setelah beberapa kali release liga terus, rasanya kali ini untuk tense down ane akan memberikan single review kembali....
OK here we go.....
================================
Prologue
Karena kondisi jalanan kota Semarang yang semakin tidak bersahabat untuk mobil besar, bokap memutuskan untuk membeli tunggangan harian lain yang lebih kecil, yang awalnya mau beli New Wasir, tapi karena harganya mepet, lha kok nambah dikit dapet Compact SUV, ya akhirnya di-SPK lah Outlander Sport PX 2014 brand new di Sun Star Motor, Semarang.

yah lucky me nggak jadi beli New Wasir.....

Nah, bagaimana dengan tunggangan harian yang sebelumnya (CR-V) ? Sebelumnya memang rencana mau ngejual ini CR-V, tapi karena depresiasi yang semakin kejam untuk sebuah Honda, akhirnya diputuskan untuk tuker mobil dengan engkong ane, engkong pake CR-V, dan Avanza G MT 2011 engkong dijual buat bungkus OS....

Hingga review ini dibuat mobil ini sudah berjalan 1028KM dan minggu lalu barusan routine maintenance 1k KM... bensin pertamak.
========================================
History
Seperti biasa, tak kenal maka tak sayang....
Outlander Sport, mungkin nama ter-absurd kedua mobil Mitsubishi selain Pajero Sport yang merupakan versi "murah" dari Pajero.
Walaupun literally Pajero Sport merupakan versi SUV dari L200 Double Cabin alias Triton, tapi menurut master oprut kita billyd1773dz Triton/PS masih share common parts dengan Pajero asli, jadi sebenernya memang "turunan" dari Pajero. Kayaknya mau ikut - ikutan Land Rover, dimana RR Sport merupakan RR versi "kecil"....
Dan Outlander Sport, based on Mitsubishi GS Platform, yang pertama kali digunakan oleh Mitsubishi Outlander di Jepang tahun 2005. Jadi ya more or less Outlander Sport boleh lah disebut sebagai versi kecil dari Outlander, dan kalo disebut Lancer SUV, bisa juga, karena GS Platform ini juga digunakan di Lancer.
GS Platform, atau disebut juga Project Global oleh Mitsubishi, merupakan platform yang sama - sama dikembangkan oleh Mitsubishi pada waktu diakusisi oleh Daimler, dan sejak 2004 mereka berpisah, platform ini dikembangkan sendiri - sendiri. Daimler memodifikasi platformnya dan disebut "JS Platform" , dimana the original GS Platform masih digunakan oleh Mitsubishi untuk seluruh produk globalnya (Outlander, Lancer, ASX/OS/RVR,Delica). Ya intinya, sama kayak sharing platform yang dilakukan oleh mobil-mobil sekarang.
Outlander Sport sendiri merupakan generasi ketiga dari MPV Mitsubishi yang disebut RVR, yang dulu sempat berhenti di tahun 2002. Nggak salah nulis, emang aslinya MPV, entah kenapa dengan jenius bin sotoy malah jadi SUV yang merupakan turunan dari Outlander. Desain luar Outlander Sport sendiri merupakan adaptasi dari Mitsubishi Concept cX yang pernah dipamerkan di Frankfurt Motor Show, July 2007.

Dan untuk klasifikasi, hmmm.... sebetulnya OS ini kalo dari cabin space nya nggak jauh beda dari Suzuki SX4, tapi moncongnya yang bikin mobil ini terkesan panjang. Mesinnya juga pake 2000cc which is... kalo mau ngehantam si duo Korea juga sanggup-sanggup aja... size nya juga beda 10cm dari duo Korea... duo Korea lebih pendek 10cm dari CR-V... bingung kan? Sama.
Lawan seimbang untuk OS ini di market Indonesia hanya Subaru XV... yang juga based on Impreza. Sedangkan OS based on Lancer, so? There goes the long-lasted rivality... in different shape.
Dan unit saya adalah Outlander Sport yang barusan mendapat revisi di tahun 2014 dengan perubahan bemper depan, bemper belakang, jok belakang reclining, dan perubahan di beberapa bagian interiornya.
So yes, daripada semakin bingung ya intinya lawan OS ini ya XV, sama-sama compact crossover, fair enough, eh?
================================================
1. Exterior
At first glance, tampang depan mengadopsi "jet-fighter nose" yang jadi corporate identity Mitsubishi dari 2008 (yang akhirnya ditiru pabrikan sebelah buat mbikin New Yaris), which means, dari depan tampang mobil ini cukup ganteng. Walaupun di model facelift ini dibuat agak feminim sedikit dibanding yang pre-facelift. Sama kayak FLnya CR-V gen.3.
Yang jelas kalo dari tampang aja, CR-V gen.3 kalah garang dibanding OS.... New X-Trail aja kalah garang....


Lain cerita di bagian sampingnya, a little bit plain. Mungkin more or less kayak ngeliat VW Tiguan, 5 menit aja udah bosen. Lekukan dari pilar A ke fender malah terkesan terlalu gembung, front-end sampe pilar B kayak 100% copy paste dari Lancer terus di stretch-up pake Photoshop.... Kaca kecil di pilar C juga kekecilan, kayak VW Tiguan....
Intinya kalo ngefoto dan ngeliat mobil ini kudu dari angle yang pas.... bagian sampingnya sangat clean....... sangat membosankan.... nggak terlihat berotot kayak CX-5 atau CR-V bagian sampingnya.... velgnya juga a bit letdown, keliatan terlalu datar...

Bagian belakang, there goes another story. Salah satu alasan kenapa kalo markir Outlander Sport harus tampak depan atau tampak belakang.... karena bagian belakang sama gantengnya dengan bagian depan.... apalagi kalo diliat tegak lurus langsung, beneran ganteng...

Overall Conclusion : Ya saya suka exteriornya.... asal diliat dari depan atau belakang aja... untungnya hampir nggak pernah liatin mobil ini dari samping....

Score : 7/10
========================================
2. Interior
There goes a different story.... Jadi bingung mau mulai dari mana...

seperti keliatan di foto, monoton dan membosankan.... no drama at all. Kalo dibandingin sama Subaru XV, interior Subaru XV lebih menggugah.... At first glance ngeliat bagian interior beneran letdown terbesar dari mobil ini. Dan di versi facelift ini, dengan konyolnya Mitsubishi ngasih setir Mirage... keliatan cupu.... dimana model pre-FL malah dikasih setir mirip Pajero Sport yang lebih gagah....

Fake carbon panels nya juga looks stupid. Keliatan dibuat di tukang sticker pinggir jalan, nggak keliatan sporty, keliatan konyol? Iya. Lebih konyol daripada fake carbon panel di New X-Trail.... Walaupun sama-sama stupid nya....

Another stupid carbon panel....

Tombol AC yang keliatan.... yaa sedikit ngasih kesan mahal karena modelnya nggak kaya knop kompor...

Center Console, bagian atas bisa buat naroh hape....
Seluruh material dari hard plastic yang nggak jauh beda dari Suzuki SX4, malah SX4 di beberapa bagian lebih solid.... di OS? See pic below...

Walaupun bisa dibenerin pake tangan, tapi ini mobil yang usianya 2 minggu, lho?

Belom lagi tombol INFO yang digunakan untuk ngubah tampilan MID, waktu dipencet plastiknya ikut goyang


Adapun bagian favorit saya.... clusternya. Modern dan informatif sekali. Walaupun sekali lagi, kekaguman saya berubah waktu mengamati tacho dan speedometernya kayak tempelan, keliatan cheap....



Dan bagian yang paling nggak terduga :

Service reminder yang jarang ada di mobil sekelasnya (Subaru XV lupa ada apa enggak), yang jelas untuk mobil seharga ini, suatu langkah bagus untuk memberikan edukasi tentang pentingnya servis rutin pada kendaraan...

Accomodation
Mungkin soal akomodasi menjadi isu yang sangat sensitip di OS. Kelemahan OS batch lawas adalah sandaran jok yang terlalu tegak dan nggak bisa recline, dan di OS FL ini, jok bisa recline dan bisa direbahkan hingga 7 derajat.


Walaupun soal legroom lebih horror dari Subaru XV....

Bagasi yang cukup ngepas.... nggak terlalu spacey, lantai dek juga tinggi.
Conclusion : Cheap feeling interior, stupid fake carbon panel, bad assembling, also bad accomodation, tapi mengingat harganya jadi ya cukup wajar lah, CR-V yang lebih mahal aja nggak bisa dibilang lebih bagus finishingnya.... Hyundai Tucson yang lebih mahal juga nggak lebih bagus dengan plastiknya yang malah mirip LCGC...
Score : 5/10
=======================================
3. Entertainment System & Features

Head Unit JVC Aftermarket yang tampilannya IMO jelek, kayak HU cungkuoan.... Responnya lemot abis, nge-scroll lagu aja lama banget keluarnya. Belom lagi nggak bisa shuffle playlist... Nggak penting sih, tapi cukup mengganggu.

Yang bagus dari HUnya, waktu kita lagi nyetir dan tangan jauh dari HU seluruh tampilan judul lagu album dst hilang, tapi begitu kita ndeketin jari ke HU, semua tampilannya keluar. Sesuatu yang sangat useful, bikin pengemudi nggak terdistraksi.


Mobil ini cuma dibekali dengan speaker standar 4 buah dan 2 buah tweeter.............
dan menghasilkan suara yang............ nggak lebih bagus dari speaker standar Honda CR-V.... bassnya nggantung, kurang powerful, treble nya juga berantakan.... seriously, what is this?

Adapun beberapa features lain yang berguna :
- Smartkey
- Auto-folding Mirror, cukup keren dan memberikan kesan premium plus safety kalo di parkiran, antisipasi spion disenggol mobil lain kalo lupa nutup.
- Auto-levelling HID Projector.
- Guide lamps, lampu kota akan nyala beberapa detik waktu kita ngebuka kunci mobil.
- Keyless start/stop
- Paddleshift
- Audio steering switch
- Panoramic Glass Roof
Untuk safety, mobil ini dilengkapi dengan :
- 2 SRS Airbags
- ABS+EBD

Smartkey

HID Projector with Auto-Levelling

Ambient lighting kabin, Alphard like

Conclusion : Fitur - fiturnya surprising, bahkan beberapa nggak ada di mobil yang lebih mahal.

Score : 8/10
==============================================
4. Driving Impression

Under the bonnet, Outlander Sport dipersenjatai mesin 4B11 MIVEC DOHC bertenaga 150PS@6000RPM dan 197Nm@4200RPM, dengan transmisi INVECS III CVT. Unit yang sama yang mengisi jantung dari Lancer EX 2.0 GT dan tentu saja, Lancer Evolution X

Walaupun Lancer Evo berturbo nggak pake transmisi CVT.....

Driving pos nya cukup tinggi dan joknya agak kurang supportif dibanding CR-V atau XV. Posisi duduk XV masih lebih rileks.
Start engine dan.... getaran mesinnya cukup kasar, insulasi kabin cukup bagus di kondisi idle, karena waktu denger dari luar, suara mesinnya cukup kasar

OK enough with the nonsense....
Pertama yang saya notice adalah setirnya yang sangat ringan... which comes out to... Nanti diliat aja.
Lalu begitu nginjek pedal gas, respon khas CVT... lemot di awal, tapi power delivery nya cukup halus. Dan begitu lepas gas.... wow... apa ini... Ada sedikit efek engine brake waktu saya lepas gas

Full throttle and once again, this car surprises me. Mesinnya probably bukan the most torquey, tapi dengan spek yang biasa-biasa aja ini, torsinya cukup kuat untuk menghempaskan saya ke dalam jok. menyentuh diatas 3000 RPM torsi semakin terasa kuat.... dan menyentuh sweet spot di 4000RPM dimana letak torsi maksimum dari mobil ini. Nggak sekuat K24Z1 i-VTEC DOHC di CR-V, tapi ya cukup surprising untuk mesin dengan output sekecil ini... what an engine... Engine note mobil ini juga sangat garang, agak ngebass. Engine note nya sangat enjoyable. Yaa the same engine with Lancer Evolution.... minus turbo

Tapi bagian terbaik dari mobil ini adalah paddle shiftnya. Ketika saya coba menggunakan paddleshift, respon awal mobil yang lemot berubah jadi galak, plus perpindahannya halus. Untuk digunakan di dalem kota, paddleshiftnya sangat membantu kalo mau berakselerasi atau engine brake.
Dan yang paling penting..... menghilangkan suara menyebalkan ala CVT, "NGUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUuuuuuu........" yang bikin rev mobil ini semakin enjoyable dan bisa dinikmati, nggak kayak sodaranya yang tanpa paddleshift, engine note senikmat itu jadi nggak bisa dinikmati....

But when it comes to handling......... meh. Skeptisme saya terjawab.
Steeringnya memang ringan dan bertambah berat seiring kecepatan, tapi yah nggak membantu. Tetep minim feedback. Steeringnya terasa hambar. Nggak separah New X-Trail, ya more or less mirip kayak EPS di New CR-V lah.... agak berat dikit. Kalo dibandingin ama Subaru XV, langit bumi... Subaru XV lebih berat dan lebih banyak feedback.
Soal traksinya, Subaru wins all over, selain karena faktor AWD juga ban yang digunakan. BS Dueler HT bawaan standar OS ini sangat mudah kehilangan grip waktu hard cornering, berbeda dengan Subaru XV yang pake Continental. Chassis OS juga terasa kurang kaku, mobilnya terasa terlalu berat sedangkan struktur chassisnya nggak bisa handle sehingga suffer waktu hard cornering.
However, ada 1 hal yang sulit ditandingi XV, yaitu kemampuan OS dalam manuver dan salip menyalip dalam kota. Memang XV superior di handlingnya dan traksi AWDnya, tapi jangan lupa drawback AWD : powerloss besar. Which means OS yang FWD punya advantage di powerloss yang minim, dan tentu saja karena FWD = lebih ringan, jelas lebih lincah dibanding XV jika diajak salip-menyalip.
Dan soal kenyamanan, OS terasa a bit harsh kalo kena jalan jelek, sedikit lebih lembut dari CR-V RE Facelift, tapi kualitas dampingnya jauh kalau dibandingkan dengan Subaru XV, plus faktor ban XV yang lebih tebal dan jangan lupa, Continental.
Cara menikmati OS adalah dengan membawa mobil ini kencang menggunakan paddleshift sampai rev 4k dan melakukan manuver salip-menyalip di dalam kota. Sedangkan cara menikmati XV adalah membawa mobil ini untuk berbelok dengan kencang, disitu baru kita bisa merasakan advantage dari extra traction dari AWDnya.
Conclusion : Definitely not a perfect car.... pengendaraannya tidak spesial, feedback setir minim, tapi terobati dengan suara engine yang bergemuruh dan transmisi yang cukup refined. Yang jelas, OS ini mobil yang cukup enjoyable, untuk mid-speed cruising ok, untuk salip-salip di dalam kota lebih ok lagi....

Score : 7.5/10
===========================================
5. Verdict
Mitsubishi has gone quite good with this car. Bukan mobil yang perfect, masih banyak PR yang harus diselesaikan oleh Mitsubishi.
Tapi dengan harga dibawah 350juta dengan mobil seperti ini? Rasanya cukup sebanding dengan apa yang kita dapatkan... Beberapa fitur bahkan nggak ada di mobil yang lebih mahal, dan yang paling penting, compact SUV 2000cc yang cukup affordable. Sebagai gambaran, saya bungkus mobil ini dengan harga 319juta. Subaru XV OTR Semarang 390juta, no discount karena nggak ada barang.
Walaupun sebagai sebuah paket, Subaru XV lebih menarik karena AWD dan lebih refined. Kalo disuruh milih, saya juga akan milih Subaru XV....

The Plus side :
- Powerful engine
- Refined CVT 'box
- Useful paddle shifters
- So many features
- Easy to drive
- The AC is very cold... you will never need any rear AC vent.
- Affordable price
- Good after sales service
The Minus Side :
- The interior
- Accomodation
- No AWD trimline
- The stereo sucks, along with the head unit. Replace with a new one and get a power ampli + subwoofer.
========================================
Sekian. Enjoy reading....