Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
NYoman wrote:bagi yang di daerah jawa timur bisa di coba daerah alas baluran.. jalur berkelok dan naik turun (mild) sangat cocok untuk uji stabilitas kendaraan serta performa mesin.. jalur sekitar 20-30km
ane juga demen ma jalur ini , kalo di bali ane demen nya denpasar-gilimanuk, tikungan nya cukup banyak blm lagi klo ketemu truk bakal ngantre dari ujung sampai ujung, jadi pengen nyalip ja bawaan nya kalo udah jam 2 or 3 an bakal berangkat bareng ma bus malam so mau kejar2an ma bus malam?
kalo ada yang punya foto2 driving heaven di Indonesia ayo di share dimari, ane juga lagi nyari jalanan begituan dimana di daerah jawa barat dan banten..hehehe
#menolaklupa
"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
Sebagian besar jalanan luar kota di Indo memang enak buat nyetir. Yang jadi masalah adalah trafik dan kondisi badan jalannya. Sekitar setengahnya bagus kondisi badan jalannya, trafiknya yang nyebelin.
Dulu waktu masih jaman kuliah, kalau liburan nyetir sendiri dari Jakarta ke Bandung terus ke Wonogiri lewat pantai selatan. Jakarta-Bandung lewat Puncak salah satu rute favorit, tapi biasanya tidak ada yang aneh2 karena di hari biasa. Menginap di Bandung beberapa malam.
Yang seru dari Bandung ke Wonogiri mulainya jam 9 malam supaya bisa sampai sekitar jam 5 pagi. Tangki bensin harus full Pertamax Plus dari Bandung karena pom bensin yang jual Pertamax Plus antara Bandung dan Solo hanya ada satu waktu itu dan untungnya hampir pas di tengah2. Jalanan mulus, tidak ada trafik, gas pol.
Sekitar jam 11-an sampe di RM Mergo Sari dan tiap kali kelewatan. Karena hampir tengah malam dan tidak ada trafik sama sekali, tinggal mundur ~100 meter. Setengah jam kemudian berangkat lagi.
Lampu depan pake yang powernya gede (100/170w) dan ada tiga lampu sorot yang masing2 210w; gelap gulita tidak masalah. Sekali2 papasan dengan bis malam, tapi umumnya tidak ada trafik sama sekali, kosong plong. Gigi 4 dengan rpm di dekat redline yang cuma 3600-3800 rpm, kecepatan maksimum cuma kira2 100 kph. Jalanan 2 lajur dipakai semua, latihan ambil tikungan.
Antara jam 12-1 pagi, sampai di pom bensin yang jual Pertamax Plus. Sekitar jam 2:30 pagi biasanya ndak kuat. Minggir dulu, tidur kira2 15-30 menit, baru jalan lagi. Gas pol lagi supaya tidak terjebak di jalanan yang penuh becak, motor, pedagang kaki lima, dll. Ambil ring road-nya Jogjakarta dan bablas.
Sampai di Solo sekitar jam 4:30, isi bensin penuh di Solo Baru, terus ke Wonogiri. Sampai sekitar jam 5:30, tidur sebentar di mobil; sekitar jam 6 baru ketok2 pintu karena ndak enak ngebangunin yang punya rumah.
Tom
"PRIK NSD"
"WAHJUDI"
"POS VETT"
"YELO NEK"
"AINT YRS"
Ngimpinya sih bisa bawa Corvette di Indo waktu tengah malam tanpa trafik di Puncak Pass. Mesti bawa sepasang ban belakang cadangan, sebentar habis buat bolak balik Padalarang, Cianjur, dan sampai ke persimpangan sebelum masuk ke tol Jagorawi.
Bandung-Lembang juga enak rutenya kalau kosong melompong. Permukaan jalannya (waktu masih di Indo) bagus; mulus, rata, dan belokan2nya ada banking.
Tom
"PRIK NSD"
"WAHJUDI"
"POS VETT"
"YELO NEK"
"AINT YRS"