Ungkapan rasa pengendara motor pd pengendara mobil

Ingin membahas hal-hal umum mengenai mobil dan otomotif, silakan bahas disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

anak_singkong
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1028
Joined: Thu Nov 03, 2005 8:11
Location: Indonesia

Ungkapan rasa pengendara motor pd pengendara mobil

Post by anak_singkong »

Ini sy dpt dr milis [email protected]..

On 1/18/07, Caroline.Wiriady@... <Caroline.Wiriady@...>
wrote:

Bapak2, ibu2 yth, Sebelumnya saya mohon maaf bila tulisan berikut kurang
berkenan. Kami hanyalah ingin meminta maaf kepada bapak & ibu pengguna
roda empat mengenai perilaku kami di jalan raya. Sungguh, kami tidak
memiliki maksud untuk 'mengganggu' kenyamanan anda. Bila kami terlihat
suka nyerobot kekanan atau kekiri, itu hanyalah karena kami merasa
kepanasan. Ini tentunya akibat jaket, helm, sarung tangan, masker, yang
kami gunakan di siang bolong. Tentunya rasa kepanasan ini tidak anda
rasakan, karena dinginnya hembusan AC yang keluar dari kisi kisi dashboard
mobil anda. Sedangkan kami hanya mengandalkan kisi kisi ujung jaket,
ataupun bagian bawah helm, he he he.

Bila anda melihat kami mendaki trotoar, ataupun mengambil jalur kanan yang
berlawanan, itupun bukan karena kami sok jago. Tapi kami hanya mencari
alternatif jalur, sebab seluruh badan jalan tertutup oleh MPV ataupun SUV
bapak & ibu. Rasanya kami nggak kuat jika harus menunggu dibelakang
knalpot anda, yg belum tentu bebas emisi (maaf ya).

Belum lagi kami takut di PHK, hanya karena telat masuk kerja. Tentunya
khusus hal ini, sebagian dari anda tidak perlu absen kan?, kalo masuk
kerja? Sebab kalo sebagian besar dari kami, ... minimal dipotong uang
transport, hiks!! Belum lagi, kami suka malu bila harus melewati
resepsionis nan cantik yang menutup hidung kecil mereka, karena mereka
mencium aroma knalpot dan 'bau matahari' dari jaket lusuh kami. Walau
deodorant 5 ribuan telah kami semprot, tentu tidak sebanding dg parfum
mobil anda yg 50 ribuan plus sejuknya AC mobil anda.

Kami sadar kok, kami jg suka keterlaluan. Tapi kami juga gak pernah
memprotes roda empat. Kami cukup tau diri kok, dengan pajak yg super murah
kami, sehingga kami harus rela mengalah bila berbicara tentang parkir.
Kami cukup puas dengan areal 150 x 50 cm sebagai tempat parkir kami. Tentu
berbeda dengan areal parkir bapak-ibu. Memang sih, tarif parkirnya aja
beda.

Hmmm, kami juga gak pernah protes kok, terhadap roda empat yang telah oleh
pemerintah di-anak emaskan. Jalan tol trilyunan rupiah telah dibangun,
diatas gusuran tanah dan rumah kami. Kami harus putar otak mencari tempat
tinggal bagi anak dan keluarga, hanya demi bapak-ibu bisa cepat sampai
tamasya ke ancol ataupun taman safari.

Ngomong2 tentang tamasya. Memang sih, mungkin anda sering melihat kami
berboncengan 3 atau 4 dengan putra putri kami pergi ke dufan. Tapi kami
gak yakin, apakah anda melihat kami, memijit tangan, kaki dan bahu mereka
yang kecil ditempat parkir. Ini karena cara duduk mereka yg sedikit
berakrobat di atas motor kami. Tentunya berbeda dengan lucunya putra-putri
anda yang asyik bermain game di dalam mobil, atau tidur pulas di jok
belakang.

Kami juga gak keki kok, dengan senyum kecil bapak-ibu, bila melihat kami
panik saat hujan turun. Dimana kami harus buru-buru, loncat dari motor,
buka jok motor, copot sepatu, dan mengenakan jas hujan. Terkadang kami
membayangkan, bila kami ada di posisi anda. Mau gerimis kek, mau hujan
gede kek, bodo' amat, cukup putar tuas kecil disamping stir, maka wiper
kaca akan bekerja lembut membersihkan air di kaca depan & belakang. Aaaah
enaknyaa di mobil.

Kami juga gak protes kok, bila mungkin bapak-ibu yang terbiasa
menginstruksikan lembur kepada kami. kami cukup mengerti bila anda tidak
pernah membayangkan, betapa dinginnya pulang kerja di malam hari dengan
motor. Kami cuma berharap, bahwa petuah orang tua, yang mengatakan, kalo
kena angin malam bisa kena paru-paru basah, adalah isapan jempol semata.
Amit-amiiiit...!

Kami juga gak protes kok, bila jari jemari anda menjentikkan abu rokoknya
lewat jendela, sehingga mengenai jaket kami. Ataupun celana kami harus
'menerima' sampah, yang anda buang lewat jendela. Mungkin kami dengan
jaket hitamnya, tampak seperti tong sampah kali yeee. Hi hi hi. Mohon maaf
juga bila, kami harus terlihat melotot di depan anda. Hmm sungguh, itu gak
sengaja kok, . Sebab selama naik motor, mata kami harus dipicingkan agar
tidak kena debu. Naaah begitu berhenti, secara refleks mata kami terbuka
lebar, seperti melotot, he he he.Maaf ya pak-bu. Peace !!!

Memang siiih, kami sering bikin masalah di jalan raya, tapi setidaknya,
kaum kami belum pernah punya kesempatan bikin masalah buat negara ini.
(Jadi gak enak nerusinnya)

Memang siiih, rata rata dari kami tidak berpendidikan. Walau beberapa
rekan kami masih setia berprofesi pengojek untuk mengantar kaum
berpendidikan nan terhormat ke tujuan, bila mereka diburu waktu atau
hampir terlambat.

Memang siih, rata-rata dari kami gak memiliki tata krama. Karena kami gak
punya cukup uang untuk belajar di tempat kursus kepribadian ataupun
pelatihan image development. (SD aja DO ? hiks!). Tapi setidaknya, kami
cukup tau diri kok, untuk tetap menganggukan kepala kepada bapak-ibu
duluan plus senyum manis, bila kami bertemu anda di koridor kantor.
Ataupun menjauh dari bapak-ibu yang sedang bercengkrama di lobi menunggu
lift, karena celana dan sepatu kami tampak kotor terciprat air jalanan
akibat sedan mewah anda menyalip kami.

Namun kami cukup terhibur kok, bila kami dapat mendengar sayup sayup lagu
kesukaan kami, saat kita bersanding manis di lampu merah. Hilang rasa
penat bahu dan pinggang kami, bila dentuman sound system anda membagi
lagunya lewat kisi kisi jendela. He he he, pernah gak anda melihat kami
juga terkadang mengangguk-anggukan kepala mengikuti lagu anda, walo cuma
10-20 detik. Jadi malu......

Namun kami cukup terhibur kok, dengan sigapnya pak presiden menaiki motor
roda dua untuk meresmikan balapan mobil, hiks. Walau kami tau persis, itu
hanya gara gara terlalu banyak roda empat yang membuat jalan tol menjadi
padat. Sehingga pihak protokoler takut pak Presiden datang telat. Padahal
mesin dan knalpot mobil balap dari negara asing, udah gak sabar buat
melesat, hanya untuk bisa dibilang sebagai yang tercepat, dan rebutan
trophy segede knalpot motor untuk mereka angkat. What an ironic.....

Namun, kami cukup terhibur juga kok, dengan iklan di TV. Dimana banyak
artis nan ganteng dan cantik, artis senior maupun junior, politikus,
budayawan, berebut mengiklankan motor untuk kami. Walau kami tau persis,
gak mungkin mereka pergi shooting atau menghadiri gala dinner dengan motor
bebek. Sebab kami tau persis, mereka gak pernah direpotkan oleh naik dan
turun dari mobil, karena supir nan setia, membukakan pintu belakang bagi
mereka.

Yaahhh, kami gak bermaksud membela diri siih. Kami cuma mau sharing aja
kok, kepada anda pengendara mobil roda empat, bahwa rasa sebel, muak,
benci anda terhadap kami, sudah kami bayar kok dengan kondisi di atas.
Tuhan Maha Adil kan?






wassalam
thank you and best regards
* teguh br - semarang *
====================================================
sebagaimana kita terlahir untuk bertanggung jawab atas diri sendiri,
kita pun terlahir untuk bertanggung jawab atas komunitas
yang didalamnya kita bertumbuh
menjadi manusia yang sepenuhnya dewasa,
yang merdeka dan bertanggung jawab.
=====================================
User avatar
Mike
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2010
Joined: Tue Apr 11, 2006 3:03
Location: Casablanca

Re: Ungkapan rasa pengendara motor pd pengendara mobil

Post by Mike »

saya tanggapi sedikit Narasi ini ya...
tapi jgn dimasukin ati ya...
buat lucu2-an aja....:lol:
anak_singkong wrote: Bapak2, ibu2 yth, Sebelumnya saya mohon maaf bila tulisan berikut kurang
berkenan. Kami hanyalah ingin meminta maaf kepada bapak & ibu pengguna
roda empat mengenai perilaku kami di jalan raya. Sungguh, kami tidak
memiliki maksud untuk 'mengganggu' kenyamanan anda. Bila kami terlihat
suka nyerobot kekanan atau kekiri, itu hanyalah karena kami merasa
kepanasan. Ini tentunya akibat jaket, helm, sarung tangan, masker, yang
kami gunakan di siang bolong. Tentunya rasa kepanasan ini tidak anda
rasakan, karena dinginnya hembusan AC yang keluar dari kisi kisi dashboard
mobil anda. Sedangkan kami hanya mengandalkan kisi kisi ujung jaket,
ataupun bagian bawah helm, he he he.
kalo emang gak tahan panas, sebaiknya jangan naik motor,
daripada nanti dijadikan alasan pembenaran bertingkah selap selip yg membahayakan sesama pengguna jalan.
Naek Bis Kota aja (Patas AC) ato naek TransJakarta (Busway) yg jelas adeeemmm....
anak_singkong wrote: Bila anda melihat kami mendaki trotoar, ataupun mengambil jalur kanan yang
berlawanan, itupun bukan karena kami sok jago. Tapi kami hanya mencari
alternatif jalur, sebab seluruh badan jalan tertutup oleh MPV ataupun SUV
bapak & ibu. Rasanya kami nggak kuat jika harus menunggu dibelakang
knalpot anda, yg belum tentu bebas emisi (maaf ya).
Udah byk dijual piranti masker utk melindungi dari asap knalpot, kasian para pejalan kaki yang jalannya diserobot motor.
Btw, data terakhir yg saya tau, motor skrg menjadi penyumbang polusi kedua terbesar di DKI setelah angkutan umum, baru kendaraan pribadi, karena jumlah motor yg sangat banyak.
anak_singkong wrote: Belum lagi kami takut di PHK, hanya karena telat masuk kerja. Tentunya
khusus hal ini, sebagian dari anda tidak perlu absen kan?, kalo masuk
kerja? Sebab kalo sebagian besar dari kami, ... minimal dipotong uang
transport, hiks!! Belum lagi, kami suka malu bila harus melewati
resepsionis nan cantik yang menutup hidung kecil mereka, karena mereka
mencium aroma knalpot dan 'bau matahari' dari jaket lusuh kami. Walau
deodorant 5 ribuan telah kami semprot, tentu tidak sebanding dg parfum
mobil anda yg 50 ribuan plus sejuknya AC mobil anda.
Gak gitulah, byk juga juga Manager2 atau karyawan2 level atas yg naek motor, kebanyakan org (khususnya di Jkt) naek motor khan bukan karena gak mampu beli mobil, tapi biar gak kena macet.
Ada temen saya udah level senior kerja di daerah Thamrin, kerjanya naek motor, gajinya sekitar US$ 1500, atau sekitar 15jt
dia ke ktr naek motor biar gak kena macet dan gak kena 3in1
anak_singkong wrote: Kami sadar kok, kami jg suka keterlaluan. Tapi kami juga gak pernah
memprotes roda empat. Kami cukup tau diri kok, dengan pajak yg super murah
kami, sehingga kami harus rela mengalah bila berbicara tentang parkir.
Kami cukup puas dengan areal 150 x 50 cm sebagai tempat parkir kami. Tentu
berbeda dengan areal parkir bapak-ibu. Memang sih, tarif parkirnya aja
beda.
Kalo masalah tarip parkir tentu gak ada hubungannya dgn tarip pajak kendaraan bermotor, tentu disebabkan karena mobil memakan space yg lebih besar makanya taripnya lebih tinggi.
anak_singkong wrote: Hmmm, kami juga gak pernah protes kok, terhadap roda empat yang telah oleh
pemerintah di-anak emaskan. Jalan tol trilyunan rupiah telah dibangun,
diatas gusuran tanah dan rumah kami. Kami harus putar otak mencari tempat
tinggal bagi anak dan keluarga, hanya demi bapak-ibu bisa cepat sampai
tamasya ke ancol ataupun taman safari.
Bro, boleh dibilang yg namanya jalan toll di seluruh dunia itu memang utk roda 4 atau lebih, bukan masalah anak emas pemerintah.
Kalo masalah gusuran tanah, saya no comment, udah menyimpang...
anak_singkong wrote: Ngomong2 tentang tamasya. Memang sih, mungkin anda sering melihat kami
berboncengan 3 atau 4 dengan putra putri kami pergi ke dufan. Tapi kami
gak yakin, apakah anda melihat kami, memijit tangan, kaki dan bahu mereka
yang kecil ditempat parkir. Ini karena cara duduk mereka yg sedikit
berakrobat di atas motor kami. Tentunya berbeda dengan lucunya putra-putri
anda yang asyik bermain game di dalam mobil, atau tidur pulas di jok
belakang.
Bro, saya udah liat byk contoh di sekitar saya, bahwa org naek motor adalah pilihan bukan berarti gak punya mobil
Ada tetangga deket rumah tante saya, punya mobil BMW E-46, X-Trail, tapi kalo jalan2 naek motor be-3 ama anak bininya.
Trus tetangga sebelah rumah saya, kalo berangkat kerja naek motor Ber-4 ama anak bininya, padahal di rumahnya ada 2 mobil, Carry ama Kijang, sekali lagi bro, org naek motor terutama di daerah Jabodetabek, kebanyakan adalah pilihan.
anak_singkong wrote: Kami juga gak keki kok, dengan senyum kecil bapak-ibu, bila melihat kami
panik saat hujan turun. Dimana kami harus buru-buru, loncat dari motor,
buka jok motor, copot sepatu, dan mengenakan jas hujan. Terkadang kami
membayangkan, bila kami ada di posisi anda. Mau gerimis kek, mau hujan
gede kek, bodo' amat, cukup putar tuas kecil disamping stir, maka wiper
kaca akan bekerja lembut membersihkan air di kaca depan & belakang. Aaaah
enaknyaa di mobil.
Ini juga no comment, kalo mau bepergian tapi takut ujan, ya jgn naek motor.
anak_singkong wrote: Kami juga gak protes kok, bila mungkin bapak-ibu yang terbiasa
menginstruksikan lembur kepada kami. kami cukup mengerti bila anda tidak
pernah membayangkan, betapa dinginnya pulang kerja di malam hari dengan
motor. Kami cuma berharap, bahwa petuah orang tua, yang mengatakan, kalo
kena angin malam bisa kena paru-paru basah, adalah isapan jempol semata.
Amit-amiiiit...!
Ini juga no comment, masalah lembur bukan masalah Bikers & Boiler
anak_singkong wrote: Kami juga gak protes kok, bila jari jemari anda menjentikkan abu rokoknya
lewat jendela, sehingga mengenai jaket kami. Ataupun celana kami harus
'menerima' sampah, yang anda buang lewat jendela. Mungkin kami dengan
jaket hitamnya, tampak seperti tong sampah kali yeee. Hi hi hi. Mohon maaf
juga bila, kami harus terlihat melotot di depan anda. Hmm sungguh, itu gak
sengaja kok, . Sebab selama naik motor, mata kami harus dipicingkan agar
tidak kena debu. Naaah begitu berhenti, secara refleks mata kami terbuka
lebar, seperti melotot, he he he.Maaf ya pak-bu. Peace !!!
Peace juga deh....
anak_singkong wrote: Memang siiih, kami sering bikin masalah di jalan raya, tapi setidaknya,
kaum kami belum pernah punya kesempatan bikin masalah buat negara ini.
(Jadi gak enak nerusinnya)
Yalah, kalo diterusin makin gak relevan
anda meng-generalisir seakan2 yg naek mobil tuh pejabat/pimpinan perusahaan semua....
anak_singkong wrote: Memang siiih, rata rata dari kami tidak berpendidikan. Walau beberapa
rekan kami masih setia berprofesi pengojek untuk mengantar kaum
berpendidikan nan terhormat ke tujuan, bila mereka diburu waktu atau
hampir terlambat.
No comment, masalah pendidikan....
anak_singkong wrote: Memang siih, rata-rata dari kami gak memiliki tata krama. Karena kami gak
punya cukup uang untuk belajar di tempat kursus kepribadian ataupun
pelatihan image development. (SD aja DO ? hiks!). Tapi setidaknya, kami
cukup tau diri kok, untuk tetap menganggukan kepala kepada bapak-ibu
duluan plus senyum manis, bila kami bertemu anda di koridor kantor.
Ataupun menjauh dari bapak-ibu yang sedang bercengkrama di lobi menunggu
lift, karena celana dan sepatu kami tampak kotor terciprat air jalanan
akibat sedan mewah anda menyalip kami.
Emang anda tau darimana mereka yg lagi bercengkrama di Lobi naek sedan mewah?
bisa2 mereka naek motor juga...
Cuman kebetulan lewat jalan yg kering...
anak_singkong wrote:Namun kami cukup terhibur kok, bila kami dapat mendengar sayup sayup lagu
kesukaan kami, saat kita bersanding manis di lampu merah. Hilang rasa
penat bahu dan pinggang kami, bila dentuman sound system anda membagi
lagunya lewat kisi kisi jendela. He he he, pernah gak anda melihat kami
juga terkadang mengangguk-anggukan kepala mengikuti lagu anda, walo cuma
10-20 detik. Jadi malu......
Biasanya yg lagunya kedengaran ampe keluar2 tuh Mikrolet, karena jendela-nya kebuka semua....
anak_singkong wrote: Namun kami cukup terhibur kok, dengan sigapnya pak presiden menaiki motor
roda dua untuk meresmikan balapan mobil, hiks. Walau kami tau persis, itu
hanya gara gara terlalu banyak roda empat yang membuat jalan tol menjadi
padat. Sehingga pihak protokoler takut pak Presiden datang telat. Padahal
mesin dan knalpot mobil balap dari negara asing, udah gak sabar buat
melesat, hanya untuk bisa dibilang sebagai yang tercepat, dan rebutan
trophy segede knalpot motor untuk mereka angkat. What an ironic.....
Wah, motor roda 2 yg dinaiki presiden itu sewaktu ada balap A1 GP di sentul adalah Honda Gold Wing, yg harganya jauh melebihi harga
mayoritas mobil yg ada di Indonesia ini (baca: Kijang/Avanza)
anak_singkong wrote: Namun, kami cukup terhibur juga kok, dengan iklan di TV. Dimana banyak
artis nan ganteng dan cantik, artis senior maupun junior, politikus,
budayawan, berebut mengiklankan motor untuk kami. Walau kami tau persis,
gak mungkin mereka pergi shooting atau menghadiri gala dinner dengan motor
bebek. Sebab kami tau persis, mereka gak pernah direpotkan oleh naik dan
turun dari mobil, karena supir nan setia, membukakan pintu belakang bagi
mereka.
Kalo masalah Gimmick Marketing mah gak usah dibahas-lah...
yg jelas, kalo bintang iklan motor-nya tukang ojek pinggir jalan,
ntar motornya gak ada yg beli...
Kalo Agnes Monica (Vario) ato Asmirandah (Spin) khan segerrr..........
anak_singkong wrote: Yaahhh, kami gak bermaksud membela diri siih. Kami cuma mau sharing aja
kok, kepada anda pengendara mobil roda empat, bahwa rasa sebel, muak,
benci anda terhadap kami, sudah kami bayar kok dengan kondisi di atas.
Tuhan Maha Adil kan?
Tuhan memang adil, tapi kita bahas secara proporsional aja ya...

1. Bagaimana dgn pengendara motor yg suka nyerempet spion tapi langsung berlalu tanpa minta maaf?
2. Bagaimana kalo pengendara motor nyalip trus kesenggol, namun kebanyakan mereka lebih galak?
3. Bagaimana dgn "Street Law" yg berlaku di Endonesya pada umumnya, yg apabila terjadi tabrakan antara mobil dan motor, yg selalu disalahkan adalah pihak pengendara mobil?
dst...dst....

Pisssssss...........
:wink: :wink:
Image
User avatar
blindzero
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2391
Joined: Sat Dec 24, 2005 16:37
Location: Sparkling Surabaya

Post by blindzero »

makanya nabung buat beli xenia/avanza bekas.... gitu aja kok repot
User avatar
biembiru
New Member of Senior Mechanic
New Member of Senior Mechanic
Posts: 157
Joined: Wed Jun 14, 2006 4:30

Post by biembiru »

blindzero wrote:makanya nabung buat beli xenia/avanza bekas.... gitu aja kok repot
bwakakaka... setuju... gitu aja kok repot... daripada sibuk mengasihani diri sendiri mending manfaatkan tuh waktu tuk nyari duit... peace man...
User avatar
uch
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1746
Joined: Tue May 30, 2006 7:02

Post by uch »

Lucu euy... :D
User avatar
riofhaloho
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1375
Joined: Sun Jan 02, 2005 7:26
Location: Depok

Post by riofhaloho »

numpang lewat ahh... maklum pejalan kaki, kagak ngerti yg terjadi dijalan raya... hiksss..!!!
User avatar
Robert89
New Member of Senior Mechanic
New Member of Senior Mechanic
Posts: 144
Joined: Tue Sep 19, 2006 4:59
Location: Jakarta/tangerang

Post by Robert89 »

Setuju dengan Bung Mike :e-clap:

yang anehnya motor suka nyelip diantara mobil depan dan belakang , udah jelas nggak bisa lewat maksa...,sudah nggak bisa lewat ditengah-tengah dengan santainya lagi nyender ke mobil.. :evil:

memang tidak semua biker ugal-ugalan tapi kan paling-paling 10% , mungkin 10 % itu adalah anda-anda yg tulis di internet ini kali ye.. :lol: berarti udah intelek karena udah bisa nulis di milis...

tapi dengan harga motor murah yg relatif terjangkau akibatnya ya.. begitulah rata-rata 90% kurang---

bayangkan kalau motor tidak di atur 5 tahun lagi ,motor di DKi ini ada berapa juta.....bisa bisa tanpa semrawut
anak_singkong
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1028
Joined: Thu Nov 03, 2005 8:11
Location: Indonesia

Post by anak_singkong »

yaH..
tergantung gmana qta menanggapinya..lha itu jg yg nulis bukan sy koq..tp sy sgt setuju dgn isinya yg emang bener2 sy alami tiap hari.

kaya td pagi ini mulai dr jam 9 pagi sampe jam 2 siang ujan gak berhenti2..

Sukur deh..
kerjaan beres semua walaupun badan sy basah kuyup..mengantar semua barang2 gak penting; mulai dr promo kartu kredit, brosur2 dsb. yg sebenernya isinya gak penting ke rumah2 di Kbyr Baru dskt.

yah..
apa mo dikata emang udah gitu nasib sy..
User avatar
Robert89
New Member of Senior Mechanic
New Member of Senior Mechanic
Posts: 144
Joined: Tue Sep 19, 2006 4:59
Location: Jakarta/tangerang

Post by Robert89 »

Kesimpulan bukan salah siapa.siapa tapi..hukum harus tegas...,tidak pandang bulu..,karena selama ini hukum kurang tegas .. apalagi angkot tidak di tindak ,karena nggak ada duitnya kali..,giliran yg lain kesalahan di cari- cari
User avatar
uch
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1746
Joined: Tue May 30, 2006 7:02

Re: Ungkapan rasa pengendara motor pd pengendara mobil

Post by uch »

Mike wrote:
anak_singkong wrote: Hmmm, kami juga gak pernah protes kok, terhadap roda empat yang telah oleh
pemerintah di-anak emaskan. Jalan tol trilyunan rupiah telah dibangun,
diatas gusuran tanah dan rumah kami. Kami harus putar otak mencari tempat
tinggal bagi anak dan keluarga, hanya demi bapak-ibu bisa cepat sampai
tamasya ke ancol ataupun taman safari.
Bro, boleh dibilang yg namanya jalan toll di seluruh dunia itu memang utk roda 4 atau lebih, bukan masalah anak emas pemerintah.
Kalo masalah gusuran tanah, saya no comment, udah menyimpang...
Seingat gw, jalan tol di Malay itu ada jalur khusus buat motor lho. Tapi itu sekitar 5 thn lalu. Nggak tau deh sekarang.
User avatar
Robert89
New Member of Senior Mechanic
New Member of Senior Mechanic
Posts: 144
Joined: Tue Sep 19, 2006 4:59
Location: Jakarta/tangerang

Post by Robert89 »

Jalan tol itu untuk bebas hambatan

kalo Jalan Tol ..untuk Motor bukannya lebih Bahaya untuk keselamatan sipengemudi motor sendiri..., kecuali Moge Kali...bayangkan kalo naik bebek terus di tol dengan kecepatan 90 s/d 100 km/jam ,bukan kah nyawa gampang melayang
User avatar
riofhaloho
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1375
Joined: Sun Jan 02, 2005 7:26
Location: Depok

Post by riofhaloho »

wacana2 spt ini gw anggap gak perlu diperdebatkan... tp ttp menjadi perenungan ato koreksi diri :D piss....:D

krn dr awalnya udah salah, gw sbg wong cilik ngerasa dipermainkan ama pemerintah.. itu doank, akhirnya semua merasa serba salah ato saling menyalahkan....

dulu harga motor jg murah, malah murah bgt.. tp knp gak sebanyak skrg penggunaannya...? tanya kenapa? naek angkot jg kagak nyaman, macet, akhirnya dibuatkanlah busway in the way, anyway, and blabla..way...! tp sutiyoso kagak mikir sepiring dua piring, dia mikirnya semongtor dua mongtor...

bt the way under way in the busway, kl busway udah beres dan ngejangkau banyak lokasi terpaksa deh naek bus way ato yg sejenis... motor dipake buat weekend aj.. :D:D
User avatar
Mike
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2010
Joined: Tue Apr 11, 2006 3:03
Location: Casablanca

Post by Mike »

Oke bro2 semua, thx atas partisipasinya, dan terimakasih juga atas tanggapan2-nya yg cukup adem.
Selanjutnya thread ini saya lock.
Biarlah selanjutnya jadi renungan kita masing2

mohon maaf kalo ada kata2 saya yg kurang pas di thread ini.
Image