
Perkenankan nubie untuk meripiu mobil lagi...
Kali ini menjadi kali pertama ane meripiu sebuah mobil dari pabrikan ternama Jepun...
====================================
Setelah mengisi perut di Foodcourt Pasar Modern Citraland... akhirnya diputuskan untuk segera tes drive mobil bro ola...
Ola: "Ban baru ganti..."
Ane: *ahayyyyyyyy....*

Dan akhirnya, full tes drive dilaksanakan, dengan bro ola di kursi depan, dan kursi baris kedua di isi oleh para les_miserables: bro yusaku, bro fayenatics, dan bro ChZ...

They don't know what's coming...

With me driving a Mitsubishi Grandong... errrr... Grandis 2.4 AT 2005...

=====================================
Eksterior
Space shuttle... itu yang ane lihat dari siluet Grandis ini... Tarikan badan tajam dengan lampu depan yang menarik... Ukurannya besar mirip mata tajam elang... dan dipadukan bumper dengan grill signature Mitsu jaman jebot, penampilan Grandis masih cukup bisa bersaing dengan MPV baru seukuran lainnya.



Dari samping... mirip MPV space shuttle dari merek tetangga dengan kesan pillarless glasses dan hovering roof... Dua buah garis tegas di badan mobil menambah gaharnya desain mobil ini. Sayangnya, garis fender kurang tegas. Dipadukan dengan ban Michelin Premacy 215/60/R16, mobil ini cukup menarik...


Dari bokong... Beuh... jamannya, full LED stoplamp untuk MPV menengah hanya ada di mobil tetangga W*sh... dan Grandis. Bumper benar2 menyedihkan... plain... tawar bagai susu tanpa gula...


Tapi, geser sedikit... dan voila!

Cakep bener tarikan desain pillar D di mobil ini... Tapi tetap saja... andai fender lebih tegas tarikannya, mungkin ane akan mencium bokong Grandis...
Seriouly...

==============================
Interior
Dashboard hardplastic dengan nuansa two tone cukup memberikan kesan nyaman dan lapang... dan tentu saja, kursi yang masih empuk dengan lapisan kulit berkualitas baik yang cukup nyaman. Kabin depan terasa lega dan luas.

Kompartemen di baris depan pun cukup berlimpah... glovebox plus laci di sisi kiri dashboard, kompartemen tertutup di atas dashboard, laci di bawah HU single din, dan laci lagi di bawah AC Controller.
AC masih menggunakan knob putar... analog... Setir terlihat aneh, tapi desain 4-spoke nya membuat ane berpikir... kayaknya buat quick action di tarmac nih...


Instrument cluster ini yang menyenangkan... Saat posisi dinyalakan, lingkaran biru di speedometer akan menyala, lalu diikuti oleh jarum2 berwarna merah, dan terakhir, seluruh angka dial...
Untuk mobil tahun 2005... ini sesuatu yang masih sangat menyenangkan sekarang...


Oh, indikator seluruh pintu pun ada di marih... meski analog...


Di sisi kanan dash, terdapat controller foglamp dan kaca spion...

Doortrim berwarna putih dengan hardplastic di bagian atas, dibalut kulit dan diberi nuansa silver di handle... dan softpad berwarna ungu di sandaran. Tubrukan bener warna nya... Whose the godd*mn designer...


Baris kedua nya lega dengan kursi reclining berlapis kulit yang empuk...

Dan di plafon, tersedia AC Controller untuk blower belakang...

Dan semua baris mendapatkan airvent sendiri... dan lampu baca sendiri...



Bagasi cukup besar dan kursi baris ketiga dapat dilipat rata lantai... sayangnya, kargo berukuran besar menghalangi mekanisme pelipatannya...


Secara keseluruhan, kabin Grandis memberikan banyak kenyamanan dan akomodasi untuk seluruh penumpang... desain wheelbase sepanjang 2,83m menjamin kelegaan kabin.
===============================
Under the Cup!
Sebuah mesin 4G69 MIVEC 2378cc 4 silinder dengan 165hp @6000rpm dan torsi 217nm @4000rpm memberi tenaga untuk menggerakkan mobil berukuran 4,76 meter ini. Mesin tersebut dipadukan transmisi 4AT dengan manual mode...


Di atas kertas, cukup baik, tapi mari dicoba di atas tarmac...
===============================
Driving impression.
Ane masuk ke dalam kabin dan duduk di kursi yang nyaman... visibilitas baik, dan terasa luas dengan blindspot minimum, kecuali bokong... sayang spion tengah aftermarket segede gaban membuat ane merasa aneh...
Segera ane mencolokkan benda prasejarah yang mirip plat ke lubang nya...

Ola: "madcat! itu dinamakan kunci..."
Ane: "ah ya... pardon me, sir."
Putar ke posisi ON, dan gradasi instrument cluster yang masih terlihat keren segera menyapa ane... Putar ke IGN... Derum halus mesin terdengar... dan setelah memastikan seluruh les_miserables telah masuk ke dalam mobil, it's show time...

GPS di otak ane segera mengarahkan tujuan TD ke depan UC...
Engage tranny ke D... terasa kopling yang sudah uzur berusaha menggerakkan mobil, rpm agak turun tetapi langsung naik ke putaran langsam...
Injak gas dengan halus... torsi putaran bawah cukup baik... mobil segera menggelinding di paving dan ane terkejut dengan kekedapan kabin yang masih baik... sangat baik bahkan.
Belok kanan, meninggalkan Pasar Modern... ane iseng menggeser transmisi ke M... indikator menunjukkan gear 3... lah? kapan ni mobil ganti gear... tidak ada jolt atau sentakan yang ane expect dari transmisi jadul...
Nice?
Tunggu dulu...
Ane pindahkan ke D lagi dan menginjak pedal gas rata lantai... Tidak ada yang terjadi, tidak ada downshift atau perpindahan gigi... Busyet dah...
Dan rpm yang naik dengan lemah gemulai membuat ane berpikir... "Something goes very wrong..."

Pindah ke M, rpm sedikit membaik... naik lumayan cepat dengan raungan mesin yang menyenangkan, tidak cempreng tapi serak2 basah... sekseh... Redline di 6500rpm cukup memakan waktu untuk mencapainya dan fuel cut off di 7000rpm. Perpindahan gear cukup lamban.
Saat ane sedang didera kegalauan dan kebingungan karakter mobil ini..., ane lupa ada gundukan cukup tinggi... dan ane berteriak "Guys... ane lupa... Hold on to your hats!" Ane menginjak rem... lah... terasa blong... mampus bener... ya sudah... injak dalam2 rem nya... dan mobil sempat mengurangi kecepatannya sebelum menghajar gundukan tersebut... dan respon suspensi jauh dari ekspektasi ane... Luar biasa... pantulan minimum.. dan chassis juga cukup kuat untuk menahan stress kelas dewa dalam kondisi demikian...
Ahhh... harapan ane mulai bangkit... This car has something to show me...

Sembari memacu kecepatan, ane mengetes handling di tikungan... Dan sekali lagi, ane terkesan...
Feedback steering sangat natural, ane bisa merasakan posisi ban dan kondisi jalan dengan tepat... dan ban juga mengikuti tiap putaran setir ane dengan presisi...
Body roll dan sway minimum... ane mulai berpikir... kok dibuat semi stiff tapi nyaman ya...

Nah, begitu mencapai jalanan super lebar di depan kampus UC, ane menggeber mobil, mengarahkan setir ke kanan dan menarik rem tangan...
Decitan ban dan bokong yang bergeser membuat ane terkejut... Tidak... tidak mungkin sebuah MPV besar dapat melakukan hal ini... dan dalam keadaan setengah ragu, ane meneruskan memacu mobil, banting setir ke kiri, lepas gas, tarik rem tangan, dan counter steering, injak gas...
Sideways!

Dan sangat terkontrol... understeer minimum, tetapi ane masih bisa mengarahkan muncung mobil... what a machine!
Mitsubishi benar2 sinting dalam mengatur setting suspensi dan chassis mobil ini... Benar2 menyenangkan... dan ane melakukan tail slide dan sideways berulang2... mengacaukan ketenangan suasana teduh UC dengan decitan ban dan deruman MIVEC... Pergerakan mobil dapat ane prediksi dengan baik, feedback setir memberikan kendali penuh ke tangan ane..., mesin bersemangat di hi-rev... Perfect recipe for dancing...
Oh, ane tidak peduli dengan tranny dudul nya atau interior yang terlihat biasa atau rem depan yang blong... Ada handbrake kok...

Sempat ane bertemu dengan dua mobil kursus mengemudi... Papanjah...
Hohoho... ane tunjukkan "How to drive an MPV... properly..."

Handbrake leads to dancing on tarmac that will leads to "wow" from the ladies... and finally put your virginity *and her* at risk...

Handbrake on MPV is dangerous...

================================
Verdict
Mitsubishi Grandis AT 2005
Trah terakhir MPV keluarga Chariot-Grandis yang di diskontinue 2012 lalu. Seven seater urban MPV...
Di masanya, Grandis sempat bertempur dengan Odyssey RB dan Mazda8 di 2011... Grandis menjadi MPV termurah tetapi mati muda.

Sayangnya, hanya sedikit orang yang mengerti jiwa dan hati Grandis: Fun to drive!

Pro:

- Desain cantik... interior lega dan menyenangkan. Instrument cluster keren
- Kompartemen penyimpanan bertebaran di mana2...
- Mesin bertenaga, meski di atas kertas babak belur vs mesin modern, tapi di tarmac, lain cerita
- Handling LUAR BIASA!!! Body roll minimum, sway minimum, tapi tetap nyaman... Hand brake sangat responsif dan mudah dikontrol...
- Reliabilitas mantab, 9 tahun tanpa ganti apa2... Mitsubishi will outlast the universe itself.
Cons:

- Transmisi menyedihkan... Sangat menyedihkan. Tidak bisa downshift, mode manual sluggish
- Rem tidak pakem... kemungkinan pad rem depan habis... tapi tidak dengan rem belakang... hihihihi...
- Warna ungu di door trim membuat ane katarak
- No sunroof, no digital AC, no electric seat, fitur biasa saja
- Fleksibilitas tidak lebih baik dari MPV yang tiada duanya.
=================================
Komparasi
Eksterior
1. Odyssey RB = Curut keren
2. Grandis = space shuttle
3. Mazda8 = hhhh... R3 KW
Interior
1. Odyssey RB = Dashboard bagus dan paling keren di antara para kontestan
2. Mazda8 = Simple, menyenangkan, dan HU dewa...
3. Grandis = Ketinggalan jaman
Fleksibilitas
1. Mazda8 = Dual PSD, electric lift gate, captain seat
2. Grandis = profil mobil cocok untuk menjadi MPV, akses mudah
3. Odyssey RB = GC terlalu rendah, atap terlalu rendah
Mesin
1. Grandis = jangan tanya, mesinnya bikin ketagihan saat hi rev
2. Mazda8 = MPV butuh low rev torque, dan itu yang diberikan Mazda8, meski asma di putaran atas
3. Odyssey RB = Mesin terbuas... sayang... semuanya berada di rpm tinggi... seperti meletakkan hal terbaik di atas lemari yang tinggi... it's just... not there...
Transmisi
1. Mazda8 = lembut, responsif, cukup cerdas.
2. Odyssey RB = nothing special... terlalu biasa
3. Grandis = dudul.
Rem
1. Mazda8 = 4 ventilated disc brake segede gaban?
2. Odyssey RB = layaknya Honda...
3. Grandis = menyedihkan...
Handbrake
1. Grandis = benar2 menyenangkan
3. Odyssey RB = no handbrake
3. Mazda8 = no handbrake
Suspensi:
1. Mazda8 = lembut... nyaman...
1. Grandis = idem... plus ekstra poin untuk handling
3. Odyssey RB = errr... keras!
Handling
1. Grandis = proper Mitsubishi... benar2 tidak mengecewakan trah Mitsubishi. Layaknya mobil untuk touring racer...
2. Odyssey RB = like driving a coffin that rocks your spine
3. Mazda8 = seperti hatchback, feedback setir bagus, sayang body roll dan sway nya cukup mengerikan di 150kpj.
Fun to drive
1. Grandis = Tail slide, sideways, crazy things on MPV? I'm on it
2. Mazda8 = zoom2 dengan feedback setir menyenangkan, suara mesin oke.
3. Odyssey RB = ketika suara menyayat hati terdengar akibat underbody menggesek ramp atau speedbump, rasanya kepresisian steering menguap begitu saja
Final verdict:
18 - Grandis
19 - Mazda8
22 - Odyssey RB
==============================
Terima kasih untuk bro ola yang menyediakan Grandong full tank untuk ane TD...

Dan juga terima kasih untuk les_miserables yang rela jadi crash test dummy...
