perkenankan ane untuk me-ripiu sebuah saloon medium.... kembali dari pabrikan Jepang : Toyota All-new Camry...
=============================
Prolog
sehari setelah KuSeM minggu kemaren, ane mendapat kabar mengejutkan dari modcat di WASeM....
"bro ChZ, you got a Camry to drive!"
hmm... padahal itu cuma selang sehari dari sebelumnya dimana mod kucing minta tolong bro Nyoman untuk kontak Atoyot.... kebetulan salah satu affiliates di sini : MikeToyota.
nah akhirnya kita scheduling hari sabtu tanggal 24 Mei ini untuk TD All-New Camry XV50... and we got the best-selling trim : 2.5V.
As we expected.
kenapa kita sangat mengharapkan type 2.5V?
Karena possibility yang sangat mungkin orang beli Camry pasti tipe V. dan Camry V ini yang langsung head-on dengan Accord VTI-L sebagai trim tertinggi Accord.
tipe G? forget it. dan orang pun akan mikir "ane beli med-saloon sih ngapain tanggung, highest trim dong!"
Hybrid? psikologis harga berbicara. mungkin secara kelengkapan jauh lebih baik, tapi harga? 7xx jeteng.... people will think "mending beli C-Klasse..." secara size kalah, tapi secara prestise? Benz lebih menjanjikan dapet VIP Parking di restoran mewah atau hotel....
dan datanglah hari ini..... sepulang kampus ane langsung berangkat ke rumah bro Nyoman, lalu jemput mod kucing... dan melesat ke A2k Pecindilan, langsung ketemu ko MikeToyota....
========================================
Story of Camry...
TOYOTA CAMRY........
ketika mendengar nama itu, apa yang ada di pikiran anda?
Aristocratic Saloon ? Luxury Saloon ? Boring old man's car? Mobil pejabat korup? Sedan med Toyota dengan kenyamanan kelas wahid?
Apapun itu, yang jelas Camry sangat jauh dari kesan driver's car.
Berbicara soal Camry, kita tidak boleh lupa sejarahnya dan med-saloon Toyota yang dulu sempat berjaya di tanah air : Corona, dan tentu saja contender utama Camry/Corona : Accord.
Di Indonesia, medium saloon Toyota yang dulu sangat terkenal di era '90s adalah Corona dan Crown. Dulu, orang beli med-saloon pilihannya cuma ada 3 : Corona, Accord, Galant.
Corona T190, atau yang biasa kita kenal dengan nama Corona Absolute (CorAbs) secara global discontinue (walaupun di Jepang masih berlanjut hingga 2002 dengan nama Corona Premio). Dan praktis digantikan oleh Toyota Camry.
Bicara trah Camry, silsilahnya agak panjang... semoga nggak bosen baca.
Camry sendiri sebenarnya bukan trah Corona. Trah Camry dimulai tahun 1979 dengan nama "Celica Camry". Karena basis Camry ini adalah Celica.

The Original "Camry" tanpa embel-embel "Celica", lahir di tahun 1982 dengan kode sasis V10.
Camry berkode sasis XV dimulai pada tahun 1990 dimana Camry V30 (generasi ketiga) lahir, dimana V30 hanya dipasarkan di Jepang, sedangkan di pasar Internasional seperti Australia dan Amerika dipasarkan versi yang lebih lebar dari V30, XV10.
V30, terkendala pajak di Jepang yang dibebankan kepada kendaraan dengan lebar hingga 1700mm dan panjang 4700mm. Nah, tetapi karena sedan dengan dimensi lebar lebih laku di luar, akhirnya dilahirkanlah XV10 yang lebih lebar dibanding V30 JDM. Disini juga mulai lahir "kembaran" Camry dengan logo Lexus, ES300 XV10, yang akhirnya di-rebadge di Jepang dengan nama Toyota Windom.
Ini adalah awal dari trah Camry XV-series. Camry V40 di Jepang sendiri masih dijual sejak XV20, hanya saja dijual dengan nama Toyota Vista. Sedangkan Camry "naik kelas".
XV20 ini juga merupakan Camry pertama yang masuk ke Indonesia. Secara resmi menggantikan Corona, langsung head-on dengan Accord S86, dikenal dengan nama "Camry Grande".
XV30 hingga XV40, dan sampai sekarang XV50, menjadi saloon medium terlaris di Indonesia, simbol status, dan mobil dinas pemerintahan. Mobdin mentri sendiri sempat menggunakan Camry XV30 3.0 V6 (seperti punya salah satu member dimari

yang lucu, dari XV30, XV40, XV50, setiap generasi, Toyota berusaha untuk improve pengendalian Camry dengan membuat suspensi semakin stiff. XV40 lebih keras dari XV30, XV50 lebih keras dari XV40....
XV50 sendiri di Indonesia dipasarkan dengan 3 trim : 2.5 G A/T, 2.5 V A/T, dan 2.5 Hybrid CVT.... Tipe Hybrid mengisi kekosongan 3.5Q. Mesin yang dipakai pun generasi terbaru, 2AR-FE Dual VVT-i, menggantikan 2AZ-FE VVT-i lawas.
Perbedaan Hybrid dan 2.5V ada di :
- Motor listrik (jelas)
- Pengatur AC, audio, dll individual di belakang
- Desain grill Hybrid lebih tebal
- Desain bumper
- Kamera mundur
- Rear seat relaxation system
- Hybrid menggunakan CVT. 2.5V menggunakan 6-speed.
Nah impresi pengendalian.... silahkan baca di bawah....
===============================
1. Exterior
Tentu kita sudah khatam dengan bentuk XV50 yang sudah beredar sekitar 2 tahun di tanah air. Exterior Camry ini cenderung boxy, dibanding XV40 yang begitu elegan dengan lekukan-lekukan dramatis.

Tampak depan, tidak terlalu menggugah, kotak kaku. Grill membosankan, kaku, tidak nyaman dilihat. Headlamp konservatif.
dan yang terparah adalah chrome di foglamp.... duh toyota



Tampak samping mungkin cara terbaik untuk memandang mobil ini. 1 kata : CLEAN. What i love is, tarikan garis kaca belakang berbentuk segitiga yang sangat iconic dari jaman XV30. Dengan velg 17" yang sangat serasi dengan bentuk sampingnya, dan bagian ekor yang berakhir dengan mengotak!


Bagian pantat.... somehow, bagi sebagian orang pantatnya sangat aneh karena terlihat kotak sempurna dan sangat sederhana. Mengingatkan ane pada XV30 lagi-lagi.... the bad thing is : no twin tailpipes!



rims 17inch dengan ban 225/55/17... looks good! Ane suka model velgnya.
Score : 7/10.
Conclusion : Back to classic. XV50 terlihat seperti sedan tahun '90an. Even XV30 masih terlihat lebih dramatis lekukannya. This car is just too simple.
=================================
2. Interior
Apapun itu, Interior Camry XV50 ini terasa ada penurunan dibanding XV40.

I love the steering wheel! Bentuknya seperti baju zirah samurai Jepang. Sayang finishing tombol-tombol kasar, tidak seperti XV40.
Dash didominasi Softpad dari bagian atas hingga tengah, me luv it! Bagian dash bawah plastic, tetapi bukan plastik murah, ketika disentuh terasa padat dan "mahal".

Cruise control

Cluster cantik... tapi tidak secantik XV40.

HU jelek


Center speaker diletakkan agak ke depan....

Faux wood panel di center console... err.... not bad IMO


Doortrim dengan material berkualitas. Softpad bagian atas dan kulit di bawahnya. Plastic di bagian depan, lagi - lagi plastic yang digunakan berkualitas, terasa "mahal" dan "padat", tidak seperti merek sebelah


Row 2 cukup lapang, tidak selapang Accord, yaa setara Teana lah


No rear seat controller..... keliatan jelas orientasinya berubah...

Peletakan lampu plafon tepat di atas kepala, which is good untuk kenyamanan membaca. Ga perlu gelap-gelapan atau nunduk nunduk biar keliatan, just sit back and relax.

Plus, akses bagasi bisa langsung dari row 2, lumayan bisa buat nyimpen AK-47


lalu ane mau buka bagasi dengan remote.... ane pencet-pencet ga bisa, tahan 10 detikan juga ga bisa.... akhirnya nyerah nanya ke ko Mike.
"ko, ini bijimane bukanya?"
"ditahan dulu" *mencet tahan agak lama* "oh nyantol"
dan ko Mike membuka bagasi via tombol di kabin... voila!

Bagasi luas



Toolkit terpasang rapi bersama dengan ban serep. Gud!
Interior : 7.5/10
Conclusion : Old fashioned. Material berkualitas baik. Hanya downgrade dari generasi lama. Peletakan tombol-tombol dan ruang kabin ergonomis.
=============================
3. Driving Impression

Toyota Camry XV50 2.5V ini dibenamkan sebuah enjin berkode 2AR-FE DUAL VVT-i generasi terbaru. Menggantikan 2AZ-FE 2.4L yang sudah dari zaman purbakala.... Output 181PS dan 233Nm. Dipadu 6-speed Super-ECT Transmission.
181PS ini pun diraih di 6000 RPM, torsi maks di 4000RPM, which is good.
Dengan kata lain, spek XV50 ini hanya terpaut 6PS dari Mazda6 terbaru, 7PS lebih tinggi dibanding Accord CR2 dan 17Nm lebih kecil dibanding Mazda6, 8Nm lebih besar dari Accord CR2.
..... dan dipadu EPS

keluar dealer, memutar setir, agak ringan... ah.... why....


Sambil bergelut dengan macet, Bro Nyoman mencoba pairing bluetooth untuk test audio. Pairing bluetooth cukup mudah, hanya saja dibatasi 5 kontak bluetooth saja. Jadi tadi ko Mike menghapus salah satu biar bisa diconnect dengan bluetooth iPhone bro Nyoman.

Audionya... nggak bisa dibilang buruk. Cukup bagus. Bass bulet, menyenangkan. (i forgot to bring Flashdisk with Ekebi tracklist pamungkas

Dan masih bergelut dengan kemacetan, ane bertanya ke mod kucing
"mod ada tirai belakang?"
"hah? emang ada?" *ngelirik atas*
"itu tombol tirai bukan?" *ane nunjuk tombol lampu baca*
"nope, tombol lampu baca...." *klik* lampu nyala
GUBRAK


Putar balik, masih dengan setir ringan.... sh*t.... macet again.... kapan ane bisa flat-out....

akhirnya jalanan agak lengang, ane coba flat out dan........ BRAHHHH!!!!!



kickdown, transmisi langsung respon dengan cepat, dengan suara enjin yang sangat powerful.... hanya saja tanpa suara exhaust seperti Teana.... wajar... krn cuma single tailpipe

Plus, ane zigzag sedikit, tidak ada protes dari mod Kucing dan bro Nyoman yang duduk di belakang. Bodyroll sangat minim! Dan coba flat out sambil belok, setir terasa agak berat, Gud!

sebagai gambaran, ane sering naik XV40 2008 temen, waktu dia zigzag ane terlempar-lempar di jok belakang, bodyroll sangat horor. di XV50 bro Nyoman dan mod Kucing anteng aja waktu ane manuver....

Hanya saja seperti yang ane bilang di atas, bantingan terasa agak keras. Firm, kalo ga mau dibilang stiff. Tapi tetep nyaman, tidak sampai mengguncang penumpang belakang seperti Odyssey RC1.
Impresi menjadi penumpang di jok belakang akan di-review oleh mod kucing dan bro nyoman.
Driving Impression 8/10
Conclusion : Camry mulai berubah orientasi, dari Old man's car menjadi Driver's car.... ane sangat kagum dengan improvement di sektor suspensi dan pengendalian.
Back to the origin : Celica Camry.
=================================
4. Conclusion
Toyota Camry 2.5V.... Saloon medium Toyota yang berubah arah. Memang tidak se-radikal Teana J32 ke L33, namun sudah terlihat bagaimana XV50 justru lebih memanjakan driver ketimbang penumpang.
Or i must say.... All rounder saloon skrg bukan lagi Accord, tapi Camry. Accord cenderung passenger's car. Camry sekarang all-rounder, tapi ada kecenderungan ke driver.
Kekurangan Camry hanya pada desainnya yang kuno, jauh lebih kuno dibanding XV40. Plus, Camry hanya punya 2 airbags. Sementara kompetitornya punya 4 atau lebih.
Price tag 549jeteng open disc 7jeteng.... Worth? Depends.
Kalau tanpa lihat Aftersales, jelas Teana lebih worth. BOSE Sound system dan interior yang terlihat lebih modern, plus : EXHAUST!
Kalau mempertimbangkan aftersales dan untuk jangka panjang, Camry adalah pilihan tepat.
Lho. kan masih ada Accord? Sayang sekali, price tag Accord 580jeteng, dan kita cuma ketambahan airbag 2 biji plus tombol audio belakang dan gimmick-gimmick lain. Kualitas ride pun nggak terlalu jauh. it would be wise to save around 30mills. IMHO.
Mazda6? Different league.
Pros :
- Mesin baru yang powerful, plus suara enjin yang garang, nggak seperti peresan tebu saloon tetangga.
- Transmisi 6-speed sangat halus dan responsif. Tidak jerky di kemacetan.
- Improved handling. Less bodyroll, sangat jauh dibanding XV40.
- Adaptive EPS
- Bantingan firm tapi tidak menyiksa penumpang.
- Material interior sangat berkualitas.
- Price tag reasonable.
- ASS tidak perlu dipertanyakan. It's a Toyota.
Cons :
- Desain outdated. Hello Toyotaaa???
- Airbag cuma 2
- Downgrade kualitas.
- HU jelek.
- No twin tailpipes
- Tidak ada tirai belakang...
====================================
Komparasi :
Toyota Camry 2.5V XV50 - Honda Accord 2.4 VTI-L CR2- Nissan Altima(Teana) 2.5XV L33
Exterior
1. Accord ---- Aristocratic... looks lux....
1. Teana ---- Agressive styling....
3. Camry ---- Desain outdated, '90an. serba kotak.
Interior
1. Teana ---- Material baik, Desain bagus.
2. Camry ---- Material bagus, desain outdated lagi-lagi... '90s
3. Accord --- Material kacau... plastik murahan masih banyak, desain not bad.... tapi copas dari RM dan Odyss....
Engine
1. Camry ---- 2AR-FE, 181PS. Very powerful di RPM tinggi, lebih powerful dari Teana. Raungan mesin galak, exhaust kurang.
2. Teana ---- QR25DE, 172PS. cukup powerful di RPM tinggi, raungan galak, exhaust intimidating.
3. Accord --- K24W3, 174PS. Powerful di RPM bawah-menengah.... suara enjin perasan tebu. not good.
Transmission
1. Camry ---- 6-speed AT Super ECT, kickdown cepat, respon transmisi cepat.
2. Teana ---- XTronic CVT, kickdown cepat, halus, sayang tidak stepped ratio.
2. Accord --- 5-speed AT jadul, kickdown cepat, perpindahan gigi agak dudul. Ada paddleshift.
Handling & Fun.
1. Teana ---- Less bodyroll, steering feedback baik, gerakan setir dan roda natural dan mudah diprediksi. Rigiditas chassis baik.
2. Camry ---- Less bodyroll, cukup banyak improvement dari generasi sebelumnya. Setir berat di kecepatan tinggi. Feel tidak se-hambar Accord. Rigiditas chassis nggak terlalu spesial, tapi improved dibanding XV40, didukung tuning suspensi yang bagus.
2. Accord --- Less bodyroll, setir sangat hambar. Rigiditas chassis baik.
Comfort
1. Accord --- Legroom dewa, headroom dewa, bantingan stiff, rebound suspensi lembut.
2. Teana --- Legroom so-so, headroom terbatas, travel suspensi panjang sehingga cukup nyaman.
3. Camry --- Legroom so-so, headroom besar, bantingan firm. rebound cukup lembut tapi tidak selembut Accord.
Sound System
1. Teana --- BOSE 8+1 Speakers....
2. Camry --- entahlah.... yang jelas ada speaker tengah... which is gud... sound nya juga not bad.
3. Accord --- HARMAN KARTON.
Gimmick and Features
1. Teana ---- sunroof!

2. Accord ---- *nggak hapal*
3. Camry ---- tirai belakang nggak ada.... airbag cuma 2....
Value for Money
1. Teana --- 547jeteng
2. Camry --- 549jeteng
3. Accord --- 580jeteng
=======================================
Sekian ripiu ane... mohon maaf bila ada kesalahan

Biggest credit to : Ko MikeToyota.... big thanks for the time and the car
