Halo everyone, maaf 2 hari belakangan disibukkan dengan upacara adat di Bali.
Btw, inilah penampakan mobil kesayangan saya...
Saya lanjut share pengalaman singkatnya ya...
Sebelum saya menekan tombol start engine,
saya ulas sedikit fitur yang disematkan di mobil ini (maaf kalo ada yang kurang)
1. SCBS (smart city brake support) rear and front. Fitur ini benar benar bekerja dengan baik. Saya iseng coba taruh dus tinggi kosong di belakang mobil saat mobil mundur... saat mobil mundur dengan kecepatan 5 km/h, mobil secara otomatis mengaktifkan rem saat jarak bemper belakang dengan dus sekitar 1 jengkal tangan normal saya. Nah, saat meletakkan dus di depan mobil, dengan kecepatan sekitar 9 km/hmobil pun mau berhenti saat bemper depan sudah bertabrakan dengan dus

. Rasanya fitur tersebut harus dengan kecepatan lebih tinggi baru akan efektif. Saya belum coba dengan kecepatan agak tinggi, maklum halaman rumah tidak terlalu luas.

(tombol LDWS ada di kanan bawah dari deretan tombol.
2. LDWS (lane departure warning system). Fitur ini juga benar benar bekerja baik. Selain memberi peringatan saat kita mengemudi keluar lajur dengan getaran setir dan bunyi beep, setir mampu berbelok sendiri mengkoreksi arah! Syarat fitur ini bekerja adalah garis marka jalan harus jelas ada di kiri dan kanan. Kalo hanya di satu sisi, fitur ini tidak bekerja. Saya sendiri menon aktifkan fitur ini.
3. Adaptive headlight, jujur saya belum menemukan hebatnya fitur ini, karena saya jarang keluar malam! Hahaha... yang jelas saat lampu jauh diaktifkan dengan mendorong tuas lampu ke depan, lampu jauh tidak langsung aktif. Rasanya si sensor masih menganalisa dulu apakah ada sinar datang dari arah berlawanan atau tidak. Saya sendiri kemudian menon aktifkan fitur ini. Tapi fitur auto light on off saya aktifkan dan saya set sensitivitasnya ke LOW. Supaya lampu benar2 hidup saat cahaya sudah twilight... hehehe

4. Active Display Driving. Rasanya saya tidak perlu terlalu membahas terlalu detail fitur satu ini. Tapi yang jelas fitur ini membuat nuansa futuristis di mobil

. Oh ya, ketinggian refleksi dan kecerahan bisa diatur lebih lanjut.

5. Auto dimming mirror. Menggelapkan kaca spion saat ada lampu menyilaukan dari belakang. Fitur ini benar2 berguna!

6. Dual Zone climate control AC. Mobil ini akhirnya memberikan solusi damai antara saya dan istri. Biasanya istri paling gak suka ac terlalu dingin, sedangkan saya suka sekali dingin. Jadilah mode ac ini memberikan solusi cinta antara kita.

7. Electronic Parking Brake. Hmmm... saya gak bisa bilang suka atau tidak... cuman rasanya aneh saja, saat mengaktifkan parking brake, yang ada bunyinya "rrrrkkkkk" dari roda belakang diikuti turunnya sedikit pedal rem. Saya lebih suka bunyi "krrraaaaakkk" saat mengaktifkan manual handbrake. Hahaha, dan rem elektris ini mematikan kreatifitas saya saat ingin drift sedikit sedikit saat masuk parkir rumah.

8. Kini semua jendela sudah punya fitur auto! Jadi gak perlu nahan tombol saat mau menaikturunkan kaca.

Dan fitur ini juga terdapat di semua pintu!

9. Cruise control tanpa adaptive radar nya!!! Jadi kayak cruise control biasa saja...

10. Auto wiper. Tingkat sensitivitasnya bisa diatur juga.
Baik, itu sekilas fitur nya...
Saya akan membahas tentang kualitas material interior

Jahitan di setir, rapi jali! Genggaman setir sangat enak dan pas. Diameter setir lebih kecil daripada setir outlander sport dan ertiga, tapi setir lebih padat, lebih kokoh, lebih mantab, lebih mahal jelas...

Panel speedometer saat baru hidup. Panel MID di layar kanan bisa dipilih antara konsumsi rata2, realtime, speed rata2 dan sisa jarak tempuh

Beberapa tampilan "tablet" yang diletakkan di atas dashboard. Super keren dan futuristis. Di foto pertama, kita bisa melihat status dari i-eloop, apakah kapasitor penuh atau kosong. Begitupun saat rem diinjak atau gas dilepas, tanda kapasitor diisi (dicharge) juga terlihat! Keren! Hahaha...
Oh ya, terlihat juga rata2 konsumsi dari reset terakhir (pengisian bensin terakhir) adalah 1L:10km (10l untuk 100km). Terbukti mobil sangat irit, pedahal 500 km awal ini, saya bawanya gak pernah santai. Mode sport hampir hidup terus! Dan ditengah kemacetan kota denpasar yang semakin menggila di musim liburan ini, dengan 1;10 itu luar biasa irit. Outlander sport saya saja rata2 dapat 1:8

Tampilan GPS. Update GPS sangat mudah. Dengan update yang baru, untuk di dalam kota, bangunan dan gedung2 terlihat 3D dan real. Kalo di daerah rumah saya agak pinggiran, masih seperti di gambar... hanya jalan saja terlihat.

Lampu kabin depan dan tengah sudah LED semua. Terang banget! Dan ada tempat kacamata juga di panel atas, dan dilapisi kain beludru lembut

Satu2nya cacat di interior... ada penampakan kabel yang menghubungkan spion dengan sensor2 di windshield.

Kualitas jahitan (fake) terlihat sangat rapi dan berkualitas.

Semua laci dan tempat penyimpanan dilapisi kain beludru halus begini. Khusus di tempat minuman di pintu dan konsol tengah, dilapisi karet yang bisa dilepas untuk dibersihkan!

Settingan kursi saya (tinggi 172), masih banyak space tersisa untuk penumpang belakang. Jok belakang sangat empuk (dibandingkan OS)
Baiklah, mari kita hidupkan mesin...
Mesin hidup dan putaran idle, suara mesin nyaris tak terdengar di kabin. Hidupkan ac, aktifkan mode ac eco. Masuk ke D, putar stir... wowww, setir sangat ringan! Maklum EPS, walaupun katanya power assisted.
Pengalaman pake OS yg CVT, lalu dikasi mazda 6 rasanya berbeda bagai langit dan bumi. Injakan gas di mazda6 sangat spontan dan perpindahan gigi sangat terasa. Cepat! Tenaga gak putus2! Saya bukan orang yang tau dan hapal spek teknis mobil, tapi saya benar2 enjoy dengan performa mazda6
Ngebut di toll, bermanuver, akselerasi... wow! Not end of story yet... hidupkan tombol sport di sebelah tuas transmisi... Rasanya kayak ada tambahan doping buat mesin dan transmisi!!! Saya sempat hampir menyentuh 200 km/h di toll bali mandara. Kalo saja jalan tol di bali tidak bouncy bergelombang, rasanya lebih dari 200 km/h sangat mudah saya raih.

Itu saat jarum speedometer menuju angka 180 km/h
Bantingan suspensi memang tidak selembut sedan lainnya yang sekelas. Dibandingkan ertiga istri saja, rasanya ertiga lebih halus bantingannya. Tapi terbayar dengan steering yang akurat, handling yang luar biasa.
Kekedapan kabin juga sangat baik. Hanya suara dari bawah (gesekan ban) yang lebih mendominasi dari pada suara2 dari pintu.
Tidak ada rattle apapun selama saya coba. Kualitas perakitan benar2 baik!
KESIMPULAN:
Dengan harga tembus 600 juta, sebenarnya mobil ini cukup value for money. Dengan tampang supermodel, kemampuan atlet, worth to buy. Dibandingkan dengan rival2 sekelasnya, mazda6 sangat layak dipertimbangkan. Mazda seharusnya melakukan promosi lebih untuk mobil ini. Memang pasar sedan tidak besar di indo, tapi this is really a good car! Harusnya bisa menaikkan pamor brand mazda juga kalo seri mazda6 benar2 diangkat oleh mazda indonesia! And for sure... this car will be with me for looong time!
Sekian share pengalaman singkat dari orang yang tidak tau apa apa... Thanks for reading!
Salam dari Bali!