@om VM: terima kasih atas opini nya om...
@om bisti: nah, karenanya diskusi diperlukan, karena sudut pandang berbeda bs memberikan sedikit titik terang.
Mmg ane akui, siapa yg tidak mw membelikan sebuah mobil untuk keluarga di rumah. Tetapi bukannya ada pilihan mobil2 bekas dgn harga yg lebih murah dan spek lebih baik. Meski tingkat resiko maintenance naujubile berlipat kali dari LCGC baru, ttp setidaknya tdk sampai membebani asal selisih nominal nya signifikan.
Contoh, dgn 140-150jt bs dpt sebuah Suzuki SX-4 AT tahun 2011 kondisi baik. Duid segitu utk LCGC dpt Sotoy S, paling mentok E.
LCGC dari awal sudah ane curigai sebagai jebakan betmen ATPM. Berlomba2 meloloskan LCGC dengan janji "yak, enjin mampus kl isi RON88", dan pemerintah, dengan menteri yg terhormat bin dudul berpikir "yak, kesempatan ngurangi subsidi RON88 dan menambah pendapatan pajak kendaraan dan faktor ekonomi, berikan penghargaan ke ATPM dgn PPnBM 0%".
Masalahnya, ATPM mana yg mw menghadapi protes pembeli "Mobil ente busuk! Baru 2 taon enjin kaput."
Beranikah ATPM menyatakan ke pembeli "Maaf, itu salah ente. Siapa suruh isi RON88. Menurut buku petunjuk bla bla bla..."
Nol! Ga bakalan ada.
Dan yg bikin terdengar konyol, pemerintah powerless dan clueless dgn peraturan yg mereka buat sendiri.
Jadi balik lagi, ane ga akan memarginalisasi pengguna R2 yg ingin beralih ke R4. Tapi ane berusaha meletakkan logika sederhana ttg pendapatan untuk dipikirkan.
If you can afford it, could you maintain it?
Kekacauan LCGC ini begitu sistemik. Dan serem rasanya melihat paket2 kredit pemilikan mobil. Dalam jangka sekian tahun, sekian persen pendapatan harus diberikan ke pemberi kredit. Sementara tiap bulan mobil butuh bahan bakar, tiap sekian bulan butuh servis, dan tiap tahun bayar pajak.
Karena sepanjang pengamatan ane saat memperhatikan calon pembeli LCGC secara kridit, mereka hanya melihat tabel angsuran dan tenor, lalu berpikir: "ok, sekian jeteng per bulan masuk dalam budget". Mereka ga ada yg nanya "brp biaya servis per 10rb km? Brp pajak tahunan? Brp biaya spooring? Brp harga aki nya, filter nya, dst dst."
Hanya melihat cicilan. Dah, bungkus. Sesederhana itu, tapi konsekuensi nya yang tidak sederhana.