Mobil Terkutuk (share) - PART 02

[axala]

Landak

Tajem ya om

[kodoq_ijo]

Landak

Tajem ya om

Lumayan tajem,tapi kalo tau cara nge handle nya sih ga bakal takut sama bulu2 tajem nya.

Kalo disatuin tiap malem pasti berisik,yang pejantan 'hor*y' terus sambil ngeluarin suara nguik-nguik,waktu awal2 disatuin saya kira suara makhluk gaib,ga tau nya...

Emang kucing aja yang kalo kawin berisik.

......

[unthul]

saya mau post cerita, tapi mungkin ditunda sampe malam jum'at saja...setuju, rekan2 ?

heem..kayaknya ni kamis deh..

go om hariy,..saya tungguin..

tapi juga atut ..hem,serem banget ni trit

[artoodetoo]

Bagaimana caranya supaya malam ini trit ini gak muncul di daftar view your posts ya? ......

[djia]

saya mau post cerita, tapi mungkin ditunda sampe malam jum'at saja...setuju, rekan2 ?

heem..kayaknya ni kamis deh..

go om hariy,..saya tungguin..

tapi juga atut ..hem,serem banget ni trit

pake gambar apalagi gif bisa lebih seru

[ricz]

Landak

Tajem ya om

Lumayan tajem,tapi kalo tau cara nge handle nya sih ga bakal takut sama bulu2 tajem nya.

Kalo disatuin tiap malem pasti berisik,yang pejantan 'hor*y' terus sambil ngeluarin suara nguik-nguik,waktu awal2 disatuin saya kira suara makhluk gaib,ga tau nya...

Emang kucing aja yang kalo kawin berisik.

......

Kalo kucing madcat lagi kawin biasanya suaranya kek manusia...ga kek kucing...

[hariy]

pake gambar apalagi gif bisa lebih seru

lhah, di pej2 sebelumnya kan sudah ada poto penampakan....

[TUFF Stough]

just info... kuburan kucing di rumah bertambah satu lagi, minggu lalu ada anak kucing yg mati gara2 sakit.

[hariy]

Gentlemen, fasten your seatbelt.....


Saat itu, tahun 1996. Saya masih SMA, dan mengikuti berbagai kegiatan ekskul, baik itu paskib, pramuka, osis, remas...yg paling berkesan (serem) tentunya pramuka, dimana banyak kegiatan yg diadakan di luar sekolah, dan kegiatan yg berbau uji nyali selalu saja diadakan malam hari...kalo di dekat sekolah biasanya di kuburan yg berjarak kurang dari 1km dari sekolah & rumah ortu saya (rumah ortu malah berjarak 600m dari kuburan)....tapi, pada kesempatan ini saya tidak menceritakan peristiwa yg terjadi di kuburan, melainkan peristiwa yg saya & teman2 alami sewaktu kemah bhakti di pemukiman yg dikelilingi hutan jati & perkebunan karet Kecamatan K (maaf, saya rahasiakan), sekitar 40 km dari Jepara-kota. Pemukiman penduduk yg akan kami jadikan lokasi kemah terletak sekitar 3 km dari jalan raya.
Umumnya kegiatan kemah bhakti, selalu didahului survey lokasi. Pada kemah yg pertama, saya ikut dalam tim penyurvei lokasi kemah..tapi kali kedua saya (dan teman yg bisa melihat penampakan) tidak ikut karena suatu hal..jadi ketika saya & teman sampai ke lokasi kemah, langsung ‘siaga’, indera kami langsung bisa merasakan hawa dingin yg tidak semestinya. Untungnya, kami berangkat ke hutan bukannya tanpa persiapan....Kami semua tiba di lokasi pada waktu masih siang, sekitar jam 10. ketika teman2 dan adik2 yunior kami memasang tenda, ketua kegiatan dan beberapa teman mengunjungi Bu Kades (Pak Kades sudah meninggal), sedangkan saya dan 3 teman serta guru agama kami berkeliling sekitar lokasi radius 20m untuk menyebar ‘pagar’. Yaitu tanaman bambu kuning (memiliki muatan -) yg dibawa dari rumah, selain do’a dari guru agama kami....
Saat itu saya menghampiri salah seorang teman saya yg terlihat tegang tanpa mengalihkan mata melihat ke suatu pohon jati yg umurnya mungkin sudah hampir ratusan tahun...
(saya terjemahkan dlm bhs indonesia) “Liatin apa, sob?” dia hanya menunjuk ke arah matanya melihat...”tuh, liat aja sendiri...”
“Yg di sebelah pohon gede itu? Oranye (aura agak merah) ?” tanya saya....
”Ya”, jawab teman saya....
”Yg kamu liat ada berapa, sob?” tanya saya lagi.
“Dua, yg ketawa2 itu, sama sebelahnya yg menyeringai keliatan taringnya”. Saya mengangguk. Bahaya, nih....batin saya.
“Kira2 langsung menyerang kita nggak?” saya masih penasaran...
”Kayaknya tidak terlalu agresif”....
“Kalo yg di sebelah sana?” saya tanya sambil menunjuk ke arah kanan agak jauh dari pohon besar itu, ke arah semak belukar yg tingginya hampir 2m..
“Nggak papa...auranya belum sekuat yg di pohon, aku ngga terlalu jelas, mungkin masih anak2..”
Ketika guru & teman kami selesai mengitari lokasi dan menghampiri kami ternyata guru kami juga menemukan beberapa ‘rumah tinggal’ makhluk halus, hanya saja letaknya lumayan jauh dari kami. Ada juga beberapa jin yg tidak mengganggu manusia. Kami pun bergabung dg peserta kemah, dan teman saya menggerutu....”Gini koq dijadikan lokasi....”, saya hanya menepuk bahunya saja....mengingat setahun sebelumnya lokasi yg kami pakai untuk kemah tidak seseram ini.
.
.
.
Sore menjelang, dan kami memulai kegiatan dg pertemuan warga..beberapa pemuda (kalo pemudi sering ke hutan, berabe..) dan tokoh masyarakat mengunjungi kami. Adapun bu Kades tidak bisa datang. Perbincangan biasa saja, tanpa ada yg menyinggung masalah penampakan, pun sampai acara tersebut diakhiri karena sudah malam..Ketika peserta kemah sedang ngobrol santai, tiba2 kami dikejutkan oleh suara jeritan perempuan salah satu peserta...beberapa orang langsung berhamburan, tidak lupa membawa senter..Setelah kami datangi, ternyata ada 2 peserta perempuan yg terduduk ketakutan sambil berangkulan satu sama lain...”Ada apa?” tanya seorang teman...”A...ada...ada ular, kak!” katanya terbata2. “Mana? mana?” tanya kami sambil menyalakan senter, dan kayu untuk memukul ular itu...”Itu, kak..melilit pohon itu...besar banget, sebesar kaki orang” tunjuk salah seorang dari mereka. Kami mencari-cari dengan senter, bahkan teman yg dikenal pemberani pun (tetapi sayang, dia pun sempat kesurupan-ceritanya nanti ..) mendekat untuk bisa melihat lebih jelas......dan seperti yg rekan2 SMers duga, ‘sesuatu’ yg diduga ular itu pun tidak terlihat lagi........
Kami semua lalu bergegas meninggalkan tempat itu, menuju ke kemah2 kami...setelah ditanya guru kami, ke dua perempuan tersebut mengaku bahwa salah satunya minta diantar buang air kecil, yg agak jauh dari lokasi perkemahan...Karena sudah jam 10 malam, kami pun beranjak tidur, dg beberapa teman yg bertugas jaga malam sampai subuh.....
.
.
.
Pagi menjelang di hari ke 2, pagi itu di perkemahan tidak ada hal2 aneh yg terjadi...kami melanjutkan kegiatan, mandi, bersih2, sarapan, dan berjalan2 menyusuri desa terdekat, yg berjarak sekitar 1km dari lokasi perkemahan. Kerja bakti bersama warga membersihkan selokan, memberi bantuan kepada warga kurang mampu, dan bersosialisasi dg mereka. Saya & beberapa teman kebagian jaga kemah, bergantian memancing ikan di dekat perkemahan, dan iseng2 membuat rakit untuk bermain2 di sungai. Ketika menjelang sorenya....


(nanti malam saya sambung...kamis sore, om. biasa......).

[QnetiC]

Menyimak..
Menjelang malam jumat + friday the 13th + full moon

[madcat015]

*nyalakan semua lampu...*

*siapkan headset dan musik Michael Salvatori*

*bakar menyan...*

*ngibrit!*

[djia]

saya pernah nginap sendirian di hotel murah bintang 2 di jakarta. kamar hotelnya sama sekali ga ada jendela. empat sisi tembok semua + pintu kamar mandi. tembok warna putih agak pucat. pintu kamar tepat sejajar posisi kepala di bed, pintu besar warna hijau muda. rasanya seperti bukan di kamar, tapi di bunker.

malam terakhir di sana, saya terbangun tengah malam. lihat hape sekitar jam 2 dini hari. trus ada notif bbm & wa masuk.
cek bbm ada temen ngirim link artikel katanya penting & sbaiknya dibuka. langsung saya buka link itu, & segera muncul foto wajah pocong seram di layar hape. rasanya pengen lempar hape itu ke tembok kalo ga sayang duitnya

setelah menenangkan diri sejenak, browser saya tutup, trus buka wa. ada sodara yg ngirim image. ketika dibuka ada gambar wajah serem.

jiaahhh...

untung bisa segera tidur lagi.

[hariy]

dan......cerita berlanjut..

Siang menjelang sore, saya menuju sungai yg letaknya sekitar 50m dari perkemahan, yah..masih terlihat mata lah..tapi tidak tercover ‘pagar’. Lumayan lebar dan dalamnya kira-kira 1,5m....yah, daripada ngga ada kegiatan, mending mancing...ikannya kecil2, paling besar hanya sepanjang telapak tangan...saya sendirian naik rakit dari kayu pohon yg tumbang panjangnya sekitar 2m, saya berdiri di atasnya dan mulai memancing..10 menit berlalu hanya dapat 1....hampir ½ jam dapat lagi...saya mikir, koq sepi gini yah....umpan pake pelet (niat persiapan dari rumah) ngga kaya kemarin pakenya cacing tanah, harusnya ikan2 doyan dong...tanpa saya sadar, kayu besar yg saya naiki bergerak perlahan ke tengah sungai....dan ketika saya menyadari sudah sampai ke tengah sungai, saya melihat ke bawah..menembus air sungai yg berwarna bening kecokelatan, dan terlihatlah sebuah bayangan putih lebih besar sedikit daripada rakit yg saya naiki.
Bentuknya sekilas seperti ikan.....karena kalo ada kakinya, pasti buaya...jantung saya langsung berdetak keras, keringat dingin mulai terlihat di kening....makhluk itu seperti menyeret rakit untuk menjauhi perkemahan menuju ke hilir, dimana terlihat gelap dipenuhi semak2 di kanan-kirinya.....saya masih menahan napas, tidak bisa bergerak dan tidak tau apa yg akan saya lakukan....saat itulah ada yg memanggil2 saya dari seberang sungai yg dekat dg perkemahan....saya terhenyak lalu menoleh ke arah suara, ternyata salah seorang peserta (yunior) yg memanggil saya karena ada briefing dg panitia kemah...langsung saya minta bantuannya untuk menarik saya pakai tali dan saya pun berhasil ke darat tanpa berani menoleh ke bawah dan belakang saya, sambil mengucapkan terimakasih pada yunior saya itu..”Mas, tadi hampir saja saya tinggal karena saya panggil2 mas nya hanya diam saja.....” Hah??!!
.
.
.
Ternyata, briefing itu membahas singkat kejadian salah satu teman saya yg bisa melihat penampakan, paginya saat pergi menjelajah desa, dia kesurupan makhluk yg mengaku penunggu hutan, usia sekitar 600 taun. Karena darurat dan kejadiannya (untung saja) tidak di perkemahan, dia dititipkan di rumah warga yg biasa mengobati orang yg kesurupan, ditemani seorang teman saya. Dia minta kopi, rokok dan kembang (lazim buat yg kesurupan), lalu berbicara tidak jelas dalam bahasa Jawa......kata yg mengobati, teman saya pada waktu itu tidak memakai alas kaki, dan menginjak sebuah bebatuan..anehnya, di telapak kakinya tercetak tiga titik yg membentuk segitiga....dan besar kemungkinan dari situlah makhluk gaib itu masuk ke dalam tubuh teman saya tersebut (kasihan, sampe saya post cerita ini, dia kadang2 masih kumat)...sesudah itu kami bergiliran menengoknya, pada waktu bertemu saya, pandangannya hanya sayu....lesu..ngomongnya memang sudah ‘normal’ tapi sudah mendingan dibanding waktu kesurupan...yg mengobati bercerita, teman saya berontak waktu kesurupan karena menolak energi gaib si makhluk, akan tetapi dia menyerah...untuk sementara beliau bisa meminta si makhluk untuk meninggalkan raga teman saya, tapi si makhluk halus itu minta agar sekali2 meminjam raga teman saya tersebut....
Hari ke 3...hampir lupa saya....karena si ketua kegiatan yg geblek lupa membawa agenda kegiatan (rundown-istilah kerennya), dan ditinggal di rumahnya, saya yg kebagian sial mengambil karena yg tau rumahnya. Sedangkan sang ketua terhormat masih di perkemahan..saya dg mendongkol berangkat ke kota, dibonceng motor oleh teman..sekitar 20 menit menyusuri jalan setapak hutan & desa, sudah sampe jalan raya, cegat bus, menuju kota sekitar 40km..di rumahnya, saya ubek2 itu kertas2 sialan, langsung balik ke perkemahan. Turun dari bus, saya jalan kaki. Biasanya ada ojeg, hari itu tidak satu pun yg keliatan..memasuki areal hutan karet yg berhektar2..cukup teduh meski agak gelap. Saya terus berjalan, dan karena dibekali ketrampilan pramuka, tidak sulit menghapal rute. Yg sulit itu jalan kakinya, dan ngga bawa HT, apalagi hape..jaman segitu hape masih sangat-sangat mahal...kalo pun punya, bentuknya seperti pelem2 mafia hongkong ‘90an macam di pelem Andy Lau, Stephen Chow, lagian sinyal sampe taun 2007 di daerah situ masih blank... 1 jam berlalu, saya masih berjalan...merasa arahnya sudah tepat. Tambah 30 menit, koq ngga sampe2 pemukiman penduduk ? mana pikiran sudah kacau (karena saya ingat cerita bahwa ada seorang sodara yg pernah jalan kaki ngga nyampe2 rumahnya, padahal jaraknya cuma 200m, dan bentuk rumah penduduk terasa asing...ternyata dia kesasar lewat ‘pemukiman jin’). Pohon2 bentuknya mulai nampak sama.....2 jam berlalu, kaki mulai terasa sangat berat, bekal minum sudah habis.....akhirnya saya istirahat sejenak di jalan setapak hutan sambil terus berdo’a. Syukurlah, tidak lama kemudian nampak 2 buah sepeda motor yg arahnya menuju saya. Dari jauh sudah saya amati, itu motor menapak bumi atau ngga...setelah dekat, saya stop mereka. Mereka pun berhenti, kaki menapak bumi..saya lega, dan bertanya apakah mereka dari desa B...ada yg menjawab ya..lalu mereka bertanya tujuan saya. Saya buka jaket sehingga baju pramuka saya terlihat, dan mereka pun menawarkan mengantarkan saya ke perkemahan..akhirnya saya membonceng salah satu motor, tidak sampe 10menit sudah sampe lokasi. Saya mengucapkan terimakasih dan berniat membayar mereka, tetapi mereka menolak..ya sudah. Sampe di tenda sang ketua, eee ternyata dia enak2 ngorok tidur siang! Saya lempar agendanya hingga dia terbangun kaget. Dia tanya2, saya diam saja sambil beranjak tidur karena super capek. Bodo amat.
.
.
.
Dan........hari ke 4 sudah kami lewati bersama pengalaman2 yg kurang mengenakkan, kadang ada yg melihat kakek2 atau nenek2 yg terlihat berjalan di hutan sambil mengawasi perkemahan, kadang di atas pohon nampak seperti burung besar, kadal sebesar komodo, kemah yg basah padahal tidak ada hujan (masak basahnya embun seperti kehujanan?), kalo ada peserta yg iseng pasti ketauan..dan, menjelang hari ke 5 kami terlena... malam itu saya kebagian jatah jaga, bersama 2 orang teman yg (kurang ajarnya) sudah tidur sekitar jam 1.......kalo peserta lainnya sih gapapa, kan capek 4 hari ada kegiatan terus..jam 2 dinihari dan saya sendirian masih terjaga. Betul2 terjaga, karena dari kejauhan terlihat ada cahaya seperti nyala obor.....saya menggeser pandangan ke kanan dan kiri, terlihat ada lagi......jantung berdetak kencang, mata saya berusaha fokus, dan dalam pandangan saya ada sekitar 6 obor yg menurut saya bergerak tidak teratur....ada yg bergerak menuju saya, ada yg ke kanan, dan ada yg ke kiri, tapi semuanya secara perlahan mendekati lokasi perkemahan seperti mengepung..........saya yg masih bengong, sampe tidak sempat membangunkan teman2 saya, atau siapa saja yg dekat dg saya waktu itu.....

[hariy]

akhirnya konsentrasi saya terpecah (tersadar) ketika ada salah seorang teman yg tugas jaga yg tadinya tertidur, menggeliat dan menggerakkan kakinya bergesekan dg rumput dan daun2 kering, sehingga mengalihkan perhatian saya dari nyala obor itu...langsung saya beringsut mendekat 2 teman saya, dan berpura2 tidur di sebelah mereka....sekilas saya masih bisa melihat, obor2 tersebut menjauh dari perkemahan...karena takut & lelah, saya juga tertidur meski kedinginan karena hanya memakai jaket dan sarung saja...
keliatannya baru saja tidur, ternyata sudah jam 5 pagi...peserta yg lain sudah bangun, dan memulai kegiatan masing2...ketika cahaya mentari sudah keliatan, kami mulai mengemasi barang2 dan tenda, membersihkan sampah2 dan membungkusnya (di dalam hutan tidak boleh sembarangan membakar sampah, bisa terjadi kebakaran), penduduk dan 'penduduk' bisa ngamuk....
.
.
kisah ini pun berakhir saat kami tiba di sekolah, kembali ke rumah masing2 dg segala cerita yg bisa dijadikan pelajaran buat kami semua.....
dan teman saya yg kesurupan meski pahit, tapi dia sampai sekarang tetap berharap dan berusaha untuk bisa lepas dari kesurupan yg pernah menimpanya...
biasanya, yg pernah kesurupan rawan kumat lagi. trust me, it works......

selamat menikmati malam Jum'at......................kapan2 saya akan bercerita tentang teman saya yg bertemu 'kepala'.

[w4rlock]

Tetep ditunggu cerita selanjutnya om

[loadeddiapers]

Di rumah dari jam 4 sore mati lampu, lilin2 udah pada abis, lampu emergency abis, tinggal senter gede nih sisa 2 di rumah

[hariy]

Di rumah dari jam 4 sore mati lampu, lilin2 udah pada abis, lampu emergency abis, tinggal senter gede nih sisa 2 di rumah

saran saya, selagi belum terlalu larut malam, kunci pintu rumah & pagar, tinggal tidur saja. dan waktu tidur posisi badan nyamping, bagian telinga ditutup bantal...ngga berhubungan sama penangkal penampakan sih, tapi paling tidak kalo ada suara2 mencurigakan kita ngga dengar, dan mata dipaksa merem biar ngga terlalu serem kalo2 ada penampakan. seperti ide teman saya....ntar sore/malam saya ceritakan..ini mau nguli buat sesuap nasi dan segenggam berlian dulu.....

[TikusTampan]

serem amat nih cerita om hariy..

untung ane bacanya udah pagi

tapi tetap aja merinding

[hariy]

saya saja yang ngetik merinding, om.....memori kembali ke masa surem..eh, serem...waktu di hutan jalan kaki sendirian itu nyali sudah tebel banget+rute sudah bener, ngga nyasar..tapi, masih juga ngga nyampe2...kalo itu, 2 sodara saya juga penah ngalami hal serupa. jadi, menurut yg pernah mengalami, bingung karena lingkungan koq sepi & rumah2nya asing banget ya...mata kita seakan2 buta ngga bisa liat manusia lain (padahal mereka heran liat kita yg kebingungan seperti org setres). makanya orgil & setres cuek pada manusia normal, karena biasanya yg diliat mereka adalah 'dunia lain'....

[TikusTampan]

saya saja yang ngetik merinding, om.....memori kembali ke masa surem..eh, serem...waktu di hutan jalan kaki sendirian itu nyali sudah tebel banget+rute sudah bener, ngga nyasar..tapi, masih juga ngga nyampe2...kalo itu, 2 sodara saya juga penah ngalami hal serupa. jadi, menurut yg pernah mengalami, bingung karena lingkungan koq sepi & rumah2nya asing banget ya...mata kita seakan2 buta ngga bisa liat manusia lain (padahal mereka heran liat kita yg kebingungan seperti org setres). makanya orgil & setres cuek pada manusia normal, karena biasanya yg diliat mereka adalah 'dunia lain'....

ooh..gitu ya om..
saya memang suka penasaran apa yang ada dipikiran orang gila..apa yang mereka lihat..bagaimana mereka memandang lingkungan sekitar..bahkan ane pernah kepikiran kepingin jadi orang gila untuk sementara waktu hanya karna penasaran dengan mereka..knp mereka bisa begini dan begitu..serius..

[madcat015]

Ane uda gila gegara trit ini.

[hariy]

Ane uda gila gegara trit ini.

kalo udah gila, malah bisa sohiban sama makhluk2 gaib, om....teman saya yg pernah kesurupan, pas kumat kadang ngomong2 sendiri...kalo ditanya ngga jawab, pernah jalan2 ngga pake sehelai benang, istilah org jepun : sakepenake....

[evolution21]

Ane uda gila gegara trit ini.

udah saatnya rendem mandi kembang

[djia]

Ane uda gila gegara trit ini.

hehe...level parn-O-meter meningkat pesat

[TikusTampan]

Ane uda gila gegara trit ini.

wkwkwkwkwk..bahaya nih modcat..
tapi terus terang ane juga sekarang suka parno sendiri dirumah..dulu ane masih sering nonton tv lampu dimatiin..skrg mesti idup..
kalo mau tidur n masuk kamar..pas waktu matiin semua lampu..pasti setelah lampu mati...clingak-clinguk dulu siapa tahu ada 'sesuatu'