
Kali ini saya akan review mobil penghuni baru garasi rumah, yaitu Daihatsu Terios TX A/T Adventure model 2014 yg baru di launching ADM bulan September ini. Sebetulnya tadinya ga ada niat utk beli ini mobil, namun karena kebutuhan ya beli aja. Keputusan utk beli trim paling mahal krn saya ga doyan repot cari variasi sana-sini dari selisih harga setiap trim, yaudah deh beli aja yg paling komplit..beres :mky_08:
Background
Honestly, dulu..semenjak si kembar ini lahir sampai sebulan lalu saya tidak pernah ada ketertarikan dengan mobil ini, bagi saya mobil ini serba nanggung, ukuran nanggung, karakter nanggung, fitur nanggung, performa nanggung, dll. Anggapan saya, klo mau SUV kota ya ambil CRV, CX5, OS dkk,, SUV ladder ada Fortie & PS,, klo mau bawa penumpang banyak ambil innova/Freed, klo kemahalan ya beli avanza atau ertiga, simple. Namun saya heran mengapa populasi Terios-Rush ini sangat banyak dijalanan, dilihat dari data penjualan, pada tahun2 awal launching rata2 bisa tembus 4000-an unit sebulan, dan saat ini pun menginjak tahun kedelapan penjualannya masih sekitar 2000-an unit sebulan. Saya gak habis pikir kok banyak orang mau beli mobil yg menurut saya nothing special with it, malah menurut beberapa testimoni bilang bantingan tidak nyaman, limbung, boyo, mahal dll, lha kenapa masih dibeli..?? :e-think:
Jawaban dari pertanyaan tsb akhirnya saya temukan sebulan lalu dimana untuk kebutuhan extent networking, mobilitas saya mulai menjangkau daerah2 yg tidak bersahabat bagi Brio & Accord CM5 saya, daerah2 seperti Cacing (cakung-cilincing), tapos, jonggol, parung yg kondisi jalannya sempit & rusak harus saya lalui tanpa memperlambat laju mobil sampai seperti siput ketika melewati rangkaian lubang2 tsb, oleh karena itu saya membutuhkan sebuah Light SUV berukuran compact. Disini saya mulai melirik SUV dgn price range max Rp.300jt based on budget. Keluarlah opsi spt OS tipe base, Sportage, Tucson, Duster dkk. Namun ada satu hal yg mengganjal, kebutuhan saya adalah high & quick mobility even in light offroad route, jujur saja klo saya pakai mobil2 diatas saya tidak akan tega krn ada perasaan sayang thd mobilnya sehingga tetap saja saya harus memperlambat laju sampai seperti kura-kura ketika melewati jalan rusak, in the end goal saya tidak tercapai. Disinilah saya mulai melihat kelebihan Terios-Rush, karena saya butuh mobil yg mampu menghalau jalan rusak tanpa ada rasa "tidak tega/sayang" terhadap mobilnya. Akhirnya saya membuat suatu kesimpulan bahwa, "Terios/Rush bukanlah mobil yg diinginkan, tapi dibutuhkan". Setelah meng-compare price & spec, akhirnya saya putuskan utk memboyong Daihatsu Terios TX A/T Adventure yg mana lebih fit dgn kebutuhan saya.

Origin
Terios yg ada saat ini adalah generasi kedua, generasi pertama di indonesia lebih dikenal dgn nama Taruna. Setelah sukses dengan kolaborasi Avanza-Xenia, pada thn 2006 Toyota-Daihatsu kembali mengusung proyek kolaborasi dengan meluncurkan Terios dan Rush. Semua pengembangan dan produksi Terios maupun Rush dilakukan oleh Daihatsu dengan menggunakan basis Toyota Rav4 generasi 2. Walaupun dipasarkan secara global, namun terdapat beberapa perbedaan spesifikasi di setiap region, utk pasar eropa yg dipasarkan adalah tipe Short Wheel Base dan full time 4WD, sedangkan utk pasar Asia & Afrika terdapat pilihan Long Wheel Base dan 4x2. Khusus ASEAN hanya LWB 4x2 dan juga dipasarkan Toyota dgn nama Rush. Terios diciptakan sebagai small offroader dgn harga terjangkau, menggunakan sistem suspensi 5-link Rigid Axle dengan front diff lock (versi 4x4) yg menjadikannya full time 4WD. Banyak review positif akan kemampuan off road nya, walaupun mengorbankan kenyamanan on road. :off_good_job:
Di Indonesia Terios sudah mengalami 2x minor change, yg pertama di tahun 2010-2011 dimana ADM mengeluarkan versi TX Adventure, mirisnya tagline Aventure hanya sekedar nama, krn yg terjadi di tipe Adventure malah disematkan side skirt & foot step ikut-ikutan saudaranya Rush tipe S yg memang konsepnya mengarah ke style small SUV perkotaan. Akibatnya ground clearance justru turun dari 225mm menjadi 200mm. Pada bln Agustus 2013 ini ADM akhirnya melakukan minor change kedua, kali ini ADM mempertegas perbedaan segmen market Terios dgn Rush, dimana Terios lebih berkonsep Family Adventure, tampilan terios yg sebelumnya sok elegan diubah menjadi lebih maskulin.

Exterior

Minor change pada Terios 2013 merupakan perubahan paling signifikan yg dilakukan ADM, seperti yg saya ulas diatas perombakan dilakukan utk membuatnya terlihat lebih maskulin, ubahannya meliputi foot step dihilangkan, side skirt diganti side body moulding warna hitam sampai over fender, bemper depan pun kini berkelir hitam dengan lis silver, sehingga kini body Terios bercorak two tone. Pada tipe Adventure ADM menginstall skid plate di sekujur depan-belakang dan samping sbg protektor body bagian bawah, dimensi ban pun diubah dari 215/60/R16 menjadi 235/60/R16. :frm_tumbright:

Hasilnya ground clearance meningkat jadi 250mm, siap utk menerabas berbagai kondisi jalan. Ubahan ini juga seakan menegaskan bahwa Terios sudah kembali ke ranah segmennya yaitu Family Adventure, berbeda dgn rush yg lebih kearah stylish city commuter. Oh iya, desain cover ban serep pun kini berubah menjadi lebih manis dgn lis chrome ditengah. :off_good_job:

Overall saya suka tampang barunya, benar2 refreshment dari tampangnya yg sudah mulai usang, walau pada bagian tertentu agak over tapi blm sampai tahap norak, seperti lis yg memanjang dan melingkari foglamp yg bentuknya mirip orang nyegir. :mky_08:
Interior

Dari dulu interior Terios terkenal simpel, desainnya cenderung boring, terutama center console yg mengotak dan minim tombol, semua konventional. Pada minor change ini, perubahan signifikan juga menjamah interior, yg paling kentara adalah warna interior yg dulunya beige kini diganti dark grey, ubahan ini walaupun mengurangi kesan mewah dan lapang, sisi positifnya warna interior kini lebih fit dan selaras dengan plate2 berkelir silver yg menghiasi interiornya. Ubahan yg cukup terasa juga hadir di sektor entertainment dgn hadirnya audio touchscreen with DVD in dash plus Aux-in & USB slot, include GPS. Oh iya, GPS hanya hadir di trim Adventure. Fitur2 HU nya cukup menarik dan proses lock satelit pada GPS nya cukup cepat, proses pairing device utk telpon juga lancar, sayang kualitas suaranya (SQ) parah, HU nya Brio lebih bagus SQ nya. Penambahan lainnya adalah hadirnya Dual SRS Airbag & pretensioner seatbelt pada setiap line up. Kelebihan lainnya adalah headroom & legroom yg lapang utk row 1 dan 2, sedangkan row 3 saya anggap space nya hanya utk anak2. :mky_01:


Features
Sedangkan Fitur2 lainnya ada :
- retractable mirror
- kamera mundur
- parking sensor
- ABS
- Dual SRS Airbag & pretensioner seatbelt
- projector headlamp
- EPS
- Chrome Garnish
- Driver Seat Height adjuster
- 2nd row separate sliding seat
- 3rd row seatbelt


Cukup lengkaplah utk ukuran terios.
Ok, sekarang poin2 yg negatifnya. Banyak juga hal2 konyol di mobil ini :
1. Kekonyolan pertama & paling parah, tidak adanya tilt steering. Come on ADM...ini bukan armada angkot & mobil niaga yg supirnya hanya bisa pasrah tidak bisa merubah driving position,,ini adalah passenger car seharga >200 jt, harusnya tilt steering adalah fitur basic. Minimal utk meyakinkan bahwa kita bukan sopir angkot/mobil box yg pasrah pada keadaan. Udah tilt steering ga ada, posisi fixed setirnya gak enak krn terlalu rendah sedangkan posisi duduk jok tinggi. Jadi posisi tangan saya harus agak turun ketika menggenggam setirnya. Saya yg biasa drive Brio & Accord yg driving positionnya superb seketika langsung tersiksa.

2. Kedua, Chrome garnish di exterior oke, tapi di interior malah bikin rusak. Coba perhatikan gambar dibawah, pemasangan chrome di door handle-nya maksa, dan gak nyambung sama basic plate berkelir silvernya. Jujur aja bukannya bagus ini sih udah Failed dan noraak, jeleknya minta ampun. :mky_07:

3. Ketiga, hilangnya kontrol audio di setir, dimana pada varian yg sama sebelum minor change justru ada. No comment deh, ini sih downgrade namanya. Okelah HU nya diupgrade dan tidak kompatibel dgn steering switch nya, tapi masa sih divisi electrical sebuah ATPM besar gak bisa ngakalin...?? Malah dihilangin....capedeehh... :off_no:

Ride & Handling
Putar kunci, engine start, suara cukup halus dan ketika idle hampir tidak terdengar dari kabin. Pindah tuas tranny ke D, mobil jalan dgn halus menyusuri jalan komplek, perpindahan gear 1-2-3 cukup smooth dengan tekanan accel standar, tidak seperti Brio saya yg perpindahan gear 1-2 nya kasarnya minta ampun. Disini saya cukup appreciate dengan peredaman Terios, suara mesin hampir tidak terdengar saat low speed, ternyata klaim ADM bahwa mereka sudah melakukan improvement thd peredaman kabin itu benar adanya. Bantingannya pun "sedikit" lebih empuk dgn adanya perubahan spring rate & shock absorber. Terios menggunakan mesin 1500cc serupa Avanza Veloz namun settingan gear ratio diset utk low-end torque, tarikan bawahnya berisi banget tapi tetap smooth, which is good, membuatnya cukup lincah utk pindah2 pindah lajur. Maticnya benar2 diset utk comfort cruising, dimana perpindahan gear dilakukan di rpm rendah namun tidak sampai terasa kekurangan power krn ketersediaan torque sudah ada di low rpm. Cruising 80-100 kpj di tol masih terasa hening tanpa ada rasa kekurangan power jika tiba2 dibutuhkan utk overtaking. :mky_02:
Naah minusnya...transmisinya langsung terasa "idiot" ketika diajak agresif, injakan full throttle seketika membuat maticnya seperti stunned sementara, setelah itu baru merespon, ibarat orang ber-IQ jongkok dikasih Persamaan Integral (Matematika). Hal ini diperparah dgn feedback setir yg minim lantaran sudah EPS, plus raungan mesin yg seakan kehabisan napas dan bengek di high Rpm. :big_chicken:
Handling...nope...body tinggi plus body roll juga tinggi. Menurut saya mengendarai Terios berasa aman hanya sampai 120 kpj, diatas itu rada mengerikan karena sedikit flick pada setir langsung bikin bodynya goyang dombret. Untunglah sedikit tertolong dengan karakter rem yg lumayan bagus, smooth tapi akurat, membuat injakan rem mendadak tidak begitu terasa nyentak dan terlempar kedepan.
Bahasan handling cukup deh karena mobil ini memang bukan utk itu. Saya lebih tertarik utk membahas keluhan banyak orang mengenai suspensi terios yg katanya "sudah keras, limbung & goyang pula" :mky_03: .Ternyata hal itu berasal dari penggunaan sistem suspensi pada Terios yg menggunakan 5-link Rigid Axle, saya kurang bisa jelasin secara teknis tapi saya pikir gambar ini cukup membantu menjelaskan :

Itulah penyebabnya karena berbeda dgn sistem independen maupun torsion beam, penggunaan Rigid Axle membuat posisi body dan ban fixed dengan batang axle, akibatnya pergerakan body selaras dgn kontur jalan, jadilah jalanan bumpy sedikit saja langsung terasa. :e-wall:
Naah, positifnya konfigurasi ini sangat2 kokoh dan durable plus tidak banyak component & parts yg rumit sehingga maintenance cost pun lebih rendah. Krn itulah Konfigurasi ini banyak digunakan juga pada Truck & D-Cab. Hal ini saya buktikan sendiri, setelah STNK jadi langsung saya pakai utk operasional harian ke daerah2 yg saya sebutkan diatas, jujur mobil ini bisa menerabas medan jalan yg bergelombang dan berlubang tanpa ada rasa sayang & gak tega sama mobilnya, ini juga dibantu oleh redaman suspensi (damper) yg empuk, sehingga ketika menghantam lubang hanya bersuara dung..dung..walaupun guncangannya berasa bgt. Goal saya benar2 tercapai, untuk rangkaian rute yg sama misal : Cakung-tapos-bogor-parung, saya bisa menghemat waktu sampai 25-30 menit dibanding menggunakan Brio (diluar traffic, krn rute itu jarang padat ketika saya melintas). Itu karena ketika pakai sedan / mini hatch, kita harus melambatkan kendaraan sampai seperti keong ketika melintasi lubang, sedangkan klo pake Terios sih ya terabas aja (like Clarkson on Top Gear) hahaha... :big_biglaugh:
Conclusion

Definitely not a great car, this is a tough car for tough task. Mobil ini tidak menawarkan power, ride, handling & comfort, tapi kebutuhan & rasa aman akan durabilitas dan ketersediaan spare parts, terutama utk melakukan tugas2 berat dengan melintasi berbagai kondisi jalan. Kebutuhan quality work time yg seringkali habis krn kondisi jalan, sehingga harus melambat atau memutar. On the other hand, ada beberapa highlight yg jika di improve pasti akan lebih baik, contohnya hal2 kecil & basic seperti absennya tilt steering & placing chrome garnish yg super maksa. :mky_02:
Demikianlah review asal2an saya, semoga bermanfaat bagi warga SM sekalian