livina @ indo
Moderators: r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit, Ryan Steele, sh00t
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 312
- Joined: Mon Feb 05, 2007 8:55
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 991
- Joined: Mon May 08, 2006 7:32
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4612
- Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
- Location: jauh di mata, dekat di hati
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 111
- Joined: Tue Jul 13, 2004 18:53
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4612
- Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
- Location: jauh di mata, dekat di hati
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 991
- Joined: Mon May 08, 2006 7:32
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Kalau mau predict top 5 car volume sales di Indo nanti, prediksi saya adalah :
1. XENIA
2. AVANZA (bisa saja Avanza no.1 dan Xenia 2)
3. LIVINA
4. JAZZ
5. INNOVA
6. APV
Why ? Xenia dan Avanza like I said, untouchable, bukan mereka mobil super, tapi harganya sangat cocok untuk mayoritas pembeli mobil di Indo. Sebab daya beli banyak orang Indo masih belum kuat. Mereka ngak gitu pikirin safety, handling, feature etc. No.1 adalah, gue perlu 1 mobil, 4 roda, 1 mesin, kursi. Bisa jalan, paling murah, ya wuis ! Di segment ini, beda 5 juta saja sudah sangat pengaruh.
Livina jika cuman fight ama Avanza / Xenia jelas tetap kalah. Kalau bisa menang artinya economy Indonesia sudah booming ! Tapi kenapa saya yakin bisa no.3 ? Sebab saya yakin ini mobil akan ambil sebagian dari pembeli segment mobil lain. Misalnya saya yakin pasti ada berapa % pembeli Jazz / Yaris / Swift pindah ke Livina. Jangan bilang segmentnya beda. Inggat cara pikir bung Wardana sebagai contoh jelas. Perpindahan antara car segment bisa saja terjadi.
Jelas Livina akan pasti ambil berapa % Innova buyers. Cuman how much I don't know. Dan it is ALSO possible calon pembeli sedan kecil / irit seperti Vios / City juga pindah. Bisa saja tujuan mereka ambil sedan ini maunya mobil irit tapi Jazz kekecilan, sebab ruang barang sedan lebih besar. Nah sekarang ada mobil irit tapi lebih lega lagi banding sedan kecil. Cuman again how many mini sedan buyers pindah I don't know.
Tapi jika di totalkan perpindahan dari segment mobil lain ke Livina di totalkan, saya ada feeling kuat ini Livina akan jadi no.3 ! Sebab kekuatan mini hatchback / mini sedan dalam hal irit sudah dia miliki. Dan kekuatan extra space / ruang bagasi ala Innova / APV dia juga miliki.
Dan kenapa nanti Jazz akan salip Innova ? Sekarang saja penjualan Jazz ama Innova sudah amat dekat. Sekitar 2000 sebulan. Tinggal lihat antara 2 mobil ini pembeli mana yang lebih banyak belot ke Livina. Akan tentukan Jazz salip Innova atau tidak. Tapi saya yakin pembeli Innova seharusnya lebih banyak yang belot, sebab Jazz masih terkenal irit, compact dan nilai jual kembalinya lebih bagus dari Innova. But it may be very close.
Nah, APV yang sayang sekali. Ini mobil sebenernya dengan size segitu interiornya amat lega. Saya saja kaget. Tapi itu dia, mesin di dalam cabin tidak terlalu popular, dan bikin orang duduk baris 2 lututnya agak naik saat duduk. Dan data menunjukan mesin 1.5 APV ini ngak terlalu irit. JIKA APV mesinnya di luar, ini mobil malah mungkin bisa jadi no.1 atau 2 ! Sebab APV jika mesin di luar, sangat sangat mirip kijang kapsul yang dulu.
Yang bilang nama kijang akan selalu melekat dan JAMIN nasip dia perlu ambil pelajaran di negara lain. Dulu banyak merek terkenal tapi akhirnya punah. Seperti Polaroid, RCA, KMart etc. Why ? Sebab merek terkenal pun akan pudar jika sudah mulai ngak gitu cocok dengan kebutuhan pasar yang selalu berobah. Dan apalagi jika merek baru memenuhi kebutuhan pasar.
Dulu kijang kapsul sangat laku, sebab saingganya ngak ada yang lebih bagus dari dia, dan dulu BBM murah. Mau boros ngak berasa.
Sekarang mulai muncul sainggan yang lebih irit, dan dalam hal feature tidak kalah, etc. Percaya saya. Pada dasarnya semua orang akhirnya akan setia ama dompet dan kebutuhan mereka sendiri.
That is why dulu nilai jual kembali kijang selalu di bilang no.1 Tau kah sekarang sudah di ambil Jazz. Why ? Padahal nama Jazz banding nama kijang jauh lebih tua dan terkenal kijang. Sebab ke-borosan kijang sudah mulai ngak cocok dengan kebutuhan pasar yang menuntut mobl efficient BBM.
Like Darth Vader bilang ama Luke " The name Anakin Skywalker no longer have any meaning for me ! "
Jika ada mobil lain yang lebih irit, lebih kencang, leganya ngak beda jauh, feature lebih banyak / bagus, apakah sebuah nama tua have any meaning for you ? For me, NO. Padahal saya juga familiar ama nama tua macam kijang.
Maybe pasti masih ada die hard fan kijang yang ngak peduli apapun tetap harus kijang, tapi harga BBM makin naik, kelompok ini akan makin berkurang.
Saya paling suka kata ini " THE ONLY CONSTANT in todays world is CHANGE ! " Artinya apa yang pasti di dunia sekarang ? Ya PERUBAHAN ! Kebutuhan orang berubah terus, dan product yang tidak berobah ikut kebutuhan pasar akan pelan tapi pasti di tinggalkan, ngak peduli nama itu sudah 10 tahun, 50 tahun, bahkan 100 tahun.
Why is SIA lebih popular banding airline lain yang jauh lebih tua dan terkenal ? Because SIA (Singapore Airlines) meskipun usianya muda, tapi mereka sangat pandai dalam hal service quality dan airline safety. Malah mereka ticket lebih mahal tetap orang mau. Why ? SIA sangat puaskan kebutuhan segment pasar ini. Pan-AM ? Dulu ini nama besar dan terkenal. Sekarang sudah tiada.
1. XENIA
2. AVANZA (bisa saja Avanza no.1 dan Xenia 2)
3. LIVINA
4. JAZZ
5. INNOVA
6. APV
Why ? Xenia dan Avanza like I said, untouchable, bukan mereka mobil super, tapi harganya sangat cocok untuk mayoritas pembeli mobil di Indo. Sebab daya beli banyak orang Indo masih belum kuat. Mereka ngak gitu pikirin safety, handling, feature etc. No.1 adalah, gue perlu 1 mobil, 4 roda, 1 mesin, kursi. Bisa jalan, paling murah, ya wuis ! Di segment ini, beda 5 juta saja sudah sangat pengaruh.
Livina jika cuman fight ama Avanza / Xenia jelas tetap kalah. Kalau bisa menang artinya economy Indonesia sudah booming ! Tapi kenapa saya yakin bisa no.3 ? Sebab saya yakin ini mobil akan ambil sebagian dari pembeli segment mobil lain. Misalnya saya yakin pasti ada berapa % pembeli Jazz / Yaris / Swift pindah ke Livina. Jangan bilang segmentnya beda. Inggat cara pikir bung Wardana sebagai contoh jelas. Perpindahan antara car segment bisa saja terjadi.
Jelas Livina akan pasti ambil berapa % Innova buyers. Cuman how much I don't know. Dan it is ALSO possible calon pembeli sedan kecil / irit seperti Vios / City juga pindah. Bisa saja tujuan mereka ambil sedan ini maunya mobil irit tapi Jazz kekecilan, sebab ruang barang sedan lebih besar. Nah sekarang ada mobil irit tapi lebih lega lagi banding sedan kecil. Cuman again how many mini sedan buyers pindah I don't know.
Tapi jika di totalkan perpindahan dari segment mobil lain ke Livina di totalkan, saya ada feeling kuat ini Livina akan jadi no.3 ! Sebab kekuatan mini hatchback / mini sedan dalam hal irit sudah dia miliki. Dan kekuatan extra space / ruang bagasi ala Innova / APV dia juga miliki.
Dan kenapa nanti Jazz akan salip Innova ? Sekarang saja penjualan Jazz ama Innova sudah amat dekat. Sekitar 2000 sebulan. Tinggal lihat antara 2 mobil ini pembeli mana yang lebih banyak belot ke Livina. Akan tentukan Jazz salip Innova atau tidak. Tapi saya yakin pembeli Innova seharusnya lebih banyak yang belot, sebab Jazz masih terkenal irit, compact dan nilai jual kembalinya lebih bagus dari Innova. But it may be very close.
Nah, APV yang sayang sekali. Ini mobil sebenernya dengan size segitu interiornya amat lega. Saya saja kaget. Tapi itu dia, mesin di dalam cabin tidak terlalu popular, dan bikin orang duduk baris 2 lututnya agak naik saat duduk. Dan data menunjukan mesin 1.5 APV ini ngak terlalu irit. JIKA APV mesinnya di luar, ini mobil malah mungkin bisa jadi no.1 atau 2 ! Sebab APV jika mesin di luar, sangat sangat mirip kijang kapsul yang dulu.
Yang bilang nama kijang akan selalu melekat dan JAMIN nasip dia perlu ambil pelajaran di negara lain. Dulu banyak merek terkenal tapi akhirnya punah. Seperti Polaroid, RCA, KMart etc. Why ? Sebab merek terkenal pun akan pudar jika sudah mulai ngak gitu cocok dengan kebutuhan pasar yang selalu berobah. Dan apalagi jika merek baru memenuhi kebutuhan pasar.
Dulu kijang kapsul sangat laku, sebab saingganya ngak ada yang lebih bagus dari dia, dan dulu BBM murah. Mau boros ngak berasa.
Sekarang mulai muncul sainggan yang lebih irit, dan dalam hal feature tidak kalah, etc. Percaya saya. Pada dasarnya semua orang akhirnya akan setia ama dompet dan kebutuhan mereka sendiri.
That is why dulu nilai jual kembali kijang selalu di bilang no.1 Tau kah sekarang sudah di ambil Jazz. Why ? Padahal nama Jazz banding nama kijang jauh lebih tua dan terkenal kijang. Sebab ke-borosan kijang sudah mulai ngak cocok dengan kebutuhan pasar yang menuntut mobl efficient BBM.
Like Darth Vader bilang ama Luke " The name Anakin Skywalker no longer have any meaning for me ! "
Jika ada mobil lain yang lebih irit, lebih kencang, leganya ngak beda jauh, feature lebih banyak / bagus, apakah sebuah nama tua have any meaning for you ? For me, NO. Padahal saya juga familiar ama nama tua macam kijang.
Maybe pasti masih ada die hard fan kijang yang ngak peduli apapun tetap harus kijang, tapi harga BBM makin naik, kelompok ini akan makin berkurang.
Saya paling suka kata ini " THE ONLY CONSTANT in todays world is CHANGE ! " Artinya apa yang pasti di dunia sekarang ? Ya PERUBAHAN ! Kebutuhan orang berubah terus, dan product yang tidak berobah ikut kebutuhan pasar akan pelan tapi pasti di tinggalkan, ngak peduli nama itu sudah 10 tahun, 50 tahun, bahkan 100 tahun.
Why is SIA lebih popular banding airline lain yang jauh lebih tua dan terkenal ? Because SIA (Singapore Airlines) meskipun usianya muda, tapi mereka sangat pandai dalam hal service quality dan airline safety. Malah mereka ticket lebih mahal tetap orang mau. Why ? SIA sangat puaskan kebutuhan segment pasar ini. Pan-AM ? Dulu ini nama besar dan terkenal. Sekarang sudah tiada.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Oh ! Mungkin ada yang bilang, kok Honda Stream yang sama class ama Livina gagal jauh banding Jazz / Innova ?
Jawabnya sederhana sekali. 1, Stream baris 3nya sempit. Livina malah lebih OK. Tapi ini bukan alasan utamanya.
Alasan utamanya adalah, HARGA Stream MAHAL ! Versi 1.7 saja 200+ juta. Innova V saja yang juga 200+ juta juga sangat sepi banding G. Sebab like I said many times, di pasar ini, beda 20+ juta sangat pengaruh.
Jika ada Stream 150 juta, WATCH OUT !
Nah, Livina beda ama Stream. ADa versi cuman 130+ juta all the way till 200+ juta. Tinggal setiap orang pilih. Istilah hampir semua lobang di segment gemuk 130-200 juta kali ini di isi ama Nissan.
Stream isn't a bad car. Just TOO EXPENSIVE ! Malah saya lebih sering lihat Stream banding Innova V !
So thats how I predict Livina bisa no.3. Jika Livina cuman keluar versi 200+ juta, akan nasipnya sama dengan Stream. Maybe better, but not much better.
Inggat ! Di Indonesia, HARGA sangat penting. Malah sering lebih penting banding MUTU ! Lihat banyak orang beli obat palsu. Sudah tau harga miring pasti barangnya ada ?? Tetap saja banyak orang beli. Why ? Obat palsu kan murah !
Memang Livina bukan obat palsu, tapi its all because economy Indonesia dan daya belinya masih lemah. So all things being equal, mobil murah PASTI lebih laris JAUH banding yang lebih mahal.
Like how Innova G jauh di atas V. Padahal mobilnya sama, mesinnya sama, kursinya sama, cuman beda sedikit, 20+ juta saja, eh kok beda jauh nasipnya ? Maybe most Innova V buyers pada lari ke Stream dan Serena Ct.
Jawabnya sederhana sekali. 1, Stream baris 3nya sempit. Livina malah lebih OK. Tapi ini bukan alasan utamanya.
Alasan utamanya adalah, HARGA Stream MAHAL ! Versi 1.7 saja 200+ juta. Innova V saja yang juga 200+ juta juga sangat sepi banding G. Sebab like I said many times, di pasar ini, beda 20+ juta sangat pengaruh.
Jika ada Stream 150 juta, WATCH OUT !
Nah, Livina beda ama Stream. ADa versi cuman 130+ juta all the way till 200+ juta. Tinggal setiap orang pilih. Istilah hampir semua lobang di segment gemuk 130-200 juta kali ini di isi ama Nissan.
Stream isn't a bad car. Just TOO EXPENSIVE ! Malah saya lebih sering lihat Stream banding Innova V !
So thats how I predict Livina bisa no.3. Jika Livina cuman keluar versi 200+ juta, akan nasipnya sama dengan Stream. Maybe better, but not much better.
Inggat ! Di Indonesia, HARGA sangat penting. Malah sering lebih penting banding MUTU ! Lihat banyak orang beli obat palsu. Sudah tau harga miring pasti barangnya ada ?? Tetap saja banyak orang beli. Why ? Obat palsu kan murah !
Memang Livina bukan obat palsu, tapi its all because economy Indonesia dan daya belinya masih lemah. So all things being equal, mobil murah PASTI lebih laris JAUH banding yang lebih mahal.
Like how Innova G jauh di atas V. Padahal mobilnya sama, mesinnya sama, kursinya sama, cuman beda sedikit, 20+ juta saja, eh kok beda jauh nasipnya ? Maybe most Innova V buyers pada lari ke Stream dan Serena Ct.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
Nampaknya anda salah bung lord. Ini indo bukan luar neg. Liat aja bpk2 umuran 40an yg duitnya pas2an lebih memilih image kijang. Saya bkn blg livina ga bs nyalip inova tetapi livina perlu waktu bkn dlm waktu dkt. Buktinya dlm 3 tahun ini bnyk mbl yg lbh irit dr inova tetapi inova tetap peringkat 2. Panther liat aja irit, sparepart murah, tangguh. Toh inova menang. Gw pernah tawarkan ke paman saya livina. Mrk pasti blg kok ga ambil kijang aja. Livina ini ya fenomena kaya dulu keluar kuda, carnival, trajet. Mrk harus memberikan simpati pd msyrkt indo dulu br bs nyalip innova. Jujur aja TAM hny mengambil line toyota laen dgn menambahkan kijang di dpn pasti dah laku. Kaya innova sbnrnya bkn kijang di ln tetapi mrk membuatnya seolah2 kijang.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Dan sebelum orang merek lain mulai nyindir Livina 1.5 itu something wrong kenapa bisa murah, inggat system pajak mobil Indonesia.
Mesin lebih dari 1500 cc pajak PPnBMnya naik ke 20 %. Kurang dari 1500 cc cuman 10%.
Ini untuk class SUV / MPV / hatchback. Kalau sedan lebih gede lagi pajaknya. Dan semua mobil di atas 2500 cc naik lagi.
Thats why Vios / City harganya lebih jauh banding Jazz / Yaris. Padahal mesinnya sama gedenya dan sama cuman 2 baris. Pajak lebih tinggi, harga mau ngak mau naik.
Pemerintah sangat discriminatif ama mobil ber " bokong " yah ? Asal ada pantat, pajak naik ! Crazy really ! Assumsinya sedan mobil mewah ! Jezz ! Is a Toyota Altis sedan lebih mewah banding BMW X5 an SUV ?
Kalau mobil CBU, di tambah lagih pajak bea masuk kalau ngak salah yang amat tinggi juga. Bisa sampai sekitar 45% atau lebih iya tergantung mesin / tipe. Kalau mobil CKD I think ngak kena pajak bea masuk.
Mesin lebih dari 1500 cc pajak PPnBMnya naik ke 20 %. Kurang dari 1500 cc cuman 10%.
Ini untuk class SUV / MPV / hatchback. Kalau sedan lebih gede lagi pajaknya. Dan semua mobil di atas 2500 cc naik lagi.
Thats why Vios / City harganya lebih jauh banding Jazz / Yaris. Padahal mesinnya sama gedenya dan sama cuman 2 baris. Pajak lebih tinggi, harga mau ngak mau naik.
Pemerintah sangat discriminatif ama mobil ber " bokong " yah ? Asal ada pantat, pajak naik ! Crazy really ! Assumsinya sedan mobil mewah ! Jezz ! Is a Toyota Altis sedan lebih mewah banding BMW X5 an SUV ?
Kalau mobil CBU, di tambah lagih pajak bea masuk kalau ngak salah yang amat tinggi juga. Bisa sampai sekitar 45% atau lebih iya tergantung mesin / tipe. Kalau mobil CKD I think ngak kena pajak bea masuk.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Bung Winata, benar. Perlu waktu memang sebab mobil baru performancenya ngak akan langsung banyak orang tau.
Tapi jaman sekarang, ngak perlu gitu lama juga kok. Lihat X-Trail. Dalam 1 tahun sudah booming after launching. Lihat Jazz. Sesudah CKD langsung orang tau ini mobil irit. Lihat Yaris. Paska launching langsung pingsan, sebab orang langsung tau kok lebih sempit banding Jazz, padahal namanya Toyota juga.
Dan jangan banding ama Carnival / Trajet / Kuda. Kalau Kuda kenapa fail ? Jelas not better than old player gimana mau menang ? Kuda malah lebih sempit iya banding kapsul.
Justru Carnival / Trajet membuktikan paska launching kan booming banget. Padahal merek Hyundai / Kia lebih asing lagi banding Mitsubishi / Nissan. Tapi barangnya bagus ! Kalau bukan mereka kena banyak trouble, hari ini pasti masih laku keras.
Why is it that not too long ago Innova bisa 8000+ sebulan dan hari ini cuman 2000+ ? And why Jazz dan mobil lainya masih stabil ? Malah Avanza nama baru jadi no. 1 ?
Kalau Panther, jelas kalah ama Innova. Panther lihat tapangnya saja masih jaman kijang kapsul. At least Innova mesinnya dan tampangnya sudah maju satu langka. Dan solar sekarang sudah tidak murah lagi. So Panther kalau menang justru saya HERAN.
Paman anda belum lihat dan belum test drive Livina dan belum tau betapa irit dan high performance Livina. As they say,
"Kalau ngak tau, gimana mau beli ?"
Dan memang masih banyak rumour palsu yang bilang Nissan nilai jual kembali hancur, kijang top etc. Padahal saya sudah buktikan salah semua. Tapi memang isu lama perlu waktu juga untuk masuk otak orang.
Tapi jaman sekarang, barang bagus people talk ! Ngak lama orang juga tau nanti. Malah X-Trail sebenernya tugasnya lebih berat banding Livina. Sebab tahun X-Trail keluar, nama Nissan lebih asing lagi untuk orang Indo. Itupun X-Trail bisa cuman pakai modal mutu unjuk gigi dalam cuman 1 tahun.
At least sekarang sesudah ada X-Trail / Serena orang sudah lebih kenal ini merek.
Tapi jaman sekarang, ngak perlu gitu lama juga kok. Lihat X-Trail. Dalam 1 tahun sudah booming after launching. Lihat Jazz. Sesudah CKD langsung orang tau ini mobil irit. Lihat Yaris. Paska launching langsung pingsan, sebab orang langsung tau kok lebih sempit banding Jazz, padahal namanya Toyota juga.
Dan jangan banding ama Carnival / Trajet / Kuda. Kalau Kuda kenapa fail ? Jelas not better than old player gimana mau menang ? Kuda malah lebih sempit iya banding kapsul.
Justru Carnival / Trajet membuktikan paska launching kan booming banget. Padahal merek Hyundai / Kia lebih asing lagi banding Mitsubishi / Nissan. Tapi barangnya bagus ! Kalau bukan mereka kena banyak trouble, hari ini pasti masih laku keras.
Why is it that not too long ago Innova bisa 8000+ sebulan dan hari ini cuman 2000+ ? And why Jazz dan mobil lainya masih stabil ? Malah Avanza nama baru jadi no. 1 ?
Kalau Panther, jelas kalah ama Innova. Panther lihat tapangnya saja masih jaman kijang kapsul. At least Innova mesinnya dan tampangnya sudah maju satu langka. Dan solar sekarang sudah tidak murah lagi. So Panther kalau menang justru saya HERAN.
Paman anda belum lihat dan belum test drive Livina dan belum tau betapa irit dan high performance Livina. As they say,
"Kalau ngak tau, gimana mau beli ?"
Dan memang masih banyak rumour palsu yang bilang Nissan nilai jual kembali hancur, kijang top etc. Padahal saya sudah buktikan salah semua. Tapi memang isu lama perlu waktu juga untuk masuk otak orang.
Tapi jaman sekarang, barang bagus people talk ! Ngak lama orang juga tau nanti. Malah X-Trail sebenernya tugasnya lebih berat banding Livina. Sebab tahun X-Trail keluar, nama Nissan lebih asing lagi untuk orang Indo. Itupun X-Trail bisa cuman pakai modal mutu unjuk gigi dalam cuman 1 tahun.
At least sekarang sesudah ada X-Trail / Serena orang sudah lebih kenal ini merek.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
Utk bertahan Jg mau diliat dr dukungan atpmnya ama produknya misalnya promosi, pengenalan produk, sosialisasi. Gw skrg pake renault clio n chevy optra. Optra saya tangguh smp km 70rb ga ada kerusakan berarti, irit 1:10-12, sparepart ga mahal2 amat malah ada sparepat altis n civic yg lbh mahal. Fitur,safety,comfort berlimpah, ga mahal2 amat mblnya. Dan clio produknya masih diatas jazz, yaris n swift, fitur n safety kelas premium. Bygkan 6 airbag, abs, ebd, ba, esp, dll . Irit 1:14-17. Tetapi nasibnya hancur karena atpmnya ga melakukan sosialisasi produk. Kita liat bgmn nissan melakukan sosialisasi dan jurus TAM dalam menghadangnya dan ujung2nya costomer yg diuntungkan
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 225
- Joined: Thu Feb 22, 2007 4:31
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
HR15DE seinggat saya ada 2 tipe, yang CVTC dan yang conventional. Dan feeling saya Livina 1.5 pakai yang conventional, demi nekan cost.
Bung Winata, dengar dari mana Livina pakai MR20DE ? Yang 1.8 saja 0-100 sudah bisa 10 detik. Kalau Livina bobot 1.28 ton di pasang mesin 2000 cc, dia kan jadi overpowered ? Memang bisa jadi salah satu SOB di jalan tol, tapi overkill deh. 0-100 nanti jadi 8 detik ?
Ngak mungkin deh. Mana ada mobil conventional di jual untuk masal yang bobot 1.28 ton pakai mesin 2000 cc ?
Renault sebenernya bukan kurang sosialisasi, tapi mereka lagi kena syndrom lingkaran setan. Mau penjualan naik tajam perlu dealer network yang lebih luas, dan itu butuh dana yang banyak. Juga harus CKD model murah supaya harga murah. Sebab Renault sekarang barangnya seperti Nissan dulu, semua di atas 200 juta. Gimana mau ramai ? Apalagi dealer networknya sangat sedikit.
Tapi sales belum naik, apakah principlenya berani invest besar besaran atau tidak ? Risiko masih ada. Invest untuk 30 dealer nanti naik atau tidak salesnya ? Serba susah.
FYI, Autobild terakhir malah bilang Chevy Captiva nanti akan bersaing ama BMW X5, Kia Sorento etc. Na Loh ! Tapi feeling saya its in the middle. Like I said, feature begitu banyak, ngak mungkin 180-225 juta, tapi 400-500+ juta juga ngak mungkin.
My best bet yaitu, Captiva akan main di harga Fortuner, 300+ juta. Itu feature begitu banyak, plus mesin gede, kena pajak PPnBM tidak kecil jangan lupa. Tidak bisa murah itu mobil. Kecuali di downspec habis habisan ...
Bung Winata, dengar dari mana Livina pakai MR20DE ? Yang 1.8 saja 0-100 sudah bisa 10 detik. Kalau Livina bobot 1.28 ton di pasang mesin 2000 cc, dia kan jadi overpowered ? Memang bisa jadi salah satu SOB di jalan tol, tapi overkill deh. 0-100 nanti jadi 8 detik ?
Ngak mungkin deh. Mana ada mobil conventional di jual untuk masal yang bobot 1.28 ton pakai mesin 2000 cc ?
Renault sebenernya bukan kurang sosialisasi, tapi mereka lagi kena syndrom lingkaran setan. Mau penjualan naik tajam perlu dealer network yang lebih luas, dan itu butuh dana yang banyak. Juga harus CKD model murah supaya harga murah. Sebab Renault sekarang barangnya seperti Nissan dulu, semua di atas 200 juta. Gimana mau ramai ? Apalagi dealer networknya sangat sedikit.
Tapi sales belum naik, apakah principlenya berani invest besar besaran atau tidak ? Risiko masih ada. Invest untuk 30 dealer nanti naik atau tidak salesnya ? Serba susah.
FYI, Autobild terakhir malah bilang Chevy Captiva nanti akan bersaing ama BMW X5, Kia Sorento etc. Na Loh ! Tapi feeling saya its in the middle. Like I said, feature begitu banyak, ngak mungkin 180-225 juta, tapi 400-500+ juta juga ngak mungkin.
My best bet yaitu, Captiva akan main di harga Fortuner, 300+ juta. Itu feature begitu banyak, plus mesin gede, kena pajak PPnBM tidak kecil jangan lupa. Tidak bisa murah itu mobil. Kecuali di downspec habis habisan ...
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 991
- Joined: Mon May 08, 2006 7:32
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Benar, Nissan memang sudah keluar pasangan HR15DE, dan keluarga MR (16,18,20) yang di pasang ama Xtronic canggih itu.
Ini berita lengkapnya :
http://www.nissan-global.com/EN/NEWS/20 ... -02-e.html
December 25, 2006
NISSAN’S HR15DE ENGINE COMBINED WITH XTRONIC CVT
AVAILABLE IN SIX COMPACT CARS
- Environmentally friendly technology delivers higher fuel efficiency and lower emissions -
TOKYO (Dec. 25, 2006)--Nissan Motor Co., Ltd., will introduce its latest generation upgraded 1.5 liter HR15DE engine and XTRONIC CVT (Continuously Variable Transmission) in six new compact cars, delivering increased fuel efficiency, reduced CO2 and cleaner exhaust emissions. The six compacts are the Cube, Cube Cubic, Note, Tiida, Tiida Latio and Wingroad and are being launched on December 25, 2006.
These six compact cars qualify for the highest level of tax incentives*1 under Japan’s Green Taxation which stipulates at least 20% improvement above 2010 Fuel Economy Standards and 75% below 2005 Exhaust Emission Standards (SU-LEV).
These new improved models feature the latest fuel efficiency technologies such as “neutral idle control†achieved through the coordinated control of the engine in tandem with the XTRONIC CVT. Additionally, an alternator regenerative control mechanism increases fuel economy as much as 6%.
The six compacts introduced with the improved powertrain technology are consistent with the objectives set under the Nissan Green Program 2010. Under the plan, Nissan had outlined its plans to reduce the impact on the environment by lowering CO2 emissions from tailpipes and minimizing exhaust emissions.
Nissan plans to accelerate widespread application of environmentally friendly technologies across its global vehicle portfolio, including further improvements in engine fuel economy, wider application of CVTs, and greater integration of engine-CVT coordinated control technology.
1. Fuel economy by model (10-15 mode, as measured by Ministry of Land, Infrastructure and Transport)
Improved powertrain Current
Cube 19.4km/L 18.0km/L
Cube Cubic 19.2km/L 17.8km/L
Note 19.4km/L 18.2km/L
Tiida 19.4km/L 18.2km/L
Tiida Latio 19.4km/L 18.2km/L
Wingroad 19.2km/L 18.0km/L
2. Major technologies
• Better fuel economy through improved engine combustion efficiency
Reduction of engine friction by machining the cam shaft to a crowning mirror-like finish and application of a fluorine coating to the chain guide (world first).
Delayed valve closure timing of the intake, achieved through the increased conversion angle of C-VTC and superior timing management, thus reducing pumping loss when idling.
• Improved fuel economy through better powertrain efficiency
Lower idling speed contributing to reduced fuel consumption and engine load
Neutral idling control
When the car is stationary with the transmission in the drive (D) position, operationally, the CVT is in neutral (N) position, enabling reduced fuel consumption.
Optimization of XTRONIC CVT shift control, which is synchronized to match varying engine speeds with the lowest fuel consumption.
CVT lock-up is disengaged at lower vehicle speed and fuel-cut is engaged at a wider speed range, resulting in less fuel consumption during deceleration.
Integrated control of both the engine and XTRONIC CVT which optimizes the CVT’s oil pressure requirements. Torque-transmission efficiency is significantly improved.
• Improved fuel economy through the adoption of superior powertrain ancillary efficiency
Alternator regenerative control
When the vehicle decelerates, the alternator converts the vehicle’s kinetic energy into electric energy to charge the battery, hence minimizing energy waste. This energy is then used while the car is running or idling to reduce the workload on the alternator.
Increased fuel pump efficiency
Improved fuel pump efficiency leads to reduced power consumption while running and reduces the workload on the alternator.
*1: A vehicle that qualifies under Green Taxation has to be newly registered by March 31, 2008. This qualifies the vehicle for the automobile acquisition tax reduction of 15,000 or 7,500 yen on personally-used vehicles and a reduction in annual automobile tax of 50% or 25% beginning from the following year after a vehicle is registered.
A vehicle with the improved 1.5 liter HR15DE engine and XTRONIC CVT is eligible for a maximum reduction of 32,000 yen (17,000 yen in reduced automobile tax and 15,000 yen in reduced automobile acquisition tax).
*2: The crowning process involves machining the sliding parts of the cam to a convex form and reducing the contact area with the valve lifter thereby reducing friction.
Tapi feeling saya, untuk Livina di Indo nanti, belum. Maybe next time 1-2 tahun lagi ?
Sebab itu transmisi baru jelas lebih mahal. Takutnya selisih say 10 juta, orang mau ngak ? Toh bedanya sekitar angka 1. Misalnya data di Jepang, versi sekarang 1:18. Yang ama XTronic 1:19. Tapi kelihatanya mesin HR gabung ama Xtronic juga lebih ramah lingkunggan. Dan ada dampak ama peraturan pajak Jepang.
Cuman di Indo, tau sendiri. Selisih 20 juta untuk ABS, airbags saja orang Indo ngak tau, atau ngak mau. Apalagi Xtronic ? Pasar lebih heran lagi dan mana mau bayar duit extra ?
Pula saya yakin, yang non-Xtronic versi juga ngak jelek banget lah. Cukup untuk pakai sehari hari. Toh uji coba versi Livina di Indo sudah cukup irit kok.
Ini berita lengkapnya :
http://www.nissan-global.com/EN/NEWS/20 ... -02-e.html
December 25, 2006
NISSAN’S HR15DE ENGINE COMBINED WITH XTRONIC CVT
AVAILABLE IN SIX COMPACT CARS
- Environmentally friendly technology delivers higher fuel efficiency and lower emissions -
TOKYO (Dec. 25, 2006)--Nissan Motor Co., Ltd., will introduce its latest generation upgraded 1.5 liter HR15DE engine and XTRONIC CVT (Continuously Variable Transmission) in six new compact cars, delivering increased fuel efficiency, reduced CO2 and cleaner exhaust emissions. The six compacts are the Cube, Cube Cubic, Note, Tiida, Tiida Latio and Wingroad and are being launched on December 25, 2006.
These six compact cars qualify for the highest level of tax incentives*1 under Japan’s Green Taxation which stipulates at least 20% improvement above 2010 Fuel Economy Standards and 75% below 2005 Exhaust Emission Standards (SU-LEV).
These new improved models feature the latest fuel efficiency technologies such as “neutral idle control†achieved through the coordinated control of the engine in tandem with the XTRONIC CVT. Additionally, an alternator regenerative control mechanism increases fuel economy as much as 6%.
The six compacts introduced with the improved powertrain technology are consistent with the objectives set under the Nissan Green Program 2010. Under the plan, Nissan had outlined its plans to reduce the impact on the environment by lowering CO2 emissions from tailpipes and minimizing exhaust emissions.
Nissan plans to accelerate widespread application of environmentally friendly technologies across its global vehicle portfolio, including further improvements in engine fuel economy, wider application of CVTs, and greater integration of engine-CVT coordinated control technology.
1. Fuel economy by model (10-15 mode, as measured by Ministry of Land, Infrastructure and Transport)
Improved powertrain Current
Cube 19.4km/L 18.0km/L
Cube Cubic 19.2km/L 17.8km/L
Note 19.4km/L 18.2km/L
Tiida 19.4km/L 18.2km/L
Tiida Latio 19.4km/L 18.2km/L
Wingroad 19.2km/L 18.0km/L
2. Major technologies
• Better fuel economy through improved engine combustion efficiency
Reduction of engine friction by machining the cam shaft to a crowning mirror-like finish and application of a fluorine coating to the chain guide (world first).
Delayed valve closure timing of the intake, achieved through the increased conversion angle of C-VTC and superior timing management, thus reducing pumping loss when idling.
• Improved fuel economy through better powertrain efficiency
Lower idling speed contributing to reduced fuel consumption and engine load
Neutral idling control
When the car is stationary with the transmission in the drive (D) position, operationally, the CVT is in neutral (N) position, enabling reduced fuel consumption.
Optimization of XTRONIC CVT shift control, which is synchronized to match varying engine speeds with the lowest fuel consumption.
CVT lock-up is disengaged at lower vehicle speed and fuel-cut is engaged at a wider speed range, resulting in less fuel consumption during deceleration.
Integrated control of both the engine and XTRONIC CVT which optimizes the CVT’s oil pressure requirements. Torque-transmission efficiency is significantly improved.
• Improved fuel economy through the adoption of superior powertrain ancillary efficiency
Alternator regenerative control
When the vehicle decelerates, the alternator converts the vehicle’s kinetic energy into electric energy to charge the battery, hence minimizing energy waste. This energy is then used while the car is running or idling to reduce the workload on the alternator.
Increased fuel pump efficiency
Improved fuel pump efficiency leads to reduced power consumption while running and reduces the workload on the alternator.
*1: A vehicle that qualifies under Green Taxation has to be newly registered by March 31, 2008. This qualifies the vehicle for the automobile acquisition tax reduction of 15,000 or 7,500 yen on personally-used vehicles and a reduction in annual automobile tax of 50% or 25% beginning from the following year after a vehicle is registered.
A vehicle with the improved 1.5 liter HR15DE engine and XTRONIC CVT is eligible for a maximum reduction of 32,000 yen (17,000 yen in reduced automobile tax and 15,000 yen in reduced automobile acquisition tax).
*2: The crowning process involves machining the sliding parts of the cam to a convex form and reducing the contact area with the valve lifter thereby reducing friction.
Tapi feeling saya, untuk Livina di Indo nanti, belum. Maybe next time 1-2 tahun lagi ?
Sebab itu transmisi baru jelas lebih mahal. Takutnya selisih say 10 juta, orang mau ngak ? Toh bedanya sekitar angka 1. Misalnya data di Jepang, versi sekarang 1:18. Yang ama XTronic 1:19. Tapi kelihatanya mesin HR gabung ama Xtronic juga lebih ramah lingkunggan. Dan ada dampak ama peraturan pajak Jepang.
Cuman di Indo, tau sendiri. Selisih 20 juta untuk ABS, airbags saja orang Indo ngak tau, atau ngak mau. Apalagi Xtronic ? Pasar lebih heran lagi dan mana mau bayar duit extra ?
Pula saya yakin, yang non-Xtronic versi juga ngak jelek banget lah. Cukup untuk pakai sehari hari. Toh uji coba versi Livina di Indo sudah cukup irit kok.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1355
- Joined: Wed Nov 16, 2005 14:21
- Location: jkt
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 889
- Joined: Wed Mar 14, 2007 4:28
- Location: Jakarta
Betul kata WEEN kalo NISSAN dah keluarin jurusnya semua ntar pesaingnya facelift bisa kebablasan NISSAN. Feeling TOYOTA lagi siapin jurus untuk menghadang NISSAN. Mana mau TAM yang sombong itu takluk ama NISSAN.
MR20DE for LIVINA, WHY NOT? Kalo harganya cocok dan ada customer yang mau? Tetapi bukan sekarang mungkin faceliftnya atau tambahan varian setelah mengetahui animo masyarakat terhadap LIVINA.
Mungkin captiva yang 180-225jt itu bensin pny bukan diesel modern. OH ya captiva itu CBU bukan CKD so ga bakal specdown.
MR20DE for LIVINA, WHY NOT? Kalo harganya cocok dan ada customer yang mau? Tetapi bukan sekarang mungkin faceliftnya atau tambahan varian setelah mengetahui animo masyarakat terhadap LIVINA.
Mungkin captiva yang 180-225jt itu bensin pny bukan diesel modern. OH ya captiva itu CBU bukan CKD so ga bakal specdown.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 312
- Joined: Mon Feb 05, 2007 8:55
Seperti mirip history AVANZA yang versi awal hanya mengeluarkan versi 1.3L konvensional kemudian sebagai langkah pamungkas saat facelift, baru terakhir dikeluarkan versi 1.3L Vvt-i.Sithlord wrote:HR15DE seinggat saya ada 2 tipe, yang CVTC dan yang conventional. Dan feeling saya Livina 1.5 pakai yang conventional, demi nekan cost.
Bung Sithlord, kalau benar 1.8 udah CVT dan 1.5 no CVT, apakah artinya ini lebih value of money yang 1.8 ya ? 1.5L no CVT mean bahwa mobil tersebut akan lebih boros dibanding 1.5L CVT ?
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 991
- Joined: Mon May 08, 2006 7:32
wah sebel juga sih, kalo kita2 yg awal2 beli mobil baru keluar, justru dikasihnya yg jelek2. emang sih, ini untuk antisipasi pesaing mengeluarkan jurus. tapi kan kita yg awal2 beli justru hitung2 yg lumayan loyal/'berjasa' buat nissan, masa dikasih mesin yg butut..... huh.....
justru nurut gua mustinya nissan jangan main taktik2 [cencored] kayak gitu yg merugikan konsumen. kalo udah sampe kasih mesin kuno dan semacamnya sih nurut gua kelewatan juga. bukannya justru nissan mustinya membuat gebrakan sedikit, bukannya malah ikut taktik toyota...
justru nurut gua mustinya nissan jangan main taktik2 [cencored] kayak gitu yg merugikan konsumen. kalo udah sampe kasih mesin kuno dan semacamnya sih nurut gua kelewatan juga. bukannya justru nissan mustinya membuat gebrakan sedikit, bukannya malah ikut taktik toyota...

-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 312
- Joined: Mon Feb 05, 2007 8:55
Don't be mad, mesin HR15DE walaupun no CVTC tetap salah satu new engine Nissan yang bagus. Saya udah cek juga bahwa Latio 1.5L di S'pore pun juga pakai HR15DE no CVTC.hunter wrote:wah sebel juga sih, kalo kita2 yg awal2 beli mobil baru keluar, justru dikasihnya yg jelek2. emang sih, ini untuk antisipasi pesaing mengeluarkan jurus. tapi kan kita yg awal2 beli justru hitung2 yg lumayan loyal/'berjasa' buat nissan, masa dikasih mesin yg butut..... huh.....
justru nurut gua mustinya nissan jangan main taktik2 [cencored] kayak gitu yg merugikan konsumen. kalo udah sampe kasih mesin kuno dan semacamnya sih nurut gua kelewatan juga. bukannya justru nissan mustinya membuat gebrakan sedikit, bukannya malah ikut taktik toyota...:P
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 111
- Joined: Tue Jul 13, 2004 18:53
barusan udah liat katalog utk accs livina.... lumayan banyak juga loh.
contoh talang air 600rb, lampu bemper 1,6(kalo engga salah) banyak lah.
ternyata pantesan belum disebarin, itu bukan sekedar katalog lebih mirip buku pinter sales Nissan buat tangkal kijang, avansa, jazz. Isinya setengah buku perbandingan2 dgn mobil2 lain point2 mana yg menang.
Mirip2 cuci otak he..he...
contoh talang air 600rb, lampu bemper 1,6(kalo engga salah) banyak lah.
ternyata pantesan belum disebarin, itu bukan sekedar katalog lebih mirip buku pinter sales Nissan buat tangkal kijang, avansa, jazz. Isinya setengah buku perbandingan2 dgn mobil2 lain point2 mana yg menang.
Mirip2 cuci otak he..he...
menurut buku pinter yg barusan diliat..., 1.5 positif cvtc !Yg 1.8 sudah ada cvtc yg 1.5 kurang tau.