fabreguz wrote:-cut-
setujuh mod bung cing![]()
![]()
![]()
betul isu lcgc memang mengguncang peta dunia otomotif indonesia
kalau pendapat saya pribadi sih, lcgc hanys booming sebentar saja. sekarang setelah 1 tahun beredar terlihat sekali bahwa mobil lcgc masih tidak bisa menggantikan posisi mobil low mpv di indonesia.![]()
![]()
apakah ini berarti bahwa masyarakt kita memang sudah tidak hanya melihat pada range harga, tapi mulai pada kebutuhan dan mobil low mpv yang bisa memenuhi tuntutan itu
jadi asal ada mobil murah dengan merk market leader pasti diserbu![]()
![]()
selain itu skrg produsen seperti jor joran tenan untuk produksi mobil baru.
mungkin bisa dimaklumi juga karena eropa masih krisis, amerika baru mulai membaik, sementaratetangga kita sesama asean: thailand, bolak baiik kudeta militer
harapan terbesar di negara kita
pantesan skrg kalau lihat, pameran mobil baru merebak di mana2
dulu waktu skul, paling kita lihat di laur showrooom, ya pasti di mall
lha skrg ketemu dimana2 : di superindo, cafe2 dan resto, mall setiap hari , pokoke pusat keramaian disambangi kabeh![]()
![]()
sudah gitu menggiurkan tenan, karena produk baru pun sudah pasti didiskon dan masih dikasih cicilan 0% lagi dan bisa 2-3 tahun .......asli tepok jidat![]()
![]()
10 tahunan lalu cicilan 0% hanya untuk mobil yang tidak laku dan itu pasti bukan merk market leader, tapi skrg semua merk sudah merata
pokoknya konsumen didorong untuk konsumsi yang unit baru dan dikasih berbagai macam kemudahan utk mewujudkan itu oleh produsen
maklum produsen kan jualan unit baru, nukan unit second![]()
![]()
bagaimana harga second ndak nyungsep tajam ? seperti bung kucing bilang 20% untuk tahun pertama semua merk.
===========================================================
nah untuk kelas superhave jelas luar biasa![]()
![]()
saya setuju, yang dibeli itu bukan mobil saza, tapi juga sejarah dari produsen itu sendiri
oleh karena itu konsumen juga ndak main2, mereka bahkan diyakini memeiliki barang2 lux lain semacam yacht, private jets, luxury homes around the world dan segala macam yang hanya bisa diimpikan![]()
![]()
jika ada hal yang mengecewakan, bahkan bisa ekstrim banget kelakuan pemiliknya
seperti dulu ada berita pemilik supercar lambo yang membayar byk orang untuk menghancurkan mobilnya karena kecewa pada produsen yang dinilai lamban menanggapi keluhannya![]()
![]()
beritanya langsung diekspose media seluruh dunia, maklum supercar impian banyak orang dan tentu saza bikin muka produsennnya seperti kepiting rebus![]()
![]()
coba kalau mobil biasa, pasti malah dikirim ke rs jiwa karena dianggap stres dan membahayakan![]()
![]()
![]()
selain mobil, kita lihat barang branded2 di seluruh kota dunia semuanya dari eropa, yang luxury dan berkelas sendiri: tas prada, lv
susahnya ini kesukaan istri2 masa kini![]()
![]()
![]()
maklum bangsa eropa mayoritas sudah bisa membangun image dari awal dan juga pelopor revolusi industri
eropa gitu lho, pantes mobil jepang di sana cuman jadi penggembira thok![]()
![]()
tidak mungkin bisa jadi spektakuler dan mengguncang dunia otomotif eropa![]()
Nahh... kalau mengguncang sih sepertinya tidak, om fabreguz. Yang benar2 jadi tonggak otomotif saat Avanza launch. One of the best car in the market... Budaya Indonesia sudah nyata terbaca, keguyuban = MPV. Model apapun dengan brand market leader akan diserap. Porsi kue market share tentu akan berubah seperti halnya bisnis itu sendiri. Market hanya bergeser sedikit..., tetapi pelaku dunia otomotif yang kelimpungan dan harus putar otak akibat persaingan dan iklim pendukung yang baru saja kena gebuk OJK.
Memang industri otomotif akan selalu dipompa oleh ATPM dan pemerintah. Karena pasar digerojok dengan berbagai model kendaraan dan paket kredit yang menarik. Hanya saja, 0% bukanlah 0% sebenarnya, biasanya dapat subsidi dari ATPM, misalnya no discount, dan asuransi tentu akan di-up premi nya. Logikanya: Bank/Lease mana yang mw rugi. ATPM/Diler pun tidak mw rugi...
Yang bayar: Pembeli...

Makanya ane rada serem sama ekonomi Indonesia, driven by consumption. Begitu tingkat konsumsi turun, ekonomi bermasalah. Makanya neraca defisit mulu dan USD masih anteng di dekat 12rebu... Contoh: liat aja yang ngantri kalau ada launch ponsel baru atau fashion baru atau apapun yang bermerek dan baru..., di satu sisi ada yang begitu antusias ngantri berjam2 kalau obral buku sekolah? obral tas sekolah? atau saat bayar uang gedung sekolah tertentu?
Otomotif hanya sebagian kecil dari kuatnya tingkat konsumsi masyarakat, we are now standing and ironically proud of this sand castle. Begitu penjualan otomotif tembus 1juta unit, betapa bangga nya... padahal: ada bubble di sana, brp banyak mobil pribadi yang dibeli secara kredit?
Ane berharap, suatu saat Indonesia bisa bergeser ke ekonomi manufaktur/industri yang didukung oleh industri kreatif, agraria, mining, kehutanan, dan kelautan.
*Jadi ingat, ane pernah survei ke daerah Muncar-Banyuwangi, satu lokasi perikanan dan pengolahan beras yang sangat ramai dulu. Sekarang sepi... ane tanya ke teman ane pemilik pabrik sardine cannery dan fish powder. Industri di sana menurun akibat perubahan iklim dan trawl dari negara lain yang menjarah laut di daerah sana.*
