maaf kalo agak oot dari otomotif, tapi saya mau tanya apakah di indonesia
sudah ada jurusan sekolah automotive design?
kalo ada tolong di rekomendasiin,
di luar negeri juga gak ap2, tapi yang masih tarif tidak terlalu mahal

thanks ya master2 sm

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
#merenungbodapa wrote:Kalau boleh saran...
Kalau mau belajar di dalam negeri, mungkin bisa cek ke ITB. Berdasarkan ngobrol-ngobrol sama designer yang jaga waktu IIMS kemarin di booth-nya Daihatsu, rata-rata orang-orang dari bagian ADM Styling itu lulusan ITB semua. Mungkin ntah nama besar ITB atau memang ada semacam kerjasama antara ITB dengan ADM yang memungkinkan buat lulusan sana untuk bisa keterima di ADM.
Kalau mau belajar di luar negeri, pilihannya banyak. Pertama-tama mau bahasa pengantarnya apa dulu? Jika mau inggris, ya pergilah ke negara-negara yang bahasa utama-nya bahasa inggris. Memang ada yang kuliahnya pake inggris, tapi habis kuliah kan pulang/beraktivitas yang lain, ya nggak? Kalau mau beli makanan di kantin aja sampai patah-patah ngomong bahasa-nya kan repot...hehehe...tapi kalau mau mendalami bahasa lain, mungkin Jepang atau Korea (Selatan) bisa jadi pertimbangan.
Kedua, waktu riset mengenai universitas-nya, pastikan bahwa jurusan automotive/transportation design tersebut ada kerjasama internship atau magang dengan merk-merk otomotif yang punya design centre di negara tersebut. Jadi siapapun yang kuliah di jurusan tersebut terbuka kesempatan untuk magang di design centre itu. Ini modal yang sangat lumayan buat ditulis di CV nantinya.
Ketiga, persiapkan portfolio atau body of work yang dapat menggambarkan kemampuan anda saat ini. Cobalah untuk menggambar berbagai macam hal (jangan cuma mobil doang, tapi bolehlah kalau sedikit lebih banyak dari coretan2 yang lainnya). Gunakan berbagai media yang ada, mulai dari kertas, pensil, bolpen, marker dan lain sebagainya. Apalagi di dunia digital sekarang ini, penguasaan software seperti Adobe Illustrator/Photoshop/Sketchbook Pro juga cukup penting. Jadi bikinlah beberapa design yang menggunakan software-software tersebut. Untungnya di kita kan ada versi bajakan, jadi murahlah kalau mau belajar beginian. Dan kombinasiin, tidak hanya gambar-gambar bagus yang sudah jadi, tapi sketsa-sketsa percobaan atau experimental diikutsertakan dalam portfolio-nya. Jadi nanti pas ndaftar, bagian seleksi dari universitas tersebut bisa melihat seberapa kemampuan artistik dari calon mahasiswa ini, seberapa kreatif-nya dia sekarang dan seperti apa potensi-nya yang dapat dikembangkan ketika bergabung dengan mereka. Kalau menurut mereka memenuhi kualifikasi, ya pasti diterima. Dan biasanya kalau jurusan seperti ini ada interview-nya, ya dijalanin lah interview tersebut dengan baik. Tunjukkan bahwa anda passionate mengenai segala sesuatu ttg mobil dan industri-nya, dan ingin berkarya di industri tersebut.
Keempat, dan mungkin yang terpenting, jika sudah belajar di luar negeri, ya jadilah car designer yang bekerja di luar negeri juga. Maaf kata, kalau lulusan dari luar negeri trus cari kerja jadi designer buat misalnya ADM Styling atau TAM atau siapapun di Indonesia, mau dibayar berapa? Balik modal sekolah di LN tersebut akan sangat lama. Contoh Christian Lesmana selaku head of design-nya VW Jerman. Dia orang Indo asal Bandung, kemudian sekolah ke Jerman ambil design. Setelah kelar apa dia pulang? Nggak tuh, doi kerja di VW dan stay di sana sampai sekarang ini. Mungkin bahasa Indonesia-nya udah patah-patah kali...
Kalau menurut merk-merk global skill kita bagus, pasti terbuka kesempatan untuk jadi designer di design centre-design centre di dunia. Cuma....kesempatan tersebut sangat sedikit sekali....ceritanya, lebih banyak orang yg lulusan MBA bisa diterima bekerja di perusahaan multinasional daripada designer mobil yang keterima di design centre sebuah merk mobil. Paling dalam setahun secara global opening untuk jadi designer hanya ada 100an lowongan...dan kompetisinya ya bakal lawan lulusan-lulusan dari negara lain. Kebayang kan, udah sekolahnya mahal, chance untuk kerja-nya juga kecil krn kompetisi yang luar biasa kompetitif-nya.
Seperti yang ada menyarankan sebelum posting saya, coba cek http://www.cardesignnews.com. Gali sebanyak-banyak dari situ, dan cek portfolio dari orang-orang yang sudah submit di situs tersebut. Masuk ke dalam forum-nya, dan baca komentar-komentar dari orang-orang yang ada di sana. Dan tanyalah diri sendiri, inikah pekerjaan yang saya inginkan buat masa depan saya?
Maaf, bukan maksud untuk bikin patah semangat duluan, tapi ya paling tidak hadapi dulu realita-nya seperti apa sekarang ini. Kalau hati dan niat masih kuat setelah berbagai riset tersebut, ya majulah dengan mantap. Tapi kalau masih ada kegamangan, mending cari kerjaan lain deh. Toh menikmati sebuah kendaraan tidak harus menjadi designer dari kendaraan tersebut. Malah kalau wirausaha dan sukses, kita bisa punya duit buat beli mobil apa saja sesuka hati dan bisa dimodif sesuka hati pula. Sementara car designer pada akhirnya adalah karyawan juga. Sesukses-suksesnya dia, masih ada orang yang nggak bisa gambar tapi lebih kaya dan malah lebih bisa merealisasikan kreasinya ke mobil-mobil yang dia beli.
Demikian yang bisa saya sharing saat ini...semoga berguna dalam menentukan masa depan anda, bro...
falling 7 times... stand up at 8...y_anjasrana wrote:gagal udah biasa om. mw jurusan mana aja yg gagal pasti lebih byk. yg penting bangkit dr kegagalan itu. klu ada minat knp ga dicoba? lebih baik gagal tp sudah mencoba drpd tidak mencoba sama sekali.
desainer ayla - agya ktnya orang indo lho...