Mobil paling ngga worth it
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 273
- Joined: Sun Sep 11, 2005 8:23
Mobil paling ngga worth it
Yuk, kita post pendapat kita tentang mobil apa yang dijual resmi Indonesia (baik baru maupun bekas) yang paling ngga worth it dibeli.....
lengkap dengan alasannya....
menurut saya, mobil yang paling ngga worth it dibeli (dalam kondisi bekas) ialah : Kijang.
kenapa ?
- boros, rasio bensin 1:6 (yang 2.000cc) adalah rasio bensin untuk mesin 3.000 cc
- tenaga yang dihasilkan termasuk payah untuk mobil 2.000 cc, hanya 80-an HP (Kijang kapsul), seharusnya min 100HP (ini pun hanya 50HP / 1.000cc, sementara untuk mobil 'kenceng' harusnya sampe 100HP / 1.000cc)
- karena harga jualnya sangat bagus, maka ngga worth it beli bekasnya, lebih baik beli baru.
- untuk kijang kapsul (sebelum Innova), masih pake teknologi suspensi jaman kuda gigit batu : per daun untuk per belakang.
- mesin yang 1.800cc merupakan mesin tambal sulam dari 5K ke 7K ke 7K-E, mungkin susah start merupakan akibat mesin tambal sulam ini....
gimana pendapat rekan-rekan lain ?
lengkap dengan alasannya....
menurut saya, mobil yang paling ngga worth it dibeli (dalam kondisi bekas) ialah : Kijang.
kenapa ?
- boros, rasio bensin 1:6 (yang 2.000cc) adalah rasio bensin untuk mesin 3.000 cc
- tenaga yang dihasilkan termasuk payah untuk mobil 2.000 cc, hanya 80-an HP (Kijang kapsul), seharusnya min 100HP (ini pun hanya 50HP / 1.000cc, sementara untuk mobil 'kenceng' harusnya sampe 100HP / 1.000cc)
- karena harga jualnya sangat bagus, maka ngga worth it beli bekasnya, lebih baik beli baru.
- untuk kijang kapsul (sebelum Innova), masih pake teknologi suspensi jaman kuda gigit batu : per daun untuk per belakang.
- mesin yang 1.800cc merupakan mesin tambal sulam dari 5K ke 7K ke 7K-E, mungkin susah start merupakan akibat mesin tambal sulam ini....
gimana pendapat rekan-rekan lain ?
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 556
- Joined: Thu Feb 16, 2006 10:31
-
- Newbie
- Posts: 11
- Joined: Wed May 24, 2006 10:02
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 569
- Joined: Wed Apr 27, 2005 9:47
- Location: jakarta
hehe, setuju ma ruthndul....toyota kijang emg paraaahhhh.......
oh ya, saya juga punya komentar nih, untuk mobil ga worth...
yaitu toyota corolla (bekas) antara tahun 95-00...
why?
karena harganya lebih mahal daripada toyota corona/ camry pada tahun yg sama, padahal value barangnya lebih rendah.....
oh ya, saya juga punya komentar nih, untuk mobil ga worth...
yaitu toyota corolla (bekas) antara tahun 95-00...
why?
karena harganya lebih mahal daripada toyota corona/ camry pada tahun yg sama, padahal value barangnya lebih rendah.....
Harta Cinta Tahta!!!
Choose yours
Choose yours
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 273
- Joined: Sun Sep 11, 2005 8:23
Memang fenomena hancurnya harga-harga mobil bermesin besar ini tidak hanya terjadi di Indonesia tapi di seluruh negara di dunia....
Mungkin penyebabnya ialah kepercayaan bahwa mobil bermesin besar biaya perawatannya pasti lebih tinggi daripada yang mesinnya kecil....
padahal belum tentu...
saya pernah check, high pressure hose untuk power steering punya Corona lebih murah daripada Corolla..... memang ngga bisa digeneralisir....
waktu saya check ke temen saya yang reseller spare part Toyota original, biaya perawatan Corona overall hampir sama dengan Corolla, some parts are more expensive, some are cheaper....
saya setuju 200% sama the-mantal.....
lebih baik beli Corona/Camry daripada Corolla..... daripada... kijang !
;-)
Mungkin penyebabnya ialah kepercayaan bahwa mobil bermesin besar biaya perawatannya pasti lebih tinggi daripada yang mesinnya kecil....
padahal belum tentu...
saya pernah check, high pressure hose untuk power steering punya Corona lebih murah daripada Corolla..... memang ngga bisa digeneralisir....
waktu saya check ke temen saya yang reseller spare part Toyota original, biaya perawatan Corona overall hampir sama dengan Corolla, some parts are more expensive, some are cheaper....
saya setuju 200% sama the-mantal.....
lebih baik beli Corona/Camry daripada Corolla..... daripada... kijang !
;-)
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
- Location: in the globe
Pernah saya baca di sebuah majalah kalo Corona(absolute) itu katanya merupakan produk gagal di indonesia...(corona owner please stay cool):
karena katanya ada konstruksi yg salah di mesin,yaitu moncong penghisap udaranya menghadap kebawah,yg sangat rawan kalo dalam kondisi banjir...
Gmn pendapat kalian tentang hal ini?
karena katanya ada konstruksi yg salah di mesin,yaitu moncong penghisap udaranya menghadap kebawah,yg sangat rawan kalo dalam kondisi banjir...
Gmn pendapat kalian tentang hal ini?
Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 840
- Joined: Tue May 11, 2004 4:00
- Location: Asia
Wah kasus itu mungkin khusus di Indo atau daerah yg rawan banjir ya? krn di twn sini, corona (absolute) best seller tuh.edward wrote:Pernah saya baca di sebuah majalah kalo Corona(absolute) itu katanya merupakan produk gagal di indonesia...(corona owner please stay cool):
karena katanya ada konstruksi yg salah di mesin,yaitu moncong penghisap udaranya menghadap kebawah,yg sangat rawan kalo dalam kondisi banjir...
Gmn pendapat kalian tentang hal ini?
Live as if you were to die tomorrow.
Learn as if you were to live forever.
Learn as if you were to live forever.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 505
- Joined: Fri Apr 21, 2006 4:33
- Location: JAKARTA
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2010
- Joined: Tue Apr 11, 2006 3:03
- Location: Casablanca
Istilah gagal sebenernya lebih dikaitkan dgn penjualan,edward wrote:Pernah saya baca di sebuah majalah kalo Corona(absolute) itu katanya merupakan produk gagal di indonesia...(corona owner please stay cool):
karena katanya ada konstruksi yg salah di mesin,yaitu moncong penghisap udaranya menghadap kebawah,yg sangat rawan kalo dalam kondisi banjir...
Gmn pendapat kalian tentang hal ini?
mengenai konstruksi "salah" itu ada benernya juga...
tapi itu sebenernya cuman kurang penyesuaian aja.
(dgn kondisi negara tropis - dan indonesia yg sering banjir ini)
Corona Absolute emang di intake system-nya (air intake hose) nya njulur
ke bawah trus nyambung semacam box di dlm fender.
dan Box ini ada lubang kecil dibawahnya...
So, kalau mobil ngelewatin genangan kira2 setengah ban, kemungkinan
air akan kesedot masuk...dan berakibat water hammer dan tentu saja
mesin rusak...
Kelebihan intake kayak punyanya Absolute ini tentu saja menjamin pemasukan udara bersih yg byk, tapi di satu sisi akan berbahaya kalo di pake di Indonesia yg sering banjir ini...
Ngatasinnya? ya gampang aja, copot Hose yg menjulur kebawah itu

-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2396
- Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
- Location: Jakarta and Bandung
waw.... itu situ aja kali yang cara bawanya salah...ato pake oli murah? innova bokap pake shell helix plus dan premium waktu ke bali kemaren gw nyetir sendiri dengan budget bensin 2 juta masih sisa lebih dari 450ribu tuh... artinya bensin yang kepake gak ampe 1,55 juta... itu ke bali PP ditambah di muter2 di bali 3 hari, surabaya 1 hari, semarang 1 hari..dado wrote:Kijang Innova mobil paling kurang ajaaaar, masa gw jakarta - jogja PP+muter2, bensin abis 1,480jt,amit2, bensin sudah Rp. 4500/liter
==========
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 284
- Joined: Thu Jun 10, 2004 3:52
- Location: Jakarta
Oh ya???datsu wrote:waw.... itu situ aja kali yang cara bawanya salah...ato pake oli murah? innova bokap pake shell helix plus dan premium waktu ke bali kemaren gw nyetir sendiri dengan budget bensin 2 juta masih sisa lebih dari 450ribu tuh... artinya bensin yang kepake gak ampe 1,55 juta... itu ke bali PP ditambah di muter2 di bali 3 hari, surabaya 1 hari, semarang 1 hari..dado wrote:Kijang Innova mobil paling kurang ajaaaar, masa gw jakarta - jogja PP+muter2, bensin abis 1,480jt,amit2, bensin sudah Rp. 4500/liter




Yeah yeah yeah ! ! !
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 273
- Joined: Sun Sep 11, 2005 8:23
pengaruh banyak pak....Oh ya??? Jadi kualitas Oli sangat berpengaruh pada keiritan BBM yah !? Baru tau gw
waktu saya pakai avanza, pakai oli gratis (termasuk ke dalam servis gratis) dikasi oli 20W50....
Bensin 1:8
sementara saya baca di buku petunjuk, 10W40 atau 15W40 masih boleh digunakan.... (yang penting batas atasnya, karena batas bawahnya itu kekentalan pada saat Winter), saya ganti Shell Helix Plus 10W40 yang agak mahal itu,
Bensin 1:9 dalam kota full AC.
kalau luar kota bisa 1:11-1:12 kebut2an...
saya yakin kalau pakai premix atau premium + octane booster, luar kota, santai (max 100km/h) bisa 1:15.
ceritanya saja lebih mahal
mari kita hitung
Oli 20W50 'biasa' sekitar 20rb-25rban / liter
sementara 10W40 sekitar 30-40rb-an / liter
ganti oli 4 liter lebih mahal 15rb x 4 = 60 rb.
jalan 3.000km
penambahan irit 1km / liter
untuk 3.000 km biasa perlu 3.000 / 8 = 375 liter,
dengan oli 10W40 per 3.000 / 9 = 333 liter
save 41,6 liter = 187,5 rb - 60rb = (still save) 127,5 rb.
belum lagi, kalau pakai oli bagus spt shell, saya berani sampai 4.000km
jadi iritnya double, dari bensin, pemakaian juga penggantian filter oli....
Sekarang saya pakai Idemitsu.. 15W40....
selisih harganya lumayan banyak dengan yang 10W40.
padahal di negara tropis spt indonesia,
kapan ada winter ?
jadi tidak perlu mencari yang batas bawahnya rendah,
yang penting ialah batas atasnya rendah (sejauh masih layak digunakan sesuai buku petunjuk)
selamat mencoba !
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 296
- Joined: Wed Jun 29, 2005 0:12
- Location: Jakarta Utara
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Bung Ruthndul,
Mathematika OK kan ? Tapi memang kadang hitung bisa malas juga. Tapi dalam hal penting, harus ! Kalau ngak mau rugi.
Itu dia, dari dulu I bilang oli gratis Toyota Motor Oil yang TAM sajikan masa viscositasnya 50 ! Gila kan ? Kental banget ! Padahal mesin baru dan katanya VVT-i. Jadi ngapain pakai oli super kental 50 itu ? Well, ATPM sih cut cost sajikan oli 20w50 jelas murah, tapi kita konsumen yang kena.
Bukan cuman TAM, itu Indomobil, distributornya Nissan, sama juga, kasih oli gratis 15 atau 20w50 juga. Kagak mau saya ! I sejak service 5000 sudah beli oli sendiri.
Think about it. Anything thats free dari ATPM what do U expect ?
Oh, pengalaman saya lagi. Dulu pakai Full synthetic 0W30 Castrol SLX (Saya lebih gila lagi, lari ke 30, apakah kurang encer ?) And amazingly se-encer itu ngak hilang oli meskipun I pakai 10,000 km ! Itulah I bilang, oli bagus banding average itu seperti cat tembok premium vs murah. Harga beda 3 kali, tapi kekuatannya mungkin beda 10 x lipat !
BBM jadi bangus ! Dalam kota malah pernah 1:8 ! Average 1:7.8 Tau sendiri itu mobil I C24 sudah gendut, tinggi, berat. I bayangkan kalau mobil seperti Jazz pakai oli super, apakah effectnya lebih berasa lagi, atau jangan jangan ngak gitu beda jauh, seperti hitunggan hemat uang cuman sedikit saat kita pindah mobil konsumsi BBM 1:31 to 1:60 !. Law of diminishing returns. Maybe Jazz / Yaris owners bisa uji deh.
Well sesudah 10,000 km, I iseng ganti lagi ke full synthetic 10W30 Mobil1. Harga juga lebih murah dari 0W30 Castrol.
Wah ! BBM langsung lebih jelek. Cuman dapat 1:7.3-7.5. Maybe itulah, sometimes we get what we pay for. I guess Castrol SLX 0w30 lebih licin banding Mobil1 10w30.
Jadi binggung sekarang. Nanti sudah lari 5000 km apakah mau ganti lagi ke SLX atau coba Petronas syntium 5000 yang 0W30 itu ? Tapi mungkin ngak balik modal.
Well, let me try to do Maths :
Assume tiap bulan jalan say 1000 km. So jika oli baru bagus, BBM = 1000 / 8 = 125X5800 = 725,000 per bulan (Ouch ! Pantesan uang tiap bulan kok sisanya makin dikit !) .
Jika tetap pakai oli lama, BBM = 1000 / 7.4 = 135x5800 = 783,000 per bulan. So per bulan 1000 km cuman save 58,000. So jika pakai untuk 5000 km lagi, artinya save moneynya 58,000 x 5 = 290,000. Benar dak sih hitunggannya begini ?
Kalau ganti oli keluar lagi hampir 600,000. Wah, masih selisih 310,000.
So I guess sudah lah, pakai mobil1 itu sampai 10,000 baru ganti. Sayang 5000 sudah ganti. Toh full syntetis saya sudah uji, bisa kok 10,000 km tanpa masalah.
Isn't Maths beautiful ? Tapi tolong correksi jika Maths saya ada yang salah, cause I sebenernya bukan Maths genius. Bisa salah juga kadang.
Bung Ruthndul, coba deh anda hitung kasus anda lagi pakai oli full syntetis, 10,000 km dan bukan 5000 km. Percaya saya, oli super bagus itu 10,000 km dalam kota ngak masalah. Memang itu kasus di mobil I, mobil lain ngak tau deh. Tapi ngak ada alasan kenapa mobil lain tidak bisa.
Mathematika OK kan ? Tapi memang kadang hitung bisa malas juga. Tapi dalam hal penting, harus ! Kalau ngak mau rugi.
Itu dia, dari dulu I bilang oli gratis Toyota Motor Oil yang TAM sajikan masa viscositasnya 50 ! Gila kan ? Kental banget ! Padahal mesin baru dan katanya VVT-i. Jadi ngapain pakai oli super kental 50 itu ? Well, ATPM sih cut cost sajikan oli 20w50 jelas murah, tapi kita konsumen yang kena.
Bukan cuman TAM, itu Indomobil, distributornya Nissan, sama juga, kasih oli gratis 15 atau 20w50 juga. Kagak mau saya ! I sejak service 5000 sudah beli oli sendiri.
Think about it. Anything thats free dari ATPM what do U expect ?
Oh, pengalaman saya lagi. Dulu pakai Full synthetic 0W30 Castrol SLX (Saya lebih gila lagi, lari ke 30, apakah kurang encer ?) And amazingly se-encer itu ngak hilang oli meskipun I pakai 10,000 km ! Itulah I bilang, oli bagus banding average itu seperti cat tembok premium vs murah. Harga beda 3 kali, tapi kekuatannya mungkin beda 10 x lipat !
BBM jadi bangus ! Dalam kota malah pernah 1:8 ! Average 1:7.8 Tau sendiri itu mobil I C24 sudah gendut, tinggi, berat. I bayangkan kalau mobil seperti Jazz pakai oli super, apakah effectnya lebih berasa lagi, atau jangan jangan ngak gitu beda jauh, seperti hitunggan hemat uang cuman sedikit saat kita pindah mobil konsumsi BBM 1:31 to 1:60 !. Law of diminishing returns. Maybe Jazz / Yaris owners bisa uji deh.
Well sesudah 10,000 km, I iseng ganti lagi ke full synthetic 10W30 Mobil1. Harga juga lebih murah dari 0W30 Castrol.
Wah ! BBM langsung lebih jelek. Cuman dapat 1:7.3-7.5. Maybe itulah, sometimes we get what we pay for. I guess Castrol SLX 0w30 lebih licin banding Mobil1 10w30.
Jadi binggung sekarang. Nanti sudah lari 5000 km apakah mau ganti lagi ke SLX atau coba Petronas syntium 5000 yang 0W30 itu ? Tapi mungkin ngak balik modal.
Well, let me try to do Maths :
Assume tiap bulan jalan say 1000 km. So jika oli baru bagus, BBM = 1000 / 8 = 125X5800 = 725,000 per bulan (Ouch ! Pantesan uang tiap bulan kok sisanya makin dikit !) .
Jika tetap pakai oli lama, BBM = 1000 / 7.4 = 135x5800 = 783,000 per bulan. So per bulan 1000 km cuman save 58,000. So jika pakai untuk 5000 km lagi, artinya save moneynya 58,000 x 5 = 290,000. Benar dak sih hitunggannya begini ?
Kalau ganti oli keluar lagi hampir 600,000. Wah, masih selisih 310,000.
So I guess sudah lah, pakai mobil1 itu sampai 10,000 baru ganti. Sayang 5000 sudah ganti. Toh full syntetis saya sudah uji, bisa kok 10,000 km tanpa masalah.
Isn't Maths beautiful ? Tapi tolong correksi jika Maths saya ada yang salah, cause I sebenernya bukan Maths genius. Bisa salah juga kadang.
Bung Ruthndul, coba deh anda hitung kasus anda lagi pakai oli full syntetis, 10,000 km dan bukan 5000 km. Percaya saya, oli super bagus itu 10,000 km dalam kota ngak masalah. Memang itu kasus di mobil I, mobil lain ngak tau deh. Tapi ngak ada alasan kenapa mobil lain tidak bisa.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2396
- Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
- Location: Jakarta and Bandung
Hmm.. bung Sithlord.. TGMO (Mobil1) pake 15W-50.... Dan itu tetep ada karena populasi mobil lama toyota (yang non VVT-i) masih banyak... tapi apakah anda tahu, sekarang ini toyota sudah mengeluarkan TGMO yang bisa buat dipake di innova tiap 10.000 km? TGMO 5W-30... Dengan harga yang fantastis... diatas 100ribu... Oli ini cocok buat mobil2 toyota yang garansinya 3 tahun dan masa servis sekali 10.000 km... Dan toyota gak pernah ngasih oli gratis lho... silahkan tanya sendiri kalo gak percaya.. yg gratis cuman yang pertama dari pabrik dan itu wajib pake 20W-50 buat engine break.....bukan karena gak mau ngasih yang bagus..
Cuman saya bingung, buat vios yang mesin VVT-i tapi masih servis 5000km pake apa...? nah, Auto 2000 nyaranin pake Shell Helix Plus 10W-40... bahkan untuk innova juga pake itu dengan penggantian oli sekali 5000km...
Yang jelas oli ngaruh banget buat keiritan bensin...apalagi buat mesin modern..
Cuman saya bingung, buat vios yang mesin VVT-i tapi masih servis 5000km pake apa...? nah, Auto 2000 nyaranin pake Shell Helix Plus 10W-40... bahkan untuk innova juga pake itu dengan penggantian oli sekali 5000km...
Yang jelas oli ngaruh banget buat keiritan bensin...apalagi buat mesin modern..
==========
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
I'm flying with my Siti
Powered by L15Z1 N/A
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 505
- Joined: Fri Apr 21, 2006 4:33
- Location: JAKARTA
-
- SM Specialist
- Posts: 22072
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
IMHO :
Utk Innova 2.0 VVT-i / 1TR-FE salah satu penyebab konsumsi BBM menjadi agak minum adalah disain exhaust yg sifatnya semi free flow dng back pressure yang relative rendah (CMIIW).
Diameter exhaust mesin 2000 cc yg mencapai 2,5 inchi dng muffler tengah semi free flow membuat pumping power mesin ini berada pada RPM yg relative tinggi & prior to top speed instead of stop & go driving.
Sebagai perbandingan Accord Cielo yg mesinnya 200 cc lebih besar dr Innova saja dia. exhaust pipe nya enggak sebesar si 1TR-FE.
Penggantian exhaust dengan diameter pipa lebih kecil yaitu 2,25 atau 2 inchi serta muffler tengah yg non free flow akan meningkatkan back pressure, membuat pumping power di RPM rendah lebih baik, maka utk stop & go driving kita ga perlu injak pedal gas dalam2.
Bbrp rekan di milis Innova sudah mencova exhaust baru yg lebih kecil ini, melaporkan akselerasi & kons. BBM yg sedikit lebih baik.
Sekedar saran & masukkan.
Utk Innova 2.0 VVT-i / 1TR-FE salah satu penyebab konsumsi BBM menjadi agak minum adalah disain exhaust yg sifatnya semi free flow dng back pressure yang relative rendah (CMIIW).
Diameter exhaust mesin 2000 cc yg mencapai 2,5 inchi dng muffler tengah semi free flow membuat pumping power mesin ini berada pada RPM yg relative tinggi & prior to top speed instead of stop & go driving.
Sebagai perbandingan Accord Cielo yg mesinnya 200 cc lebih besar dr Innova saja dia. exhaust pipe nya enggak sebesar si 1TR-FE.
Penggantian exhaust dengan diameter pipa lebih kecil yaitu 2,25 atau 2 inchi serta muffler tengah yg non free flow akan meningkatkan back pressure, membuat pumping power di RPM rendah lebih baik, maka utk stop & go driving kita ga perlu injak pedal gas dalam2.
Bbrp rekan di milis Innova sudah mencova exhaust baru yg lebih kecil ini, melaporkan akselerasi & kons. BBM yg sedikit lebih baik.
Sekedar saran & masukkan.
* Bukan ajakan Beli *
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Pada proses breaking in engine, 1000 Km awal, harus menggunakan oli mineral (tidak boleh sintetik) yang viskositasnya justru lumayan tinggi (baca : kental).
Ini penting bagi proses engine-breaking itu sendiri, bukannya pabrikan pelit dan memberi 'oli gratis murahan'.
Sebelum begitu saja mencaci-maki pabrikan, ada baiknya lakukan research dulu tentang pentingnya proses engine break-in dan specs oli yang dibutuhkan pada proses ini.
Karena 1000 Km awal mesin baru adalah tahapan teramat penting yang menentukan kondisi mesin dalam life spannya.
Ini penting bagi proses engine-breaking itu sendiri, bukannya pabrikan pelit dan memberi 'oli gratis murahan'.
Sebelum begitu saja mencaci-maki pabrikan, ada baiknya lakukan research dulu tentang pentingnya proses engine break-in dan specs oli yang dibutuhkan pada proses ini.
Karena 1000 Km awal mesin baru adalah tahapan teramat penting yang menentukan kondisi mesin dalam life spannya.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 569
- Joined: Wed Apr 27, 2005 9:47
- Location: jakarta
selain oli.... setelan CO juga banyak pengaruh untuk penghematan BBM..
tampaknya sih demikian (sudah teruji sama xenia milik keluarga, n ada juga di forum http://www.daihatsu-xenia.com).
tampaknya sih demikian (sudah teruji sama xenia milik keluarga, n ada juga di forum http://www.daihatsu-xenia.com).
Harta Cinta Tahta!!!
Choose yours
Choose yours
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1746
- Joined: Tue May 30, 2006 7:02
Setubuh... eh..setuju.
Yg paling nggak worth u/ dibeli adalah kijang bekas.
Tapi yg paling worth u/ di jual adalah Kijang juga ha..ha...
Soalnya berhubung BU banget, gw baru aja jual kijang gw yg udah berumur 3 thn. Dari hasil penjualan, kebutuhan uang yg mendesak terpenuhi, terus masih bisa beli Blazer thn 2001, masih sisa buat bikin wartel (modalnya dibawah rp 40 jt). Jadi dgn jual kijang, masalah gw selesai, gw dapet mobil yg 2 kali lebih nyaman dan 3 kali lebih aman, tambah punya usaha wartel lagi. Herannya pas pertama kali masuk bengkel, rutin maintenance nya si blazie ternyata relatif murah (bengkel non resmi tapi khusus blazie). BBM nya juga relatif lebih hemat dari kijang (kecuali kondisi macet, stop n go, boros banget). Pokoknya kalo perasaan gw, worthed banget lah gw jual tuh kijang.
Yg paling nggak worth u/ dibeli adalah kijang bekas.
Tapi yg paling worth u/ di jual adalah Kijang juga ha..ha...
Soalnya berhubung BU banget, gw baru aja jual kijang gw yg udah berumur 3 thn. Dari hasil penjualan, kebutuhan uang yg mendesak terpenuhi, terus masih bisa beli Blazer thn 2001, masih sisa buat bikin wartel (modalnya dibawah rp 40 jt). Jadi dgn jual kijang, masalah gw selesai, gw dapet mobil yg 2 kali lebih nyaman dan 3 kali lebih aman, tambah punya usaha wartel lagi. Herannya pas pertama kali masuk bengkel, rutin maintenance nya si blazie ternyata relatif murah (bengkel non resmi tapi khusus blazie). BBM nya juga relatif lebih hemat dari kijang (kecuali kondisi macet, stop n go, boros banget). Pokoknya kalo perasaan gw, worthed banget lah gw jual tuh kijang.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 296
- Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
- Location: Shinjuku
Selain oli encer, setelan co, hal lain yang penting untuk irit bbm adalah tekanan ban, kebersihan filter udara dan mutu bensin.the-mantal wrote:selain oli.... setelan CO juga banyak pengaruh untuk penghematan BBM..
tampaknya sih demikian (sudah teruji sama xenia milik keluarga, n ada juga di forum http://www.daihatsu-xenia.com).
Setelah harga bensin mahal, saya mengganti filter udara lebih cepat dari yang dianjurkan bengkel, alasannya harga filter udara tidak begitu mahal.
Di mobil yang sering saya pakai bedanya terasa sekali, kalau filter udara dalam kondisi normal, 40 liter bisa jalan sekitar 470 km (1 liter untuk 11.75 km) tetapi kalau filter udaranya baru atau habis dibersihkan 40 liter bisa jalan 500 km (1 liter untuk 12.5 km).
Tekanan ban juga pengaruh, apalagi kondisi jalanan di sini yang tidak rata. Saya menduga bahwa jalanan yg tidak rata itu menyebabkan velg jadi tidak mulus, dan akibatnya setiap kali kita kena lubang, ada angin yang keluar dari velg yang tidak mulus itu.
Waktu mobil masih baru (velg masih mulus), jika saya cek angin kurangnya dikit, kalau sekarang, kurangnya bisa lumayan banyak.
Heran juga kenapa jadi begitu, yang jelas tidak ada kebocoran di ban.
Mutu bensin, sering banget bensin berubah rasanya

Kalau kombinasinya jelek semua, pasti bensin jadi boros banget.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 296
- Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
- Location: Shinjuku
Ada pun mengenai topic ini, "mobil yang paling ngga worth it", kalau menurut saya adalah kalau kita beli mobil tidak sesuai dengan kebutuhan kita.
Contoh saja, tetangga saya, moga2 dia tidak ikut forum ini, dia ke mana-mana luntang lantung pakai Alphard dan disetir sendiri pula. Padahal jelas-jelas dia punya anak baru satu dan masih berumur enam bulan.
Kalau ketemu dia, saya sering ketawa sendiri. Aneh saja, dilihatnya benar-benar tidak pantas, masih engkoh engkoh kok pakai mobil yang segedhe gajah bengkak.
Contoh lagi, kita beli SUV 4x4 buat pakai di tengah kota, menurut saya yang ini juga tidak berguna, karena 4x4 selain lebih mahal dikaitkan dengan pajak, juga konsumsi bensinnya biasanya lebih boros, bisa beda satu km per liternya.
Contoh lainnya, kita pakai double cabin di tengah kota, pasti akan banyak masalahnya, bisa2 entar kita ditumpangin anak sekolah dan kalau ada kejadian mereka jatuh, bisa jadi urusan polisi.
Contoh lain lagi, kita beli sedan, dan kita tinggal di suatu daerah yang kondisi jalannya bener2 berantakan.
Ada pun mengenai Kijang kapsul, selama memang dipakai minimal sekali dalam seminggu mendekati full capacity penumpangnya, saya tidak bisa bilang ngga worth it.
Contoh saja, keluarga dengan tiga anak yang sudah mulai besar, tiap akhir minggu jalan-jalan ke mall (di Jakarta mall merupakan tempat hiburan gratis dan paling murah biayanya), mau tidak mau mereka butuh mobil besar macam kapsul.
Di lain hari, mobil itu juga dipakai di kantor oleh sang ayah.
Karena uang yang terbatas, "cuma bisa beli satu unit mobil saja", akan tidak praktis buat sang ayah untuk beli city car atau sedan misalnya.
Masak dia tiap akhir pekan mau sewa mobil atau pinjam mobil tetangga ?
Selain itu pakai city car juga orang yang sudah umur juga kurang pantas, kecuali cewek (orang bilang terlalu "boyish")
Sebenarnya alasannya adalah klasik, masalah ekonomi, di mana orang / keluarga tersebut bisanya "cuma bisa beli satu unit mobil saja".
Lain kata kalau ada uang lebih, keluarga itu bisa beli satu unit mpv, satu unit city car, 1 unit suv dan yang lain-lain, mereka akan bisa menyesuaikan mobil yg akan dipakai hari ini.
Tapi saya setuju, kalau buat orang muda macam kita yang di forum ini, Kijang kurang cocok.
Contoh saja, tetangga saya, moga2 dia tidak ikut forum ini, dia ke mana-mana luntang lantung pakai Alphard dan disetir sendiri pula. Padahal jelas-jelas dia punya anak baru satu dan masih berumur enam bulan.
Kalau ketemu dia, saya sering ketawa sendiri. Aneh saja, dilihatnya benar-benar tidak pantas, masih engkoh engkoh kok pakai mobil yang segedhe gajah bengkak.
Contoh lagi, kita beli SUV 4x4 buat pakai di tengah kota, menurut saya yang ini juga tidak berguna, karena 4x4 selain lebih mahal dikaitkan dengan pajak, juga konsumsi bensinnya biasanya lebih boros, bisa beda satu km per liternya.
Contoh lainnya, kita pakai double cabin di tengah kota, pasti akan banyak masalahnya, bisa2 entar kita ditumpangin anak sekolah dan kalau ada kejadian mereka jatuh, bisa jadi urusan polisi.
Contoh lain lagi, kita beli sedan, dan kita tinggal di suatu daerah yang kondisi jalannya bener2 berantakan.
Ada pun mengenai Kijang kapsul, selama memang dipakai minimal sekali dalam seminggu mendekati full capacity penumpangnya, saya tidak bisa bilang ngga worth it.
Contoh saja, keluarga dengan tiga anak yang sudah mulai besar, tiap akhir minggu jalan-jalan ke mall (di Jakarta mall merupakan tempat hiburan gratis dan paling murah biayanya), mau tidak mau mereka butuh mobil besar macam kapsul.
Di lain hari, mobil itu juga dipakai di kantor oleh sang ayah.
Karena uang yang terbatas, "cuma bisa beli satu unit mobil saja", akan tidak praktis buat sang ayah untuk beli city car atau sedan misalnya.
Masak dia tiap akhir pekan mau sewa mobil atau pinjam mobil tetangga ?
Selain itu pakai city car juga orang yang sudah umur juga kurang pantas, kecuali cewek (orang bilang terlalu "boyish")
Sebenarnya alasannya adalah klasik, masalah ekonomi, di mana orang / keluarga tersebut bisanya "cuma bisa beli satu unit mobil saja".
Lain kata kalau ada uang lebih, keluarga itu bisa beli satu unit mpv, satu unit city car, 1 unit suv dan yang lain-lain, mereka akan bisa menyesuaikan mobil yg akan dipakai hari ini.
Tapi saya setuju, kalau buat orang muda macam kita yang di forum ini, Kijang kurang cocok.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 901
- Joined: Tue Sep 07, 2004 20:44
berarti dlm hal ini Blazer jadi worth buying dong? dapet 2x lebih nyaman dan 3x lebih aman, BBM luar kota lebih hemat, maintenance relatif murah.uch wrote:Setubuh... eh..setuju.
Yg paling nggak worth u/ dibeli adalah kijang bekas.
Tapi yg paling worth u/ di jual adalah Kijang juga ha..ha...
Soalnya berhubung BU banget, gw baru aja jual kijang gw yg udah berumur 3 thn. Dari hasil penjualan, kebutuhan uang yg mendesak terpenuhi, terus masih bisa beli Blazer thn 2001, masih sisa buat bikin wartel (modalnya dibawah rp 40 jt). Jadi dgn jual kijang, masalah gw selesai, gw dapet mobil yg 2 kali lebih nyaman dan 3 kali lebih aman, tambah punya usaha wartel lagi. Herannya pas pertama kali masuk bengkel, rutin maintenance nya si blazie ternyata relatif murah (bengkel non resmi tapi khusus blazie). BBM nya juga relatif lebih hemat dari kijang (kecuali kondisi macet, stop n go, boros banget). Pokoknya kalo perasaan gw, worthed banget lah gw jual tuh kijang.
dan Kijang yg dulu jadi worth selling dong, hehe.
Nah, bung uch , bisa minta info bengkelnya (nama & address) , dan dia jual spareparts ori&kw1 juga ngga?
Ada kaca ngga ya? Blazer paman gw.. kaca depannya retak tuh. Waktu itu di luar kota kena batu yg terlontar dari muatan bak truk..
Nano Energizer - (Product of nanoTec International - Korea) dengan nano ceramic technology.
Easy Engine Restore, repair & protect
Cukup sekali pakai utk 30rb-50rb Km..Tambah tenaga,Hemat BBM,Mengurangi Polusi.
klik disini utk lihat infonya
Easy Engine Restore, repair & protect
Cukup sekali pakai utk 30rb-50rb Km..Tambah tenaga,Hemat BBM,Mengurangi Polusi.
klik disini utk lihat infonya