(sambungan)....
Sesaat kemudian, suara itu berhenti. G memperpelan ketukannya, sambil telinganya memfokuskan pendengaran pada suara itu..jantungnya mulai berdetak lebih kencang dari biasanya..
Beberapa saat tidak terdengar suara tadi lagi…G hampir menghentikan aksi ketuk nya, ketika suara menyeret tadi terdengar lagi, makin lama makin terasa mendekat…dan menuruni anak tangga.
G hampir saja lari ketakutan, karena dari balik tekukan tangga menyembul sesuatu, seperti kepala dengan rambut panjang terurai..
Untung saja, G cepat teringat pada niatnya semula. Yaitu ingin melihat dengan matanya sendiri penampakan hantu kuntilanak itu seperti apa..Lalu dia kembali mengetuk2 mangkok kosong di depannya lagi…..
Makhluk yang masih terdiam itu, lalu meneruskan menuruni anak tangga….rupanya dia berjalan dengan cara merayap/merangkak mirip kadal, dan ‘pakaian’nya menimbulkan suara seperti benda diseret. Sreekkk….shrrreeekk….srreekkk…akhirnya, penampakan itu utuh terlihat oleh G. Wanita, mata melotot berwarna kemerahan, rambut panjang sepunggung dan terurai…mulutnya kadang2 terlihat menyeringai, dan suara dari mulutnya mendesis-desis….
Makhluk itu lalu terlihat memandang dengan dingin sekelilingnya, termasuk G. Waktu memandang G, G waktu itu tidak berani menatap matanya, jadi dia memalingkan pandangannya ke piring berisi tulang2 yang sudah disiapkannya…tidak lupa secara terus-menerus G mengetuk2 mangkok agar kuntilanak yang dipanggilnya tidak menghiraukan kehadiran manusia di sekitarnya.
Makhluk itu lalu memandang piring berisi tulang, tapi tidak langsung mendekatinya. Mungkin ‘dia’ mulai curiga pada keadaan sekitarnya.
“Ahhh…..kenapa lagi sih. Ayo, cepat sikat itu makanan mu…tanganku sudah capek nich..” batin G sambil berkeringat dingin…
Sejurus kemudian, kuntilanak itu mulai bergerak beringsut mendekati piring, dan mengendus2 sebentar untuk kemudian mulai memakan sumsum tulang itu dengan nikmatnya….Shhlurrpph…sruuppp….Grrmmmm…G terpaksa mendengar suara serem itu meski telinganya sangat ingin ditutupi dengan tangannya…tapi apa daya tangan yang satu mengetuk mangkok, yang satu posisinya susah untuk menutup telinga..Bulu kuduknya terus-menerus merinding hebat….jaaaaaauuuuuh lebih serem daripada sekedar membaca artikel maupun cerita di blog horror. Karena baru saat ini dia mengalami sendiri bertemu hantu yang (sebenarnya) tergolong berbahaya.
Shrikk…shrikkk..”Whadhuh…ini nyamuk ngapain lagi sih ngganggu saja” G membatin sambil menggesek-gesekkan bahu kiri dengan pipi kirinya yang rupanya digigit nyamuk.
Si kunti tiba2 menghentikan kegiatannya, lalu kepalanya berputar pelan2 menghadap ke arah suara yang ditimbulkan G. “Mati aku !!!” batin G saat melihat kunti mulai curiga dengan kehadirannya..G menahan nafas sambil mempertahankan irama ketukan di mangkoknya. Matanya tidak berani beradu dengan kunti.
Sekian detik berlalu, beruntunglah G bahwa kunti terlihat mengalihkan pandangan dari dirinya…’dia’ sejenak mengarahkan pandangan ke piring berisi tulang2 itu, lalu bergerak naik ke lantai atas dengan merayap lagi….
G masih tidak menghentikan aksi ketuknya, sampai benar2 yakin si kunti menghilang dari pandangannya. Meski badan kunti tidak terlihat lagi, G memastikan sampai beberapa detik untuk menghentikan suara ketukan pada mangkoknya..khawatir kalau2 kunti tiba2 menampakkan kepalanya saja dan memandang G, bisa pingsan seketika dia…
Akhirnya, ritual itu diakhiri oleh G, dengan membersihkan sisa2 makanan kunti dan bermaksud membuang piringnya sekalian ke luar rumah, beranjak berdiri dengan agak sempoyongan dan badan penuh keringat, sementara tangannya mati rasa dan kaki kesemutan serta punggung serasa mau patah...melirik jam dinding, ternyata waktu menunjukkan pukul 2 dini hari !! pantes capek.....
Tiba2 terdengar suara pintu di belakangnya terbuka.....
Sinar lampu dari kamar dan sesosok bayangan hitam di belakang nya mengejutkan G.
G terkesiap dan spontan membalikkan badannya.
“Aaaaaaaahhhhhhh......!!!!” terdengar suara jeritan wanita. G juga berteriak tidak kalah kerasnya......
Tiba2....brukkk !! suara benda jatuh. Rupanya wanita itu adalah ibunya G dan jatuh pingsan saat melihat ada sebuah pocong di depan kamarnya.
Karena suara ribut itu, bapaknya G ikut keluar kamar...”Astaghfirullah....apa2an kamu G? Bikin kaget saja !”
G hanya bisa menyahut “Anuu...anuu pak...enggg..iseng2 saja pake rukuh nya ibu....”
“Dasar kamu ! Ayo bantu bapak ngangkat ibumu ke kasur...ambilkan juga minyak kayu putih buat menyadarkan ibumu. Moga2 hanya kaget pingsan, tidak jantungan....”
Beruntunglah bahwa ibunda tecinta memang hanya pingsan, tidak ‘lewat’….
Tapi, ketika ibunda G tersadar dan melihat G, beliau sempat histeris lagi meskipun G sudah melepas kostum pocong nya…
Usut punya usut, ibunda G ternyata pingsan tidak karena kelakuan anaknya, tapi saat melihat G dengan kostum nya, ibunda G juga melihat di belakang G nampak sebuah pocong namun dengan penampakan lebih seram….rupanya pocong yang aseli itu telat memenuhi undangan makan dari G….akhirnya keduluan dari kunti, dan kemungkinan tidak berani menyela waktu kunti sedang makan….apalagi waktu dipelototi kunti saat G membuat suara berisik. Berarti…….pocong aseli itu sedari tadi berada di sebelah G namun G tidak menyadarinya karena asyik memperhatikan kunti makan...
===================================================
Hahaahahahahaaaa....saya ketawa ngakak dengar cerita teman saya satu itu....
Hadeeeuuh...ada2 saja. Saya cuma bisa kasih komentar : “Makanya, umur hampir 35 taun itu mbok ya nikah...jadi ngga neka-neko kaya gitu”...”Etapi gw akuin lo emang punya nyali tebel, sob...salut dah !!” (gugel trenslet : logat Betawi).
SELESAI (?)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ceritanya sih sudah selesai, tapi pesannya belum saya sampaikan.
Note : cara memanggil / melihat makhluk halus (dari berbagai sumber, boleh percaya boleh tidak) :
1. Menyalakan sebuah lilin, lalu mengelilingi penjuru rumah/pekarangan sambil ngomong kemari...kemari...kesini..kesini...lalu berhenti di salah satu bagian rumah yang gelap….matikan lilin, tunggu beberapa saat hingga terasa hembusan angin mirip nafas di wajah sebelah kiri/kanan…
2. Dengan makanan/tulang sisa,
3. Mengetuk piring/mangkok dengan irama yang tetap,
4. Menyanyikan lagu tertentu (bagi sebagian orang manjur untuk memanggil kuntilanak/hantu lainnya),
5. Mandi tengah malam dengan lampu temaram/mati-kalo ‘beruntung’ akan terasa seperti ada tangan (atau cakar?) yang menggerayangi punggung kita,
6. Berpakaian seperti pocong lalu di sholati macam mayit beneran, kalo berhasil, biasanya para pocong yang berada di dekat lokasi akan mengira kita se bangsa dengan ‘mereka’,
7. Narsis berlama2 (bisa sambil nyisir rambut) di depan cermin waktu menjelang tengah malam/suasana sekitar sepi,
8. Mengoleskan arang bekas yang sudah dingin ke kelopak mata (kata beberapa orang, bisa untuk melihat penampakan tuyul),
9. Kalo merasa bulu kuduk merinding tanpa sebab dan curiga dengan bagian belakang kita, segeralah melihat di antara 2 kaki agak ngangkang sehingga kepala menghadap terbalik ke belakang (jangan menoleh tiba2 ke belakang, biasanya ‘kalah cepat’ sama ‘mereka’),
10. Duduk sendirian di sudut ruangan yang jarang dilalui manusia dengan penerangan minim (misalnya gudang) sambil meletakkan cermin besar di sebelah kursi kita. Jangan lupa meletakkan sebuah kursi di hadapan kita. Kalo ‘beruntung’ akan ada sosok yang duduk di situ, dan tampil di cermin tetapi tidak nampak di kursi depan kita tadi....biasanya berwujud perempuan baik dewasa maupun anak2..
11. Main jaelangkung (memasukkan makhluk halus ke dalam sebuah benda). dan masih banyak lagi.
.
.
Peringatan : Buat yang punya mental penakut alias tidak berani (seperti saya) tidak usah mencoba memanggil ‘mereka’, wong kadang tidak dipanggil saja ‘mereka’ datang nyamperin kita, koq...dan lagi, yang gampang itu manggilnya…sedangkan ‘mengusir’nya itu yang naudzubillah susah…..Trust me.
Ingatlah bahwa cara2 di atas hanya untuk ‘mengundang’ saja, tidak menyebutkan cara mengusir/memerintahkan ‘mereka’ untuk segera pergi dari sekitar kita. Maka dari itu, SMers pikir baik2 dan berkali2 sebelum mencobanya. Peribahasa kuno mengatakan, “Barangsiapa menanam angin, dia akan menuai badai”….
Buat yang pengin mencoba, ya monggo silahkan..tapi, resiko tanggung penumpang, eh SMers....
Sedangkan cara untuk menghindari agar rumah kita steril dari makhluk halus yang numpang idup, bisa dengan cara selalu menjaga kebersihan dalam dan sekitar rumah, menyalakan lampu2 kamar yang kosong/tidak dihuni atau garasi atau gudang, sering beribadah dalam rumah (berdo’a, mengaji/ membaca kitab suci sesuai agama kita masing2), dan cara2 yang lainnya. Tapi kalo masih saja ada penampakan di rumah SMers, yaaa nasib lah….
Oh ya, bagi yang pernah ‘ditabrak’ makhluk halus, selain bisa merasakan sekejap hawa dingin juga biasanya akan merasa kaget meski tidak terlalu sakit akibat ‘tabrakan’ itu..
Dan ingatlah mulai nanti malam untuk selalu menyalakan lampu kamar mandi / membiarkan lampu kamar mandi menyala. Memastikan bak mandi / bath tub bersih atau ada penampakan semacam ini……

Sebelum bobo, berdo’a pada Tuhan YME…dan jangan lupa mata SMers jelalatan dulu kiri-kanan-atas-bawah sebelum merem…dan begitu ada suara2 di tengah malam, segeralah memeriksanya. Siapa tau itu maling….atau……….
SELESAI pake titik