Premium ron 92???? ga ada bedanya sama pertamax?
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4362
- Joined: Sat Apr 21, 2007 12:40
Re: Premium ron 92???? ga ada bedanya sama pertamax?
wong dikasih jabatan sebagai Komisaris Utama, digaji dan diberi fasilitas melimpah, kok ngomongnya pating pecothot gitu ya.... dan kemudian omongan Komut itu dibantah oleh Dirut-nya ... sangat aneh dan geblek ...
Norival Fuel Enhancer
Gold, Platinum, Diesel, DRAG SERIES & Oil Enhancer
FB (id : Torry Parantoro)
hp/WA : 081328516999
Gold, Platinum, Diesel, DRAG SERIES & Oil Enhancer
FB (id : Torry Parantoro)
hp/WA : 081328516999
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4354
- Joined: Sat Jan 03, 2009 2:19
Re: Premium ron 92???? ga ada bedanya sama pertamax?
Aku juga bingung masbro. Gak di Pertamina, gak di ESDM. Apa gak punya think tank gitu. Jadi kalau mau ngomong bisa rada ilmiah gitu.
Kalau gini ya kalah trus kita ama luar negeri macam Petronas dkk.
Cape deh......
Kalau gini ya kalah trus kita ama luar negeri macam Petronas dkk.
Cape deh......
Ready to Race
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2521
- Joined: Wed Jan 23, 2008 1:48
Re: Premium ron 92???? ga ada bedanya sama pertamax?
hatta rajasa mengakui premium oktan 88 lebih mahal dari pertamax (premium 10000 pertamax hanya 9500). Ini karena pertamina mengimpor oktan 90 kemudian dicampur dengan nafta / naphta (sejenis bensin oktan rendah). Hal ini dilakukan pemerintah agar orang yang mengerti nggak beli premium, karena premium merusak mesin. Walau pertamax lebih murah, namun pemerintah tidak mau mensubsidi pertamax, agar pemilik mobil tidak membeli premium.
Mungkin saja premium yang warna biru itu sebenarnya pertamax campur naphta, yang oktannya sudah diturunkan.
Mungkin saja premium yang warna biru itu sebenarnya pertamax campur naphta, yang oktannya sudah diturunkan.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4362
- Joined: Sat Apr 21, 2007 12:40
Re: Premium ron 92???? ga ada bedanya sama pertamax?
"mungkin" ya ? sudah ada kepastian kok, berupa hasil test lab, premium = oktan 88,7ilhami wrote:hatta rajasa mengakui premium oktan 88 lebih mahal dari pertamax (premium 10000 pertamax hanya 9500). Ini karena pertamina mengimpor oktan 90 kemudian dicampur dengan nafta / naphta (sejenis bensin oktan rendah). Hal ini dilakukan pemerintah agar orang yang mengerti nggak beli premium, karena premium merusak mesin. Walau pertamax lebih murah, namun pemerintah tidak mau mensubsidi pertamax, agar pemilik mobil tidak membeli premium.
Mungkin saja premium yang warna biru itu sebenarnya pertamax campur naphta, yang oktannya sudah diturunkan.
kalok ada yg mau liat hasil test lab selengkapnya, bisa menuliskan alamat emailnya, lalu datanya saya kirim via email
Norival Fuel Enhancer
Gold, Platinum, Diesel, DRAG SERIES & Oil Enhancer
FB (id : Torry Parantoro)
hp/WA : 081328516999
Gold, Platinum, Diesel, DRAG SERIES & Oil Enhancer
FB (id : Torry Parantoro)
hp/WA : 081328516999
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2521
- Joined: Wed Jan 23, 2008 1:48
Re: Premium ron 92???? ga ada bedanya sama pertamax?
http://mobil.otomotifnet.com/read/2012/ ... na-Subsidi
Bayangkan ilustrasi berikut. Pemerintah membeli sebuah Mercedes-Benz E250 seharga Rp 970 juta. Lalu pemerintah mengeluarkan uang lagi untuk mencopot semua peranti elektronik dan digital serta mengganti peranti tadi dengan sistem manual. Pemerintah juga keluar uang lagi untuk mengganti roda, kemudi, jok dan lampu-lampunya dengan spek yang lebih murah. Sekarang, E250 tersebut dijual dengan harga Rp 450 juta dan siap dijadikan kendaraan dinas pegawai pemerintahan.
Nah, seperti itulah gambaran pemerintah (dalam hal ini dilakukan Pertamina) untuk membuat bahan bakar premium. Karena bensin premium yang banyak dikonsumsi orang (RON 88) sejatinya adalah bensin RON 90. Jadi, untuk membuat RON 88, Pertamina justru mengeluarkan uang lagi buat biaya menurunkan RON. “Seluruh pabrik di dunia saat ini enggak ada yang memproduksi bensin RON 88. Begitu juga Pertamina, kita memproduksi RON 90 yang dijual ke perusahaan-perusahaan lain. Untuk membuat RON 88, maka Pertamina mendapat subsidi dari pemerintah,” terang Iskandar, VP Non PSO Fuel Retail Marketing Pertamina. Wah, wah, wah...
Lantas berapa harga bensin RON 90 kalau dilepas ke pasaran? Iskandar menyebut banderolnya beda tipis sama Pertamax yang punya RON 92. “Paling beda 300 rupiah,” terangnya di sela-sela Pertamax Extravaganza di Parkir Timur Gelora Bung Karno, Jakpus (10/11).
Nah, kalau saja boleh, Pertamina pastinya lebih suka membeli BBM RON 90 ketimbang memproduksinya sendiri. Kenapa? Karena harganya jauh lebih murah impor bensin daripada bikin sendiri. Kedua, bikin bensin itu menghasilkan residu. Nah, Indonesia belum bisa mengolah seratus persen residu ini. “Untuk mengolah residu jelas perlu tambahan investasi lagi,” lanjut Iskandar.
Di luar obrolan dengan pria ramah ini, tahun 2012 realisasi subsidi BBM diprediksi Rp 216,77 triliun (bisnis.com, 15/10). Padahal, kalau uang segitu gede dibikin infrastruktur maka udah banyak memberikan manfaat ketimbang dibakar oleh pemilik kendaraan.
Seperti diungkap Rudi Rubiandini, wakil menteri Energi Sumber Daya Mineral yang dikutip detikfinance (29/10). Ia menunjukkan ilustrasi yang sangat logis mengenai pemanfaatan duit subsidi energi yang hampir Rp 300 triliun. “Subsidi Rp 300 triliun memang memberatkan keuangan negara. Coba saja Rp 300 triliun itu untuk bangun jembatan, sudah dapat dua Jembatan Selat Sunda. Atau untuk bangun kilang minyak itu sudah dapat 3 kilang atau untuk bangun jalan dana sebesar itu bisa bangun 10.000 km jalan, bukan jalan tol, tapi jalan yang gratis,” ujarnya.
Sayang keputusan soal harga bahan bakar ini lebih banyak mengandung muatan politis sehingga sulit untuk menghapus subsidi. Begitu juga soal kebijakan, enggak sepenuhnya matang untuk diaplikasi. Ambil contoh, Pertamina tahun ini akan memproduksi 1,5 juta kiloliter BBM. Tapi kemudian enggak jadi dan diprediksi hanya laris terjual 800 ribu kiloliter BBM sampai akhir tahun. Ini berkaitan dengan batalnya rencana pembatasan kendaraan pribadi yang boleh memakai bensin bersubsidi. (mobil.otomotifnet.com)
Bayangkan ilustrasi berikut. Pemerintah membeli sebuah Mercedes-Benz E250 seharga Rp 970 juta. Lalu pemerintah mengeluarkan uang lagi untuk mencopot semua peranti elektronik dan digital serta mengganti peranti tadi dengan sistem manual. Pemerintah juga keluar uang lagi untuk mengganti roda, kemudi, jok dan lampu-lampunya dengan spek yang lebih murah. Sekarang, E250 tersebut dijual dengan harga Rp 450 juta dan siap dijadikan kendaraan dinas pegawai pemerintahan.
Nah, seperti itulah gambaran pemerintah (dalam hal ini dilakukan Pertamina) untuk membuat bahan bakar premium. Karena bensin premium yang banyak dikonsumsi orang (RON 88) sejatinya adalah bensin RON 90. Jadi, untuk membuat RON 88, Pertamina justru mengeluarkan uang lagi buat biaya menurunkan RON. “Seluruh pabrik di dunia saat ini enggak ada yang memproduksi bensin RON 88. Begitu juga Pertamina, kita memproduksi RON 90 yang dijual ke perusahaan-perusahaan lain. Untuk membuat RON 88, maka Pertamina mendapat subsidi dari pemerintah,” terang Iskandar, VP Non PSO Fuel Retail Marketing Pertamina. Wah, wah, wah...
Lantas berapa harga bensin RON 90 kalau dilepas ke pasaran? Iskandar menyebut banderolnya beda tipis sama Pertamax yang punya RON 92. “Paling beda 300 rupiah,” terangnya di sela-sela Pertamax Extravaganza di Parkir Timur Gelora Bung Karno, Jakpus (10/11).
Nah, kalau saja boleh, Pertamina pastinya lebih suka membeli BBM RON 90 ketimbang memproduksinya sendiri. Kenapa? Karena harganya jauh lebih murah impor bensin daripada bikin sendiri. Kedua, bikin bensin itu menghasilkan residu. Nah, Indonesia belum bisa mengolah seratus persen residu ini. “Untuk mengolah residu jelas perlu tambahan investasi lagi,” lanjut Iskandar.
Di luar obrolan dengan pria ramah ini, tahun 2012 realisasi subsidi BBM diprediksi Rp 216,77 triliun (bisnis.com, 15/10). Padahal, kalau uang segitu gede dibikin infrastruktur maka udah banyak memberikan manfaat ketimbang dibakar oleh pemilik kendaraan.
Seperti diungkap Rudi Rubiandini, wakil menteri Energi Sumber Daya Mineral yang dikutip detikfinance (29/10). Ia menunjukkan ilustrasi yang sangat logis mengenai pemanfaatan duit subsidi energi yang hampir Rp 300 triliun. “Subsidi Rp 300 triliun memang memberatkan keuangan negara. Coba saja Rp 300 triliun itu untuk bangun jembatan, sudah dapat dua Jembatan Selat Sunda. Atau untuk bangun kilang minyak itu sudah dapat 3 kilang atau untuk bangun jalan dana sebesar itu bisa bangun 10.000 km jalan, bukan jalan tol, tapi jalan yang gratis,” ujarnya.
Sayang keputusan soal harga bahan bakar ini lebih banyak mengandung muatan politis sehingga sulit untuk menghapus subsidi. Begitu juga soal kebijakan, enggak sepenuhnya matang untuk diaplikasi. Ambil contoh, Pertamina tahun ini akan memproduksi 1,5 juta kiloliter BBM. Tapi kemudian enggak jadi dan diprediksi hanya laris terjual 800 ribu kiloliter BBM sampai akhir tahun. Ini berkaitan dengan batalnya rencana pembatasan kendaraan pribadi yang boleh memakai bensin bersubsidi. (mobil.otomotifnet.com)
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4362
- Joined: Sat Apr 21, 2007 12:40
Re: Premium ron 92???? ga ada bedanya sama pertamax?
"premium 88 sejatinya bbm RON 90" ?? tanpa ada bukti om .... sedangkan kita tau ada bukti test Premium & Pertamax yg dilakukan oleh Petrolab ....
Norival Fuel Enhancer
Gold, Platinum, Diesel, DRAG SERIES & Oil Enhancer
FB (id : Torry Parantoro)
hp/WA : 081328516999
Gold, Platinum, Diesel, DRAG SERIES & Oil Enhancer
FB (id : Torry Parantoro)
hp/WA : 081328516999
-
- SM Affiliate
- Posts: 8413
- Joined: Mon Apr 23, 2007 13:45
- Location: 08129215600 www.monza-autosport.com
Re: Premium ron 92???? ga ada bedanya sama pertamax?
Ada studi kepastian bawah premium merusak mesin ga? ... bahaya juga kalo mmg sudah di ketahui tp masih di paksakan.ilhami wrote:hatta rajasa mengakui premium oktan 88 lebih mahal dari pertamax (premium 10000 pertamax hanya 9500). Ini karena pertamina mengimpor oktan 90 kemudian dicampur dengan nafta / naphta (sejenis bensin oktan rendah). Hal ini dilakukan pemerintah agar orang yang mengerti nggak beli premium, karena premium merusak mesin. Walau pertamax lebih murah, namun pemerintah tidak mau mensubsidi pertamax, agar pemilik mobil tidak membeli premium.
Mungkin saja premium yang warna biru itu sebenarnya pertamax campur naphta, yang oktannya sudah diturunkan.
Aneh aja premium lebih mahal dari pada pertamax

Tapi lebih lucu .. Indonesia salah satu negara penghasil minyak bumi, tp import BBM .. knp ga kelola sendiri aneh juga ya

MONZA-AUTOSPORT.COM
WA: 08129215600
blog: www.monza-autosport.blogspot.com
fb: www.facebook.com/MonzaAutosport
WA: 08129215600
blog: www.monza-autosport.blogspot.com
fb: www.facebook.com/MonzaAutosport
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 12277
- Joined: Wed Jan 23, 2013 10:18
- Location: Indonesia
Re: Premium ron 92???? ga ada bedanya sama pertamax?
Namanya jg pemerintah bego, bodoh, cuman bisa bawa cewek kek ahmad fathanah...
Current :
2012 AGL10
2013 RM3
2021 GUN165
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2521
- Joined: Wed Jan 23, 2008 1:48
Re: Premium ron 92???? ga ada bedanya sama pertamax?
pertamina impor RON 90 dari luar negeri, terus dicampur bensin oktan rendah, supaya oktan turun. Akibatnya biaya produksi bbm subsidi justru lebih tinggi dari pertamax.
kalau bbm subsidi tetap RON 90, maka nggak akan ada yang beli pertamax, Pertamina bisa bangkrut. Karena di buku manual kendaraan tertera minimal RON 90.
Alphard aja masih berani minum premium oktan 88, apalagi kalau oktannya 90.
kalau bbm subsidi tetap RON 90, maka nggak akan ada yang beli pertamax, Pertamina bisa bangkrut. Karena di buku manual kendaraan tertera minimal RON 90.
Alphard aja masih berani minum premium oktan 88, apalagi kalau oktannya 90.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4362
- Joined: Sat Apr 21, 2007 12:40
Re: Premium ron 92???? ga ada bedanya sama pertamax?
apakah premium merusak mesin ? tergantung mesinnya om... brapa angka rasio kompresinya.. ini tabel kesesuaian antara angka rasio kompresi mesin dan oktan bbm :
- kompresi di bawah 9 : 1 = bbm oktan 88
- kompresi antara 9 s/d 9.8 : 1 = bbm oktan 92
- kompresi antara 10 s/d 10.8 : 1 = bbm oktan 95
- kompresi 11 ke atas : bbm oktan 97
kalok pake oktan di bawah yg seharusnya, resiko terjadi gejala knocking/ping. Dalam jangka panjang bisa membuat mesin cepet rontok
kalok pake oktan di atas yg seharusnya, tidak membuat performa mesin meningkat, hanya membuat kinerja mesin jadi berat, pembakaran tidak sempurna cenderung bikin kerak, dan memberatkan kantong
- kompresi di bawah 9 : 1 = bbm oktan 88
- kompresi antara 9 s/d 9.8 : 1 = bbm oktan 92
- kompresi antara 10 s/d 10.8 : 1 = bbm oktan 95
- kompresi 11 ke atas : bbm oktan 97
kalok pake oktan di bawah yg seharusnya, resiko terjadi gejala knocking/ping. Dalam jangka panjang bisa membuat mesin cepet rontok
kalok pake oktan di atas yg seharusnya, tidak membuat performa mesin meningkat, hanya membuat kinerja mesin jadi berat, pembakaran tidak sempurna cenderung bikin kerak, dan memberatkan kantong
Norival Fuel Enhancer
Gold, Platinum, Diesel, DRAG SERIES & Oil Enhancer
FB (id : Torry Parantoro)
hp/WA : 081328516999
Gold, Platinum, Diesel, DRAG SERIES & Oil Enhancer
FB (id : Torry Parantoro)
hp/WA : 081328516999
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4362
- Joined: Sat Apr 21, 2007 12:40
Re: Premium ron 92???? ga ada bedanya sama pertamax?
mesin dng kompresi di atas 10 tapi mau pake Premium ajah tapi performa setara Pertamax Plus atau lebih ? bisaa... asalkan ditetesin minyak urut ... ini link-nya :
http://www.serayamotor.com/diskusi/view ... =3&t=16387
http://www.serayamotor.com/diskusi/view ... =3&t=16387
Norival Fuel Enhancer
Gold, Platinum, Diesel, DRAG SERIES & Oil Enhancer
FB (id : Torry Parantoro)
hp/WA : 081328516999
Gold, Platinum, Diesel, DRAG SERIES & Oil Enhancer
FB (id : Torry Parantoro)
hp/WA : 081328516999