
Kembali ane merilis ripiu mobil... *ide untuk TD Fuso keliatannya terlalu sinting...*

Dan kali ini, ane menjamah wilayah yang benar2 asing, République française... *kecuali urusan baiser français yang sangat ane kuasai...*

===========================
Without further ados...
Setelah sesi Kusem dadakan plus TD Jazz GK, om sukribo dengan penuh semangat menganjurkan untuk makan siang dan dealer raid...
Kali ini, dealer naas itu adalah Astra Internatioal - Peugeot...

Begitu tiba, dengan semangat 45, ngobrol2, dan SSI tingkat kucing kampung, kami mendapatkan unit Pug 408 dan Pug 3008 dengan Pug RCZ sebagai opsi...
Di hari Sabtu, setelah begitu banyak mafia dan laopan SM yang masih sibuk dengan urusan kriminilnya, ane dan bro ChZ mendatangi dealer. Unit RCZ ane cancel karena sudah di bayar pembeli dan ane, sebagai kucing idealis, tidak akan melanggar kode etik untuk TD mobil yang sudah dibayar pembeli. Jamais je ne trahirais mon principe, je suis un chat de maha...

Bro ChZ langsung mendapatkan sesi dengan Pug 408 nya, dan setelahnya, behold...
Puge... peo... peugu... Peugeot 3008 1.6 AT 2013

Vive La France!!!

============================
la compréhension de l'escargot
Sebelumnya, mari kita cerna bekicot ini... err... mobil ini.
Pug 3008 merupakan salah satu varian paling... membingungkan dalam nomenclature Pug. Terkadang, 3008 disamakan dengan 308 oleh les simples mortels misérables (baca: mere miserable mortals atau rakyat djelata). Seperti Mazda8 yang disamakan dengan Mazda RX-8..., atau untuk ekstrimnya, dengan Ertiga.

Ini bagaikan menyamakan sate bekicot à la warung di Kediri dengan Escargot à la Bourguignonne di cafe2 di sepanjang Arc de Triomphe

3008 merupakan sebuah mobil crossover mutan antara compact hatch dengan SUV yang menggunakan platform uzur dari jaman Revolusi Prancis, PF2. Platform ini dikembangkan oleh PSA Peugeot Citroën grup untuk mobil medium dengan penggerak FWD atau AWD, plus ruang modifikasi untuk mesin elektrik. Mobil pertama yang menggunakan platform ini adalah Pug 307 2001.
Sintingnya, mobil termutakhir yang menggunakan platform ini adalah... Le puissant RCZ! Jadi, selamat kepada pemilik 3008 dan 308, mobil ente adalah saudara jauh RCZ, seperti tampang ane yang mirip dengan Vin Diesel dari jarak 100km.

Berita buruknya, platform PF2 ini sudah akan dipensiunkan, para enjineers di PSA Peugeot Citroën sudah mempersiapkan platform EMP2 sebagai basis mobil2 mereka. Mobil pertama yang akan menggunakan mobil ini adalah Pug 308 2014/2015.
==================================
L'extérieur superficielle
Jujur, eksterior 3008 ini sanggup menyebabkan Revolusi Prancis yang kedua... Bentuknya sangat kontroversial, either you hate it... or you loathe it. Karenanya, ane lupa memfoto muncungnya... tetapi berkat om google... voila!
Air dam terkutuk di bumper bawah itu mengesankan 3008 seperti seekor singa yang menguap karena mengantuk kekenyangan... Ugly.
Tetapi, kalau ane mengubah sudut potonya sedikit...

Nope... tetap jelek meski ada lambang Pug yang mirip dengan pose Alex, salah satu tokoh utama di film Madagascar.

Geser sedikit...

Errr... non! Tetap jelek... Memang bonnet cukup panjang dengan lekukan di tengah yang mengesankan Pug ini memiliki enjin super besar... V6 or maybe V8... Dan wiper ala Civic yang menyapu ke dua arah juga tidak menolong penampilannya... meski hujan... Front end nya membutuhkan tenaga otak kelas dewa untuk mencerna desainnya.

Satu hal yang menyedihkan di sektor muncung... Lampu depan hanya reflektor alih2 proyektor... Untuk mobil seharga 518jt, ini merupakan hal yang... errr... memalukan.

Beralih ke samping..., bentuk mobil ini sangat cantik... hingga pillar C. Setelahnya, ane merasakan keinginan untuk mengeluarkan Plasma Cutter dan memotong bokong nya. Terlihat gemuk di 3/4 bokong nya. Bayangkan saat ente bertemu dengan Scarlett Johansson tetapi dengan bokong Oprah Winfrey... Ga nyambung dan... err... un tel éteindre...


Bahkan saat ane berusaha memelototi bokong Oprah... errr... maksud ane, 3008, tetap terasa escargot di perut ane tidak bisa dicerna dengan baik... Still ugly...

Body kit di bagian bumper bawah terlihat berlebihan dan separuh hati. Kalau mw bikin berotot, sekalian tambahkan side moulding seperti di SX-4 (yang di desain oleh ItalDesign Giugaro).

Bijimanepun, lampu belakang sudah menggunakan LED dengan desain yang sama atraktif nya dengan sepiring escargot.

Dan untuk menunjukkan kepada para pengendara lainnya yang bingung dengan desain mobil ini, Pug memberikan badge yang juga sama membingungkan nya bagi nomenclature dan klasifikasi mobil2 mereka.

Secara keseluruhan, bahkan seorang peugeot passionné pun akan menggaruk kepala nya begitu melihat desain mobil crossover ini. Sebuah desain yang di luar logika, seperti cafe di Paris yang mencharge EURO 50 untuk sepiring escargot.

===========================
L'intérieur déconcertant
Begitu masuk ke dalam kabin... Voila! ane makin bingung...
Saking bingung nya, ane lupa mengambil poto dashboard secara keseluruhan... sekali lagi, ane menggunakan google powah...

Desain all black interior tentu saja baik sekali untuk mobil SUV atau mobil yang ingin disebut sebagai SUV. Masalahnya, untuk versi indonesia, golok Astra sangat tajam untuk menyunat fitur mobil seharga setengah miliar ini.


MID di tengah dash menjadi MID dari jaman Paleolithic di Lascaux. Berwarna oranye yang menyebabkan katarak dan dengan pixel seukuran ubin keramik. Sementara versi yang lebih modern sedikit, mungkin jaman Neolithic, sudah menggunakan layar yang lebih besar, resolusi tinggi, dan berwarna layaknya iDrive system BMW.
Untungnya, Astra memberikan bonus, in dash Head Unit di cabut dan diganti dengan HU aftermarket dengan merek yang tidak dapat ane temukan di framenya dan dengan layar yang nyaris tidak bisa dibaca di bawah sinar matahari... Good job Astra! Membuat tugas memundurkan SUV ini menjadi seperti bermain trapeze di Cirque du Soleil. Mendebarkan hingga suara bumper remuk terdengar.

Di bawah HU, terdapat console untuk mengatur AC yang unik dengan bulatan2 dan indikator 7-segment seperti kalkulator Casio yang digunakan di pasar. Simply... pathetic.
Bagaimanapun menyedihkan penampilan dashboard 3008 ini, pandangan ane langsung terpaku ke deretan tuas di bawah AC vent...

Mengingatkan ane akan deretan tombol2 untuk mengoperasikan sang jet darat: Lamborghini Aventador LP700-4...
Beruntunglah para pemilik Pug 3008 ini, setidaknya mereka bisa merasakan bagaimana para manusia mahasinting sedang menyetir Kebo Ngamuk... Meski dua tombol di sunat fitur nya...

Mari kita lanjutkan Tour de France nya, ke divisi paling penting, center console...

Di sini, desain cukup cantik dengan konsol transmisi dan tuas rem parkir elektrik. Plus, sebuah pegangan atau handle berlapiskan kulit di sisi kiri yang sebelumnya ane pikir adalah hand brake...

Terdapat dua tombol berukuran mini di konsol transmisi...

S mungkin untuk SUV mode, dan tombol berlambangkan keping salju mungkin digunakan untuk mode SUV di atas salju yang tidak akan pernah digunakan di iklim Indonesia yang memiliki 4 musim: Musim Kemarau, Musim Hujan, Musim Kampanye, Musim UnjukRasa.

Di center console, terdapat tombol untuk membuka dan menutup electric sun shade di Cielo Panoramic Roof mobil ini... Plus dua cupholder yang membuat Astra terlihat begitu murah hati.


Di bagian atas kaca spion tengah yang autodimming/electrochrome itu, terdapat sebuah console unik untuk menunjukkan indikator seat belt bagi seluruh penumpang. Bon travail!


Sayangnya, sisi akomodasi penumpang depan jadi berantakan setelah ane membuka glovebox...

Sementara airbag switch merupakan hal yang harus dipuji demi keselamatan offspring ane, tetapi menggunakan 99.9% ruang glovebox demi switch terkutuk itu dan kabel segambreng di belakangnya adalah yang tidak bisa ditolerir. Hanya tersisa ruang yang begitu sempit untuk meletakkan konektor2 HU...

Akhirnya, ane memutuskan untuk melihat instrument clusternya...

Dua lingkaran besar dengan desain dan finishing yang sangat baik membuat ane tersenyum, tetapi begitu melihat odometer di tengah cluster yang sangat kecil dan tidak fungsional... ane merasa digital odometer di Mazda8 yang begitu primitif telah menemukan teman karibnya di 3008 ini. Jangan tanya versi un-sunat 3008 ini: lebih besar, lebih fungsional, lebih masuk akal dan layak disebut dengan Multi Information Display atau MID.
Tetapi sang sales sudah menyiapkan kejutan bagi ane. Sebuah HUD atau Head Up Display... Dengan penuh semangat ane menunggu refleksi proyeksi kecepatan mobil dan data2 vital di kaca depan... yang ternyata diproyeksikan di kaca kecil...

Baiklah, mirip dengan komik tanguy et laverdure yang menerbangkan Mirage, ane menunggu proyeksi di layar HUD tersebut yang ternyata tidak kelihatan sama sekali karena seating position tidak tepat dan pengaturan layar yang kurang fleksibel... hingga ane memutuskan untuk melihatnya melalui layar ponsel ane yang ane letakkan begitu dekat dengan HUD tersebut...

Useless? yes! Karena ane tidak dapat melihat dan mencoba begitu banyak fungsi HUD yang dijanjikan dengan distance alert dan cruise indicator di sana... Je suis déçu...

Bergeser ke baris kedua, atap panoramic segede gaban menyapa ane dan sayangnya, tidak bisa dibuka seperti di MINI Cooper. Hanya diberikan sunshade saja.

Jikalau membutuhkan udara segar tambahan, silahkan turunkan kaca di pintu mobil atau gunakan hammer untuk memecahkan Cielo Panoramic Roof itu.

Baris kedua sendiri ternyata cukup sempit... Wheelbase jarang sekali berbohong.

Saat ane melihat 3008 ini bersisian dengan Mazda8, ane sempat kaget melihat perbedaan wheelbase yang nyaris sepanjang telapak kaki ane... wheelbase 3008 di 2613mm vs Mazda8 di 2950mm. Selisih yang sangat krusial mengingat secara kasat mata, 3008 ini terlihat gambot.
Rear airvent pun tidak dapat menghibur ane mengenai legroom ini, meski ukuran kursi terbilang sangat besar dan lega.
Dengan gontai, ane berharap ada sesuatu hal yang menarik di bagasi 3008 ini. Mungkin beberapa performer unyu dari Moulin Rouge menunggu ane di sana...

Dan luar biasa, le magnifique! Split tail gate benar2 mencerahkan hari ane saat itu, salah satu DNA SUV sejati... dan kejutan pun dimulai...

Poto di atas adalah poto lampu kabin, tetapi saat ane iseng menariknya...

Jadi lampu senter... Siapa bilang hanya mobil hybrid yang bisa bawa batere senter di bokong. 3008? Bisa!

Lalu elektrik folding untuk kursi2 baris kedua yang displit 60-40 dengan dua tombol terpisah di sisi kanan dan kiri sesuai dengan posisi kursinya...

Dilanjutkan dengan lantai bagasi itu sendiri... yang terlihat normal...

Dan begitu lantai di angkat, ane sempat protes karena ruang penyimpanan kargo di bawah lantai begitu sempit dan dimanakah ban cadangan nya...

Ternyata ada penutup di bawah lantai itu yang bisa diangkat dan terlihatlah ban cadangan...

Wow! Pug mengklaim konfigurasi ini sebagai 3-position boot floor... Sangat unik... Prancis memang jago untuk membuat kening berkerut sekaligus kagum pada saat bersamaan.
il est déroutant

===============================
Sous le compartiment moteur
Sebuah enjin EP6CDT 1,598cc 4-silinder dengan turbocharger yang menjanjikan 163hp dan 240nm di 1400rpm sesuai dengan spec sheet nya. Enjin peminum RON95 ini dipasangkan dengan transmisi 6AT tiptronic ke roda2 depan... très prometteur...
240nm di 1400rpm? mari kita coba di tes nyata, karena menurut beberapa pengalaman TD, spec sheet bakalan terlihat seperti janji kampanye Sarkozy...

===============================
Sécurité monté, gogo gadget, et le confort
Sesuai kodrat nya sebagai mobil Eropa, 3008 dibuat dengan European mindset: aman, nyaman, dan penuh elektronik yang rentan rusak.

Untuk melindungi seluruh penumpang, Pug menyematkan Electronic Parking Brake, Hill Start Assit, ABS, EBD, EBA, dan ESP, termasuk 6 smart-airbags dengan dual-stage detonation saat terjadi benturan dengan benda apapun. Sayangnya, 3008 masih menggunakan teknologi jaman purbakala: anak kunci. Raja Louis XVI tentu tidak akan kesulitan menggunakan artifak jaman Roma kuno tersebut. Tetapi, untuk mencegah maling mobil yang cukup idiot untuk mencuri mobil ini, Pug memberikan immobilizer ADC2R sebagai fitur keamanan standar selain bentuk eksterior yang naujubile...


Dan di sektor gimmick, 3008 dilengkapi dengan Automatic Headlamp dan Rain Sensing Wiper, plus auto-folding door mirror... Fitur yang sudah biasa ditemukan di mobil2 Jepun modern. Yang menarik hanya HUD terkutuk itu... dan tombol2 ala Aventador, owh ane melupakan heated front seats dan tirai di kaca baris kedua dan cooler box di console... box.

Urusan kenyamanan, Pug terkenal dengan suspensi kelas dewa nya, karenanya, suspensi full independen di depan dan full independent drawn arms dengan deformable crossmember menjadi resep utama 3008, selain kursi berlapiskan kulit dan kekedapan ajib.

================================
L'expérience de conduite
Bertolak belakang dengan sesi TD sebelumnya, kali ini ane meminta sales rep untuk menyetir sementara ane memperhatikan karakter mobil.
Kursi penumpang depan terbilang nyaman dengan ukuran yang pas bagi badan kucing kampung ane ini. Sayangnya, tidak disediakan arm rest kecuali tutup console box... Pandangan keluar sangat lega dengan kaca depan berukuran gambot dan kekedapan seperti biasa: sangat baik. Legroom penumpang depan lega dan ane mendapatkan kursi non elektrik *seingat ane*, bahkan untuk kursi pengemudi pun masih manual... sepertinya... *ane lupa untuk mengubek kursi*

Suspensi mobil terasa cukup stiff atau kaku, tetapi dengan setting ini, mobil terasa tidak mengayun. Tingkat kekakuan suspensi ini mirip dengan Mazda8 yang bisa ane sebut sebagai MPV dengan suspensi ala gerobak. Good for cornering, rubbish for syurga dunayeh...
Setelah beberapa ribu meter, gantian ane yang menyetir....

Posisi mengemudi cukup nyaman dengan center console yang cukup tinggi. Bagi pabrikan eropa, center console yang tinggi ini sudah lumrah, tapi di pabrikan Jepun yang baru merilis SUV barunya, mereka sudah mabuk sake dan menyebut center console ini mirip dengan mobil sport...

Blind spot minimum di depan dengan kaca spion samping dan kaca spion tengah yang berukuran ekstra besar. Di belakang, dengan kontur bokong bahenol semok seronok, ane tidak bisa mengukur seberapa jauh bumper dengan tembok terdekat tanpa bantuan kamera parkir.
Engage transmisi ke D, lepas rem, dan rem parkir elektris segera dis-engage secara otomatis. Hmm... fitur yang menyenangkan. Mobil segera menggelinding ke jalan raya dan ane mulai menekan pedal gas..., berharap spec sheet tidak bohong dengan torsi buas 240nm di 1400rpm.
Yang sayang nya, ane dikibulin...
Output mesin terasa kosong hingga 2500rpm. No power... si faible... Butuh sesaat sebelum turbo spool mencapai titik optimal dan torsi terasa menarik badan mobil ke depan... Transmisi cukup cerdas dan halus saat pergantian gear. Ane mencoba flat out, membuat mesin kecil ini meraung dengan desingan turbo yang cukup renyah bagi kuping ane... Torsi terasa flat hingga 5000an rpm dan transmisi segera memasuki limit nya, segera melakukan upshift atau berganti gear. Dalam kondisi hi-rpm ini, transmisi dengan slip kopling nya cukup mampu membuat pergantian gear menjadi halus sekali. Berbeda dengan 408 yang lebih barbar dengan bunyi "DEP!" dan sentakan ala shotgun. Satu hal yang menarik, saat hi rev dan ane melepaskan pedal gas, rpm tertahan selama beberapa detik... menggantung di posisi terakhir, malah terkadang revved up sedikit... Transmisi seakan2 memberikan kesempatan bagi ane untuk mengolah tenaga mesin mobil ini.
Kesempatan yang tentu nya tidak ane sia2kan. Geser transmisi ke kiri, aktifkan mode tiptronik... upshift... dan luar biasa. Transmisi dengan sigap mengganti gear selanjutnya dengan jeda waktu yang sangat pendek. Suatu hal yang benar2 menyenangkan, dan untuk mode tiptronik, rev limiter bergeser 500rpm lebih tinggi ke 6000, meski tetap transmisi mengalami paranoid akut dan langsung upshift begitu jarum menyentuh 5999rpm.
Handling terasa cukup dan tidak istimewa. Setir memberikan respon yang cukup baik mengenai pergerakan ban dan kondisi jalan. Suspensi SUV yang kaku menyumbang kestabilan mobil ini dengan bodyroll dan sway minimum. Meski dalam beberapa kasus, terasa cukup keras dan mirip dengan bantingan suspensi Suzuki SX-4. Dan layaknya 3008, tuas2 nya pun unik. Terdapat dua pasang tuas di sisi kanan-kiri kolom setir. Tuas di bagian atas kiri menjadi tuas lampu sign, kanan menjadi tuas untuk wiper. Tuas di bagian bawah kiri menjadi tuas cruise control, dan tuas bagian bawah kanan menjadi tuas audio... Di mobil lain yang normal, tuas2 ini dipindahkan ke setir menjadi multi function steering switch.

Di perempatan Prapen, saat di traffic light, enjin dan transmisi terasa cukup baik tanpa hentakan berlebih saat stop and go. Tetapi saat akselerasi di butuhkan, butuh usaha lebih bagi mobil dengan spool up turbo di 2500rpm dan memberikan torsi optimal.
Berhubung ane mulai kehabisan waktu, ane membejek gas dalam2 dan membiarkan mobil melakukan jogging ringan kembali ke dealer. Di sinilah karakter mobil yang sebenarnya muncul. Mobil ini suka mid rev dengan zona nyaman mesin di 3000-5000rpm. Torsi dan tenaga terasa pas di mid-rev ini, berkebalikan dengan Mazda8 ane yang asma di 4500rpm tetapi sangat powerful di 2000an rpm. Kodrat MPV dan SUV dan hatch memang berbeda...
=========================
le verdict
Peugeot 3008 1.6 AT 2013...
Sebuah croissant... errr... crossover SUV Prancis yang benar2 kontroversial. Jika ada yang bilang desain eksterior nya bukan selera orang Indonesia, mungkin benar adanya. Bagi ane terlihat aneh, sementara bagi orang londo, mobil ini memenangkan beberapa penghargaan Car of The Year.
Sayangnya, versi Car of The Year di luar negeri berkebalikan dengan versi trondol di Indonesia. MID dan odometer benar2 mengecewakan dengan HU after market yang terlihat murahan... dan mungkin, memang murahan dengan kemampuan anti-glare yang menyedihkan. Belum lagi beberapa fitur yang dicopot dengan hilangnya tombol akses komputer di console box dan beberapa tombol yang kosong di dashboard.
Bagi mobil seunik Pug, dengan para penggemar fanatiknya di Indonesia, 3008 rasanya menjadi L'enfant de salaud, The bastard child of Pug. Anak haram Pug dengan desainnya yang nyleneh.
Pro:

- Errr... Pug?
- Suspensi nyaman, kekedapan baik, HUD yang nyaris tak berguna
- Posisi mengemudi baik dengan kursi yang cukup supportif.
- Bagasi besar dengan 3 konfigurasi lantai.
- Lampu bagasi dapat difungsikan sebagai senter
- Panoramic roof dan acoustic shatter proof side glass.
- Handling baik dengan rem yang lembut dan tidak berlebihan. 3008 punya potensi sebagai comfort cruiser.
- Transmisi halus dan sigap, karakter mid rev enjin menyenangkan
Cons:

- Errrr... Pug?
- Eksterior aneh, platform uzur
- Interior... errr... kurang merefleksikan kualitas yang ane harapkan di Pug dengan harga 500juta. Banyak sekali spek down yang dilakukan. Terasa under equipped.
- Putaran bawah mesin terasa kosong, turbo spool up optimal di 2300-2500rpm alih2 1400rpm.
- Eksterior aneh
- Eksterior aneh
- Eksterior aneh
============================
comparatif rapide
Hanya beberapa crossover mutan yang bisa bersaing dari sisi spek dengan Pug 3008: Suzuki SX-4 dan Nissan Juke.
Kedua crossover Jepang tersebut memiliki keunggulan di bagian MID atau Multi Information Display dan enjin NA yang memiliki raw power lebih sedap dibandingkan dengan enjin turbo 3008.
Tentunya, price tag 500juta 3008 tidak berbohong. Built quality dan teknologi 3008 menghempaskan kedua crossover tersebut ke got terdekat. Bahkan 3008 sanggup menghabisi sebuah MPV dengan harga sama untuk urusan kelengkapan dan detail interior. Meski untuk kelas harga yang sama, Tiguan dan CX-5 bakal membantai 3008 secara telak. Err tapi sekali lagi, Tiguan dan CX-5 adalah SUV murni sedangkan 3008 adalah crossover.
Satu2nya hal yang menjadi pertimbangan ane, adalah jaminan free service hingga 5 tahun. Berbagai macam spare parts baik fast moving, slow moving, hingga consumables macam brake shoe di jamin gratis untuk 5 tahun...
Setelah 5 tahun? Biaya service akan meningkat secara eksponensial dan keandalan Peugeot 3008 akan merosot lebih cepat dari kucing yang kabur di siram air.


==========================
Terima kasih telah membaca ripiu ini, dan sampai jumpa di ripiu berikutnya.
