Pameran mobil & solusi kebutuhan masyarakat

Ingin membahas hal-hal umum mengenai mobil dan otomotif, silakan bahas disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
Turboman
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 22072
Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14

Pameran mobil & solusi kebutuhan masyarakat

Post by Turboman »

Dear all :


Bila memperhatikan pameran mobil dari tahun ke tahun, timbul pertanyaan dalam hati apakah pameran mobil yg diselenggarakan selama ini sudah benar2 menjadi solusi atas kebutuhan masyarakat ataukah ajang adu gengsi & kepentingan para produsen semata ?

Ada hal hal yang bagi saya agak janggal selama ini :

1. Utk mobil kls ekonomi hrg 150 jt. ke bawah pilihan cukup banyak, apalagi kelas mewah Rp. 700 jt. ke atas atau super mewah Rp. 1,5 M ke atas semua ada di Jkt., sama sekali nggak kalah dng HongKong atau Monaco !

2. Utk kelas micro city car yg sebetulnya sesuai di era mahalnya BBM ini justru tidak ada, mobil2 kecil dng mesin 660 - 700 cc DOHC - Turbo Intercooler.

3. Pilihan di rentang harga Rp. 200 - 350 jt. juga tidak begitu variatif, tidak ada variant high tech SUV Diesel spt. CR-V 2.2 i-CTDi, X-Trail 2.2 dCi, RAV 4 2.0 D4 D, Mitsu Outlander GDI atau variant MPV Dieselnya, dimana selain sgt hemat BBM (cocok di situasi mahalnya harga BBM ini), juga memiliki torsi besar, it's fun to drive.

4. Mobil konsep; mobil konsep selalu dipajang di setiap pameran, it's oke, tetapi HARUS nya yg lebih diutamakan adalah mobil2 yg bisa dibeli & digunakan oleh konsumen, lengkap mulai dari level bawah hingga upper medium.


So melihat fenomena ini, mungkinkah ajang pameran menjadi :

1. Sarana kepentingan produsen utk memasarkan barang2 nya dari hasil produksi & investasi dlm jumlah besar yg sudah ditanamkan, tidak perduli apakah sebetulnya barang2 itu benar2 sesuai dng kebutuhan customer atau tidak.

2. Ajang adu gengsi / prestise para produsen, dng ditampilkannya mobil2 konsep diharapkan membuat konsumen negara berkembang menjadi "silau".


Suatu hal yang berbeda dengan India misalnya, karena di sana industri lokalnya cukup kuat, spt Mahindra, TATA, Maruti, Bajaj, dll. yg mana memproduksi mobil2 yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, produsen2 asing pun harus bergerak mengikuti selera pasar utk tetap dapat survive, di sana produsen tidak bisa mendikte pasar, karena adanya bbrp pemain lokal yg kuat, yg sgt mengerti karakter konsumen lokal, ditambah dng maraknya pemain2 asing, konsumen menjadi raja.


Cobalah kita lihat majalah Autocar India misalnya :

http://www.autocarindia.com/new/default.asp

http://www.autocarindia.com/new/Information.asp?id=1476

Yang banyak di report di sana adalah selain mobil2 yg stylish, modern, performa oke dan yg sgt penting : mengedepankan aspek ke efisienan dlm konsumsi BBM.


So utk pameran di Indonesia, sebaiknya ATPM drpd keluar duit sia sia utk memamerkan mobil konsep yg biasanya enggak akan diproduksi, mengapa tidak memamerkan mobil2 versi produksi yg dpt menjadi solusi bagi masyarakat spt. :

1. Variant Diesel dr SUV, MPV, sedan serupa dr variant2 yg hanya tersedia versi gasoline nya di pasar Indonesia.

2. Variant CNG / FFV ready dr mobil2 yg hanya tersedia versi gasoline nya di Indonesia.

3. Variant hybrid dr mobil2 yg hanya tersedia versi gasoline konvensionalnya di Indonesia.

4. Micro City Car dng mesin 660 - 700 cc DOHC - Turbo gasoline yg sgt hemat BBM.


Mobil2 tsb. dipamerkan, mana yg mendapat animo paling besar dr pengunjung kemudian di masa datang dipertimbangkan utk diproduksi / dijual di pasar Indonesia.



SEkedar analisa & masukkan, mohon maap se besar2 nya bila ada yg kurang berkenan.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Sayangnya, pasar Indo sampai sekarang juga dianggap sebagai tempat untuk 'milking cash' dengan menawarkan model2 'budget' (baca : design lebih murah, mesin model lama yang lebih boros, fitur dikurangi) dengan safety yang sangat minim (jangankan airbag, side impact beam saja ada beberapa mobil baru yg tidak punya).

Karena orang Indon akan membeli setiap mobil murah berdaya muat banyak yang dilempar ke pasar, justru mobil dengan airbag tidak laku karena mahal dan Catalytic Converter juga dicabuti agar bisa pakai premium yang masih bertimbal.

Contoh, TAM tidak jualan Wish disini tapi jualan Innova. HPM menjual Jazz tanpa airbag, padahal di mana2 yang namanya Fit dan Jazz sudah ada airbag. NMI juga tergiur dan akan segera jualan AUV, minibus pertama mereka.

Sad, but true. Sebenarnya tidak bisa hanya menyalahkan produsen, karena mereka tidak akan bisa jualan barang begitu kalau tidak ada yang beli. Gayung bersambut.

Selama mental pasar Indon masih begitu, maka selamanya pula mobil2 yang menjadi primadona pasar adalah mobil2 seperti ini dan bukannya mobil2 yang disebutkan di atas...
User avatar
uch
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1746
Joined: Tue May 30, 2006 7:02

Post by uch »

conan wrote:Karena orang Indon akan membeli setiap mobil murah berdaya muat banyak yang dilempar ke pasar, justru mobil dengan airbag tidak laku karena mahal dan Catalytic Converter juga dicabuti agar bisa pakai premium yang masih bertimbal.
Lebih ironi lagi, ternyata harga tsb sebenarnya tidak murah. Malah relatif mahal, kalo dibandingkan dgn harga yg ditebus konsumen di LN. Padahal mobil yg ditebus konsumen di sini, sudah dipretelin.
User avatar
Mike
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2010
Joined: Tue Apr 11, 2006 3:03
Location: Casablanca

Post by Mike »

Kalo masalah harga, produsen gak bisa disalahkan sepenuhnya, ekonomi biaya tinggilah yg menyebabkan semua itu.
walaupun perangkat2 perpajakan dan bea masuk sebenernya udah sangat mendukung.

Tapi kalo ambil contoh Honda Jazz di Inggris
walo pake Airbag, tapi mesinnya 1.4 dan harganya mencapai 11rb-an poundsterling (Rp. 200jt-an) - Kurs 17600-an

Di Thai, (Honda Jazz indo berasal) Harganya around THB 500,000-700,000,
dgn kurs 1thb = Rp. 250
Jadi sekitarRp. 130-170 jt
dgn Bea Masuk CBU 5% (CEPT) PPN 10%, Pph 2.5%, FOH 12%, Margin 15%(?) biaya promosi10%(?)
toh di Indo juga dijual sekitar itu

Kelihatannya pencabutan piranti keamanan itu memang utk menekan harga.
Image
frontier

Post by frontier »

Back to main issue, gue fully share & support Bung Turboman's thought, bahwa konsumen di Indo deserve to be treated equally seperti di luar negeri, diperkenalkan kepada teknologi diesel yang mutakhir, ramah lingkungan, hemat BBM, bertenaga....
User avatar
Turboman
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 22072
Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14

Post by Turboman »

Mike wrote:Kalo masalah harga, produsen gak bisa disalahkan sepenuhnya, ekonomi biaya tinggilah yg menyebabkan semua itu.
walaupun perangkat2 perpajakan dan bea masuk sebenernya udah sangat mendukung.

Tapi kalo ambil contoh Honda Jazz di Inggris
walo pake Airbag, tapi mesinnya 1.4 dan harganya mencapai 11rb-an poundsterling (Rp. 200jt-an) - Kurs 17600-an

Di Thai, (Honda Jazz indo berasal) Harganya around THB 500,000-700,000,
dgn kurs 1thb = Rp. 250
Jadi sekitarRp. 130-170 jt
dgn Bea Masuk CBU 5% (CEPT) PPN 10%, Pph 2.5%, FOH 12%, Margin 15%(?) biaya promosi10%(?)
toh di Indo juga dijual sekitar itu

Kelihatannya pencabutan piranti keamanan itu memang utk menekan harga.

Belum lagi biaya2 extra di pelabuhan dan dalam proses perjalanan :P

Di pelabuhan saja sudah pasti ada biaya extra 1, extra 2, extra 3, dst.

Pengangkutan komponen CKD dr pelabuhan ke assembly plan kena retribusi di jalan.

Pengangkutan produk hasil assembling dr assembly plan ke dealer2 kena lagi retribusi retribusi sepanjang perjalanan.

Sumbangan2 thd Pemda dimana lokasi pabrik berada.

Yah semoga saja di masa datang penyakit2 ini semua bisa diminimalisir..........hehehheheeh

Peace 8)
User avatar
edward
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1640
Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
Location: in the globe

Post by edward »

Jangan lupakan juga bahwa sebagian besar masyarakat Indo masih menganggap mobil sebagai "status symbol".

Hal ini tentunya juga sangat terkait dg kemampuan ekonomi sebagian besar masyarakat Indo.

Memang bisa dimaklumi kalo produsen mobil sebenarnya 'bingung' dg terlalu jauhnya disparsi antara yg sangat kuat dan sangat lemah kemampuan belinya.
Kalo dikatakan negara miskin tapi kok mobil mewah kelas satu dunia berkeliaran dimana2,tetapi dilain sisi mobil2 yg uzur dan harusnya udah dijual kiloan masih juga berkeliaran di mana2....

Tetapi pandangan TS bhw memang seharusnya ajang pameran itu betul2 diisi dg mobil2 yg betul2 sesuai dg keinginan mayoritas masyarakat yg utk saat ini memerlukan mobil hemat BBM,fun to drive,model up to date,kalo bisa full features sekaligus harganya terjangkau dikantong kebanyakan manusia Indo....


Mimpiii kaleeeee yeeee? :D :D

Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
WP
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4612
Joined: Wed Sep 15, 2004 13:33
Location: jauh di mata, dekat di hati

Post by WP »

Kita sebagai konsumen jadi hanya bisa berharap...
Objects In The Rear View Mirror Are Closer Than They Appear
User avatar
Bayu
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 183
Joined: Mon Sep 12, 2005 7:14

Re: Pameran mobil & solusi kebutuhan masyarakat

Post by Bayu »

Turboman wrote:Dear all :

4. Micro City Car dng mesin 660 - 700 cc DOHC - Turbo gasoline yg sgt hemat BBM.
SEkedar analisa & masukkan, mohon maap se besar2 nya bila ada yg kurang berkenan.
Setuju kalau micro city car disosialisasikan. Memang produsen saat ini belum mengutamakan kelas ini karena pengalaman Daihatsu Ceria 800 cc yang tidak mendapat pangsa pasar yang bagus, padahal di Malaysia sukses. Oleh karena itu perlu campur tangan pemerintah dengan memberikan insentif kepada konsumen yang membeli micro city car.
User avatar
Turboman
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 22072
Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14

Re: Pameran mobil & solusi kebutuhan masyarakat

Post by Turboman »

Bayu wrote:
Turboman wrote:Dear all :

4. Micro City Car dng mesin 660 - 700 cc DOHC - Turbo gasoline yg sgt hemat BBM.
SEkedar analisa & masukkan, mohon maap se besar2 nya bila ada yg kurang berkenan.
Setuju kalau micro city car disosialisasikan. Memang produsen saat ini belum mengutamakan kelas ini karena pengalaman Daihatsu Ceria 800 cc yang tidak mendapat pangsa pasar yang bagus, padahal di Malaysia sukses. Oleh karena itu perlu campur tangan pemerintah dengan memberikan insentif kepada konsumen yang membeli micro city car.

Benar, fenomena D. Ceria memang mengherankan, masyarakat ribut akan harga BBM / mobil yg boros, tetap kenapa penjualan Ceria tetap di situ2 saja.

Kalau melihat fenomena masyarakat Indonesia thd barang2 yg digunakan sehari hari utk bepergian, spt handphone misalnya, maka terlihat 1 aspek kelemahan Ceria, yaitu tidak keren, walau BBM nya sgt irit.

So apakah masyarakat kita benar2 menginginkan mobil yg sgt hemat BBM, memang iya, tetapi mobil yg KEREN, HEMAT BBM, harga terjangkau, spare parts murah, setidaknya bisa muat 4 orang dng cukup leluasa.

Bagaimana menurut rekan2 ?
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

Mike wrote:Kalo masalah harga, produsen gak bisa disalahkan sepenuhnya, ekonomi biaya tinggilah yg menyebabkan semua itu.
walaupun perangkat2 perpajakan dan bea masuk sebenernya udah sangat mendukung.

Tapi kalo ambil contoh Honda Jazz di Inggris
walo pake Airbag, tapi mesinnya 1.4 dan harganya mencapai 11rb-an poundsterling (Rp. 200jt-an) - Kurs 17600-an

Di Thai, (Honda Jazz indo berasal) Harganya around THB 500,000-700,000,
dgn kurs 1thb = Rp. 250
Jadi sekitarRp. 130-170 jt
dgn Bea Masuk CBU 5% (CEPT) PPN 10%, Pph 2.5%, FOH 12%, Margin 15%(?) biaya promosi10%(?)
toh di Indo juga dijual sekitar itu

Kelihatannya pencabutan piranti keamanan itu memang utk menekan harga.
oh iya saya baru balik dari thailand,ternyata innova yang di ekspor oleh TAM disana di jadikan taksi lho hehehehe ngak tanggung2 lagi tipe V.
katanya sih untuk harga mobil lebih murah 20% (kata guide nya)