sukribo wrote:Untuk para master area semarang, jogja, solo ... dieng .... adakah jalan yang menyenangkan untuk dilewati?

artoodetoo wrote:semarang jogja solo mah gak ada yg cakep
tunggu ...

ooo, dari salatiga ke magelang lewat kopeng, asyik itu
Ada, tapi rasanya ngga ada di peta/gps, mesti ngandalin print out google earth, karena jalan ini engga dikenal, murni jalan perkebunan
Di trid santa fe dulu, saya pernah posting touring jalur ini
Dan saya tau pasti, secara di post atas, Bukittinggi itu kampung kedua saya, kalau kampung pertama-nya ya di Semarang.
Kebetulan di Semarang, saya tinggal ngga jauh dari jalur itu
Rute, Semarang-(Boja)-Wonosobo (nah, kalau dari gps, biasanya dari Boja, diarahkan ke Sumowono/Ambarawa-Temanggung-Wonosobo-Dieng),
Nah kalau dilihat di google earth/peta, dari Boja (kota kecamatan), saya menelusuri lereng/sisi barat laut gunung Ungaran, nanti tembus di desa Ngadirejo
Jalur Semarang/Boja-Ngadirejo ini biasanya tidak ada di peta/gps, kecuali mungkin gps terbaru.
Saya dulu ambil jalur situ murni referensi printscreen google earth.
Jalur ini tdk panjang, mungkin 50an km, tapi sangat menantang pengemudi, terutama yg dari arah Semarang, karena betul2 menguji Handling dan torsi/napas mobil.
Banyak tikungan cilukba yg lansung disambut tanjakan terjal, kalau moment-nya telat, pasti kepater gigi 1.
Terakhir saya jalan2 kesitu akhir 2007an, diwaktu itu, rasanya mesti pakai mobil yg GC-nya agak tinggian.
Kalau di musim hujan, sehabis hujan atau pas kabut, mendingan berhenti. Karena kalau kabutnya turun, jarak pandang hanya bisa ngelihat moncong mobil
Kalau sudah sampai Ngadirejo, ya kembali ke jalur reguler
Candirejo-Parakan-Temanggung-Wonosobo-Dieng
Di jalur Temanggung Wonosobo, tanjakan dan tikungan lumayan menarik.
Diantara gunung kembar (Sindoro-Sumbing), ada Kledung Pass, tidak banyak kelokan tapi lumayan buat ngetest torsi/napas mobil.
Tapi jalur2 tadi yg dari Ngadirejo sampai Wonosobo, masih jauh dibawahnya jalur Semarang-Ngadirejo