Motor Suzuki catat pertumbuhan terbesar pada Juni
JAKARTA: Geliat pertumbuhan pasar sepeda motor dalam beberapa bulan terakhir diwarnai oleh pasang surut penjualan masing-masing merek. Namun, pada Juni Suzuki mencatat pertumbuhan penjualan terbesar yaitu 23,85% dibandingkan produsen motor lain.
Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang diperoleh Bisnis melaporkan pada bulan lalu (Juni), Suzuki mencatat pertumbuhan terbesar dibandingkan merek lain dengan mencatat penjualan 46.726 unit atau naik 23,85% dari 37.725 unit yang tercatat pada Mei.
Sedangkan Honda hanya meraih kenaikan tipis 0,43% dari 170.939 unit yang dicapai pada Mei menjadi 171.683 unit.
Sementara penjualan Yamaha naik lumayan tinggi sebesar 11,05%, dari 113.172 unit menjadi 125.686 unit, dan Kawasaki yang pada Juni hanya melego 2.267 unit, mencetak pertumbuhan 2,16% dibandingkan Mei sebanyak 2.219 unit.
Secara keseluruhan, pertumbuhan penjualan sepeda motor domestik pada Juni hanya naik tipis yakni hanya tumbuh 7,03% dibandingkan Mei menjadi 348.210 unit. Padahal pada Mei, pertumbuhannya sempat mencapai 18,45% dengan total angka penjualan 325.353 unit.
Meski persentase relatif kecil, penjualan sepeda motor nasional pada periode Mei-Juni menunjukkan tren peningkatan. Kondisi ini lebih bagus dari pada bulan-bulan sebelumnya yang cenderung fluktuatif tanpa pola.
Perubahan pangsa
Di sepanjang semester I/2006 (Januari-Juni) pasar sepeda motor juga diwarnai dengan perubahan penguasaan pangsa pasar di antara tujuh produsen motor anggota AISI, yaitu Honda, Kanzen, Kawasaki, Kymco, Piaggio, Suzuki, dan Yamaha.
Honda yang tahun lalu sempat mendominasi penjualan sepeda motor nasional dengan pangsa pasar di atas 52%, pada enam bulan pertama tahun ini pangsanya terkikis hanya tinggal 49,95% dari total penyerapan pasar sebanyak 1.829.447 unit. Pada periode ini, Honda berhasil melego 913.858 unit motor.
Johanes Hermawan, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) membantah penurunan pengsa pasar hingga di bawah 50%. Dia mengungkapkan jika Honda berhasil melego 913.547 unit pada semester I sehingga memiliki pangsa pasar sebesar 50,4% dari total penjualan motor nasional sebanyak 1.810.979 unit.
"Kami tetap berhasil mempertahankan pangsa pasar di atas 50%," katanya, di sela-sela peluncuran Honda Tiger, pekan lalu.
Sementara itu, keberhasilan Yamaha menggenjot penjualan menjadi 662.113 unit pada enam bulan pertama 2006, membuat perusahaan berlambang Garpu Tala ini mampu memperpendek kesenjangan terhadap Honda, dengan meraih pangsa pasar 36,19%.
Suzuki yang tahun lalu sempat berebut posisi kedua dengan Yamaha, ternyata belum mampu berbuat banyak pada enam bulan pertama tahun ini. Pangsa pasarnya hanya 12,18% dengan total angka penjualan 222.885 unit.
Pada periode yang sama, Kawasaki berhasil membukukan penjualan 19.936 unit atau 1,09% pangsa pasar. Merek motor non Jepang, seperti Kanzen, Piaggio, dan Kymco belum mampu berbuat banyak di pasar penjualan kuda besi di Tanah Air. Pangsa pasar mereka belum ada yang mampu menyentuh angka 1%.
Suandi Widiarto, Department Head of Marketing R2 PT Indomobil Niaga International, mengatakan untuk mengejar Yamaha, perusahaannya akan merilis beberapa model baru pada semester II tahun ini, baik yang sekadar modifikasi atau pun yang benar-benar varian motor baru, termasuk jenis skuter.
Strategi ini akan dilakukan dengan memperkuat peran perusahaan pembiayaan yaitu PT Suzuki Finance Indonesia yang didirikan belum lama ini. "Dengan begitu pada semester II nanti kami berharap dapat kembali merebut pangsa pasar kami yang hilang," katanya, kepada Bisnis, kemarin. ([email protected])
Oleh Ahmad Muhibbuddin
Bisnis Indonesia
YAMAHA IS COMINGGG.....
