Aduh euy... Saya paling gak suka pertanyaan kayak gini..... Soale pertanyaannya pendek... Jawabannya puanjangg.... Uwkwkwkwkwkwkk.......Jose wrote:Om helm,
Saya sedikit curious mengenai good chassis & stiff suspension, terutama pengaruhnya terhadap handling
Sebetulnya apa sih output yg langsung diasakan apabila suatu mobil menggunakan chassis yg bagus?
Parameter yg kita tau adalah :
- suspensi keras --> handling baik, stabilitas baik, kenyamanan berkurang
- suspensi empuk --> kenyamanan baik, handling & sabilitas berkurang
Parameter dari sisi level suspensi diatas biasanya langsung bisa diasakan pengemudi, naah klo dari sisi chassis ini yg masih rada samar cara mendeteksinya. Apakah langsung berpenaruh ke handling, stability & comfort?

Dijawab:
Intro: Apaan sih "Handling"? Handling secara general artinya adalah bagaimana karakter mobil dalam berubah haluan. The tricky bit is: ukuran handling yang baik seperti apa tidak bisa di kuantifikasi secara scientific dikarenakan handling sangat berpengaruh terhadap feeling, sedangkan selera, pengalaman, dan karakter driver berbeda-beda. Mobil-mobil yang berubah arah secara cepat dan stabil belum tentu dianggap lebih baik handlingnya ketimbang yang lebih lambat: contoh terbaik adalah Nissan GTR vs Porsche 911; secara fisika 911 ga akan bisa lebih kenceng dari GTR di tikungan, karena GTR punya AWD, dan itu membuat entry dan output cornering speed bisa lebih kencang dari 911. Tapi apakah handling GTR disebut lebih baik ketimbang 911? Tidak, karena 911 lebih memberikan feedback yang baik dan lebih menyenangkan karena efek oversteer.
Kenapa bisa begitu?? Karena ada sebuah hal yang menarik di dunia ini; meskipun semua pengalaman dan karakter driver berbeda dalam mengendarai mobil, ada sebuah fitrah yang diberikan Tuhan bahwa semua pecinta kecepatan menyukai oversteer.. Dan lucunya, semakin pengalaman seorang driver, semakin seleranya mirip satu sama lain dalam hal berkendara.. Oleh karena itu majalah mobil antara satu sama lain kalau bahas mengenai handling, kemungkinan besar jawabannya sama persis... Dan ini contoh salah satu hal yang tidak bisa di kuantifikasi oleh fisika, karena sangat berhubungan dengan perasaan..
NB: oversteer itu apa? coba googling saja ya.. nampak sudah sering dibahas disini...

Answer: Ok, sekarang apa aja seh yang mempengaruhi karakteristik handling?
Ane coba jawab de berdasar pengetahuan dangkal ane.... Beberapa faktor utama yang mempengaruhi karakteristik handling, diurut berdasarkan yang paling berpengaruh, menurut ane... Here goes:
1. Distribusi bobot dan center of gravity. Kenapa distribusi bobot dan center of gravity sangat berpengaruh ke handling? Karena dalam fisika ada yang namanya momen inertia. Momen intertia itu apaan seh? Secara "ilmu bodo" di dunia review bisa dibagi jadi 2: Angular; adalah ukuran momentum saat belok (rotating energy in axis), dan Kinetic; ukuran momentum saat berubah kecepatan (un-rotating energy). Naaahh... Momen inertia ini yang kemudian mempengaruhi weight transfer (transfer berat) pada kendaraan saat manuver...
Simpelnya gini; mobil saat belok, tumpuan beratnya tidak di tengah, melainkan menjalar ke bagian luar mobil itu berbelok; contoh; saat belok ke kanan, maka bobot kendaraan ada di kiri.
Nah, makanya distribusi bobot mobil yang baik adalah mendekati atau persis 50:50, biar beban mobil di depan dan belakang sama saat berbelok, mencegah berpindahnya bobot terlalu ekstrim.
Center of gravity sendiri jika rendah dan dekat dengan tanah maka akan semakin mengurangi roll angular inertia, yang mempercepat mobil untuk menjadi stabil lagi dan mudah dikendalikan.. Bahasa kite2nya ; body roll.
2. Suspension. Diantaranya ada faktor: spring rate, damping, chamber change, width, dan flexibility. Tentunya di bagian suspensi ini mudah dimengerti maksud-maksudnya untuk apa fungsinya. Nah agar suspensi ini bekerja dengan optimal di sebuah kendaraan, maka seringkali suspensi kiri kanan dihubungkan dengan alat tambahan (sway bar contohnya) agar bekerja dengan optimal dalam melakukan counter roll angular inertia mobil.. Nah... nanti hal ini akan berhubungan langsung dengan chassis mobil.
3. Axle track and Wheelbase. Axle track memberikan resistensi terhadap weight transfer dari kiri ke kanan mobil dan sebaliknya, sedangkan wheelbase memberikan resistensi terhadap weight transfer dari depan ke belakang.
4. Ban. Aduh... Ngerti lah ya... Istilah-istilah kayak grip, aquaplanning, slip angle kayaknya udah sering dibahas.
dan... last but not least:
5. Chassis. Nahhh... Akhirnya dah sampe kesini nih.... The big question is: bagaimana chassis berhubungan langsung sama handling. Chassis sangat berhubungan sama 2 faktor pertama; Weight and suspension. Kok bisa? Gini ceritanya; Saat mobil bergerak, menambah kecepatan atau berbelok, chassis akan mengalami sebuah pergerakan rotasi natural. Ada yang namanya: Pitch, Roll, dan Yaw. Roll itu sendiri merupakan rotasi longitudinal (longitudinal = axis badan mobil dari tengah moncong depan ke tengah ujung bagasi belakang). Pitch merupakan rotasi lateral (dari tengah-tengah antara pintu kiri ke tengah-tengah anatra pintu yang berada di kanan). Yaw adalah rotasi vertikal (tengah-tengah atap ke tengah-tengah lantai mobil).
Nahh.. Dengan banyaknya efek ini, maka akan terjadi yang namanya chassis flex and twisting saat bergerak. Silahkan bayangkan saat mobil menikung dengan kecepatan tinggi tapi tanpa dengan kekuatan pinggir chassis yang kuat, maka mobil secara langsung bisa terbelah menjadi 2... Oleh karena itu kenapa saat kecelakaan dengan kecepatan tinggi saat sedang berbelok, mobil sangat bisa terbelah menjadi 2, ya karena memang stress chassis terfokus untuk bagian tengah mobil. Chassis flex ini bergerak ke 3 axis (X, Y, Z),.. Apa kekurangannya jika flex ini terjadi terlalu besar? 1. Perpindahan bobot akan terasa ekstrim dan 2. kinerja suspensi jadi makin berat dikarenakan perpindahan bobot ini. Hasilnya adalah, akan makin susah untuk mengendalikan mobil, dan suffer handling.
Dengan suspensi yang stiff, flex ini sangat bisa di minimalisir. Karena chassis mobil menggunakan 1/3 dari bobot total kendaraan, maka suspensi yang lebih stiff memiliki kecenderungan lebih ringan karena menggunakan lebih sedikit sambungan antar chassis tapi memiliki kepadatan material lebih tinggi; artinya akan mengurangi pergeseran bobot dan lebih bisa mengatur center of gravity mobil. Selain itu, dengan flex yang minim, kinerja suspensi akan semakin ringan karena untuk counter force mobil saat berbelok bisa didistribusikan lebih merata.
Kadang jika mobil aslinya chassis nya nggak terlalu bagus, biasanya tuner akan memberikan beberapa tambahan seperti strut bar, under braces, atau bahkan roll cage.. Orang berpikir bahwa itu adalah ulikan suspensi kan? padahal bukan.. Itu adalah alat-alat untuk memperkaku chassis sehingga kinerja suspensi menjadi lebih mudah, dan mobil lebih mudah dikendalikan.
Sekian... Semoga bisa dimengerti dan CMIIW yaa..
