Pada tahun 2012 kawasaki motor indonesia (KMI) membuat gebrakan dengan menjual motor 650cc, yg dimaksud gebrakan bukan cc nya yang besar, tapi harga OTR nya yang ternyata di bawah prediksi (alias murah). Sebelumnya, apa sih definisi moge? Kalo buat saya cukup simpel, semua motor roda 2 (atau 3) yang kapasitas mesinnya 500cc ke atas. Kembali lagi ke ninja650, sebelumnya diprediksi harga akan ada di kisaran 160 jutaan, mengingat rata2 moge harganya ada di atas angka 200jt. Ternyata ninja650 dijual di harga 105jt OTR, dan saudara kembarnya ada di harga 99jt OTR. Ini harga yang fantastis!! ...moge jepang kawasaki baru gress harganya di bawah 100jt, benar2 di luar dugaan. Tentunya, ada harga ada rupa... nanti akan saya jelaskan apa yang membuat moge ini harganya bisa murah dibandingkan moge2 lainnya:
Kesan pertama saya: bentuknya cukup radikal - futuristis. Posisi jok vs setang bisa dikatakan motor ini masuk kategori sport-touring. Riding position cukup nyaman untuk jarak jauh. Posisi knalpot underbody memberi kesan 'clean' pada buritan motor. Untuk speedometer kombinasi tachometer analog + digital speed indicator, design cukup bagus dengan angka2 speed indicator yg cukup besar. Nuansa backlight putih untuk speedometer memberi kesan eksklusif.
Untuk segi performa (power, handling, etc)... di atas kertas berat motor dengan bensin penuh ada di angka 210kg, sementara peak power yg dihasilkan ada di kisaran 72hp @ 8300rpm. Jadi secara rasio, dengan asumsi berat biker 80kg (saya), maka power to weight ratio yg didapat ada di kisaran angka 4kg / hp - secara teoritis bisa melesatkan motor dari 0-100 km/h dalam waktu 4 detik atau kurang sedikit (tapi ini hanya bisa diperoleh pembalap professional... kalau orang awam spt saya kemungkinan di angka 5-7 detik). Sayang sekali, meskipun performa motor ini cukup 'ngejambak' tapi suaranya benar2 mengecewakan. Dengan knalpot standard, suaranya kurang lebih sama dengan ninja250 knalpot standard, walaupun kalau sudah jalan dan dibejek gasnya suaranya cukup berbeda dibanding adiknya n250. Tapi, kalau sudah diganti knalpotnya dengan aftermarket, suaranya lain dengan n250. Kebetulan saya sempat pasang knalpot two brothers black series... dan hasilnya: saya nggak berani masuk kampung dengan motor ini nyala, suaranya 'meledak ledak' bisa ngebangunin sekampung...

Di sisi handling, motor ini walaupun moge, menurut saya nggak terasa 'moge' nya. Kok bisa? karena motor ini cukup mudah 'ditaklukkan', tidak perlu body positioning, tidak perlu counter steering - di kecepatan rendah rasanya mirip2 dengan motor2 laki lainnya. Taruhlah bermanuver di bawah 50kpj dalam kota, cukup lincah... memang lebih berat dibanding motor laki cc kecil, tapi secara teknis cukup mudah dikuasai. Hal ini dikarenakan profil tapak ban belakang 160 cukup ramping utk ukuran moge. Positifnya motor lebih mudah / lincah untuk menikung, negatifnya di kecepatan tinggi jadi kurang stabil / beresiko lowside bila terlalu rebah. Bukan sekedar tapak ban, tapi lengkung ban juga cukup 'bulat' artinya motor ini memang ditujukan untuk manuver yang mudah (low speed maneuver). Ini bukan berarti jelek, untuk pemakaian se hari2 motor ini cukup 'user friendly'.
Di atas saya tulis harga moge ini relatif murah, salah satu sebabnya karena menggunakan steel frame - di mana moge2 sport jepang lainnya menggunakan aluminium. Steel frame memiliki kelebihan lebih murah diproduksi, negatifnya bobot motor menjadi lebih berat. Karena jenis moge ini adalah sport - touring, maka dari sisi sport ini jelek karena bobot berat menghambat akselerasi, juga membuat motor lebih susah diajak 'menari' di jalan bertikungan dobel kanan-kiri karena bobotnya yang relatif berat. Tapi di sisi 'touring' nya ini tidak terlalu menjadi hambatan, malah menambah 'stabilitas' motor di jalan lurus.
Bagaimana dengan sisi negatif moge ini? Sebetulnya tidak ada satu poin negatif yang fatal... secara keseluruhan motor ini merupakan moge entry level yang ideal untuk newbie (seperti saya). Tapi untuk biker yang tidak terlalu newbie (seperti saya juga..) ada bbrp poin negatif. Yang pertama, remnya tidak terlalu pakem... Untuk pengendaraan normal cukup OK, tapi cukup mengganggu di kecepatan tinggi. Yang kedua, suspensi depan belum upside down. Bukan masalah kalo motor ini bukan moge, tapi untuk sebuah moge modern masih menggunakan telescopic shock... ini seperti memakai seragam celana pendek ke SMA. Masih seputar suspensi depan, di kecepatan tinggi di atas 90kmh ketika setang dilepas (meskipun saya tidak menganjurkan mencoba) cenderung akan bergetar, saya menduga ini karena suspensi depan masih telescopic itu... Walaupun kemungkinan ini bisa diatasi dengan pemasangan aftermarket steering damper... tapi 'cukup mengganggu'. Kebetulan saya pernah coba er6n / ninja650 yang lain2 + tanya ke mekanik kawasaki, juga sama seperti itu. Poin negatif lainnya, design knalpot one piece, artinya mulai dari manifold, catalyst, silencer semuanya tersambung, kita tidak bisa pasang knalpot slip on - sebetulnya bisa kalau rela memotong knalpot orisinil, tapi ini disayangkan. Kemungkinan ini karena cost savings juga, semakin sedikit partsnya semakin murah ongkos produksinya.
Kesimpulan: overall, ini adalah moge entry level yang sangat worth dari segi harga vs performa. Untuk performa tarikan 0-100kmh di bawah 5 detik, sepertinya tidak ada kendaraan lain yang lebih murah.