Ford Ranger di pasar international di mulai dari 1998 dari rebadge mazda B-series dan facelift pada 2006 di sertai penambahan mesin dan transmisi baru. Base model tetep bertahan Selama 13 tahun hingga ranger T6 keluar pada 2011 yang benar-benar All new. Masih berbagi platform dengan mazda, namun kali ini ford menjadi basisnya dengan power dan drivetrain yang sebagian besar di supply oleh ford.
Di indonesia Ford Ranger T6 hadir dengan berbagai varian, takurang dari 4 pilihan mesin yaitu Petrol 2.5ltr 163hp 226Nm Diesel 2.2Ltr-Mid 125hp 320Nm,2.2ltr-High 150hp 375Nm dan 3.2ltr I5 200hp 470Nm. Juga terdapat 3 pilihan transmisi yaitu 5MT, 6MT dan 6AT. Pilihan body pun tersedia mulai dari chassis,singlecab, Rear Access System/RAS dan double cabin. Masih dibagi dalam pilihan Trim level lagi yang membingungkan

Kali ini TS mendapat kesempatan nyicipin Flagship dari Ford Ranger ini yaitu varian 2.2ltr wildtrak for a few day,sebagai salah satu dcab idaman TS tentu kesempatan tidak disiasiakan hehe


TS pernah menulis short impression on Ranger T6 XLT 6MT here
How it look?
Wildtrak memiliki styling yang sedikit berbeda dari varian ranger double cabin lain, sebut saja rollbar belakang rim 18”, warna gril dan bemper two tone hitam, aksen headlamp dan tailamp smoke. Unik memang, dikala atpm lain memberikan taburan krom di varian flagship, wildtrak justru tampil sangar tampa krom sedikitpun. Warna gril dan spoiler tetap berwarna hitam no matter what colour you pick on the wildtrak is.
Nah jika anda menyukai krom ada varian XLT yang mulai 2013 hanya tersedia dalam mesin 3200cc 200hp 6MT. divarian XLT grill headlamp dan tailamp bernuansa krom cerah. Sedangkan di bawahnya XLS 2200cc gril sewarna body, Headlamp dan Tailamp kembali smoke malah mirip wildtrak. Sedangkan varian base bemper menjadi plastik hitam

Ranger T6 memiliki panjang 5.351mm ,lebar 1850 mm ,tinggi 1821 mm dan wheelbase 3220mm, it’s a massive truck itu kesan pertama saya saat melihat dcab ini. Di banding rivalnya seperti hilux, ranger masih lebih panjang 216mm wheel base 135mm dan lebar 15mm. size wise hanya bisa disaingi oleh chevy colorado itu pun dgn wheelbase yang jauh lebih pendek. well this truck really gift strong road present on the road


Sebagai Double Cabin tentu harus practical, tidak mudah rusak dan offroad capable. What i like ranger memiliki bemper depan dari bahan plastik flexibel sehingga jika terbentur bisa lentur tidak mudah penyok atau pecah. Side step ranger juga terasa kokoh dan “serius” tidak seperti sidestep hilux yang terbuat dari plat tipis berukuran besar dan rendah. Sering lihat hilux yang memang dipke oprut dan sidestepnya sudah penyok.
Dibawah spion ada lampu kecil yang akan menyala sebelum pintu di kunci, sangat berguna di saat gelap untuk nerangin sekitar mobil. Lampu senja dan tailamp juga tetap nyala selama pintu terbuka

Bak belakang yang berukuran panjang 1549mm lebar 1560mm dan kedalaman 511mm, ranger double cabin sendiri memiliki kapasitas angkut kotor 1-1.2T. Di banding hilux tentu ranger lebih besar total volume bakny. Namun yg perlu digaris bawahi terutama jika anda akan sering menggunakan bakny, hilux lebih mudah mengakses isi bak hingga dasar dari luar dengan tangan karna kedalamanya lebih rendah yaitu 450mm, terlebih versi wildtrak yang tepi baknya lebih tinggi lagi karna rollbar. TS dengan tinggi 170cm sulit sekali menggapai dasar bak dengan tangan. A bit practicality issue, tentu jika anda tidak sering menggunakan bak dan berniat menutup baknya ini bisa melupakan hal ini. Cargo hook tersembunyi rapih di dinding dalam bak.
Wildtrak versi luar sudah ada penutup baknya, juga ada lighter di bak. Sayang di versi indon masuk daftar spec down.

Jika anda berpikir untuk menutup bak belakang dan menjadikanya sebagai giant trunk untuk nyimpan barang berharga, pastikan membeli tutup bak yang sudah ada kuncinya, karna pintu bak belakang ranger atau hilux tidak bisa dikunci. sejauh ini fitur sederhana ini baru ada di chevy colorado.

How about its mechanical?
Ranger wildtrak dibekali PUMA ZSD-422 mesin yang populer digunakan dari jaguar X-Type,ford mondeo sampai Landrover Defender. Mesin dengan kapasitas 2200cc 4cyld ini mengeluarkan output 150ps @3700rpm dan 375@1500-2500rpm dengan redline di 5000 pretty high for a diesel.

Aliran daya diteruskan oleh transmisi otomatis 6R80 6percepatan dengan mode shiftronic satu-satunya di pasar dcab indonesia saat tulisan ini dibuat. Transmisi ini memiliki torque rating hingga 600Nm jauh lebih tinggi dari aisin TB50LS 450nm atau aisin legendaris 30-40LS 350Nm *resminya*. Transmisi 6R80 digunakan pada Ford Mustang hingga Ford F150 Raptor. Transfercase menggunakan sistem switch partime sehingga hanya memiliki mode 2H-4H dan 4L tampa mode fulltime untuk di jalan raya.

Kaki-kaki depan kini menggunakan Double Wishbone Coilspring with swaybar bersama steeringrack yang telah menggunakan rack and pinion, perbaikan signifikan dari generasi sebelumnya yang masih torsionbar dan steering ball n nut. Gardan nya sendiri berjenis independen dengan diameter as roda 31.5 mm 29spline sedikit lebih kecil dari hilux 33mm 30spline. Sedangkan suspensi belakang tentu leafspirng overaxle tampa swaybar yang bertugas memikul beban gross vehicle weight maksimal hingga 3.3T. gardan belakang berjenis rigid yang dilengkapi Limited Slip Differential atau LSD dengan ukuran as roda sebesar 34.6mm 32spline yang lebih besar dari hilux.
Bagian vital di kolong kendaraan seperti karter mesin,transmisi dan transfercase serta fueltank di lindungin skidplate berbahan metal yang kuat ready to abuse


Cabin?is it suv like?
Yup! Probably most well equipped dcab in indonesian market, sebut saja mulai dari kursi leather seat dengan embose logo wildtrak berwarna orange dengan strip dan benang warna serupa. Emblem wildtrak juga tersemat di cluster meter sampai side door plate.



Dashboard dan stir kini berwarna gelap, berbeda dengan XLT yg ada aksen silvernya. Material tetap hard plastik yang terasa tebal dan kuat. Material soft ada di handrest pintu dan atas center console yg terasa empuk di balut kulit lagi-lagi dengan stiching rapih benang orange which is good



Posisi mengemudi tinggi di tambah postur ranger yang sudah tinggi makin memberikan kesan commanding and confidence. Bahkan dari driving posisitionnya, fortuner jadi kelihat lebih kecil, dan sudut mata ada di garis atas jendela fortuner. Headroom di TS dgn tinggi 170cm memang tidak terlalu lega meski tidak se sempit dakar. Jok mendekap badan XL saya dengan pas, terdapat lumbar support untuk mengatur penyangga punggung. Sayang headrest terasa keras.

Steering Wheel its smaller than any other dcab... hampir seukuran fiesta jika tidak memang sama. Permukaan terasa empuk dengan tonjolan utk ibu jari di kedua sisi kemudi layaknya stir hatchback. Steering control kumplit mulai dari audio dan voice command button sampai cruisecontrol yang bisa juga digunakan untuk mengatur HDC. Pengaturan hanya ada tilt kontrol tampa telescopic.

Nah urusan 2nd row ranger jagonya, bahkan dibanding focus dan fiesta yang ada di beres, ranger masih paling lega legroomnya. Kerebahan sandaran sudah fix tidak bisa di atur di posisi menengah cukup untuk penumpang biasa, namun kurang rebah untuk tidur pada long trip. Di bawah jok yg bisa di lipat keatas ada tempat penyimpanan, sandaran jok juga bisa di rebahin kedepan untuk nyimpan barang kecil di belakang jok.


Bicara fitur.. mulai dari Dual Zone Climate Control,auto fold mirror,HU dengan display 4.3” terintegrasi yang support audio source dari USB,AUX sampai A2DP Bluetooth, Voice Command yang bisa ngontrol mulai dari AC,Radio,Telpon,Music . MID ada di display tengah cluster, MID sendiri mirip optiron “bhs toyotany” yang selalu dalam kondisi nyala cerah. Spion tengah dapat redup kehijauan otomatis saat malam hari dan terkena sinar lampu.


nah Voice command fitur highlight beberapa ford terbaru akhir2 ini... beberapa waktu kemarin kita iseng aja satu longtrip seharian tabu menekan tombol center dash, dan hanya memberi perintah melalui voice command...





Fitur safety sebut saja Electronic Stability Programe,Traction Control,Hill Decent Control dan tentu ABS EBD. Airbag juga ada 4 unit di penumpang depan dan pilar B ke 2 sisi.
Sayangnya ada sedikit ganjelan seperti lampu kabin tengah yang jika di tekan kerasa kurang kokoh, saat nyicip ecoboost ternyata unit lampu kabinya sama dan sama2 goyang

so how its drive?

First lets talk about the engine and gearbox
Ok then, start the engine





Perjalanan di lanjutkan dan jalan mulai menanjak, jalan pun masih rame dan harus merayap. disini transmisi 6speednya nunjukin kelemahannya, torque converternya terlalu loss membuatny terasa berat untuk jalan pertama... jika flat out dari diam rev langsung naik ke 3k di ikutin hentakan kuat dan diam sampai shift ke gigi 3 Like a cvt,rev bisa diam sekalipun shift 1 ke 2. most of the time di kecepatan 30-40kmh terjadi lockup rev turun dan ngikutin speed. jika kita ingin jalan pelan dengan nekan pedal sedikit di speed <30kmh rasanya berat sulit bergerak karna TC slip tadi.. rev naik dgn cepat tapi ga dibarengin laju mbl. Hubungan mesin ke axle jadi terasa null karna slip/kendor. Karakternya mirip 5AT captiva preFL. kuciwa

Errr lets see what if shiftronic mode engage


Sayang saat menghadapi turunan panjang di mode D gb kurang berusaha melakukan engine brake otomatis... driver harus memindahkan transmisi ke gigi 1 untuk engine brake, atau engage HDC
Di tol cipularang cikampek-bandung dgn laju yg hampir selalu di atas 30kmh gb selalu lockup,so it feels impresive.. hal yang saya temui.. di mode shiftronic GB tidak akan shift sampai redline di 5K namun percuma karna diatas 4K uda kaya asma kelas berat. torsi 375nm terasa plenty, saya pindahin gigi 6 rev 1500 flat out dan mbl masih terasa narik kuat climbing its speed sekalipun jalan menanjak sblm harus angkat gas di 150kmh karna traffic dan err wait next part.
Di jalan biasa yang hrs bnyk nyusul.. mode sD atau mode sport dgn mindahin tuas kesamping tampa aktifin shiftronic Terasa pling pas lockup terasa lebih cepat dan shift jd lebih firm meski terasa kasar...
Fc di tol dgn pemakaian kasar n sering flatout by mid dpt 9-10kml, dalkot normal 7-8kml all by mid

jd apa kesimpulany?mesin yang halus baik suara dan getaran, Powerband puma ZSD422 engine ini luas mulai dari 1500 - 3700 torsi terasa menyenangkan, pling enak manfaatin powerband nya dari bawah. Jika disuruh sprint 0-100 hasilnya biasa saja sekitar 12.x s *from various source* namun di jalur yg tepat dan cara yg tepat untuk manfaatin torsinya terasa amat nikmat dan effortless
Jika mesin terasa sopan dan modern, Transmisi 6speed ini terasa raw, shift shock sering terasa terutama di mode MT downshift 2 ke 1, upshift terasa menyenangkan dan cepat... di mode D sekalipun masih sering kerasa shiftshock.. saat jalan awal dengan santai perpindahan gigi 1 ke 2 terasa sluggish,TC bisa slip sampai 3K lebih, namun bisa lockup di kecepatan relatif rendah dan cepat.
Adaptive Logicnya sendiri berperan aktif, dari mulai pertama bawa hingga hari terkahir terasa perbedaan shiftpoint nya ke arah lebih baik. Juga lockup point yang berubah tidak sekalu di 30kmh, kadang lebih cepat kadang lama, meski masalah di sistem ini tetap sering salah mengenali kondisi yg tepat. Untungnya ada mode shiftronic untuk kondisi ini.
Sebagai pembanding A340 toyota hilux lockup hanya di kecepatan 80kmh,sedangkan ranger tergantung kondisi dan adaptive logic bisa as slow as 30kmh. namun sebelum lockup TC slipnya toyota tidak separah ranger.
TC slip sendiri berfungsi untuk launch pada saat memangku beban berat atau sedang narik beban sekaligus pada tanjakan extrime, dengan TC slip,dari diam flatout rev bisa langsung manteng di 3K di dalam rentang powerband, dan efek multiplying torque TC makin besar. Oyah towing capacity ranger mencapai 3.5T jauh lebih banyak dari fortuner 2T atau hilux 2.5T.
Suspensi handling
Despite it monstrous size.... ranger surprisingly easy to drive around town.. stirnya kecil hampir seukuran hatchback namun memutarnya kerasa pas, tidak seberat PS tidak seringan most eps. Di bantu steeringrack yang baik,... stir terasa lively gerak badan mbl melewati lubang2 kerasa di stir sekalipun saat ban blkng yang masuk lubang atau jalan yg g rata. Steering rack berjenis rack and pinion juga baik, sangat baik malah..stir terasa connected dengan roda. Ratio stir yang cepat berada di ranah SUV crossover macam crv captiva XV, atau bahkan few HB n sedan lock to lock berada di 3.1x masih blm secepat fiesta yg kurang dari 3 putaran.
Namun jauh lebih baik dari ladderframe suv/dcab lain seperti hilux kurang lebih 3.75x atau triton 4.4x... ini membuat stir terasa responsif saat diputar pengendalian jadi lincah karna effort memutar stir lebih dikit,dan terkesan nurut, bgtu juga saat parkir yang harus mutar stir dari sisi kanan ke kiri yang kini jadi perlu muterin lebih dikit.

Bicara stabilitas sekalipun berbody jangkung bodyroll nya masih terasa baik minim di banding suv ladderframe seperti fortuner n dokar dipadu responsif steering nyupir ranger terasa lincah dan ga kerasa sedang bawa doublecabin berukuran monstrous. Well lebar memang cukup 1.850mm atau hampir sama dengan captiva, yang harus di perhatikan adalah ban belakang saat belok. Dengan body belakang ringan dan suspensi keras, seharusnya ranger ini lebih cendrung oversteer, namun saya cornering extrime tetep di kondisi netral... well imho ESP nya kerja keras. More on ESP n offroad section

Dengan berat kosong 2T dan GVW official mencapai 3,3T suspensi ranger harus memiliki springrate perkasa

So how about wildtrak? First membandingkan dengan triton atau hilux, rear bounce d wildtrak ini jauh lebih baik, bahkan saat melewati polisi tidur rear leafspring tidak terasa kaku layaknya dcab atau most pickup dan masih memberikan dampening yg lembut. Jika dcab lain bagian suspensi depan dan blkng terasa berbeda dimana depan lembut layaknya suv blkng keras, di wildtrak terasa hampir balance depan dan belakang. Memang dibelakang masih kerasa lebih keras namun tidak sejomplang dcab lain. Di jalan ancur termasuk poldur n speed grid kualitas ridenya sudah mendekati suv ifs ladderframe seperti fortuner, namun masih jauh dibanding suv crossover macam subaru xv.
Berbeda dengan di jalan aspal mulus atau saat melaju kencang di tol, somehow di jalur aspa lyang sedikit imperfect tidak terlalu rata, suspensi blkng justru malah kerasa bouncy. Imho ya kembali karna baknya kosong dan terlalu ringan. Its done a good job for bad road, speed barrier atau rintangan besar, namun saat kena minor road imperfect leafspringnya masih terasa terlalu kaku. Mungkin mengambil 1 leaf bisa jadi jalan keluar hehe

Offroad Gimmick
Wildtrak should be exceptional offroad.... why? Not only equipped with some proper 4x4 stuff such as a Center Difflock and Low ratio transfercase this truck also have a Electronic Stability Progame, Traction Control and Hill Decent Control its a high end suv stuff! the only missing is a axle differential lock, saddly Indon ver got spec down. If you looking a truck with more well offroad equipped go to Mazda BT50 Pro that has a rear differential Lock.

Welcome to our secret playing field...

The track was simple.. just minor steep incline, with different level of height on both left right wheel also with front and rear axle.. so we could test diagonal or cross axle traction.. Something that regular 4x4 without axle difflock or a good traction control will hopelessly get stuck. The ground rule .. i must go through the obstacle as slow as possible. So no momentum point here.
First lets try on 2H semua di default seperti daily drive... arahin ke rintangan... ban depan kanan masuk kecerukanan pertama, rear axle still able to push and moving forward naik ke rintangan.. giliran ban belakang kanan masuk.. thats it, ban kiri di posisi compress max, kanan di extent max but merely touch the ground and loose traction.. next few milisecond traction control kick in.. di tandai buzzer dri abs dan icon kedip2... namun yang aktif adalah TCS powercut.. terbukti tenaga langsung hilang ngebatasin slip dan mbl tetap stuck.

Next i switch to 4H berkat bantuan front axle mobil bisa gerak well few cm away sebelum giliran ban depan kiri yang ngangkat di udara than stuck juga.. here it is a cross axle traction test! karna masih stuck aja.. gw coba teken lebih dalam sampai 2000rpm.... useless kombinasi GB slip dan TCS yg mencoba powercut masih g bisa.. baru setelah diteken ke lebih 2500rpm.. finaly the real Brake LSD TCS kick in ditandai buzzer abs lain yg g kalah ribut dan suddenly mbl gerak naik rintangan.. TCS mulai pulse brake ban yg hilang traksi untuk ngalihin daya ke sisi yg punya traksi... Penasaran... balik lagi ke bawah.. masih di 4H kini dengan menekan tombol ESP off 3-5s.... lewat rintangan yang sama.. stuck juga di tempat yang sama.. still got GB slip tp kini ga ada power cut dan rev lebih mudah naik ke 2500 dan ban spin more freely... i also notice that its need few spin on the tire before brake LSD TCS working... terakhir turun lagi coba rintangan yang sama kini pindah ke 4L, setelah switch di pindah ke 4L sambil jalan sekalipun.. komputer akan nunggu mobil berhenti dan pindah ke N baru TC pindah ke 4L. di mode low gear.. kini mbl terasa jauh lebih ringan.. meski gejala TC slip masih sangat terasa, saat stuck cukup teken gas aga dalam rev naik ke 2.5K dan brake LSD jalan flawless ngantasin rintangan tersebut. Next i stayed outside and lets someone drive the car.... i notice the brake LSD work like a pulse/ngerem dikit-dikit ban yg hilang traksi. instead completely brake the wheel seperti yg terjadi di suv yg bener2 highend seperti rangerover jeep atau bahkan subaru. Kemudian responnya tidak langsung, butuh beberapa putaran ban slip dan rev sekitar 2.5K sebelum tcs kick in. at least its work.. and probably could safe you from dire situation and a good alternative than an expensive real axle difflock.
urusan ngerayap di 4L dengan gigi 1 yang sangat rendah seharusnya enak sekali. namun sekali lagi berkat TC nya yg slip di kondisi idle. sering tetap harus memberi rev setidaknya 1.5K range turbo untuk melewati ringan.

Travel suspensi... err ummm yg depan not much.. as expected dari swaybar tebalnya.. dan ini trade off dari capabilitas handlingnya yang baik. Sedangkan yang belakang meski sekali lagi spring ratenya tinggi sehingga butuh kontur extreme untuk membuatnya flexing.

Ok cross axle steep incline sudah.. sekarang di balik jadi decline.... mode 2 H with HDC engage... HDC harusnya bisa menahan kecepatan tidak lebih dari 7kmh dan dapat di atur oleh tombol cruisecontrol. Baru jalan beberapa meter angkat gas HDC sudah kickin lagi-lagi di sertai buzzer abs yang ribut.... head straight to first drop kini ban kiri depan yang akan turun pertama... its scary i must not press brake while car run felt bit too fast. I keep try to decrease the speed with cruisecontrol button, but its already on lowest speed, wait here come first drop.. bit too fast then the hdc violently brake... harshly and ngagetin.. karna buzzer terdengar makin kenceng.. its doesnt smooth i must say, next few milisecond i felt the nose just dive saat ban kiri depan drop ke titik terdalam, di ikuti pantat blkng ngangkat dan ban sudah ga napak ke tanah. My butt o meter feel that this car on tip point hanging only with 2 wheel.. next milisecond HDC membiarkan gerak lagi dan lolos melewati rintangan. Not a pleasant experience i must say. Next try with proper 4L gearbox di mode manual gigi 1 dan langsung menuju drop hole yg sama.... mbl merayap even slower than 2H with HDC, dan tentu ga ada buzzing berisik dari abs namun.. sekali lagi karna slip di gb di kecepatan rendah ini engine brake tidak berjalan sesempurna seharusnya... ada sedikit loss sblm menahan... sehingga tetep harus dibantu pedal rem manual... sekalipun bgtu tetep terasa lebih secure dari menggunakan 2H+HDC. well tentu bisa saja 4L+HDC for ultimate control. HDC seharusnya bekerja paling optimal diturunan licin saat hujan.. dimana ga boleh neken rem sembarangan, dan engine brake di mbl tampa lsd jd kurang efektif. Sayang sedang dry season.. rada sulit nyari turunan lumpur licin tampa ngerusak err *paint job*.

Saat ban terangkat dari tanah atau berada dikondisi minim traksi HDC ngerem ban tersebut agar torsi engine brake tidak terbuang percuma ke ban yang tidak punya traksi tersebut.

Ada 1 pertanyaan lagi yg blm terjawab.. karna di versi oz kebanyak dcab yang sudah ber ESP tidak memiliki LSD... atau malah memiliki rear difflock sekalian. Lalu gimana di ranger indo? Ngubek2 artikel blm nemu sumber yang terpercaya. Ok! Coba saja old skul way.. lets create a burn out. Mumpung ada lapang sepi....



Tombol ESP di dashboard hanya menon-aktifkan PowerCut TCS. Sedangkan BrakeLSD TCS dan ESP sendiri tetap aktif. Untuk menonaktifkannya? Dunno.. must dig the manual book.. probably through some switch combination or even need to take the fuse off.saat HDC,TCS Power Cut atau TCS Brake LSD aktif.. buzzer ABSnya brisik dan ngagetin bener "DRRRrrrTTTT"... untung saat ESP aktif di jalan raya tidak seberisik fitur di atas
Dengan GC 237mm departure dan approach angle baik.. tidak sekalipun bagian body ranger menyentuh tanah dalam test ini....


Verdict
Very well equipped mulai dari cool gimmick like a voice command fancy leather seat and cool wildtrak badge, sampai fitur keamanan kumplit...



Doesnt need AT? Just get the 6MT especialy XLT 3200cc 200ps varian hehe 470nm + short throw gb + agile truck should be alot of fun


Dengan harga on the road bandung 414jt. It is among the most expensive dcab along with BT50pro dan Dmax rodeo 3.0 AT. Namun jika melihat fitur yang di milikinya dan dibanding dengan SUV ladderharga itu jadi sangat value for money.... dmn suv ladder 4x4 setidaknya harus 100jt lebih mahal dengan fitur yang tidak selengkap wildtrak. Bahkan dibanding suv ladder 4x2 wildtrak masih lebih murah dan bisa di adu fitur hingga handlingny. Memang trade off nya hanya bisa 5seater, ada kir ,harus beli penutup bak berkunci lagi untuk mengamankan bagasi, juga suspensi yang masih slightly dibawah SUV IFS. Seharusny ngurangin lembar leafnya sudah bisa membantu.
Cant wait for the everest it should be even better

What i like
+ Refined and quite Engine
+ Puma ZSD422 150ps 375nm
+ Wide Powerband
+ its steering, fit in on monoque FISS SUV territory, responsif, fast steering ratio, weight is good and very lively.
+ Comfort is pretty good for a dcab,bagian bak yg ringan dan leafspring untuk ngangkut 1.2T tidak terlalu menggangu di jalan ancur atau poldur, yet stil a level lower than a ladder suv teritory
+ Bodyroll and stability among the best on ladderframe suv n dcab even though still noticeable, yet easy to control, especialy ESP always ready to baby sit us

+ Well featured interior with hightech gimmick voice command,dualzone climate,auto headlamp,and so on
+ Cool looking Wildtrak branding and styling
+ Spacious cabin both 1st and 2nd row
+ 4Airbag, ESP,HDC,TCS,ABS,BA,Trailer Sway assist, well equipped safety feature
+ Good firm shifting 6speed auto gearbox but only after lockup
+ old school 4x4 reliability with a low gear meet high tech 4x4 with Brake LSD Traction Control
+ one of the highest load and towing capacity
What i dont like
- Too much slip on the Torqueconverter.
- Painfull and sluggish when climb at low speed <30kmh or berfore Torque Converter lockup...
- Traction Control brake LSD is good to have and definitely work, yet still not on the level of a jeep, landrover or even subaru
- Transmision Shiftshock sering terasa kasar saat shift,trutama d lowspeed gb kurang refined
- Bouncy on highway
- few build finish still felt rough.
- Inden lama

hope u enjoy a long reading
