Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
brekeledan wrote:Wuihhh cakeppnyaaa...
Ternyata irit ya bensinya 1:8-10 dalkot.
1:15-20 lukot?yang bener om...itu sih juara banget. Hahaha. Mesin jaman sekarang irit2 ya.
betul..coba bisa pake premium..
Bisa aja bang.. Bisa amsyong
Nais repiu om... Really love the car.. F30.
Bonera: "Cassano? He said that above Inter there's only the sky, maybe at Parma he'll find the satellites." LOL !!!
untuk komsumsi 328i saya catat manual sampe 27k
untuk enjin yang diatas 300hp *light mod
dapat komsumsi rata2 9.7km/l .. sangat2 lumayan lah
jauh diatas kijang haha
Transmission
8-speed ZF Sport Transmission.
Rasanya terlalu banyak tingkat percepatannya.., apa gak 'ndut-ndutan' dan bikin mobil galau pilih gear yang tepat?
Jawabannya: tidak.
Bahkan di traffic Indo yang naujubile, racikan ZF seakan-akan mempekerjakan Einstein buat pindahkan gear secara otomatis dan presisi.
Betul jarum RPM sering turun naik sekitar 500 point mengikuti perpindahan gigi.
Tapi mobil tetap berjalan smooth, seakan-akan pk belt CVT.
Saat tombol Sport / Sport+ ditekan..., mmmm..., powerband keluar dengan merata dan mobil siap diajak berperang..!
Saking rata, cepat, dan presisinya, manusia yang menggunakan manual shifting via paddle shift belum tentu lebih cepat dari automatic shifting via computer, hehehe..
Selain buat terbang rendah, banyaknya tingkat percepatan amat membantu kampanye Efficient Dynamic BMW dalam menekan konsumsi BBM.
Cruising 100kpj, takometer gak akan keluar dari 2.000RPM.
Last edited by andrijet on Sun Oct 19, 2014 7:57, edited 1 time in total.
untuk komsumsi 328i saya catat manual sampe 27k
untuk enjin yang diatas 300hp *light mod
dapat komsumsi rata2 9.7km/l .. sangat2 lumayan lah
jauh diatas kijang haha
kapan2 kumpul om andrijet.. malem ini di pik yuk
Posisi masih di negeri orang ini..
Jadi belum bisa kumpul sama anak-anak F3x yang lain..
Konsumsi BBM saya kroscek hitung manual sama on board computer ternyata hasilnya hampir sama.
Paling beda nol koma sekian, hehe...
andrijet wrote:
8-speed ZF Sport Transmission.
Rasanya terlalu banyak tingkat percepatannya.., apa gak 'ndut-ndutan' dan bikin mobil galau pilih gear yang tepat?
Jawabannya: tidak.
Bahkan di traffic Indo yang naujubile, racikan ZF seakan-akan mempekerjakan Einstein buat pindahkan gear secara otomatis dan presisi.
Betul jarum RPM sering turun naik sekitar 500 point mengikuti perpindahan gigi.
Tapi mobil tetap berjalan smooth, seakan-akan pk belt CVT.
Dan saat tombol Sport / Sport+ ditekan..., mmmm..., powerband keluar dengan merata dan mobil siap diajak berperang..! Saking rata, cepat, dan presisinya, manusia yang menggunakan manual shifting via paddle shift belum tentu lebih cepat dari automatic shifting via computer, hehehe..
hehehe persis sama yang ane rasakan di F10 520i, transmisinya smooth padahal itu tacho naik turun melulu mindahin gigi. less jerky.
dan bener, ane waktu mau coba paddle shiftnya kalah cepet melulu sama komputernya
Dashboard
First of all, maaf fotonya nge-glare, dan jok driver lupa dimundurkan, hehehe...
Dashboard F30 trim Sport dengan aksen alumunium ini terasa konvensional pada zamannya.
Build quality tentu saja di atas 'our average Javanese car' termasuk Camry atau Accord.
Dan di bawah Mercedes-Benz seperti biasa, hehehe...
Ukuran stir terasa pas, desainnya sendiri bermain aman.
Dilengkapi tombol audio-video + voice command + telepon di sebelah kanan.
Tombol speed limiter tanpa cruise control di sebelah kiri, fitur ini terasa pas sekali di Indonesia karena jalanan Indonesia membutuhkan speed limiter, bukan cruise control yang mubazir.
Bagian atas dan bawah dashboard bermaterial soft pad.
Aksen alumunium di tengah dashboard nice to touch karena terbuat dari metal asli.
Instrument panel analog terdiri dari fuel meter, speedometer, takometer, dan engine temperature.
Di bawahnya terdapat MID full colors yang menampilkan berbagai informasi kendaraan.
Penempatan layar iDrive 8,8inch di tengah dashboard bisa ditoleril.
Selain desainnya terlihat menyatu dengan keseluruhan flow dashboard, penempatannya membuat iDrive mudah dipantau mata. *detail iDrive System akan saya sampaikan dalam sebuah sidang thesis, terpisah dari review ini
Kisi-kisi AC ada di tempat sewajarnya dengan pengoperasian standar pula.
Tombol AC dual zone informatif dan intuitive.
Laci cukup besar dengan lapisan bludru.
Sayangnya tutup cup holder di depan tuas perseneling terasa merepotkan karena harus dibuka dan dipindahkan ke dalam laci saat cup holder digunakan.
Overall:
Duduk di kursi depan 328i tidak akan membosankan hingga 10 tahun ke depan.
F30 masih driver-oriented seperti dulu, which is good.
ChZ wrote:
anyway perbedaan dari 320i ke 328i terasa sangat worth it ya oom, mengingat specsheet aja cukup berbeda jauh, fitur juga cukup banyak bedanya.
Daripada masuk klub golongan orang nyesel gak pilih 328i, mending nambah mahar om..
Hehehe..
Kalo mau yang around 600-700 pilih 320d aja biar dapet hiburan torsi sama iritnya.
Leonhart wrote:sekalian nanya beda sport ama luxury apaan ya ?
Yang kentara beda warna interior dan detail exterior.
Luxury = beige dan chrome
Sport = black dan gloss black
Printilan lainnya banyak juga seh...
imingwahyudi wrote:wakakakakakakka cakep reviewnya oom andrijet. selalu segar seperti review Brio Semprotnya
Lokasi nya kaya ane tahu...errrr
Jangan bilang sebuah lapang luas di dekat jembatan kopo itu
Ya emang di daerah situ, om..
tesna wrote:eh gue pernah lihat ini mobil di jalan warna hitam.. KEREN BANGET!! top dah... Tapi dari jauh gue pikir 320d (diesel).. soalnya suaranya kayak mesin diesel. Pas dideketin.. WTF.. 328i :O...... itu gue liat lagi di parkiran lho lagi jalan pelan2.... koq suaranya ky mesin diesel ya? (khas suara diesel modern tentunya) apa owner nya sebenernya punya 320d trus di rebadge jadi 328i :O....... atau jgn2 ni mobil saking ga ada suaranya gue salah kira suara mesinnya dari mobil lain?
Kl idle suara mesin gasoline direct injection emang mirip diesel, om..
Minggu lalu ikut Track Day ke Sirkuit Sentul bareng anak-anak F3X/Fseries CCI.
Ini pertama kalinya saya coba Sirkuit Sentul dengan sebuah mobil.
Sebelum jogging di sirkuit gak ada salahnya kita persiapkan mobil kita terlebih dahulu:
- Isi ban dengan Nitrogen karena buat high speed di track perubahan tekanan angin dalam ban pengaruhnya besar.
- Spooring balancing boleh juga.
- Cek kondisi mobil lewat iDrive, pastikan No Fault.
- Cek sisa jarak tempuh oli dan kanvas rem karena ngetrack bakal memangkas jarak servis dengan signifikan.
- Isi bahan bakar full tank. Konsumsi BBM 328i di Sirkuit Sentul menyentuh angka 1liter : 3kilometer. Bayangkan betapa borosnya Formula One…
- Keluarkan barang-barang yang tidak dibutuhkan di sirkuit untuk menjaga weight distribution mobil pada posisi optimalnya.
- Keep in mind: Ini mobil mass production yang dibawa ke track. Bukan mobil balap. Perlu ada batasan dalam otak untuk memperlakukan mobil sesuai kodratnya.
Setting 328i pada Peak Power-nya agak panjang:
- Pertama, matikan AC dengan menekan tombol di console tengah.
Fan boleh aktif biar kabin gak berubah jadi sauna dadakan.
- Kedua, tekan tombol DEC ke mode Sport+
- Ketiga, tekan dan tahan tombol DSC untuk menonaktifkannya.
- Keempat, geser gear leaver ke mode Sport Transmision.
- Kelima, flick The Paddle Shift if we want to.
- Keenam, lets go..!
Berikut review singkatnya:
- 328i amat sangat fun to drive di sirkuit, rasanya pengen ikut Le Mans 24 Hours tanpa gantian nyopir disana. Ini lebai tapi biarlah, hehehe..
- Handling mobil sangat mengagumkan, nurut diajak nyerang tiap tikungan dengan agresif.
Secara mengejutkan gejala understeer terjadi saat late braking tapi bisa dikoreksi dengan mudah.
- Power mobil sesuai spek, 0-100kpj kisaran 6detik bukan bualan di brosur.
Di track lurus kecepatan maksimal di atas 180kpj.
Kl mau lebih fun memang perlu sedikit sentuhan di balik bonnet.
- Rem bekerja optimal, user lain banyak yang mengeluhkan penurunan performa rem, saya sendiri belum merasakannya.
- Justru performa ban yang saya rasakan turun. Setelah 3-4 lap di sirkuit, grip terus berkurang. Entah saya yang lebih bernafsu untuk injak pedal gas lebih dalam di tikungan. Maklum newbie, hehehe..
- Saat track basah ternyata grip mobil tidak berkurang dengan signifikan, masih bisa diajak having fun walau ada gejala aquaplaning.
- Lap time? I have no time. Belum download aplikasi dan stopwatch buat ngitung.
Next time pengennya dihitung buat jadi benchmark seberapa cepat mobil ini di Sentul.
walid_007 wrote:Abis td 320 i .... gile bmw sekaranf enak juga... setir nya ringan.. n nyaman... apa skrg bmw udah jadi mobil yg nyaman ya? Hehehhe..
Walopun cuma 320 tetep bikin senyum saat dibejek ...
Munda2 an taon depan udah kebeli.. 328 atau 335 sekalian..
Ane jual aja camry 13 ane.. karakternya gak jelas cuma dapet stif nya aja.. enak an pk teana kemana mana...
Mmmmm...
Kayaknya Camry dan Teana ada di liga yang berbeda sama 3-Series, hehehe...
Lebih fair compare sama Toyota IS300 kl mau.
Eh, Lexus IS300 maksudnya..
Kecuali om walid termasuk golongan yang mendewakan 'Resale Value' atau 'gampang cari bengkel resmi'.
Ganti Medium Sedan Japan ke Small Sedan Europe itu bedanya lumayan kerasa pake banget.