VanzMatic wrote:
Untung rugi karbu atau injeksi:
Bagi yang demen dan BISA menemukan setting karbu yang tepat, pilih karbu. Kenapa? Injeksi sudah disetting agar kadar emisi gas buang tidak separah emisi gas buang karbu. Konsekuensinya, power dan torsi ngga bisa sedahsyat karbu. DAN ini sudah diamini di negara negara yang menganut Euro4 dan 5 sekalipun. Karena itu, untuk mengakomodasi keinginan power besar, teknologi mesin yang dikembangkan agar "hambatan" dari sisi regulasi bisa diakali tanpa melanggar regulasi tersebut....
Injeksi hanya menuntut Accu dalam kondisi prima. that's it. Hanya itu. Sistem injeksi sudah diperhitungkan matang matang oleh pabrikan agar:
Aman saat jatuh atau terguling.
Aman saat dicuci secara normal.
Aman saat terjadi malfunction sekalipun.
Aman dari resiko kebakaran.
So, buat yang suka praktis praktis dan ngga neko neko, silakan pilih Injeksi.
Buat yang demen oprek oprek mesin dan eksperimen mesin, silakan pilih karbu, walaupun sekarang secara teknologi bisa oprek komputer dari mesin injeksi melalui alat OBD maupun laptop. Tapi jelas itu butuh modal lumayan lah.
Oia, masalah buluk atau engga, tergantung perawatan kok om.
Honda Grand istri saya, sejak 1996 lo. Dan body ngga buluk. Hanya body stripe sudah pelan2 pudar, rattling, dan kurang berkilau bila dibandingkan dengan yang masih baru.
Honda Revo 100 saya, ada lo yang udah bulukan. Tapi punya saya juga belum bulukan.
Mengenai velg, saya juga menganut paham pelek ruji yang lebih mudah disetel dan nggada resiko pecah. Kalaupun peang atau bengkok, asal belum melengkung, masih bisa disetel.

Kalo di pedesaan cocoknya yg mana ya om?
di sekitar sy motor biasa buat ke sawah, buat angkut rumput, jualan sayur
dan tipically orang desa, hanya ke bengkel kalo bener2 mogok
sayangnya daerah pelosok seperti di pegunungan, daerah2 pantai di kabupaten kecil (bukan Solo lho ya) jarang bengkel resmi
Sy sendiri bikin poll ini untuk melihat kenapa pabrikan mulai bergeser untuk tidak memproduksi motor yg simple dan fungsional.
Apa memang selera konsumen skg sudah hitech semua.
Padahal orang2 di sekitar simbah saya dan simbahnya anak2 yg dibutuhkan adalah motor yg:
- simple
- double rear shock
- carbu, cukup bensin ngalir, listrik ke busi ada, busi idup... kalo apes, didorong bisa hidup lagi (spt dulu sering sy lakukan saat kuliah, hehe)
pilih carbu bukan buat ngedrag kok om
- torsi segajah
- tangki bensin rata ama jok
Makanya megapro lama masih merajai di pedesaan.
Sayangnya, meski skg sudah maju, pikiran saya soal motor masih kolot
Makanya dulu bingung waktu mo ambil motor, yg memenuhi cuma si Tundie125 yg sayangnya buat bawa beban berat di pegunungan ga yakin torsinya cukup
Makanya ambil NMP carbu meski monoshock, torsinya sebenarnya masih kurang meski dijaga di 6rb-6.5rb RPM (max torsi), tapi mo beli yg 250cc eman2 duite
Duitnya pilih buat bingung2 aja, antara Panther, APV (+ tokidies) spt di thred sy lainnya, hehe
Kalo soal build quality mungkin memang sy salah, meski sy sering membandingkan NMP sy sm verza di parkiran kantor, verzanya gonta-ganti... tetapi mengapa pengamatan sy yg mungkin sj subyektif melihat secara detail build quality verza di bawah NMP (kalo setara mungkin harga menjadi tidak murah lagi ya). Verza juga ga ada tachometer, padahal sy butuh. Anyway, mba Verza (eh.. ini kan motor laki) sempat menggoda saya waktu di dealer, sebelum akhirnya memutuskan NMP.