
Perkenankan nubie sotoy ini untuk membuat sebuah ripiu...
Kali ini kembali berurusan dengan mobil Jepun.
=======================
Setelah mendapat undangan untuk TD, ane mencoba mengontak para SMers... Let's ride...

Akhirnya ngumpul pagi2 di lokasi proyek ane yang rahasiakan...
.............
tepatnya di Graha Family cluster Terrace House, dekat clubhouse Dian Istana.

Dan setelah menempuh perjalanan...

Sampailah kami di dealer Subaru....
Setelah ane gagal mendapatkan Subaru Exiga 2.5 GT untuk di TD (lagian, orang sinting mana yang bakal melakukan drift dan burn out dengan MPV), dan juga gagal mendapatkan sebuah Subaru Impreza STi UK Spec dan BRZ untuk di TD juga...
Hmmmm... ane ga suka pulang dengan tangan kosong untuk SM...

Lgs todong bos nya Subby "Bro... ada sedan ga?". "Ada, Legacy..."
Aha!

Akhirnya kami mendapatkan sebuah Subaru Legacy 2.0 BM series 2012

*sebelumnya sudah ada ripiu Legacy yang sama dari bro haristk7:*
http://www.serayamotor.com/diskusi/view ... 19&t=18657
===============================
Eksterior
Sebagai sebuah mid saloon sekelas Camry, Accord, dan M6... tampang Legacy sangat menyedihkan...
Serius... layaknya mobil 300 juta an...

Memang muncung lumayan terlihat baik dengan head lamp signature Subaru..., tapi... ketiadaan lubang di kap mesin membuat penampilannya sangat biasa. Dan garis chrome di tengah grille? Jelek!


Dari samping, mobil ini terlihat gemuk..., akibat bokong pendek... dan oh my cat! Handle pintu sewarna body... Oh, come on Subby!

Dan ban dengan profil kecil... *ukuran velg dan ban lupa liat lagi*, menyebabkan mobil semakin terlihat gemuk...

Bijimanepun, bokong nya adalah sebuah pemandangan mengenaskan.



Terlalu plain, hambar... layaknya desain mobil China...
No... ane ga akan merekomendasikan pemasangan chrome seberat 100 ton di bokong Legacy, tetapi desain lampu belakang yang begitu sederhana, membuat penampilan mobil ini benar2 sederhana...
Terlalu sederhana...

==============================
Interior
Nuansa spartan khas Subby... Dashboard dibuat dan didesain untuk fungsionalitas... bahkan tidak ada softpad di dashboard... hardplastik berwarna hitam dengan kualitas baik... hmmm... ammo count pastinya kurang untuk menghadang mid saloon Jepun.

Dan jujur, ane suka dengan nuansa polished stainless steel di tengah dashboard... cantik dengan guratan2 simetris...

Sayangnya, penampilan HU terlalu jadul...
Di atas center dash, terdapat sebuah MID untuk informasi FC... terlalu sederhana... Impreza lebih baik...

Di sisi kanan dashboard, terdapat panel kendali untuk pengaturan spion, rem parkir elektris, bagasi, illumination control...
Tapi, ane melihat satu tombol yang wajib bagi mobil yang ane TD, DSC off... Tombol mode dewa...


Center console juga didesain cantik dengan nuansa polished stainless steel yang mewah... me likee... dan oh, tuas gear lever nya mengingatkan ane akan throttle pesawat tempur.


Intrument cluster di desain menarik dan sederhana, informatif seperti layaknya Subby... ahhh, feels at home already...

Desain setir juga spartan... sederhana dengan desain metallik... cantik. Satu2nya hal mewah di setir: lapisan kulit.

Uniknya, Legacy benar2 mobil Jepun, tuas lampu sein terletak di kanan... Sementara di Forester, tuas terletak di kiri.
Nah, di divisi door trim, uniknya, diberi sentuhan softpad di bagian atas dan kulit di handle pintu. Ironisnya, meski demikian, tetap terlihat biasa2 saja. Tidak ada hal yang menarik...

Ane melihat ke kabin belakang, legroom lega dan akomodasi nyaman khas Subaru...

Tapi tanpa rear airvent... yang sudah jamak ditemukan di mobil2 mid saloon.
Kapasitas bagasi benar2 besar... seperti yang ditunjukkan dengan dua koper berisi perlengkapan tempur para nonik...


Secara keseluruhan, desain interior Legacy terlalu spartan, terlalu sederhana, dan terlalu fungsional untuk naik ke ranjang... errr... ring tinju bersama mid saloon Jepun lainnya...
=============================
Under the cup!
Sebuah mesin boxer 2000cc NA, dengan 150hp + 196nm @ 3000rpm. Mesin dipasangkan dengan transmisi CVT untuk mengalirkan tenaga ke 4 roda melalui sistem Symmetrical AWD Subby yang tersohor...
Sounds good? let's put this claim to SM test!
==============================
Driving impression...
Segera ane masuk ke kabin, dan langsung terbiasa dengan ambient interior Subaru... cek sana sini, cari tombol peluncur nuklir... oke, tidak ada...
Nah, seriously, ane bingung dengan benda di tangan ane yang disebut: kunci.

Alamaaaaakkk... tidak ada ignition knob? tidak ada start/stop button? Ekspektasi ane mulai luntur...
Bijimanepun, demi SM, ane memutar benda aneh tersebut di lubang nya... mesin menderum, dan instrument cluster berpendar dengan cahaya... oh, cukup cantik...
Setelah semua pintu tertutup, kekedapan kabin terasa biasa2 saja. Dibawah kompetitornya... suara masih menerobos masuk...
Posisi duduk nyaman, dan ane segera mengatur kursi pengemudi yang sudah elektrik... mengatur setir dan merasakan grip setir yang baik dengan ukuran yang nyaman...
Baiklah, let's roll...
Engage transmisi ke D... terasa sentakan transmisi. Cukup mengecewakan, karena dalam kondisi traffic macet, sentakan2 ini berpotensi menimbulkan kudeta berdarah dari penumpang belakang... tidak nyaman.
Mobil menggelinding pelan di aspal... kekedapan semakin menurun akibat lalin yang ramai... hhh... waktunya menambah tenaga. Ane menginjak pedal gas dan ternyata....

Mobil ini begitu boyooooo... lemot... bahkan seekor siput ngantuk kurang vitamin pun lebih cepat akselerasinya. Rpm begitu malas naik ke 3000an. Baiklah, ane mencoba menginjak pedal gas hingga bersetubuh dengan lantai... benar2 menyedihkan... terasa sekali mobil ini tidak merespon baik throttle nya... begitu computerized...
Untuk pertama kalinya dalam hidup ane, ane merasa begitu jauh dengan mobil yang ane kendarai, begitu emotionless... begitu hambar...
Dengan terseok2, mobil menambah kecepatan hingga 50kpj, ane mencoba meliuk2... very good. Handling khas Subby dengan feedback setir yang sangat natural, meskipun menggunakan EPS... setidaknya hal tersebut menjadi pelipur lara sesi TD ini...
Hingga saat mengerem... getaran disc brake depan sangat terasa... apa2an ini... mobil ini tergolong muda dengan odo rendah...
Hancurlah hati ane...

==============================
Tapi tenang saja...
Review khas SM penuh asap dan decitan ban selalu ada... *kalau bisa*

"SM: We drift everything! Nonik included!" *thanks to om sukribo for the slogan*

==============================
Drifting Impression...
Segera ane melesatkan mobil ini ke depan National Hospital lagi...
Di jalanan depan deLoop yang super bumpy, suspensi meredam guncangan dengan sangat baik... lembut tapi tidak menyebabkan roll atau sway berlebihan. handling tetap superb!

Setelah mengintai lalin dari arah berlawanan, status: sepi, ada jeda 8 detik dengan mobil di jalur lawan...
Banting setir, injak gas untuk powerslide... tidak ada yang terjadi.... Tenaga dan torsi begitu lemah... oh tidak.... ane ga akan menyerah...
Kembali ane melesat mencari posisi...
Percobaan kedua... kecepatan lebih tinggi, 65kpj, banting setir ke kanan, hajar pedal gas rata lantai... dan hal yang ane tunggu terjadi...
Controlled powerslide on a wide arch... decitan ban terdengar keras saat mobil sideways di depan National Hospital, Symmetrical AWD mempertahankan arah mobil, tidak ada sway berlebihan dari bokong, dan arah mobil bisa dikendalikan secara akurat... dan jalanan yang semakin ramai, membuat ane mengarahkan kemudi mobil ke belakang Honda CiCak setelah gagal melakukan percobaan ketiga akibat Yaris terkutuk yang lambat sekali di apex.
Ane ngebut hingga 80kpj, rem menjelang apex, kecepatan 67-70kpj, banting setir, injak gas...
Kembali powerslide, tapi ruang manuver sempit yang mmg ane cari, menjadi pembuktian:
Understeer Legacy benar2 horror...

Mobil tetap lurus, ban depan miring ke kanan penuh, bokong miring... busyet dah! Setir bergetar, terasa ban depan tersiksa akibat titik gravitasi berpindah dan ban depan harus menahan bobot dan momentum mobil. Pastinya, ada beberapa bantuan elektronik (meski ane sudah mematikan DSC) yang ane rasakan yang berusaha meng-override keadaan mobil... dan gagal. Sepertinya kondisi ini sudah diluar parameter sistem.
Bolak balik ane lakukan powerslide dalam kondisi understeer esktrim itu... hingga ane mencoba untuk memberikan persembahan Inertia Drift bagi Dewa Understeer pada percobaan ke-5.
Pacu mobil hingga 80kpj, rem hingga 72kpj sebelum masuk apex, banting setir... dan hal tersebut benar2 membuat Dewa Understeer melepaskan understeer lebih banyak lagi saat Inertia Drift... insting ane mengambil alih, sambil menginjak rem dengan lembut, ane menambah tenaga sambil menginjak pedal gas... sedikit banyak, mobil menurut dan berbelok...
Ane harus membuat mobil powerslide... untuk mengurangi efek understeer, meski ban sempat menyentuh rumput dan gravel di dekat halaman rumah yang sedang dibangun... Ane cukup kaget dengan understeer mengerikan itu....

Waktunya mencoba Inertia Drift lagi, kali ini dengan hasil yang berbeda... di kecepatan 70kpj, mobil bergerak menyamping, ane kehilangan kendali atas arah mobil karena mobil bergerak sesuai momentum meski ane sudah membelokkan arah ban berlawanan. Ane tidak menyentuh rem atau pedal gas, hanya berusaha melihat sejauh mana berkah dari Dewa Understeer... yang ternyata begitu membahana. Setelah memastikan mobil bakal merumput, ane menekan rem habis2an.
Not good.

====================
Verdict
Subaru Legacy 2.0
Usaha Subaru untuk masuk ke pasar mobil mid saloon Jepun... Satu2 nya kontender yang menurut ane cocok untuk bersaing toe-to-toe dengan Legacy dalam hal handling adalah Toyota MarkX.
Jujur, Legacy menempatkan diri nya dalam posisi yang tidak nyaman. Sisi desain interior-eksterior-luxury harus bersaing ketat dengan Camry dan Accord. Sisi handling harus bersaing ketat dengan Mazda6 dan MarkX.
Symmetrical AWD menjadi salah satu coup'de grace Legacy 2.0. Yang ternyata tersandung dengan pilihan mesin dan transmisi. Di Legacy GT, mesin menggunakan 2.5 Turbocharged 350nm yang dipasangkan dengan transmisi E-AT 5percepatan, dan ane yakin, hasil ripiu bakal jauh lebih baik.
Trademark Subaru yang biasa dikenal spartan tidak cocok untuk Legacy, meski ane harus memberikan nilai plus untuk kenyamanan kabin belakang dan suspensi yang sangat baik.
Pro:

- Satu2nya mobil yang punya Symmetrical AWD system, ane ga bisa protes: gegara mesin dan tranny jadinya Symmetrical Understeer Drive system
- Feedback setir natural meskipun EPS
- Kelegaan dan kenyamanan baik sekali, akomodasi bagus
- Suspensi lembut, tapi masih sanggup memberikan kestabilan saat bermanuver
- Aksen polished stainless steel di dashboard dan center console sangat menyenangkan, ditambah bentuk gear knob yang cantik
Cons:

- Bentuk eksterior payah, jelek. Interior tidak mengesankan.
- Mesin 2.0 nya sangat underpowered, transmisi CVT kasar
- Rem bergetar, sangat mengganggu
- Kekedapan kabin di bawah standar mid saloon lawannya
- Fitur minim
- Mobil terasa terlalu distant, terlalu jauh, terlalu terpisah dari driver. Komunikasi mobil dengan driver nyaris tidak ada.
======================
God of Understeer: madcat, i will cast upon you the worst understeer ever on an AWD sedan... behold! *zapppp*

*screeeeeecccccccchhhh....*
madcat: *oh sh1t...* Curse you god of underwear... errr... understeer!

*screeeeeeeeeecccchhhh.....*
madcat: okay2... i got your point...

*screeeeeeeeeeeeeecccccchhhh...*
madcat: OH COME ON!
