
Dasar presiden yg 1 ini gampang dipengaruhi....
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
Utk Indonesia, msh terlalu utopis utk berharap angkutan umumnya bakal senyaman seaman dan terintegrasi total antar moda plus infrastruktur memadai bro.dubz wrote:Ya naik angkutan umum dong ntar - memang kalo megacity modern sejati seharusnya begitu.
Tax Break for Eco-Friendly Car Producers Now Official: Minister
By ID/Damiana Ningsih on 4:35 pm June 5, 2013.
Category Environment, News
Tags: green cars, Indonesia automotive industry, Industry Minister M.S. Hidayat, Ministry of Industry, Susilo Bambang Yudhoyono SBY
A model poses next to a car displayed at the Indonesia International Motor Show 2012 on Sept. 20, 2012. (JG Photo/Safir Makki)
The government has officially issued a decree to support the production of low-cost, environmentally-friendly cars in Indonesia, a minister confirmed on Wednesday.
Industry Minister MS Hidayat said on Wednesday that President Susilo Bambang Yudhoyono signed the 2013 decree number 41 on luxury items tax, which includes vehicles, on May 23. The decree was legalized on the same day by Legal and Human Rights Minister Amir Syamsuddin.
“This regulation will cover some programs related to eco-friendly cars, support conservation of energy use and [the use of] alternative energy, for example low-cost and green cars, hybrid, electric cars and cars using biofuel. It will curb taxes and boost demand for greener cars,” he said.
Hidayat said no luxury tax would be imposed on cars or station wagons with engine capacity of up to 1,200 cc and with a minimum fuel consumption of 20 kilometers per liter.
Tax exemption would also apply to diesel or semi-diesel vehicles of up to 1,500 cc, also with minimum fuel consumption of 20 kilometers per liter.
The current tax for new vehicles ranges from 10-75 percent depending on engine size. Only emergency vehicles, such as ambulances, are tax exempt.
Some analysts have forecast that the policy could eventually boost Indonesian vehicle consumption by a third.
Indonesian auto sales, buoyed by an expanding middle class, hit a record 1.1 million last year though the figure is expected to be slightly lower this year because of likely fuel price increases and higher downpayment requirements.
Hidayat said the automotive industry could now launch eco-friendly car production in line with the regulation. He added that the regulation was aimed at spurring a long-term movement toward sustainability, rather than immediate commercial interests.
“Relating to the price [of the vehicle], even though there was a pricing set by the Ministry of Finance, I wish for flexibility. The pricing should be as fair as possible when complying with the adopted technology. Don’t make it solely as a commercial purpose,” Hidayat said.
Previously, Astra International said the company would delay production of its eco-friendly vehicle, the Ayla, until government regulations on low-cost, green cars were finalized.
Astra Daihatsu Motor opened a new plant in Karawang, West Java, in April that has a production capacity of 120,000 units per year. Daihatsu had set a goal to produce 3,000 Ayla cars per month in the facility.
With additional reporting from Reuters
[Updated at 5:28 p.m. on Wednesday, June 5.]
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menyetujui proyek pembuatan mobil beremisi rendah atau lebih dikenal dengan mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC). Peraturan Pemerintah (PP) tentang proyek mobil beremisi rendah (LECP) tersebut juga telah diteken 23 Mei lalu.
"Kemarin bapak (SBY) sudah menjawab masalah itu (LCGC) sudah disetujui, dulu pelaksanaan proyek itu terhambat di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan sekarang bapak sudah memanggil Menkeu baru agar itu diselesaikan sesegera mungkin," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat, Rabu 5 Juni 2013.
PP No 41 Tahun 2013 dianggap penting karena mengatur insentif khusus bagi mobil ramah lingkungan seperti hibrida, listrik, teknologi mesin bensin atau diesel turbo dan gas.
Insentif khusus itu berupa pengurangan pajak pertambahan nilai barang mewah (PpnBM). Namun syaratnya, mobil itu harus dirakit di Indonesia dan memenuhi standar minimum kandungan lokal yang telah ditentukan.
Mobil ini nantinya harus menggunakan 80 persen komponen lokal. Tidak hanya murah, produk LCGC juga diharuskan hemat BMM. Untuk mobil 1.200 cc konsumsi bahan bakarnya harus 20 km/liter 1.200 cc, sedangkan untuk 1.000 cc konsumsinya 22 km/liter.
Namun aturan teknis dari kebijakan tersebut belum diatur detil, sehingga walaupun sudah boleh diproduksi secara legal belum bisa dijual. Kementerian Perindustrian akan menyiapkan payung hukum turunan dari PP (peraturan pemerintah) tersebut. Masalah yang krusial dari aturan turunan soal LCGC adalah masalah patokan harga.
Tancap Gas
Informasi ini sepertinya menjadi "angin segar" bagi PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan PT Toyota Astra Motor (TAM). Sebab, mereka paling siap mengenai proyek Low Cost Green Car (LCGC) tersebut. Mereka diketahui telah lebih dulu mengenalkan mobil murah Ayla-Agya pada September 2012.
Menanggapi hal itu, Head Domestic Marketing Division Astra Daihatsu Motor, Rio Sanggau, mengatakan, Daihatsu masih menunggu hingga regulasi LCGC benar-benar resmi dikeluarkan pemerintah.
Rio menambahkan, sebenarnya pabrik Daihatsu di Karawang sudah mulai memproduksi Ayla, meski belum bisa untuk dijual.
"Mesin di pabrik itu kan perlu dipanaskan, kalau tidak bisa rusak. Jadi, ya kami produksi Ayla dalam jumlah tidak terlalu banyak. Untuk latihan juga sekaligus pengetesan," katanya.
Nantinya, begitu regulasi diumumkan pemerintah, Rio melanjutkan, Daihatsu akan langsung tancap gas memproduksi Ayla. "Karena konsumen sudah banyak yang menunggu," kata dia.
Selain Toyota dan Daihatsu, merek lain seperti Suzuki, Honda dan Mitsubishi juga menyatakan minatnya untuk melahirkan mobil murah setelah regulasi keluar. Adapun Nissan akan membangkitkan kembali merek legendaris Datsun untuk dijadikan mobil murah.
Wah, sudah diteken yak?artoodetoo wrote:Aturan LCGC udah diteken![]()
http://otomotif.news.viva.co.id/news/re ... asuk-pasar
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menyetujui proyek pembuatan mobil beremisi rendah atau lebih dikenal dengan mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC). Peraturan Pemerintah (PP) tentang proyek mobil beremisi rendah (LECP) tersebut juga telah diteken 23 Mei lalu.
"Kemarin bapak (SBY) sudah menjawab masalah itu (LCGC) sudah disetujui, dulu pelaksanaan proyek itu terhambat di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan sekarang bapak sudah memanggil Menkeu baru agar itu diselesaikan sesegera mungkin," ujar Menteri Perindustrian MS Hidayat, Rabu 5 Juni 2013.
PP No 41 Tahun 2013 dianggap penting karena mengatur insentif khusus bagi mobil ramah lingkungan seperti hibrida, listrik, teknologi mesin bensin atau diesel turbo dan gas.
Insentif khusus itu berupa pengurangan pajak pertambahan nilai barang mewah (PpnBM). Namun syaratnya, mobil itu harus dirakit di Indonesia dan memenuhi standar minimum kandungan lokal yang telah ditentukan.
Mobil ini nantinya harus menggunakan 80 persen komponen lokal. Tidak hanya murah, produk LCGC juga diharuskan hemat BMM. Untuk mobil 1.200 cc konsumsi bahan bakarnya harus 20 km/liter 1.200 cc, sedangkan untuk 1.000 cc konsumsinya 22 km/liter.
Namun aturan teknis dari kebijakan tersebut belum diatur detil, sehingga walaupun sudah boleh diproduksi secara legal belum bisa dijual. Kementerian Perindustrian akan menyiapkan payung hukum turunan dari PP (peraturan pemerintah) tersebut. Masalah yang krusial dari aturan turunan soal LCGC adalah masalah patokan harga.
Tancap Gas
Informasi ini sepertinya menjadi "angin segar" bagi PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan PT Toyota Astra Motor (TAM). Sebab, mereka paling siap mengenai proyek Low Cost Green Car (LCGC) tersebut. Mereka diketahui telah lebih dulu mengenalkan mobil murah Ayla-Agya pada September 2012.
Menanggapi hal itu, Head Domestic Marketing Division Astra Daihatsu Motor, Rio Sanggau, mengatakan, Daihatsu masih menunggu hingga regulasi LCGC benar-benar resmi dikeluarkan pemerintah.
Rio menambahkan, sebenarnya pabrik Daihatsu di Karawang sudah mulai memproduksi Ayla, meski belum bisa untuk dijual.
"Mesin di pabrik itu kan perlu dipanaskan, kalau tidak bisa rusak. Jadi, ya kami produksi Ayla dalam jumlah tidak terlalu banyak. Untuk latihan juga sekaligus pengetesan," katanya.
Nantinya, begitu regulasi diumumkan pemerintah, Rio melanjutkan, Daihatsu akan langsung tancap gas memproduksi Ayla. "Karena konsumen sudah banyak yang menunggu," kata dia.
Selain Toyota dan Daihatsu, merek lain seperti Suzuki, Honda dan Mitsubishi juga menyatakan minatnya untuk melahirkan mobil murah setelah regulasi keluar. Adapun Nissan akan membangkitkan kembali merek legendaris Datsun untuk dijadikan mobil murah.
Yep, ga heran TAM dan HPM sebenarnya uda ga begitu bersemangat sama LCGC... mereka juga punya CSR untuk edukasi pengguna mobil2 mereka bahwa bbm bersubsidi itu ga layak...ricz wrote:Gobl*k mmg pemerintah ini...
Ntah otak ditaruh di mana, mikirnya bs menekan anggaran bensin, yg ada makin membengkak....
Makanya perusahaan besar byk yg gelapkan pajaknya....madcat015 wrote:Yep, ga heran TAM dan HPM sebenarnya uda ga begitu bersemangat sama LCGC... mereka juga punya CSR untuk edukasi pengguna mobil2 mereka bahwa bbm bersubsidi itu ga layak...ricz wrote:Gobl*k mmg pemerintah ini...
Ntah otak ditaruh di mana, mikirnya bs menekan anggaran bensin, yg ada makin membengkak....
Yang masih semangat, malah ADM dan Tata... dan batu makam...![]()
Jadi malas bayar pajak...ga kerasa di kita2nya...
Kalo Brio 95jt gimana bro...?MonSTER_GTR wrote:tp ngomong2 mobil 120 juta, brio sama mirage setelah diskon juga udah <120 juta![]()
![]()
Kali aja segitu bro...MonSTER_GTR wrote:SPK satu bro beneran nih 95 juta?
Tidak menutup kemungkinan kalo Brio LCGC roll out dengan harga 100jt an, sementara Brio non LCGC masih banyak di stokpile diler... Diskon aja segede gaban... kapasitas silinder lebih besar 100cc...MonSTER_GTR wrote:oh dikiraiin Brio tipe bawah di diskon jadi 95 juta![]()
![]()
1200 cc max... konten lokal diperbanyak...MonSTER_GTR wrote:yang lcgc jadi nya 1400 cc?
Brio yg biasa aja kalo gue...madcat015 wrote:Tidak menutup kemungkinan kalo Brio LCGC roll out dengan harga 100jt an, sementara Brio non LCGC masih banyak di stokpile diler... Diskon aja segede gaban... kapasitas silinder lebih besar 100cc...MonSTER_GTR wrote:oh dikiraiin Brio tipe bawah di diskon jadi 95 juta![]()
![]()