ada beberapa user review bahwa Vios masih sedikit lebih irit daripada Jazz.
Setuju ama bung conan.
Walaupun berat Jazz Vtec M/T (1035 kg) hanya berbeda 15 kg dp Vios G M/T (1020 kg) & keduanya juga memakai ukuran ban std yg sama (185/55/15) tetapi Final Gear Ratio Jazz Vtec M/T (4,111 : 1) lebih besar dibanding FGR Vios G M/T (3,722 : 1) shg pada kecepatan cruising di jalan tol, konsumsi bensin Vios akan lebih irit krn rpm cruising Vios masih 10% dibawah rpm cruising Jazz Vtec M/T pada gigi persneling yg sama. Tetapi konsumsi bensin di dalam kota keduannya nyaris sama.
Sebenarnya klu mau irit bensin maka pemilihan mobil musti disesuaikan dgn kebutuhan kita klu hanya butuh 5 seater ya beli mobil yg 5 seater aza krn mobil 5 seater pasti lebih irit & lebih cepat tarikannya dibandingkan mobil 7-8 seater disebabkan perhitungan Final Gear ratio (FGR) di mobil 5 seater (GWT 1500 kg) lebih "light duty" dibandingkan 7-8 seater yg "heavy duty" (GWT 1750 kg).