Bukannya saya bilang, salah satu pemicunya?madcat015 wrote:Justru ane ngeliat panel interior bagasi belakang Avanza yang melesak masuk ga karu2an jadi mikir kalo ada kargo fragile ya 'good bye cargo'. Vonis bengkel: ganti seluruh pintu (termasuk engsel pintu bagasi), bumper, dan rumah lampu. Monggo, yang bayar asuransi.VanzMatic wrote: Yap, my Avanza, also the car that saves me...karena memang the only one..![]()
![]()
Untuk mobil2 buatan 2000-an and up, kualitas pembuatan, bukan terlihat dari seberapa parah kerusakan akibat impact, tapi seberapa aman penumpang di dalamnya. No matter how keriting your car would be, it's all about how safe you are inside.
Kalau sebuah mobil itu jadi hancur, bukan berarti mutunya mutu kacangan. Mungkin saja memang tumbukannya keras dan gaya inersia yang terjadi begitu besar (baik gaya searah maupun lawan arah), sehingga bisa meluluhlantakkan bonnet. Tapi kalau penumpang selamat (dengan memakai safety belt tentunya), tetap ratingnya bagus.
Rating keselamatan, bukan dari bunyi kayak kaleng atau engga nya saat diketok pakai tangan..Tapi dari seberapa aman kah kabin saat benturan terjadi?
Oia, jadi keinget kasus, ada beberapa merk mobil (atau mungkin semua? Dunno..), yang pemicu (trigger) mengembangnya airbag, salah satunya, adalah dipakainya seatbelt atau tidak.
So, bila engga pakai seatbelt, airbag ngga ngembang. Dan kasus ini pernah terjadi, salah satunya di merk Mercy. Saat tabrakan, airbag sisi penumpang depan ga 'mleduk', sehingga penumpang depan cidera buruk. Coba protes ke Mercy, akhirnya konsumen kalah, karena ketahuan tidak pakai seatbelt saat kendaraan melaju. Ketahuan dari tidak jalannya trigger signal seatbelt. Bukti kalau seatbelt tidak dipakai saat kecelakaan. Akhirnya Mercy tidak mau bertanggung jawab.
So, seatbelt tetaplah prioritas utama keselamatan aktif untuk diri kita sendiri...
Mari biasakan pakai seatbelt SEDEKAT APAPUN anda mengemudi, dan pakailah seatbelt oleh SELURUH penumpang, jangan hanya depannya aja.
![]()
Hmmm, tentang airbag penumpang, kemaren ane utak atik Beem seri 7 2011. Ada switch untuk menon aktifkan passenger airbag di panel dashboard kiri.
Ane setuju banget dengan ada nya switch itu. Kalo pake kursi bayi isofix di sana, remuk dah tuh anak.
Seingat ane, trigger airbag depan ada di bagian moncong mobil, bukan di seatbelt. Jadi kalo ada tumbukan, kedua airbag akan mengembang secara default dan ada banyak parameternya, ga cuman seatbelt.
http://en.wikipedia.org/wiki/Airbag#Tri ... conditions
Sekarang, malah lebih jago sensor dan parameternya, selain ada sensor inersia, juga ada sensor untuk kursi depan (kalo ada penumpang), sensor seatbelt, sensor ISOFIX (untuk kursi bayi), dll. Tapi tetap, switch untuk menon aktifkan passenger airbag bakal nongkrong di mobil2 premium.
IMHO, pabrikan eropa lebih memperhatikan hal2 kecil beginian. You got what you paid for the car.
IMHO, airbag berguna, tapi BUKAN segalanya.

Oh iya... ketinggalan...
Mobil dengan banyak sensor dan electronic nannies...?
No, thanks..
